Menceritakan tentang kisah khumaira larasati, gadis desa yang selalu di hina teman temannya karena miskin serta di khianati pacarnya, dia nekad ke jakarta untuk merubah nasib menjadi seorang pengasuh anak kembar milik duda kaya, simak kisahnya, mampukah Ira menakhlukkan si kembar dan merubah nasibnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MCDONALD'S
Ira hanya bisa menelan salivanya mendengar sejumlah uang yang akan di bayar Dave hanya untuk membeli pakaian untuk dirinya.
"Mereka begitu mudahnya menghamburkan uang hanya untuk membeli pakaian seorang pembantu sepertiku, memang berapa gaji pak Dave sebulan ya." Batin Ira.
Dave juga menghentikan Mobilnya ke sebuah restoran yang merakyat, karena tadi twins meminta untuk makan di mcdonald.
Mata Ira berbinar, karena selama ini hanya mendengar nama restoran junk food ini dari teman atau melihatnya di televisi.
" kak, ini yang namanya mcdonald itu ya, kita akan makan di sini?" Bisik Ira pada Michael.
" Ya ampun mbak Ira, jangan bilang kalau mbak Ira juga belum pernah makan di mcdonald." sewot Michael. Ira hanya menggelengkan kepalanya, dia jujur memang belum pernah makan di tempat seperti ini.
"Norak" ucap Mike.
" Hehe." Ira hanya cengengesan saja di ejek Mike.
" Memang di restoran mana, mbak Ira pernah makan, jangan bilang belum pernah makan di restoran ya." Gemes Mike.
"Hehe belum pernah dik, mbak makan di rumah bersama keluarga mbak, kadang pakai sayur daun singkong, daun pepaya, pepaya muda, kacang panjang, lauk kerupuk atau ikan asin itu sudah bagus." Jawab Ira.
"What Ha." Jawab si kembar, mereka bahkan sangat keras suaranya.
" Apaan sih heboh banget." Tegur Dave.
" Ini lho pa, mbak Ira benar benar istimewa, masak dia ke Mcdonald saja belum pernah bahkan belum pernah makan dimanapun, gila tidak tuh." jawab Michael.
Dave sebenarnya juga kaget, tapi dia bisa mengatur raut mukanya sehingga tidak ada yang tahu keterkejutannya itu. Dan yang di bicarakan cuma tersenyum kecut sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Penampilan sudah berubah tapi tetap kampungan dianya.
"Jangan keras keras,nanti kalau ada yang dengar, mbak Ira bisa ditertawakan." Jawab Dave, lalu mengajak ketiganya masuk ke dalam.
Ira juga tidak tahu bagaimana cara memesan makanan di sana, dia cuma mengekori ketiga pria tampan itu. Ditanya mau pesan apa bilangnya cuma terserah, iya, baik.
Dave memesan semua paket di sana supaya anak anak dan Ira pilih sendiri nanti.
" Banyak banget pak, seperti makan satu RT saja." heran Ira.
" Tadi di tanya jawabnya, iya, baik, terserah, ya sudah saya pesan semuanya, dan sekatang tugas kalian bertiga adalah menghabiskan semuanya." Jawab Dave.
" Ayo dik, kak kita makan, mubasir kalau tidak di makan.!"
Ketiga orang di depan Dave itu sungguh lucu, mereka makan dengan lahap dan belepotan seperti anak kecil, tapi memang keduanya anak kecil tapi yang satu ini, Ira bahkan tidak ada jaim jaimnya sama sekali, ketiganya saling menyuapi sambil bercanda.
Dave salut dengan Sosok Ira yang begitu Mudah mengambil hati kedua anaknya, bahkan mereka sudah seperti bestie saja, bukan seperti pengasuh dan anak asuh.
Tanpa ketiganya sadari Dave mengambil gambar serta Vidio dan memberi tanda di galerinya My Family. Tak lupa dia mengirim vidio lucu itu ke Mila.
Dave sudah kenyang sendiri melihat mereka makan. Tidak cuma itu Tingkah Kampungan Ira belum juga berakhir, dia tidak bisa mengambil sabun di tembok serta mengeringkan tangan di sana.
Ini bukannya Ira yang menjadi pengasuh twins tapi malah sebaliknya, Twins yang menjadi pembimbing Ira.
"Kak, dik, maafkan mbak Ira ya, hehe mbak Ira norak dan kampungan , pasti kalian semua malu dengan tingkah Ira, pak Dave juga, Ira malah merepotkan kalian semua." Di perjalanan Pulang, Ira meminta maaf dengan tulus pada semuanya.
" Oke mbak permohonan maaf di terima tapi mbak Ira lucu banget, kebangetan, seperti orang baru keluar dari hutan saja, semua tidak bisa, apa kampung mbak Ira itu di tengah hutan." Penasaran Michael.
" Hehe nggak juga kak, memang mbak Ira saja yang tidak pernah keluar, kecuali ke sawah, dan pasar, di sana juga belum ada Mall ataupun mcdonald, adanya warung makan, seperti nasi goreng, mie ayam, bakso, itu yang banyak di tempat kakak, harga ekonomis dan mengenyangkan." Ira menceritakan tentang tempat makan di kampungnya.
" memang mbak Ira sering ke sawah? memang ngapain saja di sana, panas dong?" Kepo Mike. Dave terus menyetir dan menjadi pendengar setia untuk mereka.
"Setiap hari kak, dik, sore hari mbak Ira memetik sayur untuk di jual ke pasar pagi harinya, setelah dari pasar, mbak kalau tidak ada kerjaan, mengasuh anak tetangga mbak, mbak Ira ke sawah, bekerja menanam padi dan yang lainnya di sawah tetangga." jawab Ira Jujur.
"Jdi mbak pernah jadi baby sister di kampung? berapa gajinya?" Heran Mike.
"Suka suka mereka, mbak Ira tidak berani mematok harga, karena tidak setiap hari, ada yang pernah memberi upah mbak 15 ribu, eh anaknya minta jajan sampai 10 ribu, jadi mbak dapat sisa 5000. sehari. bahkan yang paling parah itu kemaren sebelum mbak ke Jakarta, tetangga mbak menitipkan anaknya ke saya, bahkan tidak memberi uang jajan pada si anak, Ir pakai uang kamu dulu ya, nanti setelah aku gajian semua akan aku kasih, upah kamu juga." Ira menirukan Gaya bicara mbak Sari.
"Terus !" Twins jadi tertarik dengan cerita Ira.
"Ya anaknya setiap hari minta jajan, mainan dengan pakai uang kakak, sisa dari pasar, semua mbak catat dan mbak laporkan, waktu mau berangkat ke sini, tapi ternyata Zonk, uang tak dapat mbak juga Rugi waktu dan uang, hehe, makanya mbak semangat ketika di tawari bu Suci kerja di Jakarta bahkan gajinya sangat besar. eh ternyata anak asuh mbak 2 cowok keren, ganteng, pinter dan baik hatinya, mbak jadi bahagia, dan sayang dengan mereka." Jawab Ira.
Si kembar langsung berebut mencubit pipi Ira yang chubby dan menciumnya dari belakang.
"Kita juga sayang mbak Ira, meski norak, kampungan tapi mbak Ira asyik dan seru." jawab Michael.
Akhirnya ketiganya kembali bercanda bahkan bermain tebak tebakan, sampai lupa kalau ada Dave di sana.
" Terima kasih Ir!" ucap Dave tulus.
" untuk apa pak?" Ira mengerutkan alisnya dan penasaran dengan ucapan terima kasih dari Dave.
"Kamu berhasil mengembalikan senyum dan kebahagiaan mereka, sejak kehadiran kamu, Twins jadi lebih ceria dan tidak jahil lagi." Jawab Dave.
"Ini sudah tanggung Jawab saya pak, sebagai seorang pengasuh, kita harus bisa menciptakan suasana sesuai dengan mood mereka dan mengetahui karakter mereka, itu saja kuncinya, Twins anak yang cerdas, jadi tidak sulit bagi mereka mana yang tulus dan tidak, yang penting mereka nyaman bersama saya, berarti saya berhasil."Jawab Ira.
Dave mengangguk faham.