Kimberly tidak menyangka keluarganya akan tega dan sejahat itu menjadikan dirinya sebagai gadis pelunas hutang, sedangkan kekasihnya dinikahkan dengan adik tirinya.
Kimberly lebih terpukul ketika mengetahui calon suaminya buruk rupa dan lumpuh, di tambah sikap lelaki itu sangat kejam serta Arogant. Tak peduli yang dia siksa lelaki atau perempuan, yang calon suaminya tahu hanya menindas.
Apakah pernikahan mereka berjalan harmonis atau berakhir perceraian?
Ikuti yuk Novelku yang Ke 41
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kimberly dan Kak Ray
"Tentu saja benar." Jawab Kimberly namun pandangan matanya ke arah lain.
'Aku tidak percaya pasti Nona Kimberly berbohong, aku akan mencari tahu sebenarnya apa yang disembunyikan Kimberly.' Ucap bodyguard dalam hati.
"Paman, bolehkah aku menemui Kak Ray?" Tanya Kimberly penuh harap.
'Pasti Kak Ray sangat sedih karena aku berteriak dan mendorong tubuhnya karena itu aku mau meminta maaf karena tadi berteriak dan melarikan diri.' Sambung Kimberly dalam hati yang merasa bersalah.
"Maaf Nona, katanya Tuan ingin istirahat." Jawab Bodyguard tersebut.
"Hanya ingin bicara hanya lima menit saja setelah itu aku akan pulang ke mansion." Pinta Kimberly penuh harap.
"Maaf Nona, Tuan ingin istirahat dan kalau Nona ingin menemuinya silahkan temui besok pagi. Oh ya Tuan juga bilang silahkan Nona istirahat di kamar sebelah Tuan." Ucap bodyguard tersebut.
"Aku menginap di sini?" Tanya Kimberly dengan wajah terkejut.
"Benar Nona." Jawab bodyguard tersebut.
"Kalau aku menginap di sini nanti pulang dari sini aku bisa terkena hukuman." Gumam Kimberly nyaris tidak terdengar sambil berpikir dengan mencari alasan yang tepat untuk menolak menginap.
Tanpa sepengetahuan Kimberly kalau bodyguard tersebut mempunyai pendengaran yang sangat tajam. Bodyguard tersebut mendengar apa yang dikatakan oleh Kimberly membuat bodyguard tersebut sangat terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Kimberly.
"Maaf Nona bicara apa?" Tanya bodyguard tersebut pura - pura tidak dengar.
"Kalau aku menginap di sini aku tidak membawa pakaian ganti, perlengkapan mandi dan perlengkapan lainnya." Jawab Kimberly yang tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya.
"Semua sudah tersedia di kamar, apa ada yang lainnya?" Tanya bodyguard tersebut.
"Aku belum minta ijin orang tuaku jika aku menginap di sini." Jawab Kimberly.
"Orang tua Nona sudah tahu dan mengijinkan Nona selamanya tinggal disini." Ucap bodyguard tersebut.
"Selamanya tinggal di sini?" Tanya Kimberly dengan wajah terkejut.
"Betul sekali mulai sekarang sampai Nona menikah, Nona tinggal di mansion ini." Jawab bodyguard tersebut.
"Kenapa keluargaku mengijinkan aku tinggal di sini selamanya?" Tanya Kimberly tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh bodyguard tersebut.
"Karena Ayah Nona telah menerima tambahan uang hasil penjualan Nona dari Tuan Besar Reyhan. Jadi secara otomatis Nona milik Tuan Muda Raynaud." Jawab bodyguard tersebut.
Duar
Duar
Bagai petir di siang hari itu yang dirasakan oleh Kimberly, dirinya tidak menyangka kalau ke dua orang tuanya tega menerima tambahan uang hasil penjualan dirinya membuat Kimberly memejamkan ke dua matanya.
'Awalnya aku kecewa dengan keluargaku karena aku dijadikan gadis pelunas hutang tapi ketika aku mendengar kalau ke dua orang tuaku menerima tambahan uang hasil menjual diriku membuatku sangat kecewa dengan mereka.' Ucap Kimberly dalam hati.
'Keputusanku kemarin sudah tepat setelah aku menikah dengan Kak Ray di saat itu pula hubunganku dengan ke dua orang tuaku putus. Tidak ada lagi ikatan orang tua dan anak apalagi ke dua orang tuaku lebih menyayangi adikku jadi buat apa aku menganggap mereka orang tuaku.' Sambung Kimberly dalam hati.
'Tapi kenapa ketika aku mengatakan ini hatiku sangat sakit?' Tanya Kimberly dalam hati.
Kimberly menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian membuka matanya sambil tersenyum ke arah bodyguard tersebut namun bodyguard tersebut tahu senyuman Kimberly merupakan senyuman luka karena terlihat jelas rasa kecewa dan terlukanya Kimberly walau tidak berdarah.
"Kalau begitu aku ingin ke kamarku Paman." Ucap Kimberly setelah beberapa saat terdiam.
"Silahkan Nona." Jawab bodyguard tersebut yang tidak tega melihat kesedihan Kimberly.
Kimberly menundukkan kepalanya kemudian membalikkan badannya dan berjalan ke arah tangga menuju ke lantai dua.
'Aku akan menyuruh orang untuk mengetahui kehidupan Nona Kimberly tinggal di mansion orang tuanya dan mengapa orang tuanya tega menjadikan Nona Kimberly sebagai gadis pelunas hutang. Aku melakukan itu dikarenakan ke dua orang tuanya menjelekkan Nona Kimberly tapi ketika aku baru pertama kali bertemu Nona Kimberly berbeda dengan gadis lain.' Ucap bodyguard tersebut dalam hati sambil menatap punggung Kimberly berjalan ke arah kamar barunya.
Ceklek
Kimberly membuka pintu kamarnya kemudian menutup pintunya. Tubuh Kimberly merosot ke lantai kemudian menutup mulutnya dengan menggunakan ke dua tangannya agar orang lain tidak mendengar dirinya menangis.
"Hiks ... Hiks ... Hiks ... Mommy ... Daddy ... Aku ini putrimu tapi kenapa kalian tega menjadikan aku gadis pelunas hutang? Kenapa kalian menerima tambahan uang hasil penjualanku?" Tanya Kimberly sambil terisak-isak.
"Kenapa rasa kasih sayang kalian berbeda dengan adikku? Aku dan Bela adalah putri kalian tapi kenapa rasa kasih sayang kalian lebih besar ke Bela dari pada kasih sayang kalian padaku? Apakah aku ini bukan anak kalian? Kalau aku bukan anak kalian lalu di mana orang tuaku?" Tanya Kimberly beruntun.
Pertanyaan demi pertanyaan Kimberly ajukan tapi Kimberly tidak tahu jawabannya. Rasa lelah dan kecewa menjadi satu membuat Kimberly bangun dan berjalan ke arah ranjang.
Bruk
Kimberly menjatuhkan tubuhnya di ranjang sambil masih menangis dan menangis 😭 agar rasa sesak di hatinya berkurang. Selama ini Kimberly berusaha belajar supaya menjadi anak pintar. Selalu mendapatkan juara pertama tapi orang tuanya sama sekali tidak pernah memperdulikannya.
Kimberly di anggap tidak pernah ada karena di depan ke dua orang tuanya hanya Bela dan Bela tidak ada nama Kimberly. Kimberly hanya diam dan menangis di kamar jika Kimberly tidak kuat menerima perlakuan orangtuanya yang tidak adil.
Semua permintaan Bela selalu dituruti bahkan semua barang-barang mewah selalu dibelikan sedangkan ketika Kimberly meminta Kimberly hanya diberikan barang-barang KW tidak seperti adiknya.
Ceklek
Tidak membutuhkan waktu lama Kimberly tidur dengan pulas tanpa menyadari pintu kamarnya di buka oleh seseorang. Dia adalah Ray, Ray berjalan dengan perlahan ke arah ranjang di mana Kimberly berbaring.
Ray duduk di sisi ranjang dan menatap wajah cantik Kimberly hingga matanya membulat sempurna melihat Kimberly habis menangis.
'Kenapa Kimberly menangis? Apakah aku menyakitinya karena aku mencium nya?' Tanya Ray dalam hati.
'Maaf, aku janji tidak akan menyentuhmu lagi karena aku tidak bisa melihatmu menangis.' Sambung Ray dalam hati.
Dengan perlahan tangan kanan dan kiri Ray diulurkan ke arah pipi Kimberly kemudian menghapus air mata Kimberly dengan menggunakan ke dua ibu jarinya dengan perlahan.
"Jangan sakiti aku karena aku ingin bahagia." Ucap Kimberly dengan lirih namun matanya masih setia terpejam.
'Aku tidak akan menyakitimu karena aku akan melindungimu dari orang jahat. Kamu milikku dan aku pastikan kamu akan selalu bahagia.' Ucap Ray dalam hati yang sudah mengklaim Kimberly miliknya.
Ray menatap Kimberly sambil tersenyum namun bagi orang yang melihatnya Ray tidak tersenyum tapi bertambah menyeramkan. Setelah puas memandangi Kimberly, Ray turun dari ranjang dan bersiap untuk pergi ke kamarnya.
Grep
"Kak Ray." Panggil Kimberly.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu UP silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :