Rehan merupakan putra bungsu dari pasangan pengusaha konglomerat perusahaan terkemuka baru saja pindah kekota Batam setelah selama dua tahun tak tinggal bersama orang tuanya karena permasalah dengan sang ayah.
tujuannya pindah adalah untuk mencari pengalaman dan membangun sebuah perusahaan yang akan di gunakan untuk balas dendam dengan sang ayah yang meremehkan nya hingga berujung kabur dari rumah. beruntung ibu nya yang baik memberikan perusahaan yang di ambang kebangkrutan. sebuah jalan telah tercipta. mampu kah Rehan membalaskan dendam kepada sang ayah.? seperti apa perjalanan nya.? simak cerita di bawah ini.!
cerita ini adalah fiksi maaf apabila ada kesamaan nama krakter atau tempat.
semua cerita ini hanya khayalan semata tanpa ada niat menyungung siapapun. maaf sebesar besarnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isam M.badrul hisyam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
malam harinya rehan datang Kemabli ke mall untuk melihat fashion show, entah kenapa iya merasa ingin bertemu kembali dengan Bella.
kebetulan malam itu dia ada kesempatan, mobil Supra GTR milik rehan masuk kedalam parkiran mall. Rehan keluar dari mobil dengan santai. langkah kakinya bergerak cukup cepat, tak beberapa lama ia sampai kelantai 2 tempat biasanya ia menonton fashion show yang di adakan di lantai 1 mall. mata Rehan bergerak begitu cepat mencari kesana kemari keberadaan Bella. tak lama akhirnya ia menemukan Bella yang berdiri sendiri sedang menunggu giliran tampil.
"akhirnya ketemu juga."
Rehan terus memperhatikan bell dari lantai dua dengan serius, perempuan ini begitu menarik baginya. gerakan nya yang mempesona di atas panggung sangat menarik baginya. setelah selesai tampil, Bella tak jauh berdiri di panggung, ia berbincang dengan beberapa temanya. Rehan langsung berinisiatif untuk menghampirinya.
Rehan turun dari lantai dua, dan menghampiri Bella yang ada di lantai satu. kini jarak merak tinggal beberapa langkah. Rehan mengehentikan langkahnya, ia memperhatikan Bella.
Bella merasa ada yang terus menatap kearahnya, dia segera menoleh. tak sengaja ia bertemu dengan mata Rehan yang menatapnya sedari tadi, rehan hanya terseyum lebar.
Bella yang merasa mempunyai hutang Budi waktu itu, langsung menghampiri rehan.
"assalamualaikum, sapa Bella."
"walaikumsalam, jawab Rehan."
"bagai mana kabarmu.?" tanya Rehan
"Alhamdulillah baik."
kamu sendiri gimana.?
"hm.aku baik juga."
ada rasa canggung saat keduanya berbicara, namun entah kenapa mereka merasa begitu akrab padahal baru beberapa hari ketemu.
"kamu ngapain di sini.?"
tanya Bella
"hm, hanya sekedar lewat saja."
jawab Rehan
"begitu ya."
"apakah acara fashion show masih lama.?"
"Bella melihat jam tangannya seperti sedang menghitung."
"acara Samapi jam operasional mall tutup seperti biasanya. Memangnya kenapa.?"
"mau makan bareng gak, makan di lantai 2 Deket sini saja."
Bella terkejut seorang laki laki baru pertama di kenalnya langsung mengajaknya makan.
"berdua."
"enggak."
Bella diam sejenak, ia belum pernah sama sekali makan dengan seorang laki laki selain ayahnya. ada keraguan di dalam hatinya, namun ia ingat kebaikan rehan kepadanya. ia kemudian berpikir mungkin ini adalah kesempatan untuk membalas kebaikannya. salain itu, mereka bukan hanya berdua jadi menurutnya bukan masalah sesekali makan bersama.
"baiklah, jawab Bella."
Rehan terseyum lebar, ia kemudian mempersilahkan Bella untuk berjalan duluan.
Bella hanya menganggukkan kepalanya lalu berjalan di depan rehan. beberapa saat kemudian mereka Samapi di lantai 2.
"mau makan di mana.?" tanya Bella
"kamu suka makan di mana.?"
tanya balik rehan
Bella diam sejenak, dia melihat beberapa gerai yang ada di lantai itu.
"makan di pizza HUT aja gimana.?"
"oke."
keduanya lalu berjalan menuju pizza HUT lalu masuk kedalam dan langsung ikut antri untuk memesan makanan. saat sedang mengantri Bella merasa ada yang aneh, ia menoleh kearah Rehan.
"katamu kita tidak akan makan berdua, jadi mana yang lainya.?"
"Rehan tersenyum."
"nanti kamu juga tahu. sudah pesan makanan saja terlebih dahulu."
"Bella hanya menganggukkan kepalanya."
beberapa saat kemudian keduanya sudah selesai memesan.
"totalnya 230 ribu kak." jawab kasir
Bella membuka tasnya hendak mengambil dompetnya. namun tiba tiba rehan menyodorkan kartu hitam pada penjaga kasir.
"pakai ini mbak."
penjaga kasir segera menerima kartu lalu menggeseknya ke EDC.
"baik sudah selesai pembayarannya kak,
ini kartunya."
Bella menoleh kearah Rehan. kenapa kamu membayari punya ku juga.?
aku yang mengajakmu makan, jadi aku yang harus bayar. bukankah itu hal yang sangat wajar, balas Rehan sembari tersenyum.
Bella diam sejenak mencerna kata kata rehan, dia cukup bingung, ia tidak tahu jika ada hall seperti itu. selama ini, jika ia makan bersama temennya mereka akan bayar masing masing.
tidak ada hal semacam itu di mana yang mengajak yang membayar. ia mulai berpikir apakah cowok selalu seperti itu.? niat ingin balas kebaikan rehan kepadanya beberapa waktu lalu jadi gagal. Bella hanya bisa menghela nafas.
makanan yang di pesan pun datang, mereka lalu mengambilnya untuk di bawa kemeja makan.
"duduk di meja ujung sana saja." ujar rehan
"Bella hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju, dia berjalan duluan, lalu duduk di meja yang ada di pojok rungan. begitu Samapi ia langsung duduk, di susul rehan yang langsung duduk di hadapannya. meja itu memiliki 4 kursi namun baru terisi 2."
"mana teman temanmu.?"
tanya Bella
"tidak ada."
Bella mengerutkan keningnya, katamu kita tidak akan makan berdua, apa kamu membohongi ku.?
Rehan menggelengkan kepalanya, lihatlah sekeliling mu. bayak orang bukan.! jadi kita tidak makan di rungan ini hanya berdua.
Bella menoleh kesana kemari, ia melihat bayak orang makan di sekitarnya.
"jadi mereka yang kamu maksud.?
"iya."
"hm, kukira kita makan bareng teman teman mu."
Rehan terseyum lebar, jika aku bilang berdua pasti kamu akan menolaknya bukan.?
Bella terkejut, rehan bisa membaca pikirannya. belum sempat ia lanjut berpikir, rehan melanjutkan perkataannya, aku tahu kamu sebelumnya belum pernah sama sekali Deket dengan seorang cowo bukan."
dari mana kamu tahu.?
dari matamu yang sangat jarang ingin berkontak mata denganku, dan kamu juga menjaga jarak denganku karena merasa takut. dari sikap mu waktu itu aku sudah bisa menebaknya.
Bella terkejut rehan bisa mengumpulkan hal seperti itu.
"apakah sikapku terlihat seperti itu.?
"Rehan menganggukkan kepalnya lalu berkata. tenanglah aku tidak ada niat buruk padamu. jangan berpikir yang bukan bukan."
"Bella hanya diam beberapa saat."
"sudahlah mari kita makan keburu dingin nanti."
keduanya lalu makan bersama. sehabis makan Bella hanya diam saja, tak ada sepatah katapun keluar dari mulutnya.
Rehan yang masih menikmati minumannya melirik kearah Bella. kepalanya tertunduk dengan tangan yang melalukan sesuatu di bawah meja. Rehan melihat jam di ponselnya yang menunjukan pukul setengah 9 malam.
"kamu sudah ada yang menjemput untuk pulang.? tanya Rehan tiba tiba.
Bella mengangkat kepalanya, ia menatap Rehan yang serius melihatnya.
"sudah."
"baiklah, kalo begitu bolehkah aku meminta no ponselmu.?
Bella terkejut mendengar perkataan Rehan. ia sudah menjabat dari tadi pasti cowok yang ada di depannya ini ingin meminta no telponnya.
"untuk apa.?
"jika nanti suatu saat kamu membutuhkan bantuan seperti kemarin, kamu bisa menghubungi aku."
Bella sebenarnya enggan memberikan no nya kepada Rehan. namun mendengarkan alasan itu, ia jadi mengiyakan di dalam hatinya. lagi pula ia merasa belum bisa membalas Budi kepada Rehan, jadi mungkin lain waktu ada kesempatan jika ia memberikan no ponselnya.
"ini no ku 0858.............."
"Rehan menekan layar hpnya."
"okey, aku sudah mengirim pesan ke no ponselmu. nanti jangan lupa di simpan, kabari jika kamu butuh bantuan apapun itu. terimakasih sudah mau menemani aku makan dan mau memberikan aku no ponselmu. aku undur diri ya."
"assalamualaikum."
"walaikumsalam." balas Bella
Rehan bangkit lalu pergi meninggalkan Bella yang masih duduk. sementara Bella hanya melihat Rehan yang pergi semakin menjauh darinya dan menghilang dari pandangan.
"ku rasa dia cowok yang baik. dari caranya berbicara ia begitu menghormati orang lain. tapi sepertinya setiap cowok emang seperti itu bukan.?
DEG
Bella beranjak dari mejanya, lalu kembali ke acara fashion show.
Rehan pergi kearah parkiran untuk mengambil mobilnya. di dalam mobil ia melihat ponselnya, nampak foto profil Bella yang hanya bergambar Bros bunga.
"heh, rehan bergumam, masih ada cewek yang tak memasang foto profil rupanya. cewek yang menarik."
rehan segera menyalakan mobilnya. lalu keluar parkiran, dan meninggalkan mall menuju rumahnya. ia ingin segera pulang karena rasa kantung mulai menyerangnya.
sesampainya di rumah ia terkapar di sofa, jam didinding sudah menunjukan pukul 11 malam. perlahan matanya terpejam dan tertidur dengan pulas.
up dable up dong thor
masa masih mikir mau ketemu sama siapa..
tapi klo tulis seorang gadis ,, pas klo di bilang Siswi..
walau gadis n wanita itu sama2 perempuan. tapi konteks nya beda.. itu menurut aye.