Kirana seorang gadis yang tertukar saat bayi di sebuah Rumah sakit. Dia berakhir di panti asuhan yang akhirnya di temukan keluarganya dan di bawa kembali ke Rumah keluarga kandungan nya. namun Karena keluarga lebih mencintai gadis yang palsu, akhirnya dia tak di anggap . usaha dia untuk mendapat cinta dari keluarga ternyata Sia- sia. dan akhirnya diapun mati menggantikan sang Kakak yang hampir terbakar di dalam mobil . Namun ternyata semua pengorbanan nya sia- sia belaka . saat dia mendengar sang Kakak tertua berkata.
"Kau tidak apa- apa Leo..."
"Tidak kak...tapi Kirana ada di dalam mobil..." jawab kakak kedua.
"Tidak masalah , lebih baik dia mati dari pada jadi beban kita...asalkan bukan Jeni yang di sana..." ucap sang Kakak tertu. mendengar ucapan tadi. hati Kirana bagai di tikam belati.
"Begitu hinakah hidupku Tuhan... andai kau beri aku kesempatan untuk hidup lagi. tak akan kusia- siakan hidupku untuk mendapatkan kasih sayang mereka. Dan Tuhan maha adil. dia di lahirkan kembal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PESTA 3
Tak Cuma sahabat Kirana yang marah melihat sikap wanita itu. Namun sang pemilik Hotel Bastian Yaitu Tuan Alex terlihat marah dan Kesal .
"Brengsek gadis ini... Berani sekali dia membuat masalah di tempatku .Dan dia ingin mempermalukan gadis itu. Sam...Siapa dia, Cari tahu anak Siapa dia..." ucap Alex dingin
"Baik tuan...aku akan mencari tahu Siapa gadis itu..." ucap Samuel.
Namun tidak bagi prof Hanson. Dia terlihat sangat tenang . Dia tahu Siapa Kirana. Dia tersenyum dan berkata dalam hati.
"Dasar wanita jahat...kau menggali lubang untukmu sendiri . Oo..ternyata gadis tadi Putri jahat keluarga Xio. dan Kau berani mengusik harimau yang sedang tidur. kalian akan merasakan akibatnya nanti. lihat saja anak Muda...bersiaplah menerima balasan Ak..." ucap Prof Hanson dalam hatinya.
Sedangkan Kirana yang Ada di tempat duduk nya , hanya duduk diam sambil menatap tingkah Sanci .
"Brengsek...Kau salah apa Sich Ran pada Mereka..?" Tanya Kimby pada Kirana.
"Aku tidak Mengenal dia , mana mungkin aku punya masalah dengan dia. Yang punya masalah denganku itu Jeni. Dia sengaja memprofokasi gadis itu agar wanita Bodoh itu mempermalukan aku...dan Jeni akan bahagia jika niatnya tercapai. Dasar gadis Bodoh . Dia mau saja di manfaatkan Jeni..." Ucap Kirana.
"Oo..jadi seperti itu...Dia tidak berani melakuan sendiri karena dia menjaga Cintra gadis baik do mata orang..kalau begitu biar akan aku hadapi Dia..." Ucap Kimby yang ingin bangun dan menghampiri Sanci. Namun tangan Kirana menahannya.
"Biar aku yang menghadapi dia sendiri... biarkan sebentar Saja..."ucap Kirana lembut.
"Apa maksudmu Ran...?" Tanya Kimby heran.
"Kau lihat saja Nanti..." Ucap Kirana.
Sanci yang berada di depan semua orang merasakan gembira. Doa yakin Kirana akan bisa dia permalukan .
"Bagaimana Nona Kirana..., apakah kau takut... bukankah kau barusan mengatakan kau lebih Pintar dari Nona Jeni...?" Kata Sanci lagi. Di mengucapkan kata Fitnah terhadap Kirana . Terdengar kata hinaan dari Beberapa orang yang mempercayai ucapan Sanci.
"Aah...ternyata Nona Kirana si Putri Pungut , hanyalah Seorang pengecut . Dia hanya berani berbicara di belakang punggung saja . Benar kata Rumor kalau Kirana gadis Bodoh , Idiot dan sombong. Tapi tak pernah Saya bayangkan, gadis yang hanya bermodal wajah cantik, bisa masuk kedalam pesta para pembesar seperti sekarang ini . Bukankah ini perlu di curigai..Ini menunjuk kan Kalau ada sesuatu hingga Dia bisa masuk kedalam pesta ini. Saya yakin ada jalan belakang yang di buat untuk Dia. Dan saya takin kalau tuan rumah penyelenggara Pesta ini Tidak mengundang dia..." Ucap Sanci dengan sinis.
Perbuatan Sanci membuat nyonya Irine sangat marah. Dia ingin segera berlari kedepan dan menampar wajah dan mulut usil gadis arogan Itu. berani sekali dia menghina gadis kecilnya....umpatnya dalam hati. namun tangan dang Suami mencegah dia , saat Nyonya Irine akan pergi kedepan .
" Tunggu Ma...seperti nya ini di sengaja oleh Putri kita. karena itu tahan kemarahanmu. Aku akan membuat kau bisa menampar mulut gadis itu nanti. jadi tunggu saja dulu..." Kata sang Suami. Walaupun kemarahannya Sudah ingin meledak, nyonya Irine menuruti ucapan sang Suami. Sedangkan di depan sana terlihat Sanci tertawa senang.
"Ck, ck ck... ternyata kau benar- benar pengecut. Kau tidak brani kedepan Karena semua ucapanku benar adanya. Pasti wajah cantikmu itu kau buat modal untuk mencari mangsa. Apakah diantara tamu ini ada sugar Dedymu Nona Kirana....?dasar gadis busuk. Hina dan murahan. Cepat pergi dari sini... Kau itu tidak pantas tinggal di tempat seperti ini.. aku harap saat ini juga Kau keluar dari tempat ini bersama teman- teman mu. Sebelum Petugas Satpam mempermalukan kalian dan mengusir kalian dari sini..cepat..! " Seru Sanci dengan nada menghina dan merendah kan .
Di dalam kebingungan semua orang yang belum tahu Siapa Kirana , mereka melihat kanan dan Kiri dan bertanya mana yang Namanya Kirana...? dan juga umpatan para sahabat Kirana yang benci pada Sanci Karena ingin mempermalukan Kirana. Terlihat Kirana berdiri dengan tenang.
"Oo..Kau ternyata punya rasa takut juga Nona Kirana...bagus, bagus...kalau Begitu pergilah segera. ee...bawa juga teman- temanmu itu...Kau tahu jalan keluarnya bukan..? Cih menjijikkan ...." Ucap Sanci bangga. Namun terlihat Kirana Bukan nya berjalan ke arah luar, tapi Dia berjalan kearah nya
"Kau sudah selesai Berbicara Nona Sanci yang terhormat ...Kau tadi bilang apa...? Aku seorang gadis busuk, Hina dan murahan...dari mana Kau tahu kalau aku gadis hina dan murahan. Apakah Kau melihatku memjual diri...? Atau aku mengambil Ayahmu sebagai sugar Dedyku...? Atau...aku mengambil tunanganmu seperti sahabat mu yang Kau banggakan itu...lalu Apakah Kau punya bukti...?kalau Kau tidak punya bukti, aku bisa membawa dirimu ke rana hukum karena kau telah memfitnahku dan mencemarkan nama baikku di sini banyak orang yang akan menjadi saksi atas ucapan kotormu tadi...." Ucap Kirana sambil mendekati Sanci yang terlihat mulai gugup dan pucat. Sebab Kirana tahu apa yang telah terjadi padanya
"Kau.. Kalau bukan dengan menjual diri, dari mana Kau dapatkan semua benda yang Ada di tubuh mu saat Ini. Kau yang hanya wanita Desa miskin yang di angkat anak oleh tuan Xio mana mampu membeli barang- barang mahal seperti ini...!" Ucap Sanci lagi.
"Jangan Kau berkata kalau aku Putri Angkat Tuan besar Xio... Karena dia tidak pantas menjadi ayah angkatku. Aku sudah membayar semua yang mereka berikan padaku berikut bunga nya. Jadi tidak Ada lagi ikatan diriku dengan keluarga itu... Dan soal dari mana aku medapat semua ini, Itu bukan urusanmu dan kau tidak berhak ikut campur urusanku.. seharusnya Kau perduli dengan dirimu sendiri...tidak usah ikut campur urusan orang lain. Kau mengatakan aku orang hina. apakah Kau orang baik...apakah aku perlu menunjukkan pada semua orang di sini Siapa kamu...?" Ucap Kirana dingin. Terlihat wajah Suci memucat .
"Sombong..dasar manusia rendahan...Kau mengancamku...?"ucap Sanci marah . namun Kirana bisa melihat kecemasan di wajah nya.
"Rendah atau tidak bukan urusan mu. Sekarang aku bertanya. bagaimana kalau aku bisa mengalahkan Nona Jenimu dalam bermain music..?" Kata Kirana dingin.
Terdengar tawa Sanci saat mendengar ucapan Kirana.
"Aku akan berlutut Padamu dan memanggil dirimu guru... Tapi kalau Kau Kalah...Kau harus mengatakan dengan Karas, Kau seorang pelacur yang tak pantas hidup Di Negara ini. Lalu merangkak pergi Dari sini.." Ucap Sanci. Mendengar taruhan Sanci, terdengar ucapan dan Kemarahan dari para tamu. Tapi Ada juga yang merasa gembira atas kemalangan Kirana.
"Kau Mau curang... Aku tidak sudi Menjadi kan dirimu muridku . Sebab Kau tidak pantas mendapat kan kehormatan menjadi muridku . Dan aku mau taruhan kita sama..apa yang kau minta padaku , Kau juga harus melakukan semua yang harus aku lakukan. Dan satu lagi. ..Teman yang memberi Ide Padamu, dia harus Kau tunjuk untuk maju kedepan. Karena aku tahu kalian bekerja sama..." Kata Kirana dingin. terdengar kembali tawa Sanci. dan tanpa pikir panjang dia berkata.
"Baik.. Akan aku lakukan. dan aku harap. jangan sampai kau lari dari taruhan ini..." Kata Sanci lagi.
"Baik..akupun berharap Kau juga tidak Ingkar Janji. Sekarang aku akan melakukan apa yang Kau inginkan. aku akan bermain Piano, dan Kau harus duduk di sana .." Ucap Kirana sambil menunjuk ke arah dekat piano. Dan seseorang mengambil kan Kursi untuk Sanci. Seolah orang itu membantu Kirana .Dengan tenang Kirana duduk di depan Piano yang tadi di pakai Jeni. Tak lama terdengar Alunan Merdu dari Piano di depan Kirana. Malah alunan lagu yang di hasilkan lebih Merdu dan Indah dari suara yang Jeni mainkan. Hingga menghanyutkan perasaan Setiap orang yang mendengarkannya . Semua orang terpanah melihat semua itu. Permaian Piano Jeni sangat Kalah jauh dengan permainan piano Kirana. Hingga Musim berakhir, semua orang terlihat masih terpesona dengan alunan piano yang di mainkan Kirana. Mereka baru tersadar saat terdengar suara Kimby berseru lantang.
"Gila Ran...permainan Piano mu sangat bagus sekali..!" Seruan Kimby membuat orang tersadar. Dan terdengar gemuruh tepukan di dalam ruangan itu. Tepukan tangan dari penonton mengalah kan suara tepukan tangan saat Jeni memainkan piano tadi. Hingga terlihat wajah Jeni memerah Karena malu . Sedang kan kedua orang Tua Kirana terlihat terpana. Begitu juga ke empat saudara Kandung Kirana. Belum selesai semua orang mengagumi Kirana, tiba- tiba Tuan Dion dan sang istri serta kedua Putranya datang menghampiri Kirana.
"Sayang..Permainan pianomu sangat Indah... Papa bangga Padamu sayang..." Ucap Tuan Dion sambil memeluk Kirana.
"Mama ...bangga memiliki Putri sepertimu..." ucap sang Mama .Nyonya Irine memeluk dan mencium kening Kirana penuh kasih sayang . Tak lama Nyonya Irine melepaskan pelukannya dan berbalik menatap Sanci. Dengan cepat wanita cantik itu mendekati Sanci. dan
PLAAK...PLAAK...
"Berani sekali Kau menghina Putri dari keluarga Max Dion. Siapa Kau...Siapa yang menginjinkan dirimu menghina Putriku ha...!" Ucap Nyonya Irine dengan nada marah.
"I..Ini...ini tidak mungkin a..apa maksud nyonya..." Ucap Sanci dengan wajah ketakutan . Sebab dia melihat kalau keluarga ini yang tadi menyambut mereka di depan sana.
"Apaa..Kau masih tanya apa maksudku..?Kau tahu Siapa Kirana ha... Dia putri kami...dia putri kami yang baru kembali . dan Kau berani menghina dia...seberapa banyak harta kedua orang tuamu hingga membuat Kau berani menghina dan memfitnah putri kami...? " ucap nyonya Irine yang sejak tadi menahan Kemarahannya.
Melihat situasi yang tak terduga , kedua orang Tua Sanci terlihat berjalan kearah mereka dengan wajah ketakutan . Mereka segera minta maaf atas perbuatan. Sang Putri yang telah menghina Kirana. Namun ucapan Willi membuat Sanci ketakutan.
"Ma...biarkan dia melaksanakan Apa yang menjadi taruhan mereka..." Ucap Willi dingin.
"Dan aku juga mengingatkan kamu agar . Kau Mengajak temanmu yang tadi memberikan Ide Padamu untuk membuatku malu..." Ucap Kirana dengan tenang.
Sanci melihat Kirana sedang berdiri di antara dua Pria tampan . Wajah Kirana terlihat tenang dan Dingin. wajah Sanci semakin memucat .
"Nona...apakah harus putri kami melakukan itu...?" Tanya papa Sanci dengan tatapan memohon. Bagaimana bisa Putrinya melakukan seperti yang mereka pertaruhkan. Jika itu sampai terjadi , maka hancur sudah reputasi Sanci .
"Tuan...saat anak anda meminta Saya untuk melakukan taruhan, kenapa anda tidak meminta anak anda berhenti...apakah Karena anda yakin anak anda pasti menang...?" Tanya Kirana dingin .
Seketika Tuan Mark San Mu terdiam. Memang benar kata Kirana, saat itu dia melihat Putrinya membuat ulah, Tapi dia tenang saja Karena dia yakin sang Putri akan memang.
"Anda Diam..? Berarti perkataan Saya benar tuan...?" Kata Kirana lagi.
"Tuan Mu tidak bisa Berbicara. ..?Jadi seandainya tadi Saya Kalah, anda hanya akan tertawa melihat Saya melakukan apa yang Menjadi taruhannya kan...?" Ucap Kirana dengan nada Dingin.
"Itu...." Ucapan itu tidak bisa tuan Mu lanjutkan.
"Bagus.... kalau begitu anda bisa tertawa saat melihat Putri Anda melakukannya.."ucap Kirana dingin. Pria paruh baya bersama sang Istri itu hanya bisa terdiam di tempatnya ,
"Tuan Mu yang terhormat...ini Pelajaran untuk anda. Bukan hanya anda saja yang sayang pada putri yang kalian miliki . Tapi semua orang sayang pada Putrinya. Begitu juga Mama dan Papa Saya.. terutama Mama saya...Dia tadi sangat marah hingga ingin mencekik Putri Anda. Begitu juga dengan Istri anda sekarang . Saya yakin kalau dia sangat membenci Saya, tapi semua ini bukan salah Saya. Semua orang di sini tahu kalau Putri Adalah yang memulai semua ini. Anda pasti masih mengingat ucapan Putri Anda saat menghina Saya... Kalau memang anda peduli. Kenapa sejak awal anda diam saja..."Ucap Kirana.
"Kirana... jangan keterlaluan..!" Seru Sanci saat melihat Kirana memarahi kedua orang tuanya .
"Keterlaluan.. ? Tutup Mulut mu Nona...kami keluarga Max tidak akan diam atas perbuatan kamu pada Adik kami...!" Ucap Luis sambil mengusap kepala Kirana .
"Sekarang lakukan apa yang Menjadi taruhan kalian dan panggil teman mu juga.." Ucap William dingin .
Terlihat Sanci seperti ingin menangis Dia enggan melakukannya. Namun akhirnya Dia segera Memanggil Jeni yang sudah pucat wajahnya dan berlari kearah sang ibu. Mendengar panggilan Sanci Tentu Saja Jeni mengelak dengan tegas.
"San...Kau jangan Memfitnah diriku.. Bagaimana bisa saya berniat ingin menyakiti Kirana. Bukankah Dia masih saudara angkatku walaupun Dia tidak mengakui kami..." ucap Jeni dengan nada lemah.
Namun jeni tidak tahu, Siapa yang di hadapi Dia sekarang . Kirana sudah tahu reaksi Jeni . Jadi dia sudah mempersiapkan semuanya dan tampa setahu semua orang , Kirana mengirimkan rekaman video saat Jeni memprovokasi Sanci pada semua orang. Terdengar Notivikasi suara pesan masuk pada Ponsel semua orang di dalam ruang Pesta. Dengan segera mereka Membuka pesan tersebut. Ternyata sebuah rekaman Video . dan saat mereka melihat rekaman itu. Semua orang menatap Jeni dengan wajah marah.
"Tuan Xio...ternyata Putrimu tidak sebaik Penampilannya ya... Aku fikir Dia benar- benar gadis baik, ternyata wajah nya Saja yang baik, tetapi hatinya hitam bagai Arang..."ucap seorang pria paruh baya yang berada di dekat tuan Xio.
"Benar sekali... Dan kali ini aku akan hati- hati. Aku rasa aku harus berfikir lebih panjang lagi kalau ingin berhubungan bisnis dengan. Keluarga ini... Aku takut Putriku akan bergaul dengan gadis jahat Seperti dia..." Ucap Pria lain. Dan banyak lagi komentar yang membuat tuan Xio marah dan Malu. Dia lalu berjalan kearah Kirana.
"Kau Puas... Kau puas mempermalukan kami Dasar gadis tak tahu diri..." Dan tuan Xio ingin menampar Kirana . Namun sebelum tangan itu menyentuh Pipi Kirana, sebuah tangan kekar menangkap tangan Tuan Xio.
"Berani sekali anda ingin menganiaya Putri Saya... Siapa anda..! sekali anda memukul putri Saya....maka hukum yang akan anda hadapi..." Ucap Tuan Dion marah.
"Dia Putri Kami...jadi kami berhak memberi Pelajaran pada Dia..." Ucap tuan Xio angkuh.
"Putri Anda..ha ha ha...dari mana anda bisa mengklaim anak kami sebagai Putri Anda. Dia Hanya Putri Angkat anda. bukankah biaya tinggal juga makan anak Saya selama hampir empat tahun, sudah di ganti oleh Putri Saya beserta bunga nya. Jadi anda tidak Ada hak untuk memberi Pelajaran pada Putri Kami. Dan anda perlu tahu... Nama dia sebenarnya adalah Max Alexsa Kirana. Dia sah sebagai Putri kami baik hukum Negara ataupun hukum leluhur. Jadi kami harap , Kalian tidak pernah mengusik Dia lagi..." ucap tuan Dion dengan wajah dingin.
Seketika tuan Xio terdiam. Tiba - tiba dia merasakan rasa kosong di dalam hatinya. Begitu juga demgan Nyonya Xio. Sedangkan Jeni terlihat sangat marah. Sebab semua orang tahu Siapa tuan Max Dion. Dia jutawan Konglomerat nomer Satu di seluruh Negara I. Tapi Dia juga mempunyai banyak usaha di Negara K Ini . Dia tak rela kalau Kirana lebih di aras dia. Seharusnya Dia yang di ambil anak oleh Tuan Dion . Dia yang lebih pantas Menjadi Putri Tuan Dion . Andai Dia tahu Tuan Dion ingin mengangkat anak perempuan, dia akan Memberikan keluarga Xio para Kirana. Dan Dialah yang akan Menjadi anak jutawan itu. Karena kekayaan tuan Xio tidak bisa di bandingkan dengan kekayaan tuan Dion . Apalagi saat Jeni melihat kedua Putra Tuan Dion yang sangat tampan Itu. Kekesalannya semakin menjadi. Apalagi saat dia mendengar teman Sanci yang bernama Lanci tiba- tiba berseru.
"Hey...bukankah Dia aktor yang Ku katakan tadi... Yang kataku juga Tampan..Dia Maxi aktor tertampan di Negara I...Bagaimana bisa aku tidak melihat kehadirannya..." Seru Lanci yang tahu wajah Luis si aktor Maxi.
"Ha yang benar...emang benar Katamu Ci.. Lihat itu, ..dua- duanya berwajah sangat tampan. Betapa beruntung nya Kirana . ternyata Dia Putri Tuan Dion. Andai aku tahu Siapa Kirana. Sejak tadi pasti aku mendekati Dia. Dan lihatlah Itu, Maxi terlihat sangat menyayangi Kirana..." Ucap teman Lanci.
"Benar sekali... Aku melihat keluarga Tuan Dion sangat memanjakan Kirana. Ya Tuhan... betapa bahagianya jika aku Ada di tempat Kirana, itu merupakan Surga untukku..."Jeni yang mendengar pembicaraan mereka semakin marah . Apalagi Keluarga baru Kirana tidak mau melepaskan Dia dan Sanci dari taruhan itu. Terlihat Sanci menangis tak mau melakukan taruhannya. Sanci terlihat wajahnya memucat. Dia menatap pada Jeni yang bersikap tak perduli. Malah Dia menghindari tatapan Sanci. Melihat itu, terlihat dendam di wajah Sanci . Dengan enggan Sanci berjalan ke arah Kirana. Namun saat Dia ingin berteriak ingin mengucapkan kata- kata yang akan mempermalukan dia.. Tiba- tiba Kirana berkata.
"Cukup..Aku sudah tidak butuh ucapan mu lagi. Hanya jadikan ini Pelajaran untukmu. Kau harusnya pandai mencari teman yang tidak akan menjerumuskan kamu ke Bencana seperti saat ini ..." Ucap Kirana. Kirana mendekatkan wajah nya ke arah Sanci.
"Aku tidak sejahat kamu...Andai aku sepertimu, Sudah ku perlihatkan vidio permainan panasmu dengan pria - Pria Tua sugar Dedymu. Aku yakin Ayahmu akan suka melihat itu..." ucap Kirana pelan di telinga Sanci. Seketika wajah Sanci Pucat. dia hampir terjatuh jika tidak di pegangi Kirana .
"Perbaiki sikapmu Nona Sanci..." ucap Kirana sambil menepuk pundak Sanci.
Kirana Meminta Maaf pada sang Bibi dan kedua mempelai karena telah membuat acara mereka berantakan. Tentu saja sang Paman dan Bibi tidak menyalahkan Kirana. Karena Kirana merupakan Korban yang hampir saja mengalami penindasan .
Tuan Xio terlihat terpukul dengan Masalah yang terjadi hari ini . Wajahnya terlihat sangat marah. Ingin radanya dia segera membawa Jeni dan Istri nya kembali . Namun dia tidak bisa melakukannya. acara pun kembali di lanjutan . Dan saat Dia melihat Kirana dan keluarga barunya terlihat sangat harmonis, ada sakit yang menusuk jantungnya . kini Dia baru sadar kalau mereka akan kehilangan Kirana putri Kandung nya untuk selamanya . Dia Merasa Sebagian daging nya tercabut Dari tubuhnya.
Sedangkan di bagian lain pesta, terlihat ke empat Kakak Kirana sedang menatap kearah Keluarga baru sang Adik yang terlihat sangat bahagia dan bangga pada Kirana.
"Kak...sepertinya kita tidak memiliki kesempatan lagi untuk mengambil hati Adik kita..." Ucap Erik dengan nada Putus Asa .
"Kau akan menyerah... ? Baru beberapa bulan saja Kau sudah menyerah. Kau tidak berkaca Pada adik kita Kirana .. Empat tahun Kirana bertahan untuk mendapatkan kasih sayang kita.Tapi kita dengan kekeh mempertahankan keegoisan kita. Kita percaya begitu saja pada wanita itu..." Ucap Frans dengan nada Sedih.
"Sejak kapan Kau menyadari semua ini Kak..?" Tanya Leo.
"Sebenarnya sejak Kau mengatakan soal CCTV hari ulang tahun Jeni , aku Mulia agak curiga. Tapi egoku terlalu besar. Aku tak ingin percaya kenyataan yang Ada di depan mataku. Aku mulai sering melihat Kejadian yang membuat aku kaget dan tak percaya. Apalagi setelah tahu masalah Kirana yang tak mendapatkan makan Selama hampir tiga hari, saat dalam hukuman yang kubuat , membuat aku sangat marah pada diriku sendiri. " ucap Frans dengan nada sedih .
"Kau tahu Kak.. Saat Kau menghukum Kirana Selama hampir empat hari itu. Di malam kedua, Kirana hampir tewas di tanganmu karena kelaparan dan dihidrasi. Kata Bibi Fang, Sebelum Kau hukum Dia, dia sudah tidak makan sejak pagi. Sebab dia yang kita perlakukan seperti pelayan di rumah orang Tua kandung sendiri , Ikut Sibuk mempersiapkan Pesta ulang tahun Jeni. Dan kita lupa dan tak perduli kalau saat itu Seharusnya dia juga ulang tahun kan...?' Ucap Erik .
"Apa maksudmu Rik...!" Seru Frans dengan wajah kaget .
"Saat Bibi Fang membawa makanan untuk adik kita...Dia menemukan Kirana sudah dalam keadaan lemah. Dan hampir pingsan . Bibi Fang cukup kesulitan menyuapkan makanan Kedalam Mulut nya... Akhirnya dengan segala usaha dan Kesabaran, Bibi Fang akhirnya bisa menyuapi Kirana . Perbuatan Bibi Fang lah yang membawa Kirana keluar Dari Kematian..." Ucap Erik menjelaskan pada Fransisco .
Terlihat Pria tampan dan Dewasa itu terpuruk lemas pada sandaran Kursi yang dia duduki. Dan terlihat air mata jatuh di pipinya.
"Sejahat itukah aku..?Ya Tuhan...hampir saja aku membunuh adikku sendiri... Ampunkan aku Tuhan...Tolong kembalikan Cinta adikku lagi para kami.. Aku mohon Tuhan..." Ucap Frans sambil menutup Makanya dengan kedua telapan tangannya. Terdengar isak tangis dari mulutnya . Ketiga adiknya saling tatap . dan mereka terdiam sambil menatap pada Kirana yang sedang di goda kedua Kakaknya.
"Kak...apa yang Sebenarnya sedang terjadi. Dan Kenapa Adik kita Jeni Menjadi seperti itu...?" Tanya Elgar pada Erik .
"Dia adikmu bukan adikku. Cukup sudah kita di bodohi dia. Selama empat tahun dia membuat kita membenci Kirana adik kandung kita sendiri..." Ucap Erik Kesal
"Maksud Kakak Jeni sengaja membuat kita membenci Kirana..?" Ucap Elgar tak percaya.
"Percaya Atau tidak itulah yang Dia lakukan pada kita. Dan Adik kandung kita telah menjadi Korban nya..Kau lihat saja Kejadian tadi. Itu semua ulah Jeni untuk membuat Kirana malu...." Jawab Erik. Terlihat Algar terkejut mendengar perkataan Erik. Namun Kenyataan nya memang benar..
Udahan dulu ya...aku lanjut besok lagi.
Bersambung .
semangat kk💪💪💪