Malika Anggraini 19 th yang di paksa menikah oleh keluarga angkatnya dengan laki laki cacat yang duduk di kursi roda karena sebuah kecelakaan.
Demi membalas budi keluarga angkatnya dan juga ingin keluar dari rumah yang seperti neraka bagi Malika, dia menyetujui permintaan Ibu angkatnya, berharap setelah keluar dari rumah Keluarga angkatnya Malika bisa mendapatkan kehidupan bahagia.
Bagaimana kisah Malika, yukkk.... ikuti cerita selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
"Cantiknya istri Mas" kagum Refandi melihat Malika keluar dari dalam kamar yang sudah di dandani oleh MUA Memakai dress yang di belikan oleh Refandi lengkap dengan segala pernak perniknya.
"Mas ihhh...." ujar Malika malu malu, dia sendiri rasa tidak percaya dengan wajahnya sendiri bisa secantik ini di bikin oleh MUA tersebut.
"Gimana Re....?" tanya MUA yang kebetulan temannya Refandi sendiri.
"Perfect..." ujar Refandi dingin.
"Ncek bilang terimakasih dengan benar, kenapa bertambah dingin saja sih... kamu" dengus MUA tersebut.
Refandi hanya mengedikan bahu acuh, matanya tidak lepas dari sang istri, tidak rela rasanya dia membawa sang istri ketempat ramai dan jadi pusat perhatian orang, dia tidak suka ada orang memandang kagum kepada sang istrinya.
MUA tersebut hanya geleng gelang kepala melihat ke bucinan Refandi, dulu saat bersama mantan tunangannya biasa saja, dan MUA itu juga tidak memungkiri istri Refandi lebih segalanya dari mantan tunangan Refandi.
"Jangan lupa transfernya, sekalian bonusnya, aku sudah membuat istri kamu jadi sangat sangat cantik" ujar MUA.
"Dasar matre kau Lisa" dengus Refandi, namun dia tetap mentrasfer uang lebih kepada Lisa.
"Waawww.... Terimakasih Tuan Refandi, kau selalu yang terbaik, girang Lisa melihat kiriman dari Refandi.
Refandi hanya menatap malas kepada Lisa.
"Ya udah, kau boleh pergi" ujar Refandi acuh.
"Astaga, tawarin minum kek, suruh duduk kek, baru juga kelar kerjaan aku" kesal Lisa melihat tingkah temannya yang tidak pernah berubah.
"Kau bisa beli minum di kafe bawah" ujar Refandi enteng.
"Ya udah gue pergi! bye...." ujar Lisa dengan muka kesal.
"Malika sabar ya, menghadapi beruang kutub ini, klau sudah tidak sanggup kamu bilang kakak aja, kakak cariin kamu cowok yang lebih baik dari dia" goda Lisa.
"Yaa..... apa yang kau katakan" pekik Refandi tidak terima istrinya mau cari cowok lain
Malika hanya terkekeh melihat tom and jerry tersebut.
"Kamu jangan dengerin ucapan perempuan ngak laku itu sayang" omel Refandi.
"Yaaa.... mana ada ngak laku" kesal Lisa.
"Buktinya sampai sekarang masih jomblo" ledek Refandi.
"Ncek... kau tau sendiri teman kau itu masih mencari adiknya yang hilang" kesal Lisa yang mengingat teman tapi mesra nya itu, siapa lagi klau bukan Tomy.
"Hahaha... ngapain masih mikirin dia, sudah kau tinggalkan saja dia, cari yang lain" kekeh Refandi yang kasihan sama Lisa di gantung tak bertali oleh Tomy.
"Kau pikir selama ini aku ngak pernah dekat sama cowok lain, dia selalu mengganggu ku. dan mengancam setiap cowok yang dekat dengan ku" kesal Lisa, yang mengingat ke gilaan Tomy, tapi dia di ajak serius masih belum mau, masih mikirin adiknya yang hilang membuat Lisa frustasi.
Pernah Lisa pergi ke luar kota dan bekerja di sana untuk menjauhi Tomy, namun apa lah daya, Tomy tetap bisa menemukannya, membawa Lisa kembali ke jakarta, dengan banyak ancaman, mau tidak mau Lisa kembali ke jakarta, dari pada di buat malu oleh Tomy.
"Sabar semoga kau kuat dengan tingkah temanku itu" ujar Refandi menepuk pundak Lisa, sepertinya Refandi harus turun tangan agar Tomy sadar.
"Ncek... ya sudah lah, aku pulang dulu" cemberut Lisa.
"Jangan lupa beli kopi dulu di bawah, ok" kekeh Refandi.
Lisa hanya memutar mata malas.
"Da... Malika, nanti kita ketemu lagi di sana" ujar Lisa.
"Iya kak, makasih ya" ujar Malika sopan dan tersenyum manis.
"Duh.... senyum mu manis sekali sayang, nanti di sana jangan banyak banyak tersenyum ya, jangan bikin lelaki posesif itu cemburu" ujar Lisa melirik Refandi, dan Lisa lansung berlalu dari apartemen itu, dari pada mendengar amukan singa jantan tersebut.
Refandi sudah terlihat ingin memaki temannya itu, namun tangan sang istri sudah lebih dahulu mengelus punggung Refandi, seketika emosi Refandi padam.
"Huu... dasar perempuan menyebalkan" kesal Refandi.
"Sudah jangan marah marah, nanti keriputnya makin banyak" goda Malika.
"Kamu pengen di terkam sekarang ya sayang, kita ngak usah aja ikut acara itu" ujar Refandi gemes, ingin dia mengurung sang istri di dalam kamar saat ini juga, tapi apalah daya, dia harus datang ke reunian tersebut.
"Mas, jangan ngadi ngadi deh" panik Malika, suaminya itu semenjak kejadian pagi tadi, pulang dari mall dia kembali menggempur sang istri.
"Ngak kok sayang, ya kali sudah secantik ini mau di rusak lagi, ya sayang lah, mas sudah keluar uang banyak buat perempuan matre tadi" dengus Refandi.
"Ya sudah, mas ganti baju gih" ujar Malika.
"Siap boss, mas ganti dulu" ujar Refandi
Cup...
Sambil melayangkan satu kecupan di pipi sang istri.
Bersambung....