Ranti gadis berusia 20 tahun, memiliki otak cerdas dan juga ceplas ceplos ketika sedang berbicara, sejak kecila dia memiliki kehidupan yang sangat tidak beruntung. Karna terlahir dari keluarga amat sangat miskin, bahkan Ranti tidak bisa melanjutkan kuliahnya karna harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap hari Ranti selalu berhayal akan menjadi wanita kaya dan memiliki suami Ceo seperti di novel novel yang ia baca setiap pulang kerja, pasti hidupnya akan sangat bahagia.
Dan apa jadinya jika ternyata hayalan Ranti terwujud, dia masuk ke raga istri Ceo, namun sayangnya dirinya tidak pernah mendapat cinta dari suaminya, karna suaminya yang masih mencintai mendiang kekasihnya.
Apa yang akan di lakukan oleh Ranti, apakah dia akan menyerah ?, atau akan berjuang untuk mendapat cinta suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Sudah sejak dua hari yang lalu Audrey bekerja di perusahaan William sebagai sekertaris William, karna kebetulan sekertaris yang biasanya sedang cuti untuk persiapan melahirkan.
Sedangkan Roseline dia juga sudah tahu jika Audrey bekerja di perusahaan William sebegai sekertaris, namun Roseline sama sekali tidak perduli, toh menurut Roseline itu wajar wajar saja,karna keduanya yang saling mencintai, dan mungkin William menjadikan Audrey sebagai sekertarisnya agar bisa selalu dekat dengan Audrey.
'' Nona Muda '' pelayan Robert menghampiri Roseline yang sedang duduk seorang diri di gazebo.
'' Eh, iya Paman, ada apa ?'' Roseline mendongakkan kepalanya mantap Pelayan Robert yang berdiri di depannya.
'' Apa anda tidak membawa ponsel anda?, Tuan barusan menghubungi saya, dan mengatakan kalau anda tidak mengangkat telfon dari Tuan '' tanya Pelayan Robert.
'' Iya, ponselku ada di kamar, memangnya kenapa Tuan Mudamu menghubungiku, bukannya ini masih jam kerja '' tukas Roseline karna tidak biasanya William menelfonnya saat jam kerja.
Pelayan Robert tersenyum. '' Tuan Muda meminta anda untuk mengantarkan makan siang ke perusahaan '' ucap Pelayan Robert menyampaikan apa yang di katakan oleh Tuan mudanya di sambungan telfon tadi.
Roseline menghela nafasnya, dia malas sekali jika harus ke perusahaan William, bukannya sudah ada Audrey kenapa masih meminta dirinya untuk mengantarkan makan siang pikirnya kesal sendiri.
'' Pelayan sudah selesai menyiapkannya, anda bisa mengantarkannya sekarang '' ucap Pelayan Robert yang terdengar memaksa.
'' Huh,, malas sekali '' dengus Roseline.
'' Dulu tanpa di minta oleh Tuan, anda akan selalu semangat mengantarkan makan siang untuk Tuan Muda, tapi kenapa sekarang anda terlihat menolak, padahal Tuan sendiri yang meminta anda mengantarkan makan siang '' ujar Pelayan Robert.
'' Karna sekarang aku sudah sadar, apapun yang aku lakukan untuk Tuan Mudamu itu akan percuma, karna sampai kapanpun yang di cintainya tetap Audrey '' sahut Roseline.
Pelayan Robert langsung terdiam mendengar apa yang di katakan oleh Nona Mudanya. " Tapi menurut saya sekarang Tuan Muda terlihat berbeda, dia terlihat perduli dengan anda, bahkan tadi saya mendengar nada hawatir Tuan Muda karna anda tidak mengangkat telfonnya " batin pelayan Robert.
'' Lalu, apa sekarang anda menolak mengantarkan makan siang untuk Tuan Muda?'' tanya Pelayan Robert yang di angguki oleh Roseline.
'' Baiklah, kalau begitu biar saya saja yang mengantarkannya '' tukas Pelayan Robert menghela nafasnya, karna dirinya juga tidak bisa memaksa Nona Mudanya.
'' Maaf Paman, kalau aku merepotkan Paman '' ujar Roseline.
'' Sama sekali tidak Nona, kalau begitu saya permisi '' pamit Pelayan Robert lalu beranjak pergi meninggalkan area gazebo.
Sedangkan Roseline setelah kepergian Pelayan Robert, seketika dia menyadari akan sesuatu.
'' Tunggu,, tunggu,, bagaimana jika nanti William marah, karna bukan gue yang nganterin makan siangnya, terus dia ngambil kartu hitamnya dari gue, terus gue mau shoping pakek apa dong?'' gumam Roseline yang tiba tiba merasa panik.
'' Oh,, tidak tidak,,, itu tidak boleh sampai terjadi, lebih baik sekarang gue harus pergi nganterin makan siangnya '' tukas Roseline dan langsung bangkit dari duduknya mengejar Pelayan Robert yang sudah masuk ke dalam mansion.
'' Paman Robert tunggu!!! '' seru Roseline berlari menghampiri Paman Robert yang baru keluar dari dapur sembari menenteng paperbag di tangannya.
'' Nona, ada apa ?'' tanya Pelayan Robert.
'' Sini paperbagnya, biar saya saja yang pergi '' tukas Roseline mengambil alih paperbag dari tangan Pelayan Robert.
'' Anda yakin ?'' tanya Pelayan Robert memastikan lagi.
'' Yakin Paman, sudahlah, saya pergi sekarang takut telat '' sahut Roseline dan melenggang pergi dengan menenteng paperbag yang berisikan kotak bekal makan siang milik William.
Setelah melihat Nona Mudanya meninggalkan mansion, Pelayan Robert segera mengirim pesan pada Tuan Mudanya, jika Nona Mudanya sudah perjalanan menuju ke perusahaan, tapi pelayan Robert tidak memberitahu Tuan Mudanya jika Nona Mudanya tadi sempat menolak.
Sedangkan di perusahaan William tersenyum tipis, setelah membaca pesan dari Pelayan Robert, sampai sampai dia tidak sadar jika Audrey masuk ke ruangannya dan berjalan ke arahnya. Audrey juga sempat melihat senyum tipis yang tersungging di bibir William, yang mana membuatnya penasaran, pesan dari siapa sampai membuat William tersenyum, apakah dari Roseline pikirnya.
'' Eh,, Audrey '' William baru menyadari keberadaan Audrey yang sudah berdiri di samping meja kerjanya.
'' Pesan dari siapa Kak?, kelihatannya Kakak bahagia sekali '' tanya Audrey yang tidak bisa menahan rasa penasarannya.
'' Dari Paman Robert '' jawab William meletakkan ponselnya ke atas meja kerjanya.
'' Ada apa ?'' tanya William.
'' Ini laporan yang Kakak suruh periksa tadi '' jawab Audrey meletakkan beberapa berkas di depan meja William.
'' Baiklah, kamu bisa kembali ke ruanganmu '' ujar William tanpa menoleh ke arah Audrey.
Audrey hanya bisa menganggukkan kepalanya, dan melangkah keluar dari ruangan William.
Sebenarnya tujuan Audrey bekerja di perusahaan William, agar dia bisa dekat dengan William, awalnya Audrey sangat bahagia ketika William memberitahunya jika dia di terima kerja sebagai sekertaris William, yang otomatis dirinya akan selalu berada di dekat William, tapi siapa yang mengira jika William memberikan syarat padanya, untuk selalu bersikap profesional saat berada di perusahaan atau bekerja di luar perusahaan, dan Audrey hanya bisa mengikutinya, apa lagi Audrey tahu jika William adalah sosok pria yang sangat disiplin jika sedang bekerja.
Beberapa menit kemudian Audrey yang sedang mengerjakan pekerjaannya tiba tiba merasa haus, dan kebetulan air yang berada di ruangannya sudah habis, jadi Audrey pergi keluar untuk mengambil air dari pantry, namun saat hendak masuk ke dalam pantry Audrey melihat Roseline yang baru keluar dari dalam lift.
'' Roseline, mau apa dia kesini '' gumam Audrey lalu berjalan menghampiri Roseline.
'' Roseline '' sapa Audrey menghentikan gerakan tangan Roseline yang hendak mengetuk pintu ruang kerja William.
'' Eh, Audrey, apa kabar '' balas Roseline tersenyum.
'' Aku baik, kamu ada perlu apa sama Kak William ?'' tanya Audrey dengan lembut.
'' Em,, Kak William memintaku untuk membawakan makan siang untuknya '' jawab Roseline mengangkat paperbag yang di bawanya.
'' Tumben, dua hari ini Kak William selalu makan siang denganku, kenapa dia tiba tiba memintamu membawkan makan siang?'' tanya Audrey memang sejak Audrey bekerja di perusahan William, keduanya selalu makan siang bersama di ruang kerja William, tapi lebih tepatnya Audrey yang selalu memaksa William untuk makan siang bersama.
Roseline mengedikkan bahunya. '' Aku juga tidak tahu '' ujar Roseline.
'' Benarkah?, bukan kamu sendiri yang berinisiatif mengantrakan makan siang untuk Kak William '' tukas Audrey.
Roseline mengerutkan dahinya mendengar ucapan Audrey, yang seakan akan menuduh dirinya sengaja mencari perhatian William dengan cara membawakan makan siang.
Audrey merasa heran melihat Roseline yang tiba tiba tersenyum.
'' Kenapa kamu tersenyum ?'' tanya Audrey.
Roseline menepuk nepuk bahu Audrey pelan. '' Kamu jangan hawatir, aku tidak akan merebut Kak William darimu, jadi tidak usah berfikiran aneh aneh tantangku '' tukas Roseline tersenyum, lalu membuka pintu ruangan William, dan melangkah masuk meninggalkan Audrey yang masih berdiri di depan pintu yang tidak di tutup kembali oleh Roseline, yang mana memeperlihatkan William yang sangat antusias menyambut kedatangan Roseline.
'' Kamu sudah datang ''
'' Hem,,, ini makan siang yang kamu minta '' ujar Roseline menyerahkan paperbag yang di bawanya pada William.
'' Kenapa dengan wajahmu?, kusut begitu '' tanya William meletakkan paperbag yang di berikan oleh Roseline ke atas meja kerjanya, lalu dirinya bersandar di pinggiran meja menatap Roseline.
'' Tidak apa apa '' sahut Roseline berjalan ke arah lemari pendingin yang berada di ruang kerja William, lalu mengambil satu botol air mineral, lalu di bukanya dan di teguknya hingga tinggal separuh.
'' Aku sudah membawakan makan siangnya, lebih baik cepat di makan, nanti keburu tidak enak '' tukas Roseline yang di angguki oleh William.
'' Sini, temani aku makan '' ucap William menepuk sofa yang berada di sampingnya, dan Roseline menganggukkan kepalanya dengan malas.
" Pokoknya gue harus bisa menuruti permintaan William, demi keamanan kartu hitam yang berada di tangan gue " batin Roseline penuh tekat.
dibuat panas dingin kau skrng