WARNING!
Cerita ini hanya fiksi mohon bijak dalam menanggapi,Dan mohon jangan tiru adegan yang tidak layak.Jadilah pembaca yang bijak.
______________________
Fira Alexander,Gadis cantik bergelar badgirl di sekolahnya,Tidak ada yang berani berteman dengannya.Melihat sifatnya yang nakal dan berandal.Namun,Ada satu pemuda yang diam-diam menyukainya bernama Vian Wijaya,Sang ketos yang sering menghukumnya,Bagaimanakah perjalanan hidup mereka?Baca aja!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najmu Laila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendatangi kelas.
Vian duduk tepat di depan komputer,Dengan di saksikan kepala sekolah dan beberapa guru,Dan jangan lupa para gadis itu ikut mengikuti Disana.Marsela mulai ketakutan...Bagaimana jika para guru itu tidak mau bungkam dengan uang,Bagaimana dengan citranya didepan umum.
"Ini..."Ucapan singkat Vian membuat semuanya langsung tertuju ke arah komputer,Awalnya cctv itu menampilkan hal yang biasa pada umumnya yaitu kegiatan pembelajaran,Namun ada hal lain yang membuat mata semuanya melotot,Yaitu Marsela yang menampar seorang siswi miskin di kelasnya hanya gara-gara menolak memberikan contekkan.Dan juga beberapa kali gadis itu terlihat mengancam para siswi untuk menuruti kemauannya jika tidak aku akan ia pukuli.Vian pun mempercepat video hingga pada kejadian kemarin.
Di mana awalnya video berjalan seperti biasa,Para siswa-siswi sedang asik berbincang sebelum jam masuk,Ada juga yang memakan sarapan terlebih dahulu sebelum belajar.Dan Vian kembali mempercepat video itu.Dan terlihat jelas bahwa Marsela melempar uang pada seorang gadis cupu di kelasnya.Semua mata tertuju padanya,Yuna tersenyum senang,Sedangkan Marsela merasa sangat malu.
"Marsela,bapak gak menyangka kamu bisa melakukan hal tercela seperti ini."Ucap pak kepsek tak habis pikir,Walaupun dulu banyak yang melaporkan gadis itu,Tetapi pak kepsek sama sekali tidak melihat bukti apapun,Di tambah uang sogokan dari kedua orang tua gadis itu membuatnya mengabaikan semuanya,Dan saat ini ia telah melihat langsung dan ternyata benar bahwa gadis itu memang pelakunya.
Vian kembali memutar video,Namun video terhenti pada detik itu juga.Dan langsung melompat kepada kejadian dimana seluruh siswi panik mengambil tas.
"Tunggu,Coba undur di menit ketika Marsela ngelempar uang."Ucap Ninda,Ia tak peduli lagi pada Marsela,Intinya ia hanya ingin Fira di hukum.Vian menuruti permintaan gadis itu.Namun hal sama terjadi,Pada detik itu video langsung melompat kepada kejadian para siswi yang panik sambil mengambil tas.
"Tunggu,Kenapa gk ada...padahal gw inget jelas kok gak gini."Ucap Ninda bingung mengotak Atik komputer itu,Bagaimana bisa kedatangan Fira ke dalam kelasnya tidak terekam.Tidak mungkin!!.
"Pak,Kemarin Fira masuk ke kelas kita,Dia yang nampar Marsela,Dan juga ngelempar bangku ke tubuh saya."Ucap Ninda pada pak kepala sekolah.
"Iya pak,Bapak liat ini...saya masih terluka pa."Ucap Marsela menunjukkan pipinya yang memar.Sebenarnya mengapa kedatangan Fira tidak terekam,Atau memang ada yang sengaja menghapus?
"Kenapa ini bisa terjadi?apa ini ada hubungannya sama kebakaran kemarin.Sial gw lengah."Batin Yuna menggigit kukunya.
"Pak...kalo memang Fira Dateng kekelas Marsela,Sudah pasti semua siswa-siswi di kelasnya tau kan."Ucap Sonia.
"Betul pak,Silahkan Dateng aja kekelas kami.Semuanya ngeliat kok Fira Dateng kekelas kita."Ucap Felia.
Fira menatap perdebatan itu dengan senyuman lebar,Sepertinya diam-diam ada yang ingin jadi pahlawan untuknya,Padahal walaupun ketahuan Fira tidak akan mendapatkan masalah,Karna kepala sekolah pasti akan menutup kasus ini.Karna kepala sekolah takut pada ibunya.Tapi perbuatan sang pahlawan ini membuat Fira melihat hal yang menarik.
"Gimana kalo kita Dateng ke kelas Marsela aja pak."Ucap Vian dengan dingin,Kepala sekolah terlihat berfikir.Marsela dan kedua temannya tersenyum senang,Karna mereka masih ada kesempatan untuk membongkar perbuatan Fira.Sedangkan Yuna,Ia terlihat menatap Vian dengan wajah senang,Sedari tadi pemuda itu selalu mengeluarkan kata-kata yang membuat rencananya berhasil.
"Yasudah,Ayo kita datang ke kelasmu,Untuk mengetahui kebenarannya,Walaupun bapak cukup kecewa dengan perilaku kamu Marsela."Ucap pak kepsek menatap Marsela dengan datar.Marsela mengangguk kaku.
Semuanya sepakat untuk datang kekelas Marsela dan kedua temannya,Vian terlihat melirik gadis itu,Fira terlihat santai dan tidak ketakutan.Saat itulah senyum tipisnya terbit.
...----------------...
...Kelas 12 MIPA 3...
Semua siswa-siswi terlihat ramai Karna sang guru belum juga datang,Mereka memanfaatkan saat itu untuk bermain dan makan.Namun,Pintu terketuk membuat mereka menatap ke arah pintu.
Woy pak kepala sekolah!
Duduk yang rapih!
Ada apaan nih!!
"Selamat pagi anak-anak,Maafkan bapak mengganggu waktu kalian sebentar,Ada sesuatu yang mau bapak tanyakan pada kalian."Ucap pak kepala sekolah dengan senyuman canggung.Para siswa-siswi menatap bingung,Mengapa semua gadis itu berkumpul terutama Yuna dan Fira.Di tambah lagi Vian.Semuanya adalah siswa populer.Mengapa mendatangi kelas mereka.Dan ada Marsela juga teman sekelasnya.
"Sebenarnya,Ada apa yaa pak?"Tanya salah satu siswa memberanikan diri.Heran dan bingung.
"Bapak mau bertanya,Apakah Fira pernah datang kekelas kalian dan memukuli Marsela dan kedua temannya?"Tanya pak kepsek.Marsela tersenyum senang,Mereka semua adalah saksinya,Fira pasti akan ketahuan sekarang.
"Enggak pak,Anak baru itu gk pernah Dateng kekelas kita."Ucap siswa itu dengan wajah bingung dan natural.Marsela pun terkejut.
"Heh!Berani banget Lo boong!!"Teriak Marsela menarik kerah baju siswa itu.
"Marsela,Ngapain kamu!!"Bentak pak kepsek,Marsela pun melepaskan kerah baju siswa itu.
"Pak,Beneran kok Fira datang ke sini kemarin pak,Lihat wajah saya memar itu Karna dia."Ucap Marsela pada pak kepsek.
"Heh kalian semua!Coba kasih tau kita,Apa bener Fira gk pernah Dateng kekelas kalian??"Tanya Yuna,Kali ini Fira tidak boleh lolos,Bagaimana bisa gadis itu menutupi ini semua serapih ini.
"Gk pernah,Kami kenal Fira Karna dia murid baru yang pernah ngalahin kamu."Ucap salah satu siswi dengan wajah dingin menatap Yuna.Mendengar ucapan siswi itu membuat darah Yuna naik.Di kalahkan??Oleh anak baru??
"Bohong!! kalian pasti di sogokkan sama Fira,Ayo ngaku!"Teriak Marsela tak terima,Semua teman kelasnya berbohong.
"Kami gk bohong,Yang tukang bully kan kamu."Ucap siswi lainnya dengan wajah bingung dan Watados.
"Pak,Kalo di sekolah lama saya.Kasus gini gak akan bisa di toleransi,Karna pelaku bukan hanya punya satu kasus,Tapi lebih."Ucap Fira tersenyum,Pak kepsek berkeringat dingin.
"Yaah...seharusnya sih di keluarin pak,Karna dia sudah menuduh seseorang melakukan bullying dan sebenarnya dia yang melakukan itu."Ucap Vian dengan wajah serius.
"Tapi pak,Bukan saya yang melaporkan Fira sebagai pembully,Tapi Yuna pak."Ucap Marsela membela diri.Yuna menatap Marsela kaget.Semua Mata tertuju padanya.
"Oh yaa gimana Lo tau kalo Marsela di tampar sama Fira?"Tanya Ninda,Pak kepsek pun menatap Yuna.
TBC
like dan komen.