CEO-Ku, Suamiku

Sinar matahari yang melewati cela-cela dari jendela kamarnya membuat Ayunda menutupi wajahnya dengan selimut, agar kembali terlelap namun sebuah langkah kaki yang sedang membuka tirai jendelanya membuat suara yang mengusik itu mengganggu pendengarannya. Ia akhirnya kesal dan kembali membuka matanya.

"Din..lo berisik banget sih," kesal Ayunda.

Tiba-tiba selimut yang menutupi tubuhnya ditarik, hingga Ayunda terkejut saat melihat sang Mama yang saat ini menatap tajam dirinya.

"Kamu benar-benar anak yang berbakti!" ucap Ratna.

"Mama kok pagi-pagi udah sewot aja, marah-marah gitu sama Ayu," ucap Ayunda ketika melihat tajam tajam Mamanya padanya.

"Siapa ibu yang nggak bakal marah jika anaknya keluyuran malam-malam ke Club, mabuk dan berciuman yang mesra sama anak tetangga," kesal Ratna.

Ayunda membuka mulutnya "Mana ada Ma," kesal Ayunda.

"Kamu nggak usah bohongin Mama. Pakek bilang nggak suka sama Guna tapi mabok cium-cium Guna," kesal Ratna. "Kamu bohong sama Papa dan Mama. Kamu bilang ada acara ulang tahun tahu-tahunya kamu ke Club. Kamu nggak ingat peringatan Papa? Papa paling nggak suka anak-anaknya mabok apalagi ke Club. Kamu benar-benar membuat Mama dan Papa malu Ayu," teriak Ratna.

"Ayu nggak sengaja Ma mabuk, lagian kok ke Pak Guna sih Ma. Pak Guna mana ada disana Ma. Ayu cuma sama Meta dan Ajeng," jelas Ayunda.

"Kamu ingat-ingat dulu kejadian malam tadi dan jam tiga nanti keluarga Guna akan kemari membicarakan pernikahan kalian!" ucap Ratna membuat Ayunda melototkan matanya dan segera mengejar sang Mama yang memilih untuk segera keluar dari kamarnya.

"Ma, itu hanya salah paham. Ayu kalau minun alkohol dikit aja kan mabuk Ma. Kalau mabuk Ayu suka cium orang gitu Ma kata Ajeng dan Meta," jelas Ayunda.

"Di instgram teman kamu itu storynya udah jelas kamu berciuman seperti suami istri. kamu mau buat dosa? aduh Yu, Papa dan Mama nyesel nggak masukin kamu ke pesantren kalau tahu kamu bakalan jadi liar kayak gini!" ucap Ratna kecewa.

Ayunda menatap Ratna dengan sendu "Ma, Ayu berani sumpah kalau Ayu nggak sadar cium Guna Ma!" jelas Ayunda

"Pokoknya Mama nggak mau tahu, kamu harus segera menikah dengan Guna, setuju atau tidak Mama dan Papa tidak peduli!" ucap Ratna segera melangkahkan kakinya meninggalkan Ayunda yang meluruh kelantai seolah tenaganya benar-benar habis saat ini.

Ayunda mencoba untuk berdiri dan ia melangkah kakinya dengan lunglai. Ia masuk kedalam kamarnya dan mencoba mengingat kejadian semalam. Ayunda segera mengambil ponselnya dan membuka story milik Meta. Ayunda membuka mulutnya tak percaya saat melihat adegan hot dirinya bersama Gunadarma.

*Astaga ini nggak mungkin. ini pasti editan.

batin Ayunda*.

Ayunda mencoba mengingat apa yang terjadi semalam dan mukanya memerah saat ingat bagaimana ia mencium Guna di Club, di mobil dan juga dihadapan orang tuanya.

*Mati gue...gue memang sinting.. Arghhh... masa gue harus nikah sama Gunadarma yang sombong dan angkuh itu...

Gue benar-benat nggak tertolong lagi.

Meta bego banget sih ngapain dia live dan menyimpan story di media sosialnya*.

Bunyi pintu terbuka dan wajah Adinda tersenyum jahil dari balik pintu ketika melihat Ayunda yang terlihat kesal dan ingin menangis.

"Hai mbakku yang paling cantik. bentar lagi mau nikah ya? sama tetanggaku idolaku?" goda Adinda membuat Ayunda mengambil bantalnya dan segera melemparnya kepada Adinda membuat Adinda tertawa terbahak-bahak.

"Yang semalam hot banget Mbak...kayak nonton drama korea gue hehehe minus Papa yang hampir mau pukul Kak Guna hehehe..." kekeh Adinda.

"Dinda awas kamu ya, pasti ulah kamu kan yang kasih tahu Mama storynya Meta?" kesal Ayunda.

"Iya dong," ucap Adinda tersenyum bangga.

Ayunda berdiri dan segera mengejar Adinda. Aksi kejar mengejar pagi itu selalu terjadi ketika keduanya saling menjahili, namun kejahilan Adinda kali ini membuat Ayunda harus menelan pil pahit, karena menikah dengan Gunadarma ceonya dan juga tetangganya itu.