Seorang istri yang di sakiti oleh suaminya yang memiliki selingkuhan nya yang berkedok sahabat, Fira menikah dengan Ferdi karena di jodoh kan oleh orang tua Ferdi yang merasa berhutang budi pada Fira dan mereka juga sangat menyukai Fira walau fisik Fira yang gemuk.
tapi tidak dengan Ferdi yang sangan membenci fira, hingga kerap kali Fira mendapatkan siksaan batin dan fisik dari Ferdi.
karena tidak tahan Fira pergi dari rumah tapi sangat di sayang kan ia meninggal karena terjatuh.
Sedangkan di posisi lain seorang gadis pianis terkenal meninggal karena di bunuh oleh sang adik atas suruhan orang tuanya sendiri karena mereka menginginkan uang asuransi kematian Gadis itu yang sangat bedar.
ingin tau kelanjutan cerita mereka dan bagaimana nasib mereka berdua?, ayo ikuti kelanjutan ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Lelaki misterius
Di sebuah perusahaan besar, terlihat seorang pria yang sangat tampan dengan wajah dinginya sedang berbicara pada orang kepercayaan nya dengan sangat serius.
"Bagaimana apa sudah ada kabar tentang dia, dan kemana dia selama ini kenapa bisa kehilangan jejaknya, dari awal aku pergi aku sudah tekankan pada kalian untuk selalu memantau keadaanya dan kemanapun dia pergi harus kalian ikuti" ucap pria tanpan itu
"Dan sekarang lihat kalian kehilangan jejaknya, kalian sudah bosan bekerja dengan ku padahal aku sudah mempercayakan nya pada kalian tapi semua tidak becus, sekarang pergi dan cari sampai ketemu" ucap pria tampan itu.
"Baik tuan, maafkan kami yang lalai kami akan berusaha menemukan secepatnya, permisi tuan" ucap orang orang itu segera pergi karena takut pada kemarahan tuanya.
Setelah kepergian orang orangnya pria tampan itu pun memejamkan matanya,
"Kamu dimana, maafkan aku yang terlambat datang" ucap pria itu.
Tidak lama terdengar ketukan pintu,
Tok... tok... tok...
"Masuk" jawab pria tampan itu
"Maaf tuan, waktu rapat sudah tiba semua nya sudah menunggu di ruang rapat" ucap sang Sekretaris
"Ya" jawab pria tampan itu lalu merapikan jasnya dan berjalan menuju Ruang rapat.
...****************...
Sementara Brianna saat ini sedang membaca semua laporan tentang semua toko, ia sudah mulai bekerja dari Rumah dan orang orangnya yang di percaya akan mengirim kan langsung hasil kerja mereka setiap minggunya dengan datang kerumah.
Seperti hari ini Diana kepala cabang toko mas dari mall dan Susi dari kepala cabang dari Toko utama, dan Nara kepala cabang mall 2 dan Popy dari kepala cabang Mall 3.
"Semua sudah benar, tolong di jaga kesetabilannya dan tolong jaga kepercayaan saya, jika terus seperti ini akan ada Bonus untuk kalian dan para pegawai lsinya, tolong sikap kekeluargaan dan tidak ada penindasan dalam pekerjaan karena kita sama sama cari uang jadi harus kompak dan kalian sebagai kepala cabang harus memperhatikan itu" ucap Brianna tegas
"Baik bu semua akan kami lakukan, dan kami mengerti" ucap Mereka semua
"Bagus jika begitu, kalian boleh pulang untuk istirahat, tapi apa kalian sudah makan jika belum ayo kita makan bersama dulu, setelah itu baru pulang" Ucap Brianna
"Tapi bu" ucap Diana terpotong
"Sudah tidak apa apa, tidak perlu sungkan, kita keluarga bukan jadi ayo ini sudah sangat siang" ucap Brianna
"Baik bu Terima kasih" ucap mereka berempat terharu dengan kebaikan Brianna.
Brianna tersenyum lalu menggendong putrinya menuju meja makan disana sudah ada tempat khusus untuk meletakkan Alana agar dekat dengan Brianna tapi tetap aman.
"Ayo silahkan duduk, jangan sungkan" ucap Brianna lalu mengambil untuk dirinya sendiri.
Setelah makan dan istirahat sebentar mereka pun pulang kerumah masing masing karena setiap mereka memberikan laporan akhir bulan Mareka akan di izinkan pulang.
Alana pun sekarang sedang tidur di kamar bersama Brianna.
"Aku sangat bosan, aku ingin tau bagaimana kabar keluarga kurang ajar itu, apa mereka sangat bahagia setelah membunuh ku dan mengambil uang asuransi ku" ucap Brianna yang mulai mengetik sesuatu di hpnya dan muncul nama adik kandung dari Cahaya
"Oh sekarang kau juga memulai karir menjadi pianis, baiklah kita dengar kan apa sudah ada kemajuan" ucap Brianna lalu mendengar kan musik yang di mainkan oleh Araya adik kandung Cahaya dulu.
"Lumayan walau masih belum halus tapi kenapa permainan nya berbeda ini seperti bukan dia pemainya, ada yang janggal disini. Sepertinya dia bermain curang" ucap Brianna
"Wah kalian terlihat bahagia setelah kepergian ku, baiklah puas puas lah kalian berbahagia untuk beberapa tahun ini, aku memberi kalian waktu karena aku ingin mengurus putriku terlebih dahulu, tapi pada saat waktunya tiba kalian akan melihat neraka dunia" ucap Brianna dengan penuh dendam.
Lalu menghapus riwayat pencarian itu, dan mulai mencari sesuatu yang lain.
Nah ketemu, ini sangat bagus seperti milikku yang dulu, tapi sepertinya ada satu tingkat lagi yang lebih bagus, baiklah aku beli ini saja" ucap Brianna lalu menesan barang yang ia inginkan.
"Baiklah kita tunggu barangnya datang besok, aku akan menaruhnya di ruangan khusus untuk aku mainkan dan melatih diriku lagi agar lebih baik" ucap Brianna senang lalu ia menoleh kearah putrinya yang tertidur lalu Brianna mencium Alana
"Cepat besar sayang mama ingin memulai petualangan dengan mu" ucap Brianna lalu ia tertidur
...****************...
Sore hari Brianna sedang duduk di teras belakang bersama Alana yang ada di salam gendongannya,
Tanpa sengaja ia mender suara bising dari sebelah rumahnya yang lebih besar dari rumah Brianna.
Dan itu rumah Tino, disana terdengar suara heboh ibu ibu yang mengomel kesana kemari, tapi Brianna bukanya takut justru senang karena ia sangan merindukan omelan orang tuanya dulu dan sekarang ia tidak pernah bisa mendengarkan suara yang ia rindukan.
Tanpa di sadari Brianna mendekati pagar penghubung rumah itu dan ternyata ada sebuah pintu terali walau tertutup rapat tapi tidak terkunci.
Dengan perlahan Brianna membuka pintu itu tanpa suara, saat ia masuk kedalam nya Brianna melihat dia orang ibu ibu yang sedang berbicara tapi yang satu hanya diam taoi menahan senyum.
"Kamu itu ya tertawa saja, lihat keponakan mu itu sudah tua tapi gak nikah nikah, justru tambah gemulai saja" ucap seorang ibu yang terlihat cantik
"Terus aku harus apa toh mbak, Tino itu bukan bcg kok dia hanya sedikit gemulai tapi dia masih normal dan suka wanita, aku sudah pernah bertanya padanya jadi mbak jangan terlalu jauh mikirnya" Jawab sang adik
"Kamu itu selalu membela dia, aku kesel, kakak ipar mu dan suami mu itu selalu pekerjaan yang di pikirin, lalu putri mu itu juga belum nikah nikah sampai kapan aku itu ingin memiliki cucu" ucap Ibu dari Tino frustasi
"Sabar nama mbak mereka berdua juga belum tua tua amat kok, masih mudah malahan" jawab sang adik laku pandangannya tanpa sengaja melihat Brianna yang tersenyum sangat cantik
"Mbak coba cubit aku, apa aku lagi mimpi ligat bisa dari bawa nak peri" ucap Tante dari Tino yang biasa di panggil mama dua
"Apaan sih Nia kamu jangan sembarangan bicara, emangnya kita lagi di negri dongeng apa? " ucap mana Tino sembari memukul paha Mama Nia
"Ih mbak Put, aku gak bohong lihat tu di belakang kamu" ucap Mama Nia
"Astaghfirullah... kaget" ucap Mama Puput mama kandung dari Tino
"Siapa dia, bukan setan yang sedang nyamar kan" ucap Mana Puput
"Gak tau mbak" jawab Mama Nia
bersambung
jadi gak melambai lagi dah ....🤭🫣
jadi kayak Ferdi
mungkin keluarga Daffa malu bertemu dengan Brianna