Kumpulan Kisah horor komedi, kisah nyata yang aku alami sendiri dan dari beberapa narasumber orang-orang terdekatku, semuanya aku rangkum dalam sebuah novel.
selamat membaca. Kritik dan saran silahkan tuliskan di kolom komentar. 😘😘😘😘😘😘
Lawor di mulai!!! 😈😈😈😈😈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Sekolah Berhantu
Tahun 1962
Cerita Siti Nurhaliza
"Kyaaaahhhh!!!" Ada wanita dengan muka rata menerjang ke arahku dengan kecepatan yang tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata. Aku tidak sempat untuk berdiam diri, tubuhku bergetar sendiri dan berlari keluar dari ruangan itu. "TOOLLOONGG!!!" Walaupun aku tahu, teriakan ku tidak akan di dengar oleh siapapun, tapi mulutku tidak bisa berhenti berteriak.
Aku kembali ke arah tangga. Namun koridor penjara di jaman kolonial ini seolah-olah tak berujung. Semakin cepat aku berlari, ujung lorong semakin cepat menjauh. "Tiiiddaakkkk!!! Siapapun!!! Tolong aku!!!"
Kilatan kembali menyamar, cahaya menyilaukan menghapus sang kegelapan. Di saat itulah, tepat di sebelahku ada lelaki berbaju tahanan tiba-tiba muncul entah dari mana. Kedua tangannya di belenggu rantai yang rantainya menyatu dengan belenggu yang ada di kakinya. Di ujung rantai yang ada di kakinya, ada besi bulat sebesar buah kelapa.
"Kyaaaahhhh!!! Setan!!!" Wajahnya penuh luka sobek, dan di lukanya keluar belatung-belatung gemuk.
"Aahhh...." Sosok itu menggeram sehingga membuatku semakin histeris. Dia mengulurkan tangannya seolah-olah ingin mencekik ku. Aku langsung kabur meninggalkan dia di sana.
Tapi, seperti halnya tadi. Lorong itu semakin ku kejar, semakin dia menjauh. Semakin aku cepat berlari, dia semakin cepat juga menjauh.
Apa ini? Ada apa ini? Tidak!!! Ini pasti hanya mimpi buruk saja!!!
Tuhan. Tolong, bangunkan aku dari mimpi buruk ku ini!!
Kilatan kembali menyambar. Sosok tadi sudah hilang dari tempatnya. Suasana seketika menjadi tenang. Aku tidak merasakan lagi ketegangan dari dalam tubuhku.
Dengan nafas tersengal-sengal, aku berlari menuju tangga ke lantai empat. Aku tanpa ragu menuruni tangga tersebut. Namun, baru sampai setengah jalan, aku mendengar suara derap langkah kaki dari lantai empat. Itu seperti derao langkah kaki tentara yang berjalan dengan beriringan. Begitu rancak dan menggetarkan suasana.
Nafasku kembali terengah-engah. Aku merasakan hawa kehadiran yang mengerikan dari lantai empat. Aku kembali naik ke lantai lima, menuju ke ruangan pertama yang ada di dekat tangga.
Didalam sana, ada sebuah lemari besi yang ukurannya sangat besar. Entah ada iblis apa yang merasuki diriku. Aku tanpa ragu langsung masuk dan bersembunyi di dalamnya.
Selang beberapa saat kemudian suasana kembali sunyi. Hanya suara nafasku saja yang terdengar.
Aku mencoba menenangkan diriku yang gemetar hebat karena ketakutan. Jantungku berdetak sangat cepat, seolah-olah bisa terlepas dari tempatnya.
'Kriek.... Blam!!' Suara pintu ruangan ini terbuka dan tertutup dengan keras. Nafasku semakin memburu, dadaku sesak seolah terhimpit oleh batu besar.
'Drab!! Drab!!! Drab!!!' Suara langkah? Astaga!! Suara langkah kaki itu menuju ke arahku!! 'Drab!! Drab!! Drab!!!' Dan suaranya berhenti tepat di depan lemari besi dimana aku bersembunyi.
Kepalaku pusing, aku tidak sanggup untuk berfikir lagi. Keringat sudah sangat membasahi sekujur tubuh. Seluruh tubuhku terasa lengket karena keringat itu.
Aku memejamkan mata dan berdoa supaya mereka, atau siapapun itu, tidak membuka lemari tempat aku bersembunyi.
Tapi, kadang kala, tuhan pun menjadi maha tidak adil. Saat berdoa terhadapnya, pintu lemari itu terbuka lebar dengan kencang.
"Kyaaaahhhh!!!" Aku berteriak. Aku melihat puluhan serdadu dengan senapan laras panjang di bahu mereka. Tapi, mereka bukan manusia, mereka setan!!! Banyak di antara mereka tidak memiliki kepala maupun anggota tubuh yang lainnya!!!