NovelToon NovelToon
MELINTASI DUA DUNIA

MELINTASI DUA DUNIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Beda Dunia / Iblis / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:615
Nilai: 5
Nama Author: Putri Karlina

Hai..
Namaku Ziqiesa. kalian bisa memanggilku dengan sebutan,Zi. Aku seorang gadis cantik yang masih erat kasih sayang dari Ayah dan Ibuku. suatu hari aku tersesat ke dunia yang tidak aku ketahui. dan kasih-sayang itu masih sama adanya, tapi seakan terputus karena jarak kami yang tidak dapat di ketahui.

Aku,ingin mengajak kalian untuk ikut menemani perjalanan ini, sampai kembali pada pangkuan Ayah,dan Ibuku. bagaimana? kalian mau kan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Karlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5.Mengunjungi Toko

Selesai sarapan pagi, Zi, langsung pamit pada Alger dan Kansa. Memulai perjalanan ke kota dengan perut yang sudah terisi,dan bekal uang yang cukup untuk berada di kota hingga hari besoknya lagi.

Zi,sudah menyelesaikan akademinya, sebagai lulusan terbaik tahun ini. Karena belum mencari pekerjaan,jadi Zi memilih untuk membantu orang tuanya mengurus urusan pekerjaan di kota, kadang-kadang, tidak selalu, namun cukup sering.

Di perjalanan Zi bertemu dengan pedagang buah. Zi, turun dari atas punggung kuda dan membeli beberapa jenis buah-buahan untuk di bawa ke kota. "Mau yang ini,ini,dan ini Nyonya." Zi, tinggal menunjuk dan Nyonya penjual buah yang mengambilkannya.

"Semuanya satu Tael,nak." Nyonya penjual buah berseru seraya mengangsurkan satu keranjang penuh buah-buahan pada, Zi. Buah-buahan itu berwarna ungu bulat, dalamnya berwarna oranye, entah apa namanya aku lupa. Yang ke-dua ada buah Apel,dan yang ke tiga buah anggur berwarna hijau, yang bijinya hanya sedikit.

"Terima kasih, Nyonya." Zi, memberikan satu Tael kepada wanita tersebut. Kembali ke kudanya untuk melanjutkan perjalanan,tidak Zi namanya yang akan langsung melanjutkan perjalanan sebelum mencicipi rasa tiga macam buah yang berbeda. Memberikan kepada kudanya dan setelah itu barulah Zi benar-benar melanjutkan perjalanan menuju kota.

Di perjalanan lagi-lagi Zi bertemu dengan Lucio,kali ini Lucio tidak sendirian tetapi ada Miky juga yang berada di belakangnya.

"Hei.. pagi Zi. Mau kemana?" Sapa Lucio memelankan laju kudanya. "Hei..Luc. Pagi. Mau ke kota,kalian dari mana pagi-pagi sudah berada di jalanan?" Hal yang sama di lakukan oleh Zi, memelankan laju kudanya dan berhenti di pinggir jalan, karena banyak kereta kuda yang berlalu lalang untuk mengantarkan orang-orang pergi bekerja. "Mau mencari udara segar, pagi-pagi cahaya matahari sangat sehat untuk tubuh." Jawab Lucio.

"Hei.. Zi. Sudah lama tidak bertemu." Miky menyapa dengan lembut. Pemuda tampan dengan hidung mancung itu memang memiliki karakter yang cukup lembut dari pada,Lucio.

"Hai..Miky. Kamu saja yang tidak main ke rumah, padahal aku selalu di rumah membantu pekerjaan,Ibu." Jawab Zi melambai pada Miky.

Miky, tersenyum culas. "Kemarin-kemarin aku sibuk mengurus acara pacuan kuda. Maaf ya, jadi jarang berkunjung ke rumah,Zi." Ulasnya dengan penuh rasa bersalah. "Tidak, apa-apa Miky, justru bagus kamu ada pekerjaan." Zi berseru. Melambaikan tangan pada Lucio dan Miky, sebelum kembali melajukan kudanya.

•••

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam,Zi, berhenti di kedai makan teman lamanya—Carly. Setiap pergi ke Kota biasanya Zi menyempatkan diri untuk mampir ke kedai makan orang tuanya Carly.

"Zi? Sudah lama tidak ke kota,ya? Terakhir kali aku melihatmu dua bulan yang lalu." Carly menyambut kedatangan Zi dengan antusias. Perempuan seumuran dengan Zi itu,berjalan anggun ke meja yang di tempati oleh Zi,sambil membawakan minuman dan beberapa kudapan ringan.

Zi, mengangguk dengan ekspresi wajah senang. "Biasa,aku membantu Ibu di rumah,Ly. Ke kota selama dua bulan ini,Ayah, yang gantikan. Lagi pula pekerjaan di kota tidak terlalu perlu untuk di pantau." Sahutnya meraih segelas air putih yang di berikan oleh Carly, menempuh perjalanan dua jam lamanya tanpa minum membuat tenggorokan Zi terasa kering,haus? Tentu saja!

"Mau makan dulu, Zi? Kebetulan sekali hari ini Ibuku membuat menu-menu yang spesial. Beberapa waktu lalu ada anggota kesatria yang berkemah di dapan sana."Carly menunjuk ke arah lapangan hijau yang terlihat sangat cantik dan memanjakan mata. "Dan hari ini mungkin mereka akan kembali, jadi sebelumnya mereka sempat meminta pada Ibu untuk di buatkan menu seperti itu lagi,"Ly,bicara panjang tanpa ngos-ngosan.

"Sepertinya sangat seru,ya? Kamu bisa melihat pemuda-pemuda tampan yang berlalu lalang,aku rasa ada di antara mereka yang kamu taksir." Zi, tidak bicara serius. Bercanda dengan teman lama,teman di saat masih berada di akademi, mereka satu kelas.

Carly tertawa pelan,"tidak ada yang lebih tampan dari pada Miky,Zi.Tapi sayang sekali Miky sangat lembut dan bertolak belakang dengan pribadiku yang keras." Carly, tertawa kecil memperlihatkan deretan giginya yang putih. Zi, mengangguk. Ia, membenarkan ucapan Carly, Miky memang pria yang lembut tentunya tidak akan sesuai dengan Carly yang blak-blakan tetapi cukup anggun.

"Itu artinya kamu bisa untuk mencari sejenis Miky tapi yang lebih menantang! Aku pikir pemuda kesatria jauh lebih kekar dan berotot." Zi, tertawa terbahak-bahak setelah mengucapkan kalimat absurd-nya. suara tawa Zi mengundang atensi beberapa pengunjung, mereka sempat melirik ke arah meja yang di tempatinya,tapi hanya sebentar saja, setelah itu mereka kembali fokus pada urusan masing-masing.

"Zi? Suara tawamu mengundang atensi mereka.." Carly berucap sambil melirik ke arah samping,namun Carly tidak marah karena ia justru merasa sangat senang karena teman lamanya masih ingat untuk mampir ke rumahnya.

"Biarkan saja,Ly. Aku tidak menggangu mereka makan,kan? Aku hanya bahagia saja bertemu denganmu." Zi, menatap Carly dan acuhkan anggapan yang lain padanya.

Zi,dan Carly lanjut bercerita,sambil Zi makan dan menghabiskan minumannya. Setelah itu Zi pamit untuk segera pergi karena kota masih cukup jauh,satu jam lagi baru Zi akan sampai di kota. Jika menggunakan kereta kuda perkiraan waktu tempuh sekitar empat, sampai lima jam-an.

"Ly,Bibi La, Zi pamit undur diri lebih dulu,ya. Takut di perjalanan tiba-tiba hujan." Zi, membungkuk hormat kepada Carly,dan Carla, kemudian segera melangkah ringan mendekati kuda.

"Berhati-hatilah,nak. Jangan terlalu kencang laju kudanya, karena pasukan kesatria berlalu lalang hari ini." Carla menghampiri Zi yang sudah naik ke atas punggung kuda. Sambil menyelipkan sekantong makanan untuk gadis kecil itu. Zi badannya yang kecil, umurnya sudah 17 tahun sekarang,jalan ke 18 tahun.

"Terima kasih,Bibi La. Kalau begitu Zi berangkat.." Zi, melambaikan tangannya. "Hati-hati Zi,kalau lelah beristirahatlah sejenak,jangan di paksakan!" Tutur Carly yang berdiri di samping Ibunya. "Iya,Ly. Zi tidak suka memaksakan diri,kok.." Zi, tertawa kecil, kemudian menarik tali kekang kuda dan berlalu dari kedai makan Carly.

    Zi, mengikatkan tali kekang kuda pada sebatang pohon yang berada di halaman toko kue Ibunya, tempat ia biasanya menyimpan kuda saat berkunjung ke toko tersebut.

Melangkah ringan,sambil sesekali melihat ke arah sekitar toko,tidak banyak yang berubah dari dua bulan terakhir,namun lebih bersih dan lebih rapi saja setelah di berikan kanopi bagian depan tokonya.

"Selamat datang Nona Zi.. silahkan masuk." Ken menunduk pendek sebagai tanda hormat, mempersilahkan Zi masuk kemudian mengikutinya dari belakang.

"Terima kasih, kakak Ken." Sahut Zi saat mereka berjalan masuk ke dalam toko. "Sama-sama, Nona Zi." Ken kembali berseru dengan senyuman ramah, menyambut baik kedatangan Zi di toko kue itu.

Zi, langsung naik ke lantai dua toko,di tangga naik ke lantai dua Zi berpapasan dengan karyawan baru yang ia tidak tau namanya, nanti saja ia berkenalan dengannya. Zi,mau melihat ruangan tempat penyimpanan berkas-berkas setiap bulannya di lantai dua. Ya, Zi hanya akan memeriksa berkas penjualan kue selama satu bulan terakhir, karena yang bulan sebelumnya sudah di tanda tangani langsung oleh Kansa. Jika semuanya aman tidak ada kendala sedikitpun, ia, tinggal menandatangani surat pelepasan upah, setelah itu semuanya di serahkan kepada Ken, yang menjadi kepala karyawan toko, yang Kansa percayakan untuk memberikan upah kepada karyawan lainnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!