"Langsung saja karena aku tak punya banyak waktu dan kita tidak perlu berkenalan. Oke, buat aku hamil dan ini uang untukmu!." Sombongnya menyodorkan sejumlah uang yang cukup banyak.
"Kau membeliku?."
"Samuel Dirgawijaya, kau datang ku pastikan kau menerima tawaran ini." Ucap Naura membalas tatapan mata biru Sam.
Harap bijak memilih bacaan!
Dilarang nge-hate karena ini hanya cerita fiksi ya.. Untuk segala kekurangan dalam penulisan harap dimaklumi karena author masih pemula dan masih dalam tahap proses pembelajaran.
Simak kisah selengkapnya.>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2
.
Gedung pemotretan
Model cantik yang baru saja selesai pemotretan untuk iklan dari produk baru perusahaan ternama, berlari kecil menghampiri seorang pria tinggi kekar dengan paras dan bentuk wajah yang nyaris sempurna.
"Aku sudah selesai mari kita pulang sayang." Lirihnya sambil menggandeng tangan sang suami.
Pria itu hanya mengangguk saja.
"Mba Giselle tunggu sebentar!." Panggil seseorang.
Model itu menghentikan langkah memutar badan menghadap si pemanggil. "Ada apa?."
"Untuk pemotretan besok mengenakan fashion yang 1 minggu lalu diluncurkan, ini jadwal beserta pose untuk referensi mungkin jika mba mau lihat-lihat." Balas pegawai.
Giselle mengambilnya. "Oh oke thanks you."
"Iya."
Pasangan suami istri itu kembali melanjutkan langkah menuju parkiran untuk pulang, seperti biasa selama di perjalanan Giselle dengan manjanya menceritakan senangnya berkarir di dunia modeling. "Aku harap kamu mau mengerti keinginanku sampai kapanpun Sam."
Samuel Dirgawijaya putra tunggal dari keluarga Dirga sosok suami dari Giselle, ia yang mewarisi perusahaan besar milik ayahnya yang sekarang ia pegang. Cabang bisnis propertinya hampir di seluruh Indonesia ada, tentunya ia sangat disegani dan dihormati.
"Sayang di depan mampir dulu ke apotek aku harus stok lagi beberapa pil KB." Ujar Giselle menghentikan mobil tepat di depan apotek.
"Giselle.."
Namanya dipanggil oleh Samuel wanita itu yang hendak keluar menutup kembali pintu mobil. "Iya sayang kenapa?."
Giselle perlahan menelan ludah melihat raut wajah Sam.
"Sampai kapan kau akan menunda kehamilan? kita menikah sudah 2 tahun, aku dan mama menginginkan seorang anak sudah dari jauh hari namun kau malah seperti ini hanya karena takut bentuk tubuhmu berubah kau tak mengindahkan rumah tangga!." Ucapnya dengan nada tinggi.
Giselle menyentuh wajah tampan itu namun Sam menghindar. "Aku mau kamu mengerti dan menghargai keputusanku, kasih aku waktu untuk karirku ini." Manjanya dengan raut wajah memelas.
"Keburu tutup aku keluar dulu ya sayang." Lanjut Giselle yang langsung keluar untuk membeli pil KB.
Samuel memijit pusing keningnya, dulu ia setuju dinikahkan dengan Giselle demi kedua orang tuanya yang ingin segera memiliki keturunan, namun inilah Giselle sekarang yang egois demi karirnya sendiri.
Tidak lama Giselle masuk ke dalam membawa kantong yang sudah dipastikan di dalamnya pil KB, karena malas berucap lagi Sam melajukan mobilnya membelah jalanan raya untuk pulang.
Tidak lama sesampainya di rumah...
Samuel masuk duluan karena ada seseorang yang menghubunginya entah siapa, sementara Giselle menyusul di belakang.
Melihat Sam yang langsung sibuk di depan layar komputer, Giselle meletakkan tas lalu berjalan menuju kamar mandi. "Aku capek mau istirahat untuk besok pemotretan lagi, mau mandi bersama?."
Tidak ada jawaban dari Sam, namun tak lama pria itu berdiri menghampiri Giselle merebut kantong belanjaan dari apotek. "3 pak pil KB? kau menyuruhku untuk bersabar sampai kapan ha?."
"Sam..." Rengek Giselle memelas. "Untuk saat ini aku sangat sibuk, tolong kau mengerti."
Samuel benar-benar tak bisa menahan rasa jengkelnya ia memilih pergi keluar kamar, turun ke lantai satu menuju kolam renang samping mansion. Ia menghirup udara segar sebanyak-banyaknya, cukup frustasi ditambah kedua orang tuanya yang menunggu hadir seorang cucu dari anak semata wayangnya itu menagih tiada henti.
Setelah beberapa saat akhirnya emosi Sam terkontrol, tidak lama handphone pria itu berdering ia langsung menerima panggilan dari orang terdekat sekaligus kepercayaannya. "Katakan Ndre ada apa?."
"Ada klien penting lebih penting dari biasanya dan ini menyangkut privasi, aku sudah mengatur jadwalnya malam besok jadi persiapkan Sam." Balas Andre dari seberang.
"Jika tidak menguntungkan ku kau sudah tahu aku tak mungkin sudi."
"Ini menguntungkan mu dan menguntungkan orang tuamu jika kau setuju, ah rasanya jika tawaran ini untukku aku mungkin pria paling bahagia di dunia." Lanjut Andre lagi. "Akan ku kirimkan lewat email detailnya."
"Hmm." Balas singkat Samuel.
.
.
Tinggalkan jejaknya ya sebagai dukungan buat othor..🤗
👇
buah jatuh sepohon pohonnya
/Tongue//Tongue//Tongue/
tinggal papa Wiguna yang bum tau
bar-bar akan keinginannya
gue yakin kalian jodoh
jadi semulus apapun karirmu jangan lupa keharmonisan kelurgamu.