NovelToon NovelToon
Proof Of Love Art Paper

Proof Of Love Art Paper

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Skyeuu

"Itu anak gue, mau ke mana lo sama anak gue hah?!"
"Aku nggak hamil, dasar gila!"
Tragedi yang tak terduga terjadi, begitu cepat sampai mereka berdua tak bisa mengelak. Menikah tanpa ketertarikan itu bukan hal wajar, tapi kenapa pria itu masih memaksanya untuk tetap bertahan dengan alasan tak masuk akal? Yang benar saja si ketua osis yang dulu sangat berandal dan dingin itu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skyeuu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Ning masih tidak menyangka ternyata Jay juga bisa tertawa seperti itu, dia bersumpah demi apapun Jay sangat tampan sekaligus manis!

"Lah, kamu bisa ketawa juga yaa... Hahaha," katanya dengan canggung sambil menatap Jay yang suara tawanya sudah berhenti satu detik lalu.

"Ya bisalah, gue manusia."

Singkat, padat, dia juga manusia. Ning makin tertawa canggung, sialan sekali dia harus menikah dengan laki-laki sepertinya yang diajak bercanda tidak bisa. Setidaknya Jay pura-pura ramah saja agar dia tidak terlalu malu. Melihat Ning yang sudah masam, Jay memutuskan untuk melepaskannya. Pria muda itu berdeham pelan, lalu menatap Ning dan berkata.

"Mending lo ganti baju," katanya menatap dengan dingin.

"Mana bajunya? Masa pake baju kamu yang kegedean? Nggak mungkin juga kan kalau kamu mau berbagi barang sama aku apalagi baju..." sahut Ning pedas.

Omongan Jay atau Ning, memang sama-sama suka buat sakit hati yang mendengarnya. Tapi, semua yang mereka katakan ada benarnya persis seperti apa yang sering keluar dari mulut Suni dan Rey dengan jujur. Jujur itu baik tapi pahit, begitu peribahasanya. Jay menghela napas panjang, kemudian dia memutuskan untuk jujur juga.

"Baju lo ada, ukurannya pasti pas sama lo, jadi cepetan ganti sana."

Tidak ingin mendengar penolakan Ning lagi, Jay segera mendorong perempuan itu untuk masuk lebih dalam ke kamar. Kemudian dia kabur keluar dan mengunci pintunya daru luar, benar-benar pemaksaan untuk kesekian kalinya. Kekanakan sekali, sih tapi Jay terkekeh seolah suka dengan hal yang kekanak-kanakkan itu. Saat sadar dia menepuk pipinya seakan bilang, jangan bertingkah konyol!

"Cepetan abis itu tidur aja di situ, udah malem," katanya berbalik badan dan pergi.

Tanpa Jay ketahui, Ning sejak tadi sudah mengumpat dan bersumpah serapah padanya yang bisa-bisanya memperlakukan dia seperti anak gadis yang baru merasakan masa pubertas. Namun, ia kembali mengatur napas dan dirinya sendiri. Agaknya Jay memang punya dendam pribadi terhadap dirinya. Ning kebingungan saat melihat tidak ada lemari baju di kamar tersebut, melainkan hanya lemari buku yang besar menutupi tembok yang berjarak sekitar sepuluh (?) meter dari ranjang. Ning lagi-lagi menghela napas kesal, tapi dia penasaran di mana lemari bajunya.

"Ini lemari bajunya di mana? Dia nyuruh ganti baju tapi lemari bajunya juga nggak ada, kumaha, sih?" logat dan sedikit Bahasa Sunda Ning keluar.

Dia mencoba mencari di mana Jay meletakkan baju yang dimaksud, setelah mencari ke beberapa sudut yang kemungkinan terdapat pakaian. Hasilnya nihil, Ning tidak bisa menemukan baju yang Jay maksud itu. Perempuan itu menghela napas panjang, dia memutuskan membaca buku dan memilihnya satu per satu. Menarik buku secara random, namun anehnya buku-buku yang Ning tarik tidak bisa diambil. Tapi, akhirnya ada satu buku novel yang dapat dia tarik keluar.

Kriett.

"Astagfirullah!" Ning terkejut begitu lemari besar yang terkesan menyatu dengan dinding tersebut tiba-tiba terbuka.

Di balik lemari itu terdapat ruangan yang menarik perhatiannya, kemudian karena penasaran tanpa Ning sadari dirinya masuk ke dalam sana. Matanya terbelalak begitu melihat apa yang ada di dalam ruangan tersembunyi tersebut. Buku novel yang ada di tangannya jatuh ke lantai membuat suara debum yang cukup keras, mulutnya menganga seolah tidak percaya dengan apa yang dilihat olehnya.

"Gila... Cantik banget!!" seru Ning nyaris berteriak.

Ruangan tersebut memiliki berbagai tempat yang unik seperti, lemari pakaian ala drama Korea yang sering dia lihat lengkap dengan jas-jas dan juga baju wanita (?) apa Jay memang punya hobi mengoleksi baju wanita? Kalau tidak, kenapa dia banyak sekali punya pakaian wanita yang keren-keren dan lucu-lucu. Aneh, tapi Ning lebih gagal fokus pada ruang gantinya pakaian dan juga kasur tanpa ranjang yang masih bersih belum terpakai. Sepertinya ruangannya memang khusus untuk Jay bersantai, Ning menepuk jidatnya, dia sudah terlanjur masuk kalau ketahuan bisa berabe.

"Duh, cari baju sampe segitunya Ning! Ayo, balik lagi nanti ketahuan yang punya--!?" saat akan berbalik, sebuah tangan berhasil menyudutkannya ke lemari baju.

"Ja-jay? A-anu aku nggak sengaja buka ruangan ini, tadinya cuman mau baca buku tapi bukunya susah banget! J-jadi aku tarik satu-satu tapi nggak nyangka kalau bakalan kebuka---ampun!"

Ning menutup matanya, saat wajah Jay semakin dekat dengan wajahnya. Kenapa pria itu masuk ke kamar tanpa terdengar suara? Sangat ajaib untuk dilakukan oleh manusia. Setelah merasa tidak ada yang terjadi, Ning kembali membuka matanya. Melihat Jay yang sedang memegang gantungan baju lengkap dengan baju tidur satin berwarna hitam dan plastik pakaian yang masih bersih, dia menaikkan kedua alisnya.

"Lo pikir gue mau apa sampe merem gitu," katanya datar.

"Kamu–! Ish, kamu itu tiba-tiba muncul ilang, muncul ilang kayak setan aja, minimal ketuk pintu kamar kek kalau masuk!!" Ning malah meledak karena merasa dipermalukan seperti itu.

Jay tertawa sambil mengejek, "Lo tuh ya kebanyakan nonton drakor, nih buruan ganti." Jay menyodorkan baju yang ada di tangannya ke Ning.

Sementara itu, Ning menerima dengan ekspresi cemberut bukan main. Padahal jantungnya sudah dag dig dug duluan saat Jay mendekatkan wajahnya ke arah dia, tapi ternyata hanya untuk mengambil baju tidur dari lemari yang ada di belakangnya.

"Kan bisa bilang 'minggir' kenapa harus bertindak kayak gitu coba?! Bikin orang salah paham aja!" gerutuan Ning masih dapat Jay dengar.

Melihat Ning keluar dari ruangan tersembunyi itu, Jay langsung menatap ruang ganti pakaian yang luas itu tadi berhasil menarik perhatian Ning. Ia menghela napas karena Ning tidak berhasil membukanya, kalau tidak dia tak tahu apa yang harus dia katakan pada perempuan itu. Kemudian, mengambil buku yang jatuh dan menutup lemarinya kembali.

"Lain kali, jangan pernah buka ruang pribadi orang sembarangan nggak sopan namanya," katanya begitu selesai menutup ruangan itu.

Ning yang belum ganti baju memutar bola matanya dengan malas. Membuat Jay mau tak mau menjitak kepala perempuan bermata bulat itu, tentu saja Ning meringis karena aksinya.

"Dibilangin itu nurut bukan petantang-petenteng gitu," katanya dengan nada gemas ingin melakukan smack down pada Ning. Tapi, itu tidak mungkin terjadi sebab dia tidak mau kasar dengan perempuan.

Jayden itu pria sejati, dia tidak akan menyakiti perempuan secara fisik kalau mental mungkin sudah banyak korbannya. Tepatnya hati mereka yang tersakiti karena berani mendekati Jay. Rahasianya ada di dalam sana, Jay tidak mungkin membiarkan Ning tahu tentang hal itu. Pria itu mengembuskan napas pendek merasa lega karena Ning tidak curiga terhadap sesuatu yang dia sembunyikan.

"Kalau ada apa-apa, panggil gue."

Jay pergi meninggalkan kamar tersebut, sementara Ning masih dengan umpatannya yang kesal karena tingkah laku Jay yang mengatur seenak jidat. Dia pun mengambil baju tidur tadi, lalu memakainya sambil terus menerus mengomel tidak jelas.

"Padahal dia sendiri yang ngunci aku di kamar ini...dasar nyebelin banget!" katanya bersungut-sungut. Biarkan Ning begitu, nanti juga dia capek sendiri.

1
Towa_sama
Gak nyesel baca cerita ini, recommended banget!
Skyeuu: aww terima kasihh ^^
total 1 replies
SweetPoison
Saya terkesan dengan kedalaman emosi yang tersampaikan dalam kata-kata.
Skyeuu: terima kasihh ^^ 🫶🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!