NovelToon NovelToon
Ravendra Untuk Keisya

Ravendra Untuk Keisya

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: zennatyas21

Dijodohkan dengan cowok jalanan yang ternyata ketua geng motor membuat Keisya ingin menolak. Akan tetapi ia menerimanya karena semakin lama dirinya pun mulai suka.

Tanpa disadari, Keisya tak mengetahui kehidupan laki-laki itu sebelum dikenalnya.

Apakah perjodohan sejak SMA itu akan berjalan mulus? atau putus karena rahasia yang dipendam bertahun-tahun.

Kisah selengkapnya ada di sini. Selamat membaca kisah Ravendra Untuk Keisya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zennatyas21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mimpi Atau Nyata?

Saat ini pertunjukan dance sudah dimulai. Grup dance yang tengah tampil sekarang adalah Vibes Squad. Namanya terdengar elit karena ada kata 'Vibes'.

Gerakan dance dari Vibes Squad benar-benar menarik perhatian penonton. Hingga salah satu member dance tersebut diteriaki namanya. Ternyata Vibes Squad sudah banyak memiliki fans, terlihat beberapa penonton masing-masing memegang kertas segi empat bertulisan "Vibes Squad, Thank you for making the process successful."

Keisya yang membaca tulisan tulisan dari fans grup dance itu mendadak bertanya pada anak Ragalaxy. "Itu tulisan-tulisan dari fans kok kayak kata-kata punya kalian. Mirip gitu artinya." ucap Keisya berbisik.

Dafa, Devan, dan Jean mereka tidak tuli. Mereka mampu mendengar ucapan Keisya meski terdengar berbisik. "Beda. Cuma mirip tapi nggak kayak punya Ragalaxy. Punya kita kan nikmati proses sampai sukses. Sedangkan yang mereka tulis itu vibes squad, terima kasih atas prosesnya sampai sukses. Jelas beda lah, Sya." jelas Dafa. Jangan diherankan lagi dengan nada bicara Dafa. Cowok paling biang rusuh itu tidak akan berbicara dengan nada sedingin mungkin. Karena biasanya ia selalu berbicara dengan nada alay dan tidak nyambung. Apakah ada yang memerintahkan Dafa? Oh, jelas. Tapi siapa orangnya?

•••••

Saat Dafa sedang fokus melihat pertunjukan dance dari Vibes Squad, ia merasa ada yang ganjal dengan salah satu member dance tersebut. Gue rasa nggak asing sama orang itu. Tapi ... Udahlah. Di dunia ini yang mirip ada tujuh. Batin Dafa lalu terus menonton sambil menyemil popcorn yang dapat dari Devan.

Ditengah fokusnya Dafa, ia dibuat mengalihkan pandangannya dari Vibes Squad. Ponselnya tiba-tiba nyala dan terlihat di lock screen hp-nya ada pesan. Lantas Dafa langsung membuka pesan tersebut lalu membalas dan meletakkan ponselnya ke dalam saku celananya.

Gibran:

Lo udah perhatiin salah satu member dance itu? Kalo udah, dugaan kita nggak bakal salah. Gue udah chat anak-anak inti, mereka juga ngerasain hal yang sama. Gue harap lo bisa tanggapi apapun ucapan Keisya tentang apa yang dia lihat di sini dengan cara bicara yang beda. Lo paham 'kan maksud gue?

Dafa:

Oke, gue juga sama. Gue pikir cuma sekedar mirip, ya lo tau lah di dunia ini kembaran ada tujuh. Soal cara bicara gue bisa lakuin. Gue paham maksud lo.

/Read.

Setelah itulah Dafa mulai menjawab semua pertanyaan Keisya tentang Ragalaxy dengan tulisan penggemar Vibes Squad. "Lo suka sama yang mana, Sya?" tanya Aurel dengan gaya capernya. Ya, sok kalem.

"Kagak ada yang gue suka. Bukan selera gue," balas Keisya tetap menyomot popcorn dan memasukan kedalam mulutnya.

Sang temannya langsung berdecak kesal. "Lo yakin nggak suka sama yang paling tengah itu?" ledek Aurel dengan kalem.

Keisya akhirnya merasa tertarik dengan member paling tengah dengan gerakan yang sangat kilat. Pikirnya member tersebut tidak ada apa apanya. Namun, setelah member itu melesatkan gerakan dance nya Keisya langsung tertarik. "Lumayan bagus juga sih, gue video-in deh." Keisya langsung mengeluarkan Hp nya lalu merekam video hanya member tersebut yang terlihat di layar hp nya.

"Lo demen sama cowok itu? Kayaknya sih lo tertarik sama dia, secara dia itu cakep. Cuma dia doang yang pake hoodie. Yang lain pake kemeja. Dari tampangnya dia keknya ramah." ujar Aurel sambil terkekeh.

"Wuuuhhh ... Vibes Squad .... Yuhuu ..." Sorak gembira dari para fans disaat pertunjukan dance itu telah selesai.

Para member Vibes Squad turun dari panggung dan keluar dari gedung. Keisya dan anak-anak pun keluar karena acara sudah tak se-menyenangkan tadi. Di depan pintu keluar Keisya dan anak-anak bertemu dengan Vibes Squad. Gadis itu pun berniat untuk menghampiri satu member yang membuatnya tertarik.

Namun, pada saat Keisya sedang berjalan tiba-tiba ia ditabrak oleh seorang ibu-ibu yang tengah kesusahan mengatur anaknya masih kecil. Hal itu pun mampu mengalihkan perhatian salah satu member incaran Keisya.

"Aduh, maaf Mbak. Saya nggak sengaja. Aduh ... Baju Mbak jadi basah, gimana ya? Em, saya beliin baju lagi ya Mbak?" tutur Ibu tersebut merasa tak enak karena minuman es teh milik anaknya membasahi baju Keisya dan airnya itu mengenai bagian auratnya.

Keisya hanya tersenyum sambil menatap anak kecil di hadapannya itu. "Nggak apa-apa Bu, lagian saya pakai cardigan dan yang kena ini baju pendek jadi masih bisa ditutupi." jawabnya.

Aurel dan yang lain hanya memperhatikan ibu itu. "Cantik Bu, anaknya." kata Aurel sembari tersenyum.

"Terima kasih Mbak, masih kecil jadi suka bikin gara-gara sama orang lain. Ya gini lah rasanya jadi ibu-ibu." Curhat ibu tersebut seraya menatap anaknya yang mondar-mandir memakan roti.

Anak Ragalaxy tidak hanya diam saja. Mereka ikut menyahut karena tidak enak jika berdiam saja. "Kita maklumi kok Bu, dulu kita juga gitu kan? Iya nggak?" sahut Dafa menatap satu persatu temannya.

"Iya, kalau begitu saya pamit ke dalam dulu ya. Anak saya sudah tidak sabar ingin menonton." pamit beliau mendapati anggukan dan senyuman dari Keisya serta kawan-kawan.

Tanpa disadari oleh Keisya, member Vibes Squad yang memakai hoodie berwarna cream itu terus memperhatikannya. Ketika Keisya hendak berjalan kembali tiba tiba pandangannya bertemu dengan lelaki tersebut. "Kita ke depan dulu ya, mau nongkrong di warung Babeh Haji." kata Devan mewakili semuanya.

Keisya mengangguk paham. Kini hanya ada dirinya sendiri di depan pintu keluar masuk gedung itu. Sontak saat ia keluar dari gedung tersebut ia dapat melihat lelaki itu menatapnya seperti akan memberi perhatian. Tetapi, ia tetap bersikap biasa saja. "Maaf ya, tapi ini aurat kamu. Jangan dibiarin aja kalo bajunya basah." Perlakuan lelaki tersebut melepas hoodie nya.

Keisya malah terkejut begitu mendapat pergerakan dari lelaki itu. "Vel, jangan lama-lama, kita harus balik." panggil temannya pada lelaki tersebut.

"Oh iya, kalau lo bingung sama orang yang lagi di depan lo itu, namanya Rafael." celetuk salah satu member Vibes Squad dengan ramah lalu melesat pergi.

"Kalian balik duluan aja, gue nanti."

Gadis berhijab pasmina plisket dengan cardigan dan celana kulot panjang itu mengangguk canggung. "Lo mau ngapain gue, Raf?!" tegas Keisya ketika lelaki itu menyentuh dahinya. Dan tentu jarak diantara mereka sangat dekat.

"Panggil aku Ravel aja, hijab itu buat nutup aurat rambut kamu. Bukan buat pamer gini keliatan rambutnya. Percuma pake hijab." balasnya sembari merapikan hijab Keisya hingga tak terlihat lagi anak rambut yang nyelip keluar.

Keisya mematung tanpa bergerak sedikitpun. "Bisa lo ngejauh dari gue nggak? Awalnya gue emang agak tertarik sama lo tadi. Tapi dengan sikap lo yang terlalu deket sama gue jadi bikin gue sesak." protes gadis itu memundurkan jaraknya satu meter.

Ravel mengernyit bingung. "Maaf ya, gue juga awalnya nggak peduli sama orang yang tertarik sama gue. Tapi karena gue liat tadi lo ditabrak sama ibu-ibu yang bikin baju lo basah dibagian aurat diri lo itu gue nggak bisa biarin. Gue suka dance bukan berarti nggak paham agama. Gue nggak pernah nyentuh cewek manapun selain baru kali ini nyentuh dahi lo." jelas Ravel masih memegang hoodie nya.

"Ngapain lo lepas hoodie lo? Mau tebar pesona? Mau pamer tubuh lo yang wangi dengan kaos oversize berwarna item, gitu?" ketus Keisya ngotot.

"Gue baik gini niat nolongin lo, lo nya malah ngotot ya. Iya gue tau, temen-temen lo pada ngeliatin gue terus karena ada temennya yang mirip sama gue kan? Dan lo ngikutin gue karena lo penasaran sama identitas gue?" Sontak jawaban Ravel membuat Keisya melongo tak percaya.

Apa Ravel itu cenayang? Bisa membaca pikiran semua orang? Ah, rasanya tidak.

1
Protocetus
Kalau berkenan thor mampir ya ke novelku Mercenary of Dorado
🐌KANG MAGERAN🐌: mampir kak, semangat dr 'Ajari aku hijrah' 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!