NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik Mafia Muda

Gadis Desa Milik Mafia Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: bang poro

SYAFIRA ANATASYA, seorang gadis desa yang memiliki paras cantik jelita, yang terlahir dari keluarga sederhana namun sangat bahagia. Dia dengan terpaksa harus meninggalkan keluarganya, karna harus bekerja ke luar kota untuk menggantikan ayahnya sebagai tulang punggung keluarga, karna ayahnya belum lama ini hanya bisa terbaring tak berdaya karna penyakit yang di deritanya. Sesampainya di Kota yang sangat besar tersebut, gadis itu terlihat cukup di buat bingung dan pusing saat mencari alamat tempat ia akan bekerja nanti. Saat ia akan mencari tempat tinggalnya terlebih, tak senganja ada insiden kecil yg mempertemukan dirinya dengan seorang pria tampan dan gagah. yang tanpa gadis itu sadari bahwa pertemuan itu adalah suatu keberuntungan terbesar dalam hidupnya.. Gimana ceritanya yukk kita simak bareng bareng cerita lengkapnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang poro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kehancuran kelompok Chastelo.

Setelah mengantarkan Syafira, Alfaro pun langsung pergi ke markasnya karna mendapatkan kabar dari Leon bahwa Chastelo akan melakukan penyerangan malam ini ke markas besarnya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 40 menit Alfaro pun sudah tiba di markas utamanya, dia langsung masuk dan  menghampiri Leon untuk menanyakan rencana apa yang sudah di siapkan.

Sesampainya di dalam ruangan khusus Alfaro pun langsung duduk di kursi kebesarannya sebagai ketua mafia terbesar di kota tersebut. Terlihat Leon, Rey, dan Rian sudah menantinya untuk membahas rencana yang sudah di siapkan oleh  Leon.

"Jadi rencana apa yang sudah kau siapkan Leon?" Tanya Alfaro kepada Leon dan membuka percakapan di antara mereka semua.

"Jadi gini Al, mereka akan melakukan penyerangan di tengah malam saat kita semua lengah" ucap Leon menjelaskan rencana Chastelo terlebih dahulu.

"Kita akan berpura pura lengah dan membiarkan mereka masuk dalam perangkap kita terlebih dahulu, lalu kita akan melakukan penyergapan secara bersamaan dari berbagai arah agar tiada yang lolos satu pun." Ucap Leon menjelaskan rencana yang sudah dia siapkan.

"Hmm... Bagus, aku suka dengan rencanamu" ucap Alfaro menyetujui rencana yang di buat oleh Leon.

"Lalu berapa banyak anak buah yang di bawa oleh Chastelo kali ini?" Tanya Alfaro, namun kini ia bertanya kepada Rian sang mata mata handalnya.

"Semua tuan, Chastelo membawa semua anak buahnya yang berjumlah 900 orang beserta dirinya tuan" ucap Rian menjelaskan.

"Jumlah yang lumayan.... Baiklah aku akan menyambut mereka semua." Ucap Alfaro sambil tersenyum Devil.

"Dan kau Rey... Panggil sebagian anak buah kita dari markas cabang!.... Sepertinya kita butuh 500 orang lagi untuk memulai pertunjukan ini.." ucap Alfaro masih dengan senyum devilnya memerintahkan Rey untuk menyiapkan anak buahnya.

"Baik tuan muda... Sepertinya 1000 anak buah kita akan berpesta malam ini..." Ucap Rey sumringah saat mendapatkan perintah Alfaro.

"Yah... Sepertinya anak buahku butuh hiburan, walaupun hanya sebagian yang turun di Medan pertunjukan." Ucap Alfaro sambil menyesap rokok di tangannya. Wajah Alfaro seperti seperti singa yang sudah kelaparan berminggu-minggu, sangat senang ketika mangsanya akan masuk dalam perangkapnya, senyum devil terus menghiasi wajahnya.

"Oh yah.... Kau, perketat penjagaan di sekitar rumah gadisku, siapkan beberapa pengawal banyang di sana, aku takut ada yang memantau kedekatanku dengannya dari kejauhan" perintah Alfaro kepada Rian.

"Baik tuan, akan saya laksanakan,saya akan menambah beberapa orang lagi agar lebih aman!" Ucap Rian dan langsung menghubungi anak buahnya agar menambah beberapa orang lagi untuk menjaga kediaman Syafira.

[Sedikit penjelasan di sini tentang Rian, Rey dan Leon. Rian adalah pemimpin anak buah Alfaro di bidang mata mata dan pengawal bayangan Alfaro. Rian akan turun tangan sendiri jika masalah yang di hadapi sangatlah genting atau bersifat pribadi, baru lah dia akan turun sebagai mata mata atau pengawal bayangan Alfaro.

Rey adalah pemimpin anak buah Alfaro, dia di tugaskan untuk mengatur anak buah Alfaro sesuai yang di perintahkan Alfaro sendiri.

Sedangkan Leon adalah kaki tangan Alfaro yang bertugas di bidang strategi, rencana, dan menghandle semuanya jikalau Alfaro sedang tidak bisa ikut serta dalam dunia bawah tanah,maka iya lah yang akan mengatur semuanya termasuk memerintahkan Rey tauapun Rian.]

Waktu berjalan begitu cepat, Alfaro, Leon, Rey, dan juga Rian pun sudah bersiap menyambut kedatangan Chastelo. Markas yang berada di tengah hutan luas kini tesebar  ratusan anak buah Alfaro yang siap menyambuat kehadiran Chastelo beserta anak buahnya. Alfaro sendiri akan menyambutnya di dalam markas, dia sudah duduk manis di depan pintu markas dengan Leon dan Rian di belakangnya beserta ratusan anak buah Alfaro yang sudah siap, sedangkan Rey sendiri sudah siap menunggu perintah Alfaro untuk mengerahkan anak buahnya di dalam hutan sana.

"Tuan target sudah menuju kedalam markas.." ucap Rey dalam telpon,dia sedang mengawasi kedatangan Chastelo.

"Baik.... Tunggu kode dariku." Ucap Alfaro singkat.

Tak berselang lama tiba tiba pintu gerbang markas di terobos secara paksa dari luar, dan masuklah mobil Chastelo yang ikuti ratusan mobil anak buah Chastelo di belakangnya.

Alfaro yang melihatnya hanya tersenyum sinis  melihat Chastelo turun dari mobil, berbeda halnya dengan Chastelo sendiri, dia tersenyum penuh kemenangan saat melihat Alfaro yang sedang terduduk di depan sana, yang hanya di temani anak buah yang jumlahnya tak sebanding dengan anak buah yang dia bawa.

"Hei paman...mengapa kau tidak tidur jam segini, apa istrimu tidak pernah memikirkan kesehatanmu... Hahaha... Sepertinya dia tak memperdulikan itu." Ucap Alfaro sedikit teriak sambil tertawa puas saat melihat Chastelo di depan sana.

"Hei anak muda, tertawalah dengan puas  malam ini.... Karna malam ini aku akan melayangkan nyawamu di sini!" Teriak Chastelo dengan ancamannya.

" Hey paman, mengapa kau begitu berdiri sekali.... Lalu mengapa kau ingin sekali melenyapkan ku," ucap Alfaro sambil tersenyum penuh arti.

"Lihat bagaimana aku tak percaya diri, aku datang kesini untuk menghancurkan mu, tapi kau hanya menyiapkan anak buah hanya segitu saja!... hahaha, aku rasa hanya separuh anak buah ku saja yang menghancurkan mu.... Dan kau tanya mengapa aku sangat ingin melenyapkan mu... Yah sudah jelas aku aku ingin menguasai kekuasaanmu saat ini, sudah jelas bukan." Teriak Chastelo sangat percaya diri.

"Hahaha...bangun paman... Mimpimu terlalu indah jadi kenyataan... Hahaha...dan itu aku rasa sangat mustahil... Karna aku sudah menyiapkan kuburan masal di tengah hutan sana untuk 900 anak buahmu, dan sepertinya untuk jasadmu aku akan kirim ke rumahmu, mengingat istrimu memiliki penyakit jantung yang sudah kronis, mungkin dia akan menemani mu di neraka sana saat sudah melihat jasadmu di hadapannya." Ucap Alfaro tertawa lepas dan mulai memanas manasi pria paruh baya di hadapannya.

"Dasar pria bajingan!!..aku akan pastikan kau yang terkubur di sini dengan mengenaskan..." Teriak pria paruh baya itu sudah tersulut emosi.

"Oh ya...aku lupa kalau aku punya sedikit pertunjukan untukmu paman, semoga kau suka  dengan pertunjukan ku." Ucap Alfaro santai. Lalu dia mengambil suar yang di sodorkan oleh Leon kepadanya, lalu ia menembakkan suar itu ke udara.

Rey yang melihat itu langsung memerintahkan anak buahnya untuk keluar dari persembunyiannya dan segera masuk kedalam halaman markas.

Seketika anak buah Chastelo gemetaran saat melihat begitu banyak anak buah Alfaro datang dari belang seakan akan mengepungnya agar tak bisa melarikan diri lagi, begitu juga dengan Chastelo sendiri, wajah bahagia dan percaya dirinya seketika hilang dan berganti dengan wajah pucat  pasi dan ketakutan yang sangat mendalam di wajahnya.

"Bagaimana paman... Apa kau suka dengan pertunjukan ku kali ini, oh sepertinya ini kejutan untukmu dan pertunjukan untukku." Ucap Alfaro dengan senyuman yang sangat menyeramkan di wajahnya.

"Jangan sampai ada yang bernyawa dari mereka, pastikan semua mati di tempat!!" Ucap Alfaro dan beranjak dari duduknya dan mulai berlari ke depan di ikuti Leon dan Rian di belakangnya.

Pertempuran pun tak terelakan lagi di malam ini, suara teriak kesakitan menggema di tengah hutan nan jauh dari pemukiman, suara benturan benda tumpul dan lancip yang mengenai tubuh seperti melodi yang menghiasi, suara tembakan demi tembakan seperti bas yang berdengung di tengah hutan.

1
Desie Budie
sangat suka
Pororo Korong: makasih udah menyukai karya pertama aku🥹
total 1 replies
Laura Barón
Wuih, jadi terinspirasi.
Pororo Korong: terinspirasi apa tuhh🤭
total 1 replies
Juan Pablo Escamilla
Semangat terus thor, aku yakin ceritamu akan menjadi luar biasa!
Pororo Korong: terimakasih atas doa kak🥹, sering sering aja doain author biar cepet sukses hehe
total 1 replies
Felix
Aku rela begadang buat baca cerita ini, wajib banget dicoba!
Pororo Korong: terimakasih karna sudah luangin waktunya buat baca novel aku yah kak, sehat sehat terus☺️👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!