NovelToon NovelToon
Ketika Istriku Berbeda

Ketika Istriku Berbeda

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Muhammad Yunus

"Mas kamu sudah pulang?" tanya itu sudah menjadi hal wajib ketika lelaki itu pulang dari mengajar.

Senyum wanita itu tak tersambut. Lelaki yang disambutnya dengan senyum manis justru pergi melewatinya begitu saja.

"Mas, tadi..."

Ucapan wanita itu terhenti mendapati tatapan mata tajam suaminya.

"Demi Allah aku lelah dengan semua ini. Bisakah barang sejenak kamu dan Ilyas pulang kerumah Abah."

Dinar tertegun mendengar ucapan suaminya.

Bukankah selama ini pernikahan mereka baik-baik saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia hidup ku.

Proses evakuasi para korban berjalan dramatis.

Hassan?

Pria itu bahkan melompat dari undakan tangga ketika mendengar mobil yang membawa Dinar kecelakaan.

Bahkan Hassan meninggalkan istrinya yang hendak ikut ke lokasi kejadian.

Hassan kalut. Dengan di antar Ustadz Salim lelaki yang belum genap dua puluh empat jam menyandang status sebagai seorang suami itu, tampak kacau.

Ning Risma yang di tinggalkan suaminya gegas menyusul bersama Umi Zalianty dan keluarga lainnya yang masih di rumahnya setelah acara kemarin.

Hassan meraung keras-keras, saat tiba di lokasi kejadian. Meratapi kematian perempuan cantik yang dicintainya begitu dalam. Laki-laki itu tak sadar saat Ustadz Salim dan istrinya berdiri tak jauh darinya.

Ning Risma yang melihat suaminya bagai mayat hidup hendak menghampiri, tapi segera di tahan oleh Ustadz Salim.

Ning Risma kira. Tentu saja, laki-laki ini kehilangan seseorang yang sangat di cintai. Adik yang besar bersama, yang baginya Hassan rela melakukan dan mendapatkan apapun di dunia. Mungkin duka dan rasa sedihnya tak ada apa-apanya.

Tapi dari pandangan Ustadz Salim tidak begitu. Kiai Ahmad Sulaiman terbuka dengan mengenai pertemuan Hassan pada orang tua kandungnya bulan lalu.

Sebagai seorang Ayah, dia merasa bersalah pada putrinya. Ini karena ia yang egois, langsung mempercepat hari pernikahan tanpa ada proses kesepakatan lebih dulu. Mereka juga belum berkenalan dan saling bicara.

Tubuh mungil Ilyas yang pertama kali berhasil di keluarkan dari badan mobil yang pesok parah itu. Malaikat kecil Dinar dan Irham benar-benar telah pergi ke surga.

Sekitar sepuluh menit kemudian tubuh supir Ustadz Salim yang berhasil di angkat, di susul tubuh Dinar yang berlumuran darah, dan yang terakhir tubuh Irham yang tepat berada di atas tubuh Dinar. Sepertinya saat kejadian Irham berusaha melindungi Dinar terlihat dari posisi pria itu yang meringkuk di atas tubuh Dinar.

Kondisi korban sangat tragis, semua berpikir tidak satupun dari mereka yang selamat. Tetapi ternyata sebuah keajaiban terjadi.

Suara batuk seseorang membuat raungan tangis terhenti.

"Mâsyâ Allâh. Lâ quwwata illâ billâh" seru Kiai Ahmad Sulaiman pada putrinya yang ternyata masih bernyawa.

Hassan yang sempat meringkuk di samping tubuh Dinar, mengangkat kepalanya.

Air matanya terus menetes, kali ini tanpa suara. Siapapun tahu seberapa kehilangan laki-laki itu.

Ketika orang-orang sibuk melarikan para korban ke rumah sakit, mata Hassan bertemu dengan mata Ning Risma.

Rasa bersalah mencengkeram hatinya, dia melupakan wanita yang baru ia ikat dengan sebuah akad.

Saat Hassan hendak menghampiri, tangannya di di tahan oleh Ustadz Salim. "Jangan tambah kesedihannya, pergilah Hassan, kami menunggumu nanti dirumah saja."

*********

Koma.

Dinar dinyatakan koma setalah menjalani operasi besar di kepalanya. Kini Dinar tengah berbaring di ruang ICU.

Kiai Ahmad Sulaiman dan Hassan mengurus langsung pemakaman Ilyas dan Irham hari itu juga.

Hidup dan mati itu pasti datang dan pergi itu hakiki. Hilang dan memiliki itulah takdir. Ingat adanya awal pasti ada akhir.

Satu Minggu setelah kejadian naas yang menimpa Dinar. Hassan baru pulang ke rumah istrinya. Ustadz Salim menyambutnya dengan tangan terbuka.

"Maafkan ana yang baru datang Abah." Hassan tampak lebih tirus, rupanya waktu satu Minggu membuatnya terpuruk dalam kesedihan.

Istrinya menyambut dengan santun, meraih tangannya hendak di cium, tapi Hassan menolak.

"Aku sudah tidak pantas lagi mendapat kebaikan darimu, maaf aku terlalu pengecut." Hassan tidak malu untuk mengucapkan maaf.

"Tidak ada kata pengecut, saya ikhlas mas mendampingi keluarga yang sedang kesusahan." Ning Risma juga tulus memaafkan suaminya.

Senyuman itu masih tersungging di bibir Ning Risma, sampai pada saat Ustadz Salim meminta mereka berdua bicara empat mata.

"Mari kita coba jalani pernikahan ini," tutur Ning Risma yang sudah duduk di samping suaminya.

Hassan menggeleng. "Pernikahan tidak untuk coba-coba, aku...sungguh minta maaf aku tidak bisa meninggalkan keluargaku."

"Mas Hassan jangan buang saya, saya rela kok mas tinggal -tinggal, asal kita tidak berpisah." pinta Ning Risma pelan, serat permohonan.

"Bagaimana dengan hati anti?" tanya Hassan.

"Pasti akan baik-baik saja." Hassan menggeleng. Mendapati jawaban dari bibir istrinya.

"Sangat sulit mengendalikan perasaan, sebelum terlambat kita bisa batalkan per.." Ucapan Hassan terhenti karena melihat air mata Ning Risma yang mengalir.

Demi Allah... Hassan paling takut dalam keadaan seperti ini. Ini ujian yang berat untuknya.

"Apa yang dikatakan Abah benar, Mas Hassan memiliki rasa pada Dinar, bukan sebagai adik melainkan..." Ning Risma tidak bisa melanjutkan pertanyaannya.

"Andai ana membenarkan semua anggapan itu, Ning Risma mau merelakan ana?" kali ini Hassan kembali bicara dengan tenang.

"Tapi, bagaimana dengan hati ana?" tanyanya dengan derai tangis.

Hassan sedikit bingung. Pasalnya mereka baru bertemu dua kali, tidur sekamar kala itu juga belum ngapa-ngapain. Mereka masih dalam fase perkenalan. Tapi Ning Risma sudah bertanya tentang hatinya.

"Ana sudah terlanjur mencintai Mas Hassan."

Pengakuan Risma semakin mengiris hati Hassan.

Mereka berdua keluar kamar dengan wajah sembab. Hassan ijin bicara pada Ustadz Salim.

Sore itu Hassan pamit dengan cara baik-baik. Kepergiannya di iringi tangis Ning Risma.

Hassan sudah memilih. Lebih baik menyakiti sekarang dari pada nanti.

"Terima kasih, saya tidak akan pernah melupakan kebaikan kalian. Saya akan berdoa kepada Allah, semoga suatu hari nanti, Ning Risma dipertemukan dengan jodoh yang terbaik."

********

Kepergian Irham dan Ilyas masih seperti mimpi bagi Kiai Ahmad Sulaiman.

Rumah tangga anaknya baru saja membaik, hubungan Dinar dan Irham sedang hangat-hangatnya, tapi takdir memisahkan mereka.

Melihat putrinya yang terbaring dengan puluhan alat penopang hidup itu semakin membuat hatinya merintih.

Siapapun tidak berani menjamin jika wanita yang berbaring di sana akan bangun dalam keadaan seperti semula.

Dinar sudah menjalani operasi besar pada kepalanya. Kemungkinan buruk sudah dokter sampaikan kepada pihak keluarga, seandainya keajaiban itu terjadi, Dinar akan kembali membuka mata kemungkinan ada kecacatan pada wanita itu, entah pada kaki atau penglihatannya yang mungkin sedikit terganggu.

Kemungkinan hidup nol koma itu di ambil oleh Kiai Ahmad Sulaiman, apapun kondisi Dinar ia akan terima, yang penting Dinar masih ada bersamanya.

Luar biasa kasih sayang seorang Ayah.

"Kami minta maaf " Hassan tidak tahu dari mana keluarga Sanjaya bisa tahu dia berada di sebuah rumah sakit Jakarta.

Saat masuk ke dalam lobi, ia bertemu dengan Troy.

Saudara kembarnya itu mengucapkan belasungkawa untuk keluarganya yang telah tiada. Irham dan Ilyas.

Dan mendoakan kesembuhan Dinar.

Karena mereka sudah bertemu sebelumnya, kehadiran mereka membuat Kiai Ahmad Sulaiman dan Umi Zalianty sedikit lebih ceria.

"Aku bantu carikan rumah sakit untuk adikmu itu." suara Troy mengalihkan perhatian Hassan.

"Aku hanya ingin yang terbaik untuknya." jawab Hassan.

"Ayah bersedia untuk membawanya ke luar negeri jika kamu tidak keberatan, bagaimanapun orang tuanya yang telah membesarkan mu hingga seperti sekarang."

"Ini tidak hanya tentang balas budi." tutur Hassan.

Kening Troy berkerut. Tidak mengerti apa yang di maksud Hassan.

"Dia segalanya bagiku." Hassan menatap Troy Sanjaya yang ikut menatapnya."Dia hidupku."

1
Cinta Salsabila
saya suka ceritanya 👍👍👍👍
nietta harry
sholat berjamaah berdua?? bukankah Dinar dlm masa nifas setelah melahirkan...???
Lilan
pernah ada d posisi Dinar.. kuat Dinar kami bisaa
Lilan
sampai bab ini nyesek banget, ngebayangin ada diposisi Dinar mungkin aku gak sanggup.🙏🙏
Hera
wuuiih sad ending Dinarnya 😢😭
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Tri Utari Agustina
Ceritanya bagus banget Thor semoga bermanfaat novel bagi pembaca
Sandisalbiah
𝚋𝚎𝚗𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚍 𝚎𝚗𝚍𝚒𝚗𝚐...
Sandisalbiah
𝚍𝚞𝚕𝚞 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛 𝚢𝚐 𝚊𝚖𝚗𝚎𝚜𝚒𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚜𝚎𝚐𝚊𝚕𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚔𝚎𝚓𝚊𝚖 𝚍𝚒𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚞𝚓𝚊𝚝 𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒𝚗𝚢𝚊.. 𝚔𝚒𝚗𝚒 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚒𝚊𝚗 𝙷𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚐 𝚑𝚒𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝𝚊𝚗, 𝚊𝚙𝚊 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚊𝚔𝚊𝚕 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚒𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚗𝚐 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚔𝚞𝚝𝚒 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚞𝚊𝚗 𝚒𝚋𝚞 𝚔𝚊𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊? 𝚔𝚘𝚗𝚏𝚕𝚒𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚓𝚊𝚞𝚑² 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚌𝚎𝚕𝚊𝚔𝚊𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚖𝚗𝚎𝚜𝚒𝚊 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚝𝚒𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒.. 𝚍𝚛 𝙸𝚛𝚑𝚊𝚖 𝚍𝚊𝚗 𝙸𝚕𝚢𝚊𝚜..
Dewa Rana
kok dinar gak pegang uang sedikitpun
Tri Utari Agustina
Bikin emosi aja Irham rasakan suami Ratih datang dengan emosi
Tri Utari Agustina
Rasakan Eliyas istri pergi gimana rasanya istrinya
Sandisalbiah
𝚔𝚎𝚙𝚞𝚝𝚞𝚜𝚊𝚗 𝙷𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛, 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚒𝚗𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚝𝚎𝚛𝚓𝚊𝚍𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑, 𝚊𝚙𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚞𝚋𝚞𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚍𝚐𝚗 𝚘𝚛𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚍𝚎𝚔𝚊𝚝𝚗𝚢𝚊
Sandisalbiah
𝚜𝚊𝚝𝚞 𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚝𝚒𝚗𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚊𝚜𝚒𝚕 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚐𝚎𝚐𝚎𝚛 𝚜𝚊𝚝𝚞 𝚙𝚘𝚗𝚍𝚘𝚔 𝚙𝚎𝚜𝚊𝚗𝚝𝚛𝚎𝚗.. 𝚑𝚎𝚋𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚋𝚎𝚝𝚒𝚗𝚊 𝚢𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚕𝚊𝚔.. 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚕𝚊𝚐𝚒.. 𝚍𝚒𝚊 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚙𝚎𝚗𝚞𝚜𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚊𝚢𝚊𝚑 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛.. 𝚑𝚊𝚒𝚜𝚑𝚑
Sandisalbiah
𝚔𝚎𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊𝚊𝚗 𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚐 𝚢𝚐 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚎𝚗𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝 𝚍𝚐𝚗 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚖𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚝𝚙 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚕𝚊𝚖𝚋𝚊𝚝 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚑𝚊𝚖𝚒 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝 𝚃𝚑𝚘𝚛... 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚑𝚊𝚖𝚒 𝚔𝚊𝚝𝚊² 𝚍𝚕𝚖 𝚑𝚊𝚍𝚒𝚜𝚝 𝚍𝚊𝚗 𝚒𝚜𝚒 𝙵𝚒𝚛𝚖𝚊𝚗 𝙰𝚕𝚕𝚊𝚑, 𝚔𝚞𝚍𝚞 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚞𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚋𝚎𝚛𝚊𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚞𝚝𝚔 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚑𝚊𝚖𝚒 𝚊𝚛𝚝𝚒 𝚍𝚕𝚖 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝 𝚒𝚝𝚞 𝚍𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚏𝚊𝚔𝚝𝚊 𝚋𝚊𝚑𝚠𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚐 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚕𝚊𝚖𝚋𝚊𝚝 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚎𝚛𝚗𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚗𝚊 𝚢𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚔𝚊𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐 𝚍𝚕𝚖 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝² 𝚝𝚛𝚜𝚋𝚞𝚝.. 𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚝𝚑𝚘𝚛
Sandisalbiah
𝚊𝚔𝚞 𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚙𝚘 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚍𝚐𝚗 𝚒𝚜𝚒 𝚝𝚞𝚕𝚒𝚜𝚊𝚗 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛, 𝚔𝚘𝚔 𝚐𝚊𝚔 𝚍𝚒 𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚝𝚊𝚞 sih😔
Sandisalbiah
𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚜𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚓𝚊𝚝𝚞𝚑 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚝𝚙 𝚔𝚛𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚛𝚊 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚜𝚊𝚞𝚍𝚊𝚛𝚊 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚜𝚞𝚊𝚞𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚎𝚍𝚞𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚝𝚞𝚙𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊
Sandisalbiah
𝚏𝚒𝚛𝚊𝚜𝚊𝚝 𝚢𝚐 𝚍𝚒𝚛𝚊𝚜𝚊𝚔𝚊𝚗 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛... 𝚑𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊 𝚒𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚔𝚎𝚌𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚝
Fitri Yah
ya Allah semoga novel ini sampai kepembaca yg lain, jujur saja Thor beberapa hr ini sy baca smua novel membosankan udh lama off dr novel tp Alhamdulillah sy Nemu yg bener" bagus islami yg g terlalu fanatik ada lucu dikit
linanda eneste
dy belajar agama kan ya? tugas suami ya direpotkan istri lah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!