NovelToon NovelToon
Aku Mencintaimu Meliya

Aku Mencintaimu Meliya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pengasuh
Popularitas:939
Nilai: 5
Nama Author: Melly Disky

Entah nasib apa yang membawa seorang gadis cantik bernama meliya menjadi pengasuh nenek tua di rumah orang kaya, dan kepincut oleh cucu nya yang tampan apakah kisah cinta mereka berjalan mulus atau tidak?, mari simak cerita nyaa👌

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melly Disky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

Keesokan pagi Nya di kediaman Derren di ruang makan, sudah berdiri meliya dan Eny, mereka menyambut tuan muda nya, ternyata tuan muda nya sudah turun dan ingin serapan pagi sebelum berangkat bekerja "selamat pagi tuan" sapa Eny pada kedua tuan nya "pagi" Devan lah yang menjawab, tetapi Derren hanya stay dengan muka datar nya, mereka berdua duduk berdampingan, Derren dan Devan mencicipi makanan nya duluan "emm enak sekali ini Eny apakah kau yang membuat ny?" tanya Derren Sambil menatap Eny "bukan saya yang membuat nya tuan, tetapi, nona meliya, seketika Derren pun terdiam, "waw Aira yang membuat ya, ini enak sekali," ucap Devan setelah nya.

"selamat pagi, waw serapan duluan tanpa mama ya," ucap meliya yang melihat anak nya makan dengan lahap, "maaf mama" ucap kedua nya bersamaan "meliya ayo duduk dan serapan bersama, nanti Oma terbangun dah susah mau makan," leliya mengajak meliya malam bersama karena tau bahwa mama nya belum bangun, "ah tidak apa apa mama meliya belum lapar," kata meliya sambil tersenyum, "hm baiklah" kata leliya yang meminum teh nya.

"em meliya, pandai juga kau memasak ya, Darimana anda belajar?" Devan bertanya sambil menatap meliya, "ini adalah bola bola kentang tuan, bola" Kentang ini, tema saya yang beri" ucap meliya sambil menatap Derren, seketika "huek huek huek" Derren membuang makanan nya dan mengelap mulut nya dengan tisu, semua orang yang ada di ruangan itu terheran menatap Derren, tetapi Derren tidak berkataa apa apaa dan langsung berdiri, dia menghampiri meliya dan berbisik, "kalau sampai keluarga ku terkena bakteri berarti itu ulah mu" setelah mengatakan itu Derren pun pergi berpamitan pada mama nya, leliya, Devan, dan Eny pun heran.

"ada apa dengan nya?" tanya leliya dan di jawab dengan angkatan bahu oleh Devan, melihat itu meliya hanya tersenyum menang.

Siang hari nyaa , Devan dan Derren duduk bersama leliya di taman belakang, hari ini leliya mencecar habis habisan tentang pernikahan Derren yang sudah lama berlalu hampir dua tahun, "sekarang kamu ceritakan tentang pernikahan kamu dengan istri mu itu Derren" Derren tidak menjawab perkataan mama nya dia hanya tertunduk Dann diam seribu bahasa, Devan yang sudah melihat raut wajah mama nya berubah dia tidak bisa berbuat apa apa dan hanya terdiam, "sudah lama berlalu Derren, hampir dua tahun lebih kamu tidak mengenakkan istri mu pada keluarga kamu, bagaimana bisa ini terjadi Derren." leliya lagi" memaksa anak nya untuk memberi tahu keberadaan istri nya Derren "belum waktu nya kalia tau tentang semua ini, Derren naik dulu, Derren lelah, ingin istirahat," ucap Derren dan melangkah pergi "Derren, Derren, kau tidak mendengar mama?!" teriakan leliya pun tidak di dengar oleh Derren bak bagikan orang tuli, Derren meninggalkan kakak dan mama nya, "mama mungkin memang belum waktunya, Derren mau cerita pada kita, jdi mama bersabar lah yaa, sabar" ucap Devan menenangkan hati mama nyaa, "bagaimana bisa mama tenang Devan, adik mu sudah menikah, dan kita tidak tau tentang istri nya, masih hidup kah atau sudah matii, pusing sekali lihat anak" ku seperti ini" leliya memijit batang hidung nyaa, "mama, maaf tapi mungkin memang Derren masih belum mau cerita pada kita, jdi mama bersabar lah, pasti ada waktu nya buat kita tau semua nya, sekarang mama istirahat yaa, ayo Devan antar ke kamar," Devan memapah leliya sampai ke kamar nyaa.

siang berganti malam kini Derren sedang menatap foto seseorang di layar ponsel nya, dia meraba dan menggeser foto tersebut, mata Derren berkaca kaca melihat foto tersebut, Derren mencium ponsel nya dan meletakkan di dada nya, "aku sangat merindukan kamu sayang, sangat" aku merindukan kamu". Itulah yang di katakan Derren dan tanpa sadar air mata nya terjatuh begitu saja, Derren menangis sampai tertidur, ponsel nya masih stay di dada bidang nyaa.

Malam berganti pagi kini adalah hari libur Derren, saat terbangun Derren membersihkan dirinya dan menuruni anak tangga, di ruang makan Derren memanggil Eny "Eny mama dan kakak saya kemana?" Derren mencari mama nya tetapi tidak ada di dalam rumah, "oh ya tuan, nyonya besar lagi di halaman depan tuan, melihat bunga" yang ada di depan, kalau tuan Devan sudah pergi pagi tadi tidak tau kemana tuan," Eny pun menjelaskan nya, dan hanya di jawab anggukan kepala dari Derren, "kalau Oma ada dimana?" tanya Derren lagi "Oma ada di halaman belakang tuan, bersama nona meliya" ,jawab eny "oh oke baiklah, terimakasih Eny" "sama" tuan, ini serapan nya" Derren pun hanya menganggukkan kepala, setelah serapan, Derren ke halaman belakang, di dekat tepi kolam Derren merenggangkan semua otot" nya, tetapi saat melihat kesamping dia melihat meliya sedang tertidur dengan Oma Ira, Oma Ira tidur di paha meliya, meliya memangku kepala oma Ira dan memeluk pinggang Oma Ira.

Derren melangkahkan kaki nya ke arah meliya dan Oma ira, Derren menarik nafasnya dalam" dan membuang nya kasar, "ihss tidur saja kerja kau yaa," gumam Derren dan ingin menginjak kaki meliya, tetapi belum sempat melakukan nya leliya menarik tangan Derren, "apaa"an ini Derren, kenapa kamu mau melakukan itu," dengan suara berbisik leliya memarahi anak nya "mama lihat la ini, tidur seperti orang mati, kalau nenek terjatuh dan terguling ke kolam bagaimana?" jawab Derren yang memelankan suara nya, "IHH mulut kau Derren pikiran mu buruk sekali terhadap meliya, coba kamu bicara baik", biarlah dia tertidur, mungkin dia kecapean , dahla pulang lama, pagi pagi sekali sudah datang kesini, bagaimana dengan dirimu yang bangun kesiangan?" bela leliya pada meliya, "hei mama Derren berbeda dengan dia" sambil berucap, kaki Derren menyenggol kaki meliya dengan sengaja, sampai meliya terbangun.

"eh mama maaf ya mama, meliya ketiduran," ucap meliya sambil memegang kaki nya, "tidak apa apa sayang, ah meliya Bawak saja Oma ke dalam yaa, matahari sudah mau naik juga" ucap leliya lembut, pada meliya, "ah iya benar mama meliya akan bangunkan Oma" meliya sambil mengelus punggung tangan Oma Ira,

"aku belum tidur, hanya pura" saja, kauu, aku tahu apa yang ingin kau perbuat," tunjuk oma Ira pada Derren, "ah Oma sudahlah ayo masuk, mata hari sudah mau terik," Derren merangkul Oma nya dan membawa masuk,

pagi pun berganti siang, semua anggota rumah sedang berada di ruang makan, mereka makan bersama tanpa ada suara, tiba tiba seorang perempuan datang dan menyapa, "hai Tante" sapa Bianca yang masukk bagai tamu tak di undang berjalan kearah mereka, dia meraih bangku dan duduk di samping leliya, "wahh bian datang, sudah banyak makanan yaa" ucap bianca sambil menatap makanan di meja dan sesekali curi pandang pada Derren,. tak berapa lama meliya keluar dari kamar Oma Ira sambil membawa bekas makan Oma, "meliya ayo makan bersama" ajak leliya pada meliya "eh tidak apa apa mama, meliya nanti saja" ucap meliya yang menatap sudah ramai orang di meja makan, "meliya, ayo makan bersama ya, oma itu lagi tidur kan, nanti kalau tidak makan, terus sakit, siapa yang susah?" kata leliya pada meliya dan bianca yang mendengar itu langsung menatap sinis pada meliya

"meliya, tidak apa", mari makan bersama, duduk samping mama." ucap Devan menyuruh meliya duduk, dan hal itu makin membuat Bianca meradang, sedangkan dirinya datang tidak ada yang perduli begitulah pikiran Bianca, meliya pun meraih kursi di samping leliya, dan ikut makan bersama, setelah mereka makan, Bianca pergi ke halaman belakang di dekat kolam renang Bianca berdiri.

"hei kau pembantu, tolong kau panggilkan perempuan gila itu" suruh Bianca pada Eny "siapa nona? Apakah nona meliya? Tanya Eny yang tidak mengerti maksud Bianca, "ya, siapa pun nama nya aku tidak perduli, lebih baik cepat kau panggilkan dia!!" dan cuma di angguki oleh Eny, tak berselang lama Eny datang bersama meliya, " nona ini nona meliya" ucap Eny dan langsung pergi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!