Gara-gara mengerjai sistem, Gabrielle van Kohen dikerjai sistem!
Berawal dari ketidakpuasan, seorang penulis novel online mengacaukan format pesan pengajuan misi kepenulisan dan berakhir di dunia novel yang ditulisnya sendiri.
Nama tokoh: Jian Yue
Nama pena: Penulis Keparat
Judul buku: Almighty
Popularitas: Nol koma~
"INGIN POPULER TINGKAT DEWA? JADILAH AUTHOR DEWA!" ~Sistem Editor.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jibril Ibrahim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8
Dalam cerita aslinya, Bei Tang Moran menebas Raja Hydra Gunung itu sambil melintas sepintas lalu. Kemunculannya begitu misterius di mana narasi tak menjelaskan identitasnya. Zhu Jian Yu dan Liu Qingqiu bahkan tak sempat melihat wajahnya, apalagi berterima kasih.
Bab itu berakhir pada situasi kebingungan tokoh.
Kemudian bab berikutnya beralih ke Paviliun Reinkarnasi.
Kurasa itulah yang menyebabkanku berpindah tempat dalam sekejap, pikir Gabrielle. Atau inilah yang disebut teleportasi?
Gabrielle menggeliat-geliut dalam lilitan tali cahaya aneh berwarna biru seperti kilat merambat, sementara ia duduk di atas tempat tidur Bei Tang Moran. Kedua tangannya terimpit di kedua sisi tubuhnya, terikat jadi satu dengan tubuhnya. Begitu juga dengan kedua kakinya, terikat menjadi satu dalam lilitan tali yang sama dari bahu hingga ke pergelangan kaki. Dibungkus penuh seperti kepompong.
Bei Tang Moran berdiri membungkuk memelototinya di sisi tempat tidur itu dengan satu kaki menginjak tepi ranjang. Satu tangannya bertopang pada lutut sementara tangan lainnya menumpang di atasnya.
“Sekarang katakan! Siapa kau sebenarnya?” desak pria itu dengan ekspresi dingin. “Dari mana kau tahu namaku?”
“Ini—” Gabrielle menjawab terbata-bata. “Bisakah kau lepaskan aku dulu?” pintanya dengan raut wajah memelas.
Bei Tang Moran tak menggubrisnya.
“Kalau hanya ini yang ingin kau tanyakan, perlukah kau mengikatku?” bujuk Gabrielle.
Bei Tang Moran tetap bergeming, menghujamkan tatapan dingin.
“Kalau kubilang… aku tahu segalanya, apa kau akan percaya?” ungkap Gabrielle ragu-ragu.
Bei Tang Moran meluruskan tubuhnya dan memalingkan wajah, menarik satu sudut bibirnya seraya mendengus, setengah tersenyum setengah mencibir.
Dia tidak percaya! Gabrielle menyimpulkan.
Bei Tang Moran memutar tubuhnya, berbalik memunggungi Gabrielle, kemudian melangkah menjauh.
“Aku tahu Jian Yu sebenarnya adikmu,” pancing Gabrielle.
Langkah Bei Tang Moran seketika terhenti.
“Kau turun ke alam fana untuk melindunginya!” Gabrielle menambahkan.
Tangan Bei Tang Moran spontan terkepal di belakang tubuhnya.
“Bahkan buku takdirnya di alam fana… kau sendiri yang menulisnya,” tandas Gabrielle agak tercekat. Tiba-tiba tersadar perkataannya tidak terlalu tepat.
Bei Tang Moran menyentakkan kepalanya ke samping dan melontarkan tatapan tajam ke arah Gabrielle melalui sudut matanya.
Gawat! pekik Gabrielle dalam hatinya. Aku salah bicara!
“Bei Tang Moran semakin mewaspadai Anda!” Sistem Editor memperingatkan. “Nilai kesukaan menurun 20%. Poin Anda dikurangi 20. Total poin B Anda sekarang 500. Nilai suka Bei Tang Moran pada Anda -10%.”
Susah payah membuatnya menyukaiku, sekarang minus sepuluh lagi! erang Gabrielle dalam hatinya. Tak disangka standar kepuasannya jauh lebih tinggi dibanding tokoh utama. Betul-betul berhati dingin!
Tahu begitu, aku jadi pasangan Jian Yu saja!
“Kau memata-mataiku?” geram Bei Tang Moran.
Gabrielle langsung meringis. Tidak bisa! pikirnya. Aku harus segera membalikkan keadaan.
Bei Tang Moran sekarang berjalan ke arahnya. Gabrielle memaksa dirinya berpikir cepat.
Mengatakan hal yang belum terjadi, seharusnya bisa meyakinkannya!
Coba kuingat-ingat, apa yang akan terjadi setelah ini?
Kalau aku tak salah ingat, adegan membunuh Raja Hydra Gunung ada di episode tiga. Selanjutnya…
Langkah Bei Tang Moran sudah semakin dekat.
“Utusan Langit!” sela Gabrielle cepat-cepat.
Bei Tang Moran berhenti dan memicingkan matanya.
“Utusan Langit akan datang sebentar lagi!” Gabrielle menambahkan.
Bei Tang Moran masih menatapnya dengan sikap waspada.
Tak lama kemudian, seorang malaikat mendarat di pekarangan pondoknya.
Meski takdirnya sebagai Bintang Kesepian identik dengan kesendirian abadi, sebenarnya Bei Tang Moran tidak benar-benar sendirian di Paviliun Reinkarnasi. Masih ada malaikat penjaga Enam Jalur Reinkarnasi, malaikat penjaga gerbang alam spiritual, malaikat pelindung, malaikat pendisiplinan, malaikat pencabut nyawa atau lebih dikenal dengan Malaikat Jurang Maut, dan sejumlah besar malaikat lainnya, juga para dewa yang menjadi anggota Paviliun Reinkarnasi.
Ada ketua tentunya ada anggota!
Dan sebagai penjaga abadi Paviliun Reinkarnasi, Bei Tang Moran juga tidak selalu diam di tempat. Hanya tubuh emasnya tak pernah meninggalkan Paviliun Reinkarnasi.
Sebagai dewa bahari, Bei Tang Moran memiliki dua tubuh dengan kesadaran terpisah. Yang bebas berkeliaran hanyalah tubuh spiritualnya, yang tinggal tetap barulah tubuh abadi. Meski demikian, kedua-duanya adalah tubuh sejati.
“Ketua! Kasim Istana Sembilan Langit ingin bertemu!” Malaikat penjaga melaporkan.
Bei Tang Moran mengerjap dan mengerling melewati bahunya, kemudian menatap Gabrielle dengan kilatan ketakjuban yang samar.
Sudah percaya, kan? gumam Gabrielle dalam hatinya.
Bei Tang Moran berdeham dan berbalik, kemudian bergegas keluar untuk menemui Utusan Langit yang dikatakan.
Menurut naskah aslinya, Kaisar Langit mengutus kasim istana untuk menyampaikan undangan.
“Dengan berkah langit, Kaisar Sembilan Langit bermaksud mengadakan perjamuan di Taman Istana Sembilan Langit untuk merayakan Oracle!”
Oracle adalah fenomena munculnya bintang muda berisi ramalan bintang terkait kelahiran dewa baru.
Sementara sang kasim membacakan undangan, Bei Tang Moran menyimak bersama sejumlah malaikat penjaga dan para bidadari pelayan kediamannya.
“Untuk itu,” Kasim Istana melanjutkan. “Kaisar Langit mengundang Dewa Agung Bintang Takdir Utara, Bei Tang Moran, dan segenap pejabat Paviliun Reinkarnasi supaya turut memeriahkan perjamuan tersebut.”
“Terima kasih pada Kaisar Sembilan Langit!” sambut Bei Tang Moran seraya menautkan kedua tangannya di depan wajah.
Kasim Istana menyerahkan surat gulung sutra emas berisi undangan itu dengan kedua tangan, Bei Tang Moran menerimanya juga dengan kedua tangan.
Prosesi berakhir, rombongan itu membungkuk memohon diri dan meninggalkan kediaman Bei Tang Moran.
Bei Tang Moran menyerahkan gulungan itu pada salah satu malaikatnya dan memerintahkan untuk menyampaikannya lagi pada para pejabat lainnya.
Adegan Perjamuan Oracle merupakan bagian penting dalam cerita. Ini adalah tahap pemunculan konflik di mana akar permasalahan perlahan tumbuh.
Putra Mahkota adalah tokoh antagonis utama pria dalam cerita. Dialah yang membunuh protagonis pria pada bab awal. Tujuan utamanya adalah penaklukan wilayah Suku Dewa Bintang, di mana protagonis pria bertahta sebagai kaisar.
Suku Dewa Bintang merupakan suku dewa tertua paling disegani yang sulit ditaklukkan karena wilayahnya berada di bawah kekuasaan dewa purba tertinggi yang bertahta di Langit Di Luar Langit.
Para dewa purba di Langit Di Luar Langit adalah dewa agung yang dikeramatkan, selayaknya dewa bagi ras manusia. Bei Tang Moran adalah salah satunya. Dan dewa purba atau dewa kuno tertinggi merupakan raja di atas segala raja bagi ras dewa, disebut Kaisar Dewa Bahari.
Namun berkat konspirasi Ratu Jing Ling dengan Putra Mahkota, Kaisar Dewa Bahari berhasil dihancurkan. Dialah Dewa Bintang Timur, Dongfang Zhixing yang sekarang bereinkarnasi menjadi Dewa Buangan.
Dan Ratu Jing Ling adalah penguasa alam spiritual sekarang atau sang ratu surga saat ini, Selir Agung Kaisar Dewa Bahari generasi pertama, ibu tiri Jian Yu dan Bei Tang Moran. Kaisar Dewa Bahari generasi pertama adalah ayah mereka.
Konspirasi antara Ratu Jing Ling dengan Putra Mahkota Kekaisaran Sembilan Langit adalah pertukaran Wilayah Suku Bintang dan Tulang Cakra.
Menurut kesepakatan, jika Putra Mahkota berhasil membunuh Dongfang Zhixing dan menyerahkan Tulang Cakranya pada sang ratu, wilayah suku bintang akan menjadi milik Kekaisaran Sembilan Langit.
Berkat bantuan rahasia dari sang ratu, Putra Mahkota akhirnya berhasil menyelinap ke dalam Istana Bintang Timur dan membunuh Dongfang Zhixing, tapi pada saat yang sama, Bei Tang Moran juga berhasil melarikannya.
Aksi keduanya dilakukan secara diam-diam dengan menyamar. Putra Mahkota menyamar sebagai pembunuh bayaran dan Bei Tang Moran menyamar sebagai komplotannya.
Pada saat kritis, Bei Tang Moran melarikan Dongfang Zhixing yang sudah sekarat, tapi tetap terlambat menyelamatkan nyawanya, kemudian Bei Tang Moran menyeludupkan inti jiwanya ke alam fana.
Demikian pada akhirnya keberadaan Dongfang Zhixing menjadi misteri yang tak pernah terpecahkan.
Sampai sekarang, Dongfang Zhixing masih dinyatakan hilang dan otoritasnya diambil alih oleh Ratu Jing Ling untuk sementara waktu—setidaknya itulah yang diyakini seluruh rakyat alam spiritual.
Permaisuri Kaisar Terdahulu sudah tiada, sementara Dongfang Zhixing belum menikah. Dan satu-satunya saudara laki-lakinya, Bei Tang Moran, juga terikat kutukan yang membuatnya tak bisa naik tahta.
Jadi, satu-satunya kandidat yang paling tepat untuk menggantikan posisi Dongfang Zhixing saat ini hanyalah Ratu Jing Ling, Selir Agung Kaisar Terdahulu.
😜😜😜
Semakin cantik, semakin berbahaya...!!!
Kecewa, ternyata masih "berpakaian"...
/Drool//Drool//Drool/
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🌟🌟🌟🌟
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
😅😅😅
🔥🔥🔥🔥🔥
Ternyata Dewa itu berasal dari TELUR, lalu menetas...!!!
😅😅😅
💥💥💥💥💥💥💥💥💥
😅😅😅
Saya dianggap "penjahat" , padahal "mereka" yang penjahat sesungguhnya...
😅😅😅
Seperti agak kenal...???
Siapa dia sebenarnya ???
Dia hanya TERPESONA ....!!!
Susah ngelewatin yang bening-bening...