seorang gadis bertemu dengan iblis dan di bawa ke dunia bawah,apakah ini takdir gadis tersebut?
hanya untuk umur 17 ke atas 👐🏻
(jangan lupa like and komen ya)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 永島良太, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24
Terdengar keributan dari luar kastil.
liona reflek berdiri.
"Tunggu disini, biar aku lihat."
"Tidak, nyonya! Biarkan saya sendiri." Kata salah satu penjaga.
"Tidak! Kau jaga dia."
Para penjaga menyerah, membiarkan liona berlari ke pintu utama.
"Ada keributan apa di luar?"
"nyonya tidak boleh keluar, di luar berbahaya." Penjaga pintu menghalangi jalan liona dengan tombaknya yang di silangkan ke tombak penjaga lain.
"Tapi aku ingin melihatnya!"
"Tidak, nyonya. Biarkan mereka yang mengurus ini."
"Tapi-"
"AKU TAHU ARON ADA DISINI!! KEMBALIKAN ARON KEPADAKU!"
BRAGHHH
BOMM
ARGHH
"Siapa itu?!"
"Ada vampir yang mengamuk di luar, nyonya. Katanya dia sedang mencari vampir lain yang bernama Aron."
liona menoleh ke aron yang menatapnya dengan tatapan melas.
liona menghampiri aron.
"Kau kenal vampir itu siapa?"
"Aku tau jelas." mengangguk.
"Ayo kita keluar." Menarik tangan aron.
liona dan aron tiba di pintu utama.
"Biarkan kami keluar, vampir itu menginginkan Aron, bukan?"
"Tidak nyonya, jika anda terluka maka tamatlah riwayat kami."
"Aku berjanji akan baik-baik saja, dan sekarang buka pintunya."
Penjaga saling menatap, lalu mengangguk.
Sebelum membuka pintu, mereka menutup mata,mengirim sinyal untuk melindungi nyonya mereka.
Saat pintu di buka, pengawal di depan siap melindungi liona
liona keluar bersama aron.
“Suruh penjaga lainnya mundur, jangan serang dia.” Beritahu liona
"Baik nyonya."
Para pengawal yang bertarung di luar gerbang tadi mundur satu-persatu.
Menyisakan satu vampir berjubah yang menunduk mengatur nafasnya.
Dia mengangkat kepalanya, menatap tajam lurus ke liona dan aron.
Melihat ada aron tatapannya berubah hangat.
"aron..."
"Leo..." gumam aron.
Dalam sekali kedipan mata Leo tiba di depan pintu utama.
Para pengawal berdiri di depan liona, menodongkannya senjata.
Leo memasang kuda-kuda untuk membela diri.
"Berhenti, biarkan kami bicara." Para pengawal mundur ke kanan dan kiri liona
"Jangan berbuat kekacauan disini, Leo. Aku baik-baik saja!" Kata aron.
grep
Leo memeluk aron erat.
"Maafkan aku..."
"Tidak apa-apa. Ini bukan salahmu."
"Pemandangan yang mengharukan."
liona menyeka bagian bawah matanya dengan sapu tangan yang diberikan oleh pengawal, dramatis.
Lama mereka berpelukan hingga lupa tempat.
liona menatap malas.
"Ekhem! Tolong ingat tempat ya, tuan-tuan."
Dengan cepat aron mendorong Leo, pelukan mereka terlepas, Leo menatap malas liona
"Hehe..." Cengir aron.
"Lanjutkan itu nanti, sekarang aku ingin berbicara. Ayo masuk."
"nyonya? Anda yakin membawa dua vampir masuk?"
"Tentu, mereka temanku, tidak akan macam-macam."
Aron menatap liona tak percaya, 'teman' katanya? Padahal aron pernah menculik liona, seharusnya sekarang liona dendam padanya.
Tanpa sadar aron tersenyum. Leo melirik itu, tangannya mengusap wajah aron.
"Hei! Apa-apaan!" Bisik aron kesal.
"ntahlah."
Aron menyenggol tangan Leo sebelum masuk bersama liona, di susul Leo.
Mereka bertiga duduk di sofa, liona di sofa single sedangkan aron dan leo di sofa panjang.
Leo bersandar ke belakang, mengangkat satu kaki untuk bertumpu pada kaki lainnya dan melingkarkan tangannya di bahu aron.
"Oy! Kamu ini tidak sopan sekali, dia itu sudah menyelamatkan ku!"
Leo menguap.
"Tubuhku sakit bertarung di depan tadi." Leo menyandarkan dahinya di pundak lebar aron.
"Siapa suruh bertarung."
"Untukm--." aron Membekap mulut Leo.
Menatap liona dengan cengirannya.
"Tidak usah perdulikan dia, liona. Kita lanjutkan pembicaraan kita."