NovelToon NovelToon
REGANTARA

REGANTARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Bad Boy / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aquilaliza

~ REGANTARA, season 2 dari novel Dendam Atlana. Novel REGANTARA membahas banyak hal tentang Regan dan kehidupannya yang tak banyak diketahui Atlana ~....

Ditinggalkan begitu saja oleh Atlana tentu saja membuat Regan sangat kacau. Setahun lebih dia mencari gadisnya, namun nihil. Semua usahanya tak berbuah hasil. Tapi, takdir masih berpihak kepadanya. Setelah sekian lama, Regan menemukan titik terang keberadaan Atlana.

Disaat Regan merasakan bahagia, berbanding terbalik dengan Atlana yang menolak kehadiran Regan untuk kedua kalinya dihidupnya. Namun, penolakan Atlana bukan masalah. Regan memiliki banyak cara untuk membawa kembali Atlana dalam hidupnya, termasuk dengan cara memaksa.

Akan kah Regan berhasil? Atau malah dia akan kehilangan Atlana sekali lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquilaliza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketahuan

"Regan!"

Suasana ruangan langsung senyap setelah mendengar nama Regan dipanggil. Jovan dan Leo yang setengah sadar menatap Atlana dengan mata menyipit. Yudha sudah tepar dengan kepala bertengger di sofa, sementara tubuhnya bersandar di badan sofa.

Erteza juga cukup linglung, tapi masih bisa mengontrol kewarasannya. Semua anggota yang bergabung pada komunitas yang Regan bentuk itu, dan ikut pada pesta malam ini sudah terlelap sebagian. Entah karena mabuk, atau memang sudah tertidur karena mengantuk, Atlana tidak tahu.

Yang pasti, hanya Regan yang masih duduk tenang di sofa tanpa ada tanda-tanda mabuk sedikit pun. Atlana tidak tahu Regan minum banyak atau tidak. Yang jelas, lelaki itu minum dan dia melihat dengan matanya sendiri ketika Regan meneguk minuman beralkohol itu dari botolnya langsung.

"Nana?"

Regan beranjak, langsung mendekat pada gadisnya yang sudah pasti sangat marah.

"Jangan sentuh!" Atlana berkata tegas. Dia menatap dingin Regan sambil menutup hidungnya. Bau alkohol sangat pekat tercium saat Regan berbicara.

"Kenapa kesini malam-malam? Sama siapa?"

"Gak usah tanya-tanya! Kalian kenapa sih mabuk-mabukan kayak gini? Kalian pikir bagus kalian begitu?" Atlanta menoleh pada Erteza. "Lo juga, Za! Lo sama Regan yang paling waras diantara semua orang yang ada di lingkungan pertemanan kalian. Kenapa kalian malah ikut-ikutan? Kenapa gak ingetin mereka?"

"Udahlah, Bu Bos. Jangan marah-marah...." Suara Jovan terdengar merancau. Sepertinya dia masih menangkap apa yang diucapkan Atlana.

"Ho'oh. Kita begini udah biasa. Apalagi pas Regan menang balapan."

"Anjing!!" Regan mengumpat pelan mendengar ucapan Leo. Tepat saat itu, Atlana menatapnya tajam.

"Lo gak usah marah-marah. Kasian, suara lo biar simpen aja buat marahin anak-anak kita nanti ya, sayang. Gue suka benget lo peluk gue erat-erat, Pril. Empuk."

Regan mendengus kesal. Bisa-bisanya Leo nyambung kemana-mana. Dia sudah tersulut saat mendengar kata "anak-anak kita" yang Leo ucapkan.

"Ayo, aku an—"

"Jangan sentuh! Aku bilang jangan sentuh. Aku bisa pulang sendiri."

"Ini udah malam, Na."

"Aku gak peduli. Tadi juga aku datang sendiri."

"Aku juga mau bilang, keputusan aku adalah aku mau kembali ke rumah aku. Dan itu udah final."

Atlana langsung berbalik setelahnya. Dia melangkah, namun Regan dengan cepat mencekal tangannya.

"Atlana Nayanika!"

Deg!

Atlana meneguk salivanya dengan kasar. Menyebut nama lengkap tandanya Regan tidak suka, atau mungkin marah. Walaupun begitu, Atlana tidak akan luluh. Biarkan saja Regan marah.

"Lep—"

Regan langsung menarik Atlana keluar dari markas tanpa menunggu Atlana menyelesaikan ucapannya. Dia membawa gadis itu ke mobilnya meski Atlana memberontak.

"Regan! Kamu gak bisa paksa aku kayak gini."

Regan tak bersuara. Dia membungkuk lalu mengangkat Atlana ke pundaknya layaknya karung beras. Setelah itu, dia memasukkan Atlana ke dalam mobil melalui pintu pada kursi pengemudi. Dia dengan cepat masuk dan mengunci pintu.

"Regan! Kamu keterlaluan! Aku gak mau pulang bareng kamu! Mobil kak Rena masih disini."

"Nanti ada yang anterin."

Regan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Tak butuh waktu yang lama untuk sampai di apartemennya.

Regan turun lalu kembali menggendong Atlana ke pundaknya. Dia tidak peduli Atlana memberontak dan memukul pundaknya berkali-kali. Nyatanya pergerakan Atlana tak membuatnya kesusahan.

Buk.

Regan menurunkan Atlana di atas kasur empuknya. Dia berbalik dan mengunci pintu kamar, kemudian dengan santainya ia melepas kaos yang ia kenakan hingga menampilkan tubuh atletis nya dengan otot-otot yang membentuk di beberapa bagian.

Wajah Atlana memerah. Hal tersebut membuat Atlana kesal sekaligus malu.

"Apaan sih buka-buka baju?"

"Kenapa?" Tanya Regan sambil tersenyum tipis dan berjalan mendekati Atlana. Sontak pergerakan Regan membuat Atlana beringsut mundur.

"Regan, kamu mau apa?"

"Gak mau apa-apa." Regan menghentikan langkahnya. Dia sedikit menundukkan wajahnya hingga bibirnya menyentuh puncak kepala Atlana.

Cup.

"Aku mandi dulu."

Regan lekas meninggalkan Atlana menuju kamar mandi. Kunci kamar terus ia bawa sampai ke kamar mandi tanpa Atlana sadari.

Saat pintu kamar mandi tertutup, Atlana bangkit meninggalkan ranjang menuju pintu. Tapi, gadis itu mendengus kesal ketika tidak menemukan kunci menggantung disana.

"Kuncinya gak ada," gumam Atlana. Gadis itu mendengus pelan lalu menuju kamar mandi. Diketuk nya pintu kamar mandi dengan cukup keras.

"Regan! Kuncinya dimana?" teriak Atlana.

"Regan?"

"Regan?"

Atlana merengut kesal. Dia berbalik menjauh dari pintu kamar mandi. Percuma juga dia terus menggedor, Regan tidak akan menjawabnya. Yang ada tangannya akan sakit.

Atlana lantas mendudukkan tubuhnya lagi ke atas kasur empuk milik Regan. Matanya  mulai mengamati seisi kamar Regan yang luas. Hingga akhirnya netra indah itu berhenti pada handphone Regan yang tergeletak di atas kasur tak jauh darinya duduk.

Segera Atlana meraihnya, lalu menghidupkan benda pipih itu. Sedikit senyum terukir di bibirnya saat melihat fotonya menjadi wallpaper.

"Ada password nya," gumam Atlana ketika mengusap layar handphone. Dia mencoba mengetikkan beberapa angka yang menunjukkan tanggal ulang tahun Regan, tapi salah. Dia mencoba dengan tanggal lahir dirinya, tetap salah.

Atlana lalu mencoba dengan tanggal pertama kali mereka resmi berpacaran. Dan ternyata password nya benar. Senyum Atlana langsung merekah.

Gadis itu memeriksa aplikasi chat. Entah kenapa, dia tiba-tiba ingin melihat dengan siapa saja Regan bertukar pesan.

Tidak ada yang aneh saat Atlana mengeceknya. Tapi, banyak chat dari nomor tak dikenal yang tak pernah ditanggapi Regan.

Di antara semua nomor tak dikenal itu, hanya satu nomor yang sepertinya sangat gencar mengirim chat pada Regan. Atlana mendengus saat melihat profil pemilik nomor itu. Seorang gadis yang ternyata adalah Nita.

"Cewek kegatelan!" maki Atlana pada gadis tersebut.

Setelah itu, Atlana tertuju pada grup chat, yang kemudian dengan segera dia membaca chat dalam grup tersebut.

Gadis itu cekikikan sendiri. Ada-ada saja tingkah Leo, Jovan, dan Yudha dalam grup tersebut. Mereka yang paling aktif dalam grup. Sampai akhirnya, kekehan Atlana berhenti dan wajahnya berubah serius.

"Yohan ajak balapan, Gan."

"Ke club mana?"

"Parah Gan. Anak orang lo bikin masuk rumah sakit."

"Woy! Salah satu anggota kita dikeroyok anak buah Yohan."

"Regan, anak buah Yohan yang lo hajar kemarin, mati."

"Semua sudah saya bereskan, Regan."

"Yohan pasti nuntut balas."

Atlana menarik nafasnya panjang. Dia bingung sekaligus penasaran, sebenarnya ada apa dengan Regan dan teman-temannya?

"Na?"

"Hah?" Atlana spontan mendongak, cukup terkejut mendengar panggilan dari Regan. Karena asik membaca chat di handphone Regan, dia sampai tidak sadar jika Regan sudah keluar dari kamar mandi dan berdiri di depannya.

"Regan, aku—"

"Bisa?"

"Hah?"

Regan terkekeh pelan. Dia mendudukkan tubuhnya di sisi ranjang, tepat di depan Atlana.

"Password nya, bisa? Masih ingat atau udah lupa?"

Atlana kembali terdiam. Dia menatap lekat Regan yang juga tengah menatapnya. "Kamu sama sahabat-sahabat kamu, sebenarnya kalian sembunyi in apa? Minum-minum, rokok, balapan, club, dikeroyok, buat orang masuk rumah sakit, mati, balas dendam, itu semua maksudnya apa? Apa yang gak aku tau, Regan?"

"Mau aku jelasin dari mana?"

Atlana mendengus. Kenapa Regan sesantai itu menjawabnya? Dan lagi, kenapa dia tidak marah saat Atlana dengan lancang membuka aplikasi chatnya? Seharusnya Regan marah.

"Kenapa?" Melihat Atlana yang terdiam membuatnya kembali bertanya.

"Gak kenapa. Jelasin dari kamu yang tiba-tiba ngerokok sampai seterusnya."

"Oke. Aku ganti baju dulu." Regan beranjak dari kasur untuk segera mengganti handuk yang melilit pinggang nya.

1
Alice_zeailin10
lanjut terus kak🔥
Handa Yani
dah lama ditunggu.. akhirnya..atlanaaa..😍😍😘
AnonymousYA
up terus thor
Alice_zeailin10
oh ya gak masalah Thor yang penting di beri penjelasan saya sudah bisa memahami dan memakluminya semangat terus sampai cerita ini tamat yaa☺️💪
Aquilaliza: makasih Kak... 🙏😊
total 1 replies
Athar Rizqi Al Ghifari
bagus
Anaya Nabila
kenapa gak jujur aja sih atlana
Alice_zeailin10
semakin membuat hati ku terpotek" kak thor sangat penasaran seperti nya banyak sekali misteri dan rintangan yang bakalan di lewati Regan dan atlana .. ayok kak jangan lama up nya aku selalu menunggu mu dengan setia 💪💪💪
Alice_zeailin10
Karya mu begitu menarik perhatianku author baik ku😻💪💪 semangat terus jangan lupa update setiap hari
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
Alice_zeailin10: sama" kak tapi update nya jangan lama ya ,😇
total 3 replies
Ita Purnama
Novel yang bagus 👍🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!