Balas Dendam Istri Buta

Di tempat yang berbeda kini alvian semakin yakin untuk mendekati ayunda karena Ayunda merupakan teman masa kecilnya yang dulu di dalam ruangan nya alvian mengambil sesuatu di dalam laci di sana alvian memandangi barang yang telah lama dia simpan rapat rapat

“akhirnya aku menemukan mu amelia “ ucap alvin sambil melihat sebuh gelang berinisial am yang di berikan oleh ayunda waktu di bandara saat alvian akan pergi keluarga negeri

Jack yang berada di dalam ruangan itu hanya diam melihat sang bos yang seperti orang gila

“apa yang kamu lihat jack”

“tidak ada bos”

“mulai sekarang perketat pengawasan untuk ayunda berikan dia bodyguard bayangan”

“baik bos”

Keesokan paginya kini ayunda dan luis damanik sedang berada di perjalan menuju ke pemakaman sang istri sesampainya di sana mereka berdua segera turun dari mobil dan berjalan menuju ke makam

“hai ma maafkan aku ya ma sudah dua tahun lebih tidak mengunjungi makam mama kali ini aku datang tidak sendiri ma tetapi sama papa lihat lah ma suami mu ini dia tetap tampan dan selalu melindungi putri kecil mu ini ma Ayunda harap mama bisa bahagian dan tenang di sana ya ma “ ucap Ayunda sambil menitikan air mata

Luis yang sudah sangat lama tidak melihat makam sang istri pun menitikan air mata

“yasmin maafkan aku telah melupakan mu dan tidak mendengarkan perkataan mu aku benar benar menyesal telah mengkhianati mu yasmin akibat kebodohan ku ini putri kita satu satunya menjadi korban maafkan aku yasmin “ ucap papa ayunda

Merek berdua cukup lama di makam mama ayunda mereka saat ini di apartment milik alvian tiba tiba saja kedatangan mami dan papi dari alvian mereka berdua langsung masuk kedalam unit apartemen alvian

“dimana anak bandel itu “ ucap mami alvian

“cari saja di kamarnya aku malas bertemu sama putra mu itu”

“jangan gitu donk pi bagaimana pun dia putra kita satu satunya”

“udahlah terserah mami saja aku malas “

“hem “

Mami alvian memilih untuk menuju kekamar Alvian dari pada di berdebat dengan sang suami sesampainya di dalam kamar mami alvian mengerutkan keningnya dia merasa heran karena alvian tidur sendirian

“alvian bangun “

“mami ngapain mami kesini”

“dasar anak bandel mami merindukan mu sudah berapa lama kamu tidak pulang ke rumah hem”

“maafkan aku mi alvian banyak pekerjaan”

“turun lah mami buatkan makanan untuk mu “

Mami alvian pun turun ke bawa dia segera menuju ke dapur apartemen milik alvian selalu tertawa karena pelayan dari rumah utama selalu datang dua hari sekali untuk membersihkan apartemen milik alvian

“mana anak kesayangan mu itu mi” tanya papi alvian

“sebentar lagi di akan turun pi “

“wanita mana lagi yang menemaninya “

Mendengar hal itu mami alvian segera mendekat ke arah papi alvian

“papi pasti tidak percaya jika mami beri tahu “

“ada apa memangnya “

“di kamar alvian sama sekali tidak ada perempuan pi” ucap mami alvian Dengan bahagia

“benarkah”

“iya pi yaudah aku mau membuatkan sup kesukaan alvian “

Mami alvian pun segera menuju ke dapur sedangkan papi Alvian tetap berada di ruang tamu tak lama alvian pun turun

“pagi mi pi “

“pagi sayank duduklah dengan papi mu sebentar lagi sup nya akan matang “

“mami tidak perlu repot repot seperti itu mi”

“mami tidak repot sayank”

Alvian pun berjalan menuju ke sang papi dan duduk di samping sang papi

“tumben tidak ada wanita yang tidur sama kamu”

“tidak aku sedang tidka ingin”

“apa kamu sudah”

“buang jauh jauh pikiran papi ya “

“hahhaha papi hanya bertanya anak muda”

Di situ Alvian pun mengambil air mineral yanga ada di hadapannya di situ Alvian dan sang papi sibuk dengan ponsel masing masing satu jam berlalu akhirnya masakan buatan mami alvian pun jadi

“ayo makan dulu “

“iya mi “

Mereka semua pun makan bersama sudah sangat lama alvian tidka makan bersama dengan orang tuanya