🏆NOVEL PLATINUM🏆
Xiao Shuxiang, seorang remaja yang tinggal di sebuah Desa terpencil dekat pegunungan Lima Jari. Saat ia dan beberapa temannya pulang berburu, Desa tempat tinggalnya habis terbakar dan kedua orang tuanya ikut meninggal dalam peristiwa tersebut.
Semenjak kedua orang tuanya meninggal, ia diasuh oleh seorang Tetua dari Sekte Naga Hitam. Ia juga dianggap sebagai anak angkatnya dan menjadi bagian dari Sekte Naga Hitam. Hanya saja sangat disayangkan ternyata Xiao Shuxiang tidak memiliki bakat yang bagus untuk menjadi kultivator.
Namun lewat sebuah peristiwa naas, ia berhasil menemukan rahasia kalung giok pemberian ayahnya. Dari sana pula, ia mendapatkan teknik kultivasi yang mengguncang dunia. Anehnya, giok tersebut ternyata memiliki hubungan yang erat dengan Naga pelindung Sekte tempat dimana Xiao Shuxiang berada.
Lalu siapakah jati diri Xiao Shuxiang yang sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menunjukkan Dominasinya
"Hahaha.."
"Hahaha.."
"Hahaha.."
Mendengar perkataan Xiao Shuxiang, orang-orang dari Klan Lin tidak bisa menahan tertawa. Bahkan Lin Bao yang ikut dalam rombongan Klan Lin dalam menekan Klan Bai pun tidak bisa menahan ketawanya, ia yang sangat mengenal Xiao Shuxiang pun merasa jika kali ini ia seperti mendengar kelekar paling konyol yang pernah ia dengar di sepanjang hidupnya.
"Dasar bodoh, jika itu di Sekte Naga Hitam mungkin aku tidak bisa membunuhmu dengan terang-terangan. Tetapi ini adalah Kota Shandian, aku tidak pernah berpikir jika kamu begitu bodoh meninggalkan Sekte" seringai senyum gembira menyelimuti wajah Tetua pertama Klan Lin.
Hanya Tetua Bai Lang yang berekspresi serius, ia tahu jika Xiao Shuxiang tidak sedang bercanda dan memang ia ingin menunjukkan tajinya sebagai seorang kultivator misterius.
"Ayah, lihat lah orang yang ayah banggakan ternyata tidak lebih dari seseorang yang sedang menggali kuburnya sendiri" gumam Bai Ling pada dirinya sendiri.
Xiao Shuxiang tetap tenang, ia tidak menghiraukan suara-suara sumbang yang meragukan dirinya. Ia pun berbalik keluar untuk mencari tempat terbuka yang dimaksud agar tidak melibatkan Klan Bai secara lebih jauh.
"Apakah kamu pikir setelah berkata seperti itu akan bisa kabur?" ucap seorang Tetua Klan Lin yang langsung melesat mencegah kepergian Xiao Shuxiang.
Dalam kesempatan itu pula ia melayangkan sebuah pukulan keras yang diselimuti aura kekuatan ganas, bahkan desiran angin terdengar jelas seiring pergerakannya.
"Woosh.."
Dengan kemampuannya yang berada di ranah Alam Langit, Tetua pertama dari Klan Lin tersebut tiba dengan sangat cepat hanya dalam hitungan sepersekian detik saja.
Begitu pukulannya hendak mengenai bagian belakang tubuh Xiao Shuxiang, namun tubuh Xiao Shuxiang seperti berubah menjadi bayangan yang membuat pukulan Tetua pertama Klan Lin itu menyentuh udara kosong.
"Apa?" Bagaimana bisa?" ucap Tetua Pertama itu dengan heran.
"Dasar pengecut, apakah hanya itu kemampuanmu menyerang seseorang dari arah belakang?" ucap Xiao Shuxiang dari arah samping.
Orang-orang yang menyaksikan ketangkasan Xiao Shuxiang dalam menghindari serangan Tetua pertama Klan Lin pun tercengang, mereka tidak mengerti bagaimana seorang murid yang dikatakan masih berada di pelataran murid luar tersebut bisa menghadapi kekuatan seorang Tetua.
Lin Bao pun tidak kalah terkejutnya, bahkan ia hanya bisa mengucek matanya seolah apa yang ia saksikan adalah mimpi.
"Sepertinya kamu memiliki sedikit kemampuan, namun itu saja belum cukup" ucap Tetua pertama tersebut sambil mendengus dingin.
Setelah berkata demikian ia kembali melesatkan pukulan yang lebih kuat lagi. Namun hal yang sama kembali terjadi dengan pergerakan Xiao Shuxiang yang sangat cepat dalam menghindar.
"Kurang ajar.." tetua pertama berkata dengan nada kesal.
Seorang pemuda yang masih menjadi murid luar berani mempecundangi dirinya yang berada di ranah Alam Langit, merupakan hal yang sangat memalukan bagi dirinya. Berikutnya ia pun dengan gencar melakukan serangan-serangan tangan kosong kepada Xiao Shuxiang yang ia anggap remeh tersebut.
Namun bagi Xiao Shuxiang sendiri kecepatan dan kekuatan Tetua Klan Lin tidak lebih baik saat ia menghadapi gurunya dalam latih tanding beberapa hari yang lalu. Itu pun kekuatan Xiao Shuxiang belum menerobos ke ranah Inti Emas dan juga belum menjalani latihan penempaan fisik di Alam jiwa. Wajar rasanya jika Xiao Shuxiang kali ini bisa dengan mudah membaca pergerakan seorang kultivator yang berada di atas ranahnya tersebut.
Sejak memiliki dantian yang berbeda dengan kultivator lainnya, Xiao Shuxiang memiliki kelebihan untuk menghadapi sepuluh orang di tingkatan yang sama atau beberapa tingkatan di atasnya. Kecuali jika ia bertemu dengan kultivator jenius lainnya yang memiliki rahasia yang sama maka tentunya Xiao Shuxiang akan mengalami kesulitan.
Biasanya kultivator seperti itu merupakan bagian dari ahli beladiri kuno yang banyak terdapat di wilayah Inti Benua Awan Biru yang sering disebut dengan wilayah para Dewa, tempat dimana Klan Xiao kuno berada yang nantinya akan menjadi bagian dari perjalanan Xiao Shuxiang.
Serangan demi serangan yang gencar dilakukan oleh Tetua pertama Klan Lin tersebut hanya mampu menyentuh ruang hampa di sekitar pertarungan mereka, hal ini membuat para Tetua Klan Lin lainnya pun terkejut melihat keanehan yang terjadi di depan mata mereka.
"Dasar cari mati..!!" raung Tetua pertama itu dengan kesal.
Ia mengangkat tangannya dan mengalirkan energi Qi nya yang diselimuti warna keemasan, kekuatannya melonjak dan membuat udara di sekitar terasa sesak. Telapak tangannya seperti aliran cahaya yang memancar dengan ganas yang ditujukan pada Xiao Shuxiang, aura membunuh pun semakin kuat membuat bola mata Xiao Shuxiang menyusut.
Namun kali ini ia tidak menghindar seperti sebelumnya, ia juga mulai serius dengan mengedarkan kekuatannya pada jurus Telapak Tangan Penghancur Gunung.
"Baaammm"
Dua pukulan beradu, membuat tekanan udara terdistorsi ke segala arah. Pecahan energi pun bergulung-gulung seperti ombak yang pecah menghantam karang.
Akibat dari benturan kekuatan itu, Tetua pertama Klan Lin menghentakkan kakinya ke tanah dan kemudian tubuhnya jatuh ke belakang dengan cukup keras, dari sudut bibirnya ia memuntahkan seteguk darah segar.
Tetua pertama Klan Lin yang merupakan ayah Lin Fan tersebut tidak percaya jika seorang murid luar memiliki kekuatan di atasnya, raut wajahnya pun berubah drastis menyadari putranya telah salah menyinggung orang.
Sementara itu Xiao Shuxiang hanya mundur satu langkah dengan bekas hentakan kakinya yang membuat garis retakan di tanah. Ia dengan cepat menstabilkan kekuatannya setelah pertukaran kekuatan yang cukup dahsyat tersebut.
"Huh... Sepertinya hasil latihanku tidak percuma" gumam Xiao Shuxiang sambil menghela napas pendek.
Bai Ling pada saat ini tidak bisa berkata-kata, pemuda yang ia anggap biasa tersebut ternyata mampu membuat kejutan di luar pemahamannya, tiba-tiba ia menyesal sambil memandang ke arah ayahnya yang ternyata berwawasan luas.
"Cukup..." ucap Tetua pertama Klan Lin itu dengan keringat dingin dan tubuh yang bergetar.
Meski ia harus menahan rasa malu yang tidak terkira, namun ia juga bukan orang bodoh yang tidak tahu kapan waktunya untuk berhenti.
Semua orang yang hadir pun kembali tercengang, meski mereka mengetahui jika Tetua pertama sudah mengeluarkan kekuatan terbaiknya, namun tetap saja mereka tidak percaya jika seorang pemuda mampu membuat keajaiban.
Di sisi lain orang-orang jelas tahu jika Tetua pertama Klan Lin itu memiliki emosional yang tinggi, apalagi ia juga menderita kerugian dengan cacatnya Lin Fan putranya. Namun mereka tidak percaya dengan sikap mengalah yang baru saja dilakukan olehnya.
"Bagus lah jika begitu, andai saja putramu tahu diri dan tidak mengusikku mungkin ia bisa menjadi kebanggaanmu" ucap Xiao Shuxiang dengan tegas.
"Terimakasih karena sudah mengampuniku.." ucap Tetua pertama tersebut sambil melepaskan cincin penyimpanannya.
"Di masa depan tolong ampuni nyawa putraku" ucap Tetua Pertama tersebut sambil menyerahkan benda kesayangannya pada Xiao Shuxiang.
"Baiklah, aku tidak akan mempermasalahkannya lagi. Tapi ingat tidak ada hal baik kedua di masa depan" ucap Xiao Shuxiang dengan tegas.
MUNGKIN MEREKA AKAN DIPERTEMUKAN DALAM MEMBASMI PENJAHAT