NovelToon NovelToon
Mata Batin Zivanya

Mata Batin Zivanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Hantu / Tumbal
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Cerita ini hanya fiktif belaka, namun cerita ini di rangkum dari pengalaman seseorang dan di sangkut pautkan dengan kejadian-kejadian Aneh yang terjadi di kalangan masyarakat pedesaan.

Zivanya yang biasa di panggil Ziva menganggap kelebihannya itu sebagai Kutukan namun perlahan dia pun berdamai dengan keadaan dan akhirnya menganggap kelebihannya itu sebagai Anugerah.
Karena Ziva lebih asyik berteman dengan sosok yang berwujud makhluk halus namun mempunyai hati di banding dengan sosok yang berwujud manusia namun tak punya hati.

Sebuah percintaan pun terjalin di cerita ini, berawal saat Ziva duduk di bangku SMK sampai pada Ziva lulus dan melanjutkan kuliah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12.

Ziva dan Kitty pun berjalan ber iringan menuju kantin, Ziva risih kala melihat semua mata murid laki-laki tertuju padanya. Malahan ada salah satu guru yang mengira bahwa Ziva adalah murid baru.

"Ih risih aku Ki di lihatin seperti ini, tolong perhatikan aku Ki. Baju seragam ku nerawang gak sih ? Terus rok ku ketat gak sih ? " Pinta Ziva.

Kitty terdiam di hadapan Ziva, laku memutar-mutar tubuh Ziva seperti boneka mainan. " Emm ... Gak sih Zi normal-normal aja, yang mereka lihat itu bukan pakaianmu tapi wajah mu. "

"Ah ini gara-gara wanita rese itu, rambut ku di buat acak acakan. Kacamata ku di buat remuk. Mana tidak punya cadangan lagi. " Gerutu Ziva.

"Sudah ayo cepat, perut ku lapar ! " Kitty menarik tangan Ziva.

Saat di meja kantin, mereka menikmati makan siang yang mereka pesan.

"Oh ya Zi, Mamah sama Papah menyuruhku untuk membawamu kerumah. " Ucap Kitty.

"Ada apa Ki ? gak ah malu aku Ki. " Bantah Ziva.

Kitty terus melahap makanannya. " Ra usah malu lah, nanti balik sekolah ikut aku ya. Nanti aku antar lagi pulang deh. "

"Moh ah, malu aku Ki. "

"Ehhh nanti Mamah sama Papah terus cerewet Zi, malas aku. " Keluh Kitty.

"Eh, gak boleh gitu Ki. Ya sudah iya-iya tapi jangan lama-lama ya ? Aku harus bantu ibu menyelesaikan pesanan jahitannya. "

"Siap bos. "

Ziva hanya menggelengkan kepalanya.

"Boleh aku duduk ? "

Tiba-tiba suara itu terdengar membuat kedua wanita itu berhenti melahap makanannya.

"Eh Kak David, boleh dong Kak. " Jawab semangat Kitty.

Ziva menoleh malah ke arah Kitty.

"Bagaiman keadaan kamu ? " Tanya Kak David.

"Emm ... baik kok Kak. " Ziva merasa malu pada Kitty yang sedang pura-pura tak melihat dan mendengar.

"Nanti pulang sekolah aku antar ya ? " Ucap David.

Ziva langsung menegakkan tubuhnya. " Emm ... Anu Kak, aku ada janji mau ke rumah Kitty. Iya kan Ki ....? " Ziva menanyakan itu dengan semangat.

"Uhuk ... Uhuk ...i-iya Kak, mamah sama Papah mengundang Ziva untuk datang ke rumah. " Jelas Kitty yang kaget.

"Oh, acara apa ya ? " Tanya David.

"Mungkin Mamah ingin bertemu Ziva saja Kak, tidak ada acara yang lain kok. " Jelas Kitty.

"Ya elah ni bocah, kenapa nolak sih di antar sama laki-laki superstar kaya Kak David. " Gumam Kitty.

"Ya sudah lain kali saja. " Sambung David tidak mempermasalahkan jika akan ya di tolak.

Mereka pun selesai makan siang, dan masuk ke kelas masing-masing.

Saat jam pulang sekolah tiba, Ziva mengekor pada Kitty dan masuk ke dalam mobil Kitty. sesampainya rumahnya Ziva di sambut hangat oleh Ibu Kitty kebetulan Ayah Kitty masih bekerja.

"Oalah cantik tenan to Nduk, " Puji Ibu Astri Ibu dari Kitty.

"Iihh Mamah, aku gak di puji. " Rengek Kitty. Membuat Ziva dan Ibu Asti tertawa.

"Yo kamu wis paling cantik toh, lah wong aku ibu nya aja cantik begini. " Tutur Ibu Asri sangat lekat dengan logat Jawa.

Kitty tak mewarisi logat Jawa ibunya, karna dia besar di ibu kota.

"Oh ya, ayo duduk dulu Nduk. Tak siapin makanan. "

"Aduh Bu tidak usah, lagian Ziva tidak akan lama kok Bu. Kasihan ibu menunggu di rumah. " Jawab Ziva tidak enak.

"Ah sebentar amat Zi, ayo masuk dulu ke kamar ku. Ada yang mau aku ceritakan. "

Ziva pun manggut lalu mengikuti Kitty.

"Ya ampun Ki, kamarmu bagus banget. Puji Kitty.

"Malah aku pengen di renov lagi Zi bosan. "

"Ya elah, bersyukur kamu Ki. " Ziva mengusap wajah Kitty.

"Eh aku masih eling gak kerasukan. "

Ziva pun tertawa.

"Zi, tadi kamu kerasukan itu loh. " Kitty merasa seram saat mengatakannya.

"Sarah ? " tebak Ziva sambil memperhatikan dekorasi mewah kamar Kitty.

"Ihh ... Kamu sudah bertemu dengannya ? " Tanya Kitty seram tapi penasaran.

Ziva menganggukkan kepalanya. " Sudah beberapa kali malah. "

"Anjirrr serem banget Zi, "

"Gak kok biasa saja kalau Sarah, lebih seram lagi mendiang ibu David. " Jelas Ziva.

"Serius Lo Zi ? " Tanya Kitty.

"Serius lah, kamu mau tau ? Yakin tidak akan ngompol ? " Ejek Ziva.

Kitty memukul tubuh Ziva, "Ayo cepat ceritakan. "

"Ok, Sarah itu cantik kok orangnya. Tapi yang dia perlihatkan hanya di bagian kepala belakangnya saja yang terbelah. Dan ...."

"Ya iya lah Zi, orang kepalanya pecah darah nya banyak banget. Aku aja sampai gak masuk sekolah sampai satu Minggu sesudah kejadian itu, bahkan sampai minta pindah sekolah. Tapi Papah gak ngizinin, terus ... terus ... ? "

"Ya kalau mendiang ibu Kak David, ( Ziva memasang wajah sedih, karna sangat kasihan ) dia wajahnya hancur parah Ki, melepuh gitu gak tahan deh gue lihat ny kasihan. " Jelas Ziva.

"Ya Alloh malang sekali nasib mereka. " Kitty merasa terhenyak hatinya.

"Tapi mereka sama-sama dalam jeratan yang sama Ki, seperti di Belit rantai besi gitu. " Sambung Ziva.

"Ya Alloh serem nya. Terus .... ? "

"Terus ... Terus, udah ah yang ada mereka nanti hadir karna merasa terpanggil. "

Kitty seketika merapatkan tubuhnya pada Ziva. " Astaghfirullah Zi, jangan panggil merek. Kamar gue gak boleh di jamah oleh setan manapun. " Rengek Kitty seperti anak kecil.

Kitty tidak tahu saja, jika di kamarnya itu ada sosok anak kecil. Bahkan anak kecil itu sering tidur bersama dengan Kitty. Ziva memilih bungkam karna ia takut Kitty histeris.

"Ya makanya jangan tanya hal seperti itu. "

"Ok ... Ok ... "

Saat Ziva melihat semua foto yang terpajang di rumah itu, Ziva melihat ada foto anak kecil bernama dengan kedua orangtua Kitty dan jiga Kitty plus laki-laki dewasa. Mungkin kakak Kitty.

"Itu siapa Ki ? "Tanya Ziva menunjuk jarinya ke foto anak kecil itu.

"Kitty menoleh, " Itu Bagas Zi. Adik ku yang paling kecil, dia meninggal saat usianya masih 2 tahun. "

"Fix hantu anak kecil itu adik Kitty. " Batin Ziva.

"Sakit kah ? "Tanya Ziva.

Kitty hanya menggelengkan kepalanya. " Kata Mamah sih dia sebelumnya baik-baik saja, tapi waktu itu kita bermain di sebuah taman rekreasi. Nah pas pulang Bagas tahu-tahu sudah terbujur kaku, kata dokter sih serangan jantung. "

Ziva langsung di perlihatkan penglihatan saat Bagas masih hidup, Ziva melihat bahwa Bagas di bawa oleh sosok penunggu salah satu kawasan. Sosok itu sangat menyukai Bagas.

"Ya Alloh. "

"Kenapa Zi ? " Tanya heran Kitty.

"Ah tidak Ki, lupakan aku hanya ingat saja bahwa ini waktunya aku pulang. Kasihan Ibu. " Jawab Ziva tak berani mengatakan hal itu pada Kitty, Ziva tak mau melukai hati sahabatnya itu.

Saat Ziva dan Kitty berjalan berdampingan, Ziva memberi saran pada Kitty. " Ki, orangtua Lo Islam kan ? "

"Ehem. " Kitty menganggukkan kepalanya.

"Maaf, sholat kan ? " tanya Ziva.

"Ya, tapi kami jarang sholat berjamaah. Karna Papah sering sibuk. Mamah juga kan kadang sibuk di butiknya. " Jawab Kitty.

"Yang penting tidak lupa sholat Ki, kamu dan orangtua kamu harus sering-sering doa kan Bagas. "

"Lah memangnya kenapa Zi ? " Kitty khawatir.

Ini bukan saatnya kau bicara, " ya tidak apa-apa. Kan seharusnya kita mendoakan orang yang sudah tiada ? "

Kitty pun mengangguk paham.

Ziva pun pamit pada Ibu Kitty, Ibu Kitty begitu baik. Menyiapkan oleh-oleh untuk di bawa Ziva saat pulang.

"Ya Alloh Bu, merepotkan sekali. "

"Ah Ndak papa cah ayu, salam sama Ibu mu ya ? Terimakasih loh sudah buat Kitty giat belajar. "

"Oh jadi ini alasan orang tua Kitty menyuruhku ke sini. " Batin Ziva.

"Sama-sama Bu, lagian itu bukan karna ku. Kitty memang anaknya rajin kok Bu baik lagi, cuma Kitty yang mau berteman dengan ku di sekolah. " Puji Ziva di hadapan ibu Kitty.

Kitty bersikap angkuh, " Tuh kan Mah, apa yang Kitty bilang. Kitty tuh baik dan rajin loh. "

"Emmm ... Di puji dikit sombong nya selangit. " Timpah Ibu Kitty.

Mereka pun tertawa bersama.

Kitty pun mengantar kan Ziva sampai depan kontrakannya dengan mobil yang di hadiahkan oleh ayahnya, tapi Kitty tetap harus memakai sopir saat hendak pergi kemana mana.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!