Ghea yang sudah menikah selama tiga tahun dengan suaminya, dia tidak pernah mendapatkan sentuhan lembut dari suaminya karena sang suami sibuk dengan kekasihnya, hingga akhirnya dia harus terlibat dengan seorang playboy yang tak lain adalah adik iparnya sendiri.
Gairah keplayboyan Gibran seketika menghilang setelah bertemu Ghea, membuat dia ingin menjadikan Ghea sebagai miliknya.
Padahal sebelum menikah dengan Romi, Ghea lebih dulu dijodohkan dengan Gibran. Tapi Gibran menolak perjodohan itu tanpa ingin tau dulu siapa yang dijodohkan dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menggoda Suami
"Ghea, kenapa kamu belum hamil juga?"
Kata-kata itu selalu terngiang ditelinga Ghea, siapa lagi yang mengatakannya kalau buka Pak Reza dan Bu Rosa.
Ghea menghela nafas berkali-kali mengingat kata-kata itu, dia sudah berusaha jadi istri yang baik buat Romi, bahkan dia selalu berusaha dandan cantik dan memakai piyama yang s*ksi di depan Romi tapi tetap saja Romi tak tergoda olehnya.
Bahkan dia bertanya kepada Romi kenapa tidak pernah menyentuhnya, Romi hanya menjawab dia belum siap untuk melakukan itu.
Malam ini Ghea mencoba berdandan cantik lagi dan memakai piyama yang s*ksi, dia berani memakai piyama itu hanya di dalam kamar saja.
Ceklek!
Terdengar ada seseorang yang membuka pintu, siapa lagi kalau bukan suaminya. Ghea menyambutnya kedatangan Romi dengan senyuman termanisnya. Dia menyiapkan pakaian ganti Romi
"Ini baju gantinya, mas?"
Jakun Romi naik turun saat melihat penampilan Ghea, dia pasti ingin sekali menikmati tubuh yang terlihat mulus itu tapi dia masih lemas dengan pertempuran tadi dengan Dona. Dia juga ingin setia pada kekasihnya itu.
Romi pura-pura tak tergoda dengan Ghea, dia membuang muka, "Hmm oh iya, terimakasih."
Romi membuka kancing kemejanya, dengan sigap Ghea ikut membantu Romi untuk membuka kancing kemeja suaminya itu, "Biar aku bantu, mas."
Membuat mereka saling berhadapan, Romi memperhatikan wajah Ghea yang cantik itu, dia hampir saja terlena tapi dia ingat dengan Dona membuatnya mengeleng-gelengkan kepala, dia memegang tangan Dona.
"Kenapa , mas?"
"Biar aku saja." Romi berusaha menghindari Ghea.
Ghea pun terdiam, sepertinya usahanya tidak berhasil. Dia memang tidak pernah memikirkan perasaannya apa dia mencintai Romi atau tidak, dia hanya memikirkan saat ini dia adalah istrinya Romi berarti harus siap melayaninya lahir dan batin. Apalagi dia mendapat tekanan dari mertuanya ingin segera memiliki cucu.
Setelah selesai mengganti baju, Romi pun membaringkan tubuhnya di atas kasur. Sementara Ghea dia masih duduk di tepi ranjang.
Ghea mencoba mengemukakan apa yang ada di dalam pikirannya kepada Romi, "Ayah selalu bertanya kapan aku hamil, mama juga sama. Aku takut mereka berpikir aku mandul."
Romi tak bergeming dia masih terbaring di atas kasur dan menutupi tubuhnya dengan selimut, dia menatap punggung Ghea yang sedang duduk di tepi ranjang.
"Maafkan aku, aku bukan ingin menekan kamu untuk melakukan itu tapi sebenarnya aku hanya bingung dengan posisi aku sekarang,"
"Hmm kamu tidak perlu bingung, aku masih belum siap. Katakan saja belum waktunya,"
"Aku tau kita tidak saling cinta, kita menikah karena ayah menjodohkan kita, tapi aku tidak mempedulikan hal itu, bagaimanapun juga aku istri kamu sekarang, bagi aku pernikahan itu cukup hanya sekali dalam seumur hidup."
Romi terdiam, dia merasa tersentuh dengan ucapan Ghea, dia tidak seharusnya membuat Ghea sakit hati. Dia tau sekali dengan posisi Ghea yang selalu menuruti apa yang disuruh Pak Reza, tapi dia juga tidak ingin membuat dia jatuh cinta pada wanita penurut dengan ayah tirinya itu.
Apalagi Romi tidak mungkin mengkhianati Dona yang sudah sudah berpacaran lama dengannya dan setia menunggunya status dudanya tiba suatu saat nanti. Karena itulah Romi berusaha agar tidak tergoda dengan Ghea yang selalu tidur disampingnya, walaupun pastinya dia sangat kesulitan mengendalikan h*sr*tnya itu.
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat! ...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya. ...
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya! ...