NovelToon NovelToon
Usai Sebelum Dimulai

Usai Sebelum Dimulai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Pengganti / Teen Angst / Diam-Diam Cinta / Slice of Life
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Roshni Bright

Layaknya matahari dan bulan yang saling bertemu disaat pergantian petang dan malam, namun tidak pernah saling berdampingan indah di langit angkasa, seperti itulah kita, dekat, saling mengenal, tapi tidak pernah ditakdirkan untuk bersama.

Aku akan selalu mencintaimu layaknya bulan yang selalu menemani bintang di langit malam. Diantara ribuan bintang di langit malam, mungkin aku tidak akan pernah terlihat olehmu, karena terhalau oleh gemerlapnya cahaya bintang yang indah nan memikat hati itu.

Aku memiliki seorang kekasih saat ini, dia sangat baik padaku, dan kita berencana untuk menikah, tetapi mengapa hatiku terasa pilu mendengar kabar kepergianmu lagi.

Bertahun-tahun lamanya aku menunggu kedatanganmu, namun hubungan kita yang dulu sedekat bulan dan bintang di langit malam, justru menjadi se-asing bulan dan matahari.

Kisah kita bahkan harus usai, sebelum sempat dimulai, hanya karena jarak yang memisahkan kita selama ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roshni Bright, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arwah Ji-hyeon

Aisyah terbangun pukul dua tengah malam dan keramas sebelum melaksanakan sholat.

Aisyah pun melaksanakan sholat taubat.

“Ya Allah, ini sangat menyakitkan, tapi terima kasih, Engkau bagaimana sifat aslinya sebelum pernikahan Kami terjadi, karena sungguh, aku tidak ingin jatuh terlalu dalam lagi di dalam kebohongan yang selama ini Ia sembunyikan padaku ...”

“... Ya Allah, aku mohon, pertemukan aku dengan hati yang memang Engkau takdirkan untukku. Aku mohon, pertemukan aku dengan Pria yang memang Engkau takdirkan untukku ...”

“... Aku mencintainya, tapi Dia tidak mencintaiku, itu memang menyakitkan, tapi akan jauh lebih menyakitkan, jika sudah terjadi pernikahan diantara Kami. Ya Allah maafkan aku, aku berjanji, aku hanya akan menunggu kedatangan Pria yang memang Engkau takdirkan untukku,” ucap Aisyah meneteskan airmatanya.

Aisyah lanjut sholat tahajud dan sholat subuh, hingga tak terasa kini sudah pukul enam pagi.

Terdengar suara ketukan pintu yang membuat Aisyah berhenti membaca Al-Qur'an.

“Iya, sebentar!” ucap Aisyah melepaskan mukena dan sajadahnya.

Aisyah membuka pintu kamar dan terkejut melihat Ji-hyeon yang datang dengan kondisi berlumuran tanah dan berwajah pucat.

“Ji-hyeon? Kamu habis ngapain? Kenapa baju Kamu kotor tanah kayak gitu? Wajah Kamu juga pucat banget, Kamu sakit?” tanya Aisyah yang terlihat khawatir memegang tangannya.

“Eh! Tangan Kamu juga dingin banget, ayok masuk dulu!” pinta Aisyah.

Ji-hyeon memberikan sebuah kalung pada Aisyah.

“Ini pasangan kalung yang dulu Kamu kasih ke aku kan?” tanya Aisyah.

“Iya, aku masih menyimpannya, sekarang Kamu saja yang menyimpannya ya!” pinta Ji-hyeon tersenyum menatapnya.

“Ii-iya, tapi kenapa? kenapa Kamu gak mau menyimpannya sendiri?” tanya Aisyah.

“Nanti Kamu juga tahu sendiri kok! Apa aku boleh pinjam kamar mandi Kamu? Aku mau membersihkan tubuhku dulu,” ucap Ji-hyeon tersenyum menatapnya.

“Hm.. Iya! Masuk saja! Itu kamar mandinya!” ucap Aisyah menunjuk kamar mandi yang berada di depan Mereka.

“Makasih,” jawab Ji-hyeon tersenyum menatapnya dan masuk ke dalam kamar mandi.

Aisyah mengambil tisu dan membersihkan kalung Ji-hyeon yang kotor terkena tanah.

“Aisyah! Aisyah! Buka pintunya Nak!” pinta Ibunya mengetuk-ngetuk pintu kamar Aisyah.

“Ada apa Bu? Kenapa Ibu terlihat panik seperti itu?” tanya Aisyah.

“Ji-hyeon Nak! Ji-hyeon!” jawab Ibunya panik.

“Ji-hyeon kenapa Bu?” tanya Aisyah yang ikut panik.

“Ji-hyeon meninggal dunia Aisyah,” jawab Ibunya.

“Apa? meninggal? Tadi Ji-hyeon baru datang ke sini kok Bu, Dia numpang ke kamar mandi, dan memintaku untuk menyimpan pasangan kalung yang dulu pernah Ia berikan padaku, sekarang Ji-hyeon ada di dalam kamar mandi Bu ...”

“... Ji-hyeon datang dengan kondisi berlumuran tanah, wajahnya pucat, dan saat aku memegang tangannya, tangannya dingin banget Bu, terus Dia bilang mau membersihkan dirinya dulu, pas aku tanya, Dia kenapa gak mau simpan kalungnya sendiri, malah dijawab “nanti Kamu juga tahu sendiri kok!” gitu tadi katanya Bu,” jawab Aisyah.

“Aisyah! Jangan bercanda Kamu!” ucap Ibunya yang tidak mempercayainya.

“Aisyah gak bohong Bu! Ini kalung dari Dia, dan ini kalung Aisyah. Ibu lihat ini? Tisu yang Aisyah pakai untuk membersihkan kalung Ji-hyeon, karena tadi kalungnya kotor banget sama tanah,” ucap Aisyah yang berusaha menjelaskan pada Ibunya.

“Itu halusinasi Kamu saja mungkin! Ji-hyeon sudah meninggal, dan tidak mungkin Dia ke sini, Ibu tidak lihat Dia datang ke rumah Kita, Ibu dari tadi di depan Aisyah, tidak ada siapapun yang datang, selain Ibu Ji-hyeon yang memberitahukannya pada Ibu, jika Ji-hyeon telah meninggal dunia,” ucap Ibunya.

“Aisyah gak berhalusinasi Bu! Kalau Ibu gak percaya, lihat saja tisu ini! Tisu ini buktinya Bu! Ada tanahnya kan? Dan kalung ini juga! ini kalung Ji-hyeon Bu!” jawab Aisyah.

“Tapi bagaimana mungkin? Ibu bahkan tidak melihat siapapun yang datang, dan jika benar, Kamu habis bertemu dengan Ji-hyeon, Ji-hyeon ada di dalam kamar mandi Kamu, terus kenapa Ibunya datang memberitahukan pada Ibu, jika Ji-hyeon telah meninggal dunia? Kenapa Aisyah” tanya Ibunya.

“Apa jangan-jangan...” ucap Aisyah yang nampak ketakutan dan berlari ke depan kamar mandinya.

Ibunya mengikuti Aisyah, dan Mereka menempelkan telinga ke depan pintunya.

“Ibu dengar kan? Ada suara air dari dalam kamar mandi, Bu!” ucap Aisyah.

“Ji-hyeon,” panggil Aisyah mengetuk-ngetuk pintu kamar mandinya.

“Nak, Ji-hyeon, mandinya sudah? Buka pintunya Nak!” pinta Ibu Aisyah mengetuk-ngetuk pintu.

Tak lama kemudian, pintunya tiba-tiba terbuka. Aisyah dan Ibunya segera masuk ke dalam kamar mandi untuk memastikan benar ada Ji-hyeon di dalam atau tidak.

“Kosong?” tanya Aisyah panik dan wajahnya seketika berubah ketakutan, begitupun dengan Ibunya yang juga terlihat ketakutan.

“Apa jangan-jangan..?” tanya Ibu Aisyah ketakutan.

Ibu Aisyah perlahan memutar keran air yang menyala.

“Bu, lihat ke bawah deh! Ada banyak tanah di bawah, seperti ada seseorang yang habis mandi di dalamnya,” ucap Aisyah meliriknya sekilas.

“Ii-iya, ya udah ayok! Kita ke luar saja, Ibu merinding terlalu lama di sini!” ucap Ibunya ketakutan.

“Tapi tanahnya gimana Bu?” tanya Aisyah.

“Nanti saja, Kita minta tolong tetangga, atau siapa gitu untuk membersihkannya, ayok Aisyah! Ibu udah merinding banget nih!” ucap Ibu Aisyah ketakutan.

“Iya Bu,” jawab Aisyah berlari disusul oleh Ibunya.

Seketika pintu kamar mandinya kembali tertutup yang membuat langkah Mereka terhenti sejenak.

“Jangan nengok ke belakang, Aisyah! Kita pergi saja langsung ya!” pinta Ibunya yang ketakutan.

“Iya Bu!” jawab Aisyah.

Aisyah dan Ibunya berlari ke luar dengan mengunci pintu rumahnya.

Mereka langsung pergi ke rumah Ji-hyeon untuk memastikannya.

Mereka bersalaman dengan Keluarga Ji-hyeon yang sedang menangis memeluk jasad Ji-hyeon.

“Aisyah,” ucap Ibu Ji-hyeon yang langsung memeluknya.

Aisyah memeluk Ibu Ji-hyeon dan memastikan, apakah benar itu mayat Ji-hyeon atau bukan. Aisyah membuka perlahan kain yang menutupi wajah Ji-hyeon dan saat kain itu terbuka, Ia nampak terkejut melihat Ji-hyeon yang sudah terbaring kaku, tak bernyawa.

“Ibu! Berarti yang tadi itu?” tanya Aisyah panik menatap Ibunya.

“Iya Nak!” jawab Ibunya berusaha menenangkan Aisyah yang nampak syok melihat Ji-hyeon yang ternyata sudah meninggal dunia, padahal tadi, Ia baru saja bertemu dengan Ji-hyeon dan Ji-hyeon memberikan kalungnya pada Aisyah, tanpa memberitahukan apa alasan Ji-hyeon memberikan kalung itu pada Aisyah.

“Aisyah,” panggil Ji-hyeon.

Aisyah pun melihat ke depannya dan nampak arwah Ji-hyeon yang tersenyum menatapnya.

“Sekarang, Kamu sudah tahu kan, apa alasanku menitipkan kalung itu padamu? Karena aku sudah tidak bisa lagi menjaganya, aku pamit ya Aisyah, jaga diri Kamu baik-baik di sini,” pinta Ji-hyeon tersenyum menatapnya.

“Enggak! Kamu gak boleh pergi ninggalin aku! Aku mau ikut Kamu!” ucap Aisyah berlari ke arah Ji-hyeon berdiri.

Ibu Aisyah dan semua orang yang ada di sana, sontak menatap ke arah Aisyah.

“Aku mencintaimu, Aisyah,” ucap Ji-hyeon menatapnya.

“Aku juga mencintaimu, Ji-hyeon,” jawab Aisyah tersenyum menatapnya.

Mendengar perkataan Aisyah, sontak membuat semua orang terkejut.

Ibu Aisyah langsung berlari dan menarik tangannya.

“Aisyah! sadar Kamu Nak! Ji-hyeon udah gak ada! Ji-hyeon sudah meninggal dunia! Apa Kamu tidak melihatnya?” tanya Ibu Aisyah berbisik padanya dan menunjuk jasad Ji-hyeon.

Aisyah menoleh ke belakang, dan saat Ia menoleh kembali ke depan, Ji-hyeon sudah tidak ada di depannya.

“Jangan buat Ibu malu ya Aisyah!” pinta Ibunya menarik tangan Aisyah kembali ke belakang menghampiri keluarga Ji-hyeon yang tengah berduka atas kematian Ji-hyeon.

“Maaf ya semua,” ucap Ibu Aisyah menatap semua orang yang ada di sana dan tersenyum kecil menganggukkan kepala.

1
JAESAHI😎
ceritanya bagus👍
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
JAESAHI😎
dah mampir ya kaka
Nini 🐻: iyaa kak, makasih 🥰
total 1 replies
Angel
aku suka puisinya indah banget puisinya 🥰
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
Setia R
wauuu indah!
Nini 🐻: makasih kak 🥰
total 1 replies
LISA🌟
definisi cinta monyet 🐒😭😭
Nini 🐻: tidak ada salahnya kan jika monyet jatuh cinta? wkwk
total 1 replies
Fahri
Ji-hyeon? kayak kenal deh 🤭
Nini 🐻: Ri, diem gak lu 🫵🏻😭😭
total 1 replies
Sayang Kamu 🌷
kau kesambet apaan Ni? lama ngilang sekalinya dateng puitis sekali 😭😭
Nini 🐻: kesambet rinduku padamu duhai sayangku 🤣🤣
total 1 replies
范妮·廉姆
hi sy mampir
Nini 🐻: makasih udah mampir kak 🥰
total 1 replies
Vinaaa 👸
tuh tak vote, karna Nini sedang berusaha menjadi seorang wanita yang puitis 🤣🤣
Nini 🐻: gimana? gimana? ngakak gak? nulisnya geli² gimana gitu, ngakak sendiri wehh 🤌🏻😭🤣
total 1 replies
Vinaaa 👸
sejak kapan Nini jadi puitis sekali 🙄😂
Nini 🐻: sejak saat ini sayangku 😂
total 1 replies
Feyza
aku heran covernya org indo tp tokohnya namanya ke koreaan
Nini 🐻: follback ya
Nini 🐻: oke kak
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!