NovelToon NovelToon
Wanita Yang Teraniaya Ternyata Kaya Raya

Wanita Yang Teraniaya Ternyata Kaya Raya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Angst / Romansa
Popularitas:16.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nonny

Iva merupakan anak dari pengusaha yang kaya raya. Dia justru rela hidup susah demi bisa menikah dengan lelaki yang di cintainya. Bahkan menyembunyikan identitasnya sebagai anak dari turunan terkaya di kota sebelah.
Pengorbanannya sia-sia karena ia di perlakukan buruk bukan hanya oleh suami tapi juga oleh ibu mertuanya.
Di jadikan sebagai asisten rumah tangga bahkan suami selingkuh di depan mata.
Iva tidak terima dan ia membuka identitas aslinya di depan orang-orang yang menyakitinya untuk balas dendam.
Lantas bagaimana selanjutnya?
Yuk simak kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 16

"What, kamu panggil apa barusan? Siapa juga yang ijinkan kamu panggil sayang?"

Terlihat jelas wajah Iva merah padam karena menahan rasa amarah. Ia protes saat Bem memanggil dirinya dengan kata-kata sayang.

"Iva, memangnya tidak boleh seorang suami memiliki panggilan khas untuk istrinya? Atau kamu ingin di panggil dengan sebutan yang lain misal Bunda, Mamah, atau bebs atau...

"Cukup! Nggak usah di lanjutkan lagi mending kamu pulang ke rumah sana! Aku juga lelah ingin istirahat. Mengenai isi surat pemberian Almarhum Kakek, besok baru aku buka."

Iva bangkit dari duduknya dan ia berlalu pergi begitu saja meninggalkan Ben yang masih saja terpaku terdiam. Ia menatap kepergian Iva hingga tidak terlihat punggungnya lagi.

Selagi ia terdiam, mendadak gawainya berdering.

"Ben, kamu lagi ada dimana? Sudah malam kok nggak pulang-pulang? Kamu lupa kalau Mamah baru pulang dari rumah sakit?"

Terdengar suara yang begitu lantang hingga memekakkan telinga, membuat Ben sejenak menjauhkan gawai dari telinganya.

"Ya Mah, aku akan segera pulang nggak usah marah-marah lagi nanti yang ada hipertensi Mamah kambuh. Ya sudah, aku matikan ponselnya."

Ben melangkah menuju ke kamar utama. Ia mengetuk pintu kamar. "Sayang, aku pamit pulang dulu ya. Kamu nggak apa-apa kan, jika aku tinggal sendiri? Oh ya aku sudah meminta beberapa anak buahku untuk selalu berjaga di rumah ini. Kalau ada apa-apa kabarin ya, sayang."

Sejenak Ben diam, ia menunggu jawaban dari balik pintu kamar tapi hingga beberapa menit masih saja hening.

Dengan menghela napas berat, Ben melangkah pergi. "Iva, apa kamu benar-benar sudah tidak ingat padaku? Padahal aku selalu menunggumu meskipun begitu lamanya. Menunggu saat ini, tapi...ah sudahlah biar waktu yang menjawabnya."

Ada rasa kecewa karena wanita pujaannya tidak meresponnya sama sekali. Tapi rasa kecewa itu hanya sesaat karena rasa cintanya mengalahkan segalanya.

Ben melajukan mobilnya begitu kencang supaya lekas sampai di rumah.

"Maaf ya Mah, aku...

"Darimana saja kamu, hah? Tega banget sama Mamah?" sang Mamah mendengus kesal dengan napas begitu memburu. Matanya terlihat mendelik.

Ben berusaha tersenyum menghampiri sang Mamah dan memeluknya dengan harapan amarah Mamah mereda, tapi yang di dapat oleh Ben justru penolakan. Mamah mendorong tubuh Ben yang baru saja memeluknya. "Nggak usah merayu! Kamu pikir Mamah akan luluh, nggak Ben. Katakan, kamu darimana hingga pulang selarut ini?" tatap tajam Mamah tak berkedip sama sekali.

Ben terdiam, seolah sedang berpikir apa yang akan dia katakan kepada Mamah. "Aku nggak mungkin mengatakan pada Mamah jika aku sudah menikah dengan Iva, karena kesehatan Mamah sedang tidak stabil. Maaf ya Mah, untuk sementara waktu aku rahasiakan pernikahanku dengan Iva dari Mamah. Jika waktunya sudah tepat, pasti aku berkata jujur," batinnya membalas tatapan sang Mamah.

Melihat sikap diam Ben, sang Mamah semakin tak bisa mengendalikan emosinya. Kali ini ia berkata lantang tidak seperti biasanya. "Ben, jangan coba menyembunyikan sesuatu dari Mamah karena itu bukan watak aslimu. Kamu selalu berkata jujur jangan mencoba untuk berbohong, paham!"

Ben menganggukkan kepalanya secara perlahan. "Iya Mah, aku tidak akan berbohong. Jujur saja, aku dari rumah Kakek Abraham. Mah, Kakek meninggal dunia jadi aku agak lama di sana. Maafkan aku ya Mah. Tolong jangan marah terus, ingat dengan kesehatan Mamah."

Sang Mamah sudah bisa menebak apa yang akan di katakan oleh Ben, hanya saja ia tidak mengatakannya pada Ben.

"Mamah minta, ini yang terakhir kali kamu berurusan dengan keluarganya Iva. Mamah nggak ingin kamu berhubungan dengan mereka. Lupakan Iva dan buka hatimu untuk wanita lain. Jika perlu, Mamah yang akan mencarikan jodoh untukmu."

Ben kembali lagi terdiam, karena ia tidak ingin berdebat dengan sang Mamah di saat kondisinya baru sembuh dari penyakitnya. Ben sengaja mengalihkan pembicaraan. "Mah, bagaimana dengan kesehatan Mamah? Oh ya, ini kan sudah malam sebaiknya kita istirahat. Besok aku harus ke kantor lebih awal karena akan bertemu dengan klien baru."

Ben sengaja melangkah pergi karena tidak ingin di cecar dengan begitu banyak pertanyaan dari Mamahnya. Tapi sang Mamah sangatlah peka, ia tahu jika anak semata wayangnya sedang merahasiakan sesuatu.

"Kamu pikir bisa membodohi Mamah, Ben? Mamah yakin saat ini ada sesuatu yang sedang kamu sembunyikan dari Mamah. Tatap matamu itu jelas sekali kok. Lihat saja Ben, Mamah akan menyelidiki sendiri apa yang sebenarnya kamu sembunyikan dari Mamah. Semoga saja feeling Mamah salah supaya Mamah tidak kecewa padamu," gumam Mamah Diajeng sembari terus menatap punggung Ben hingga tidak terlihat.

Pagi menjelang, Ben kembali melakukan aktivitasnya. Sebenarnya ia sudah tidak sabar lagi untuk bisa tinggal serumah dengan Iva, tapi ia rasa waktunya yang belum tepat.

Ben sengaja berangkat ke kantor pagi-pagi sekali karena ia harus singgah ke rumah Iva terlebih dahulu untuk mengecek kondisi istrinya.

"Iva, maafkan aku karena...

"Nggak usah minta maaf, kamu nggak salah apa-apa. Memang sudah seharusnya kita tidak tinggal serumah karena pernikahan kita belum sah dan aku juga sebenarnya belum iklhas menerimanya. Aku melakukan semua itu juga demi Almarhum Kakek. Untuk surat terakhir pemberian dari Kakek, lain waktu saja ya kita buka karena di kantor aku sedang banyak pekerjaan. Juga suratnya aku lupa taruh dimana? Sudah aku cari-cari tapi tidak ketemu," ucap Iva sekenanya bahkan tanpa menatap ke arah Ben.

Berbeda dengan Ben, dia terus menatap ke arah Iva. Dalam hati ada rasa kecewa. "Iva, aku rindu kamu yang dulu. Ya, Ivaku yang imut yang selalu sengaja menggangguku dengan segala permintaan tolong. Aku rindu kamu meminta tolong ini dan itu. Iva, walaupun itu cuma masa lalu kita bahkan masa saat kita remaja tapi aku tidak pernah melupakannya. Tapi kenapa justru kamu yang melupakanku? Padahal dulu kamu sendiri yang memintaku untuk selalu ada di sampingmu. Iva, aku tidak menyalahkanmu. Ya semua karena takdir yang memisahkan kita sehingga aku harus pergi dengan keluargaku ke Luar Negeri dalam jangka waktu yang cukup lama bahkan aku dulu tidak sempat untuk berpamitan denganmu. Iva, aku tidak akan melepaskanmu karena bagiku kamulah cinta sejatiku, cinta pertama dan terakhirku."

Sejenak Iva menangkap bola mata Ben yang terus menatap ke arahnya tanpa berkedip sama sekali. "Hei, jangan menatapku seperti itu! Makanlah sebelum kamu berangkat ke kantor. Nanti aku akan.....

1
Eka ELissa
nah loh...spa tuh kng paket atau Ben ya ....... entahlah hy emk yg tau
Nonny: hayo sapa hayo
total 1 replies
Eka ELissa
ya dia mntu kmu Bu....mlhn mbok blokir no nya....hdewh ....baik kan Iva GK sprti dugaan mu.....bhkn dia cntik bisa sglanya tau Bu....
Eka ELissa
Ben lok tau temen nya itu Iva bini nya pasti Ben bhgia bgt Bu..../Facepalm//Joyful/
Citra Merdeka
semoga ben 😁
gak mau orang jahat yang datang
Nonny: wkwk wkwkwk
total 1 replies
Eka ELissa
kmu bkln syok Bu suami nya Yo ank mu tau.../Facepalm/
Nonny: hheeeee
total 1 replies
Eka ELissa
nah loh...syok GK ya ibu Ben lok tau Iva itu ya Iva yg di bnci nya krna kbur ktika mo ktmu Ben dulu..../Facepalm//Joyful/
Eka ELissa
smpe kmu SDR insaf dn jdi orang yang bner danti
Nonny: betul sekali
total 1 replies
Citra Merdeka
waduuuhhh.... masalah deh
Nonny: heeee iyakah
total 1 replies
Eka ELissa
perempuan mntan bumer jahat atau slingkuhn nya...... mntan suami iva
Nonny: wkwkwk
total 1 replies
Eka ELissa
spa tuh pling slingkuh damar ..tu yg GK trima....pdhl dia yg jlang mlhn omongin Iva....gaje bgt
Eka ELissa
cini TK kerikin aku Ben lok Iva GK mau mumpung Abah lagi bobo
Eka ELissa
nah loh....hp spa tu yg bunyi ya... entahlah hanya emak yg tau
Eka ELissa
udh GK pake tapi2. Mak dia udh jdi mntu mu tau ..😄
Eka ELissa
mreka udh nikah...Tante Iva ma Ben nya knpa di knalin atau di deketin
Eka ELissa
jgn bilng kmu buang Ika....aduh bahaya.....bahaya....
Eka ELissa
banci beda tipis ma cinta iva
Eka ELissa
jgn galak2 Iva ntar Bucin lho kmu ma ben/Facepalm//Joyful/
Citra Merdeka
yaaahh hilang deh surat wasiat
Nonny: hooh 🤭🤭
total 1 replies
Citra Merdeka
semoga suratnya gak ilang
Citra Merdeka: iya Thor 😁
Nonny: moga saja ya mbak 😊
total 2 replies
Eka ELissa
itu yg nolong kmu clon mantu mu Bu...
Nonny: wkwkwk 🤭🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!