NovelToon NovelToon
Surat Cerai Yang Ku Layangkan

Surat Cerai Yang Ku Layangkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Selingkuh
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Dwi cahya rahma R

Mempunyai suami kaya, tampan, dan juga setia, itu tentu menjadi dambaan oleh semua wanita. Riri Anastasya, ia begitu sangat beruntung di nikahi oleh seorang lelaki yang begitu sempurna, dari segi fisik maupun finansial.

Namun di dalam pernikahannya, Riri merasa bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya. Pernikahan yang awalnya berjalan mulus, damai, dan harmonis, menjadi porak-poranda, seketika berubah menjadi kata PERCERAIN, karena Samuel Malio Edwin suami Riri berselingkuh dengan salah satu sahabat istrinya sendiri.

Akankah Samuel memilih Riri, atau malah sebaliknya memilih sahabat istrinya tersebut.
Simak sama-sama yuk cerita mereka.

Jangan lupa tinggalkan jejak, seperti like, comment dan Vote, terimakasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku bukan rumahmu lagi untuk kembali

Pagi-pagi sekali Samuel sudah begitu tampak rapi, ia keluar dari kamar dengan langkah begitu cepat, Adel yang masih tidur di ranjang pun menyadari bahwa Samuel akan pergi.

"Mau kemana mas?." tanya Adel, namun tidak ada jawaban apapun dari Samuel.

Adel yang tidak mendapat jawaban pun seketika beranjak bangun untuk mengejar Samuel, saat Adel keluar dari kamar, ia melihat Samuel sedang menyibukkan diri memakai sepatu.

"Mau kemana pagi-pagi seperti ini, apakah mau ke kantor?." tanya Adel lagi.

"Kantor siapa?." Samuel yang kembali membalikan pertanyaan dengan kepala masih menunduk tanpa menatap ke arah Adel.

Adel yang mendengar ucapan Samuel seketika terdiam, ia baru ingat, bahwa kemarin malam, Samuel telah di pecat sebagai Direktur Utama serta di usir dari rumahnya.

"Lalu kamu mau kemana?." tanya Adel lagi yang ingin memastikan kepergian Samuel.

"Menemui Riri, kemana lagi?."

"Untuk apa kamu menemui wanita itu lagi, kamu sudah di talak oleh nya, bahkan sudah tidak di Terima oleh orang tuanya."

"Lalu, kau mau makan dengan apa? jika aku tidak menemui Riri?." Samuel yang menegakkan tubuhnya menatap ke arah Adel.

"Memang harus menemui wanita itu?."

"Apa kamu bodoh, apa kamu tuli, ayahku kemarin bilang apa, dia akan menerima ku lagi jika aku bisa kembali dengan Riri."

"Aku kan masih bekerja, masa cutiku besuk habis, dan besuk aku sudah kembali bekerja, kamu tidak perlu khawatir."

Samuel yang mendengar ucapan Adel seketika tersenyum kecut. "Seharusnya aku memang tidak berselingkuh dengan wanita bodoh sepertimu, kamu tidak sadar kamu bekerja di mana, dan siapa pemilik perusahaan tempat kerja mu itu?."

Adel seketika kembali terdiam, dia juga baru menyadari bahwa dia adalah salah satu karyawan perusahaan yang Riri naungi, Riri memang mempunyai beberapa perusahaan, namun bukan Riri yang menjadi direktur di perusahaan tempat Adel bekerja, melainkan kakak Riri. Namun tetap saja perusahaan itu adalah milik keluarga Hadiwinata Grub.

"Apakah kamu masih berharap dan yakin bahwa kamu masih di Terima di perusahaan besar milik keluarga Riri?." tanya Samuel.

"Tapi Direktur perusahaan itu bukan Riri, melainkan pak Bima, tidak mungkin aku di pecat." sangkal Adel.

"Tapi yang menaungi semua perusahan Hadiwinata Grub adalah Riri, bukan Bima, lagi pula jika kamu masih di terima di perusahan itu, gajimu tidak akan cukup untuk membiayai gaya hidupmu, gaya hidup ibumu, hidupku, dan anak yang ada di dalam kandungan mu itu."

"Tapi aku tidak setuju jika kamu masih menemui Riri, dan kembali dengannya."

"Terserah!." Samuel yang berjalan pergi begitu saja, namun di cegah oleh Adel.

"Mas, dulu kamu sendiri yang bilang akan menceraikan Riri, dan hidup bersama ku." Adel yang menarik tangan Samuel.

"Lepaskan!." Samuel yang menepis tangan Adel begitu saja, lalu berjalan keluar dari Apartemen.

"Mas Sam.. " teriak Adel, namun tidak di acuhkan oleh Samuel.

Samuel pun sudah masuk ke dalam mobilnya untuk menuju ke rumah Riri, dengan kecepatan tinggi, tidak membutuhkan waktu yang lama hanya 15 menit, ia pun sudah tiba di kediaman istrinya tersebut, saat di depan gerbang rumah megah tersebut, mobil Samuel berpas-pasan dengan mobil Riri yang baru saja keluar dari halaman rumah.

Samuel pun memberhentikan mobilnya begitu pun mobil yang di tumpangi oleh Riri. Samuel seketika langsung keluar dari dalam mobil untuk menemui Riri.

Riri yang duduk di belakang sopir pribadinya sambil menatap ipad pun sedikit tersungkur ke depan karena pak sopir yang menginjak rem secara mendadak.

"Ada apa pak?." tanya Riri kepada pak Agus supir pribadinya.

"Maaf nyonya, ada pak Samuel di depan." jawab pak Agus.

Riri yang mendengar ucapan pak Agus pun seketika menatap ke arah depan, benar saja Riri melihat Samuel baru saja keluar dari mobilnya.

"Jalan saja pak, jangan di hiraukan, saya sudah tidak mau berurusan dengan laki-laki itu."

"Baik nyonya." Pak Agus yang sedikit melajukan mobilnya untuk menghindari mobil Samuel yang ada di depan.

"Riri.. jangan pergi.. aku ingin bicara empat mata dengan mu" teriak Samuel dari luar mobil.

"Terus jalan pak." perintah Riri lagi kepada sopirnya.

Pak Agus pun semakin menambah laju mobilnya, namun dengan cepat Samuel berlari dan berdiri tepat di depan mobil Riri.

"Ayo tabrak aku saja jika kamu tetap ingin pergi, tabrak saja." ancam Samuel.

Pak Agus pun tidak mempunyai pilihan, ia pun kembali memperhentikan mobilnya. "Gimana ini nyonya, apa saya keluar saja untuk memanggil security?." tanya pak Agus.

Sebenarnya Riri sudah sangat malas untuk menemui Samuel, apa lagi menatap wajahnya.

"Biar saya saja pak yang keluar." ucap Riri.

"Baik nyonya." pak Agus yang sedikit menunduk memberi hormat.

Riri pun seketika keluar dari dalam mobil untuk menemui Samuel.

"Riii.. aku tau kamu masih ingin bertemu denganku." Samuel yang berjalan maju mendekat ke arah Riri.

"Stopp! jangan mendekat! untuk apa kamu menemui ku lagi, bukankah kemarin papa ku sudah bilang jangan menemuiku lagi, kamu akan tau akibatnya." ucap Riri.

"Aku tidak perduli apa yang akan di lakukan papamu kepadaku, aku hanya ingin kembali bersamamu lagi, aku menyesali semunya."

"Menyesal? kamu bilang menyesal, setelah Adel hamil kau baru bilang menyesal?."

"Ini semua adalah salah faham, anak yang di kandung Adel bukan anakku, karena Adel tidak hanya tidur denganku saja, tapi dengan beberapa laki-laki lain juga."

"Lalu apakah di benarkan laki-laki yang sudah mempunyai istri sah, lalu meniduri wanita lain, walaupun itu tidak sampai hamil, apakah itu benar?."

"Iya aku tau aku salah, maka dari itu aku meminta maaf."

"Sudahlah mas, aku sudah capek berdebat dengan mu, jalan terbaik memang kita harus pisah, karena sampai kapan pun kamu tidak akan pernah berubah."

"Aku akan berubah demi kamu dan anak kita."

"Tidak.. karena selingkuh itu seperti penyakit diabetes, dia akan sembuh, namun suatu saat bisa kembali kambuh."

"Tidak rii.. aku berjanji, apa kamu juga tega, akan memisahkan aku dan anakku."

"Lebih tega lagi, jika aku membiarkan anak ini lahir dengan ayah sepertimu, bukankah itu lebih menyakitkan."

"Riii.." Samuel yang menatap wajah Riri secara sendu.

"Aku bukan rumah mu lagi untuk kembali, biarkan aku pergi, biarkan aku bahagia dengan anakku, dan pilihanku, aku yakin ini yang terbaik untuk kita, kamu pantas bahagia, begitu pun dengan aku, bertanggung jawab lah dengan apa yang kamu lakukan mas, nikailah Adel dan rawat anaknya dengan baik, biarkan anakku, aku sendiri yang membimbingnya kelak, aku yakin dia bisa tumbuh menjadi anak baik tanpa seorang ayah di belakangnya." ucap Riri dengan mata mulai berkaca-kaca.

"Aku akan segera mengirim surat cerai kepadamu."

"Aku tidak mau bercerai, sampai kapan pun kita tidak akan bercerai." teriak Samuel.

Riri tidak lagi mengindahkan ucapan Samuel, ia kembali masuk ke dalam mobil.

"Jalan pak." perintah Riri.

Mobil pun kembali melaju, meninggalkan Samuel.

"Riri.. tunggu dulu, aku tidak mau bercerai." Samuel yang terus mengikuti mobil Riri, namun mobil semakin melaju dengan kencang.

Riri yang ada di dalam mobil pun tak bisa lagi membendung air matanya, kini air mata pun kembali tumpah membasahi pipinya.

"Aku yakin bisa hidup lebih baik tanpamu kedepannya." ucap Riri lirih.

1
May Keisya
dua2nya iblis...niatnya udah PD ga bener JD jgn harap dapetin yg Klian mau yg ada azab pedih utk kalian
May Keisya
kerja apaan Ampe segitunya
Duwi Kurniyanti
sahabat tak tau diri
Senti Tiara
Biasa
Senti Tiara
Kecewa
Ryan Jacob
semangat Thor
Ulufi Dewi
bukan nya klo orang kaya pake pengacara dan klo kliennya ga dtg hanya ada pengacaranya aja maka mudah ya
Elok Pratiwi
males melanjutkan baca nya .... Riri kata nya kaya pinter tp kok nyata nya goblog bin bodoh ... karakter yg sangat tidak menarik
Yati Syahira
gila istrinya suruh minum kb trus buntingin perempuan lain ,saraf wajar riri minta cerai
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Nabila Al Adibah
Lumayan
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
sbb tu nafsu d jaga.. baru 5bln sdh selingkuh😂😂😂😂paling epik..
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Riri wanita paling bodoh, bodohnya bkn Kaleng²🤣🤣🤣🤣🤣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Pelik buat apa jumpa lagi.. kenapa ngak suruh seret kluar saja
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
ok aku mula ngak faham🤣🤣🤣bisa² perempuan TALAK lelaki🤣🤣🤣🤣apa kerana ini dunia halu🤣🤣🤣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
kesian Riri kalah debat sama Adel mungkin kehabisan perkataan ya🤭🤭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
memang punya Ayah tpi anak mu org tetap cap anak haram
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
ingat sdh 5thn menikah rupanya baru 5bln udah kepicut🤣🤣🤣🤣btl² d luar nalar🤣🤣🤣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
btl kata ayahnya kalau mau selingkuh pun selingkuhlh dgn yg lebih kaya dari Riri🤭🤭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
bgus Riri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!