NovelToon NovelToon
Seikhlas Daun Yang Jatuh

Seikhlas Daun Yang Jatuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Keluarga
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: latifahsv

Hari hari SMA, adalah hari yang menyenangkan, Namun tidak dengan seorang Adelia Fitriani, masa SMA nya harus terenggut, karena hutang hutang orang tuanya, dia harus putus sekolah, dan itu menjadi awal penderitaan untuknya, akankah dia mendapatkan titik kebahagiannya lagi.
Disamping kesedihannya, ada Mahatur, yang selalu memberinya dukungan, begitupun dengan Meidina, yang sudah ia angap sebagai kakak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon latifahsv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjual rumah.

"Ini Lea hpnya" ucap bu Romlah, memberikan HP pada Lea, dengan sedikit emosi.

"Kenapa bu," ucap pa Beben, melihat raut istrinya yang tampak emosi.

"Itu Rahayu, putus sama tunangan nya, minta dibalikin semua yang udah di kasih, dan minta balikin nya 8jt, ibu uang dari mana, sedangkan Rahayu minta tolong ibu, ga berani dia bilang ke s bapak," ucap bu Romlah, dengan emosi.

"Astagfirullah putus, sampai minta semua dibalikin, apa apaan itu, keterlaluan udah bu ganti aja semua, lelaki macam apa, kaya gitu, bener bener kalau ga ikhlas ngasih, ngapain ngasih, sekarang malah minta di balikin tapi dengan uang lagi," ucap pa Beben, ikut marah dengan itu.

"Hah, masa ka komar sampe kaya gitu, padahal kan dia baik banget ya ma selama ini, baiknya ga tulus berarti, sampai sampai minta semua yang udah di kasih dibalikin," ucap Lea, mengelengkan kepalanya, dia syok, karena dia belum diberi tau tentang itu.

"Duh, ibu bingung harus gimana ini, mana katanya dia ga punya uang, buat pulang aja ga ada" ucap bu Romlah, dengan sedih.

"Astagfirullah bu, kasian amat tante, kasih aja uang Lea bu," ucap Lea, merasa iba.

"Jangan, udah ga papa, pa, gimana kalau rumah di jual aja ya, sekalian kita lunas in hutang kita, bantu buat ganti rugi Rafli, terus sama Rahayu, sisanya kita pake buat bertahan hidup, dan buka usaha, kita ga tau pandemi ini sampai kapan, " ucap bu Romlah, dengan pikirannya.

"Ibu yakin, kita jual rumah bu," ucap pa Beben,dia bimbang, hanya itu satu satunya hartanya.

"Sejak awal bapak ngajak gadai kan, sekalian aja kita jual, soalnya kalau gadai kita namanya gali lobang tutup lobang, mening kita nutup lobang sekalian dengan cara di jual," ucap bu Romlah, dengan sedih.

"Mah, kalau rumah dijual, tar kita pulang gimana?," ucap Rafli.

"Iya mah, gimana nanti kita tinggal," ucap Lea, dia benar benar sedih di situasi ini.

"Kalau tempat tinggal, ga papa, masih ada peninggalan ibu bapak di kampung y kan, tapi itupun kalau kalian mau,bapak juga bingung buat kedepannya nanti, bakalan gimana, dan seperti apa, ini pandemi aja belom usai, entah sampai kapan usai nya" ucap pa Beben, menimbang nimbang.

"Yaudah bapak, ga papa ga masalah, lagian juga, sekarang kita semua tinggalnya dikota, jadi ga papa kalau ga punya rumah, paling nanti ya sekolah s Muni aja, tinggalnya di rumah nenek," ucap bu Romlah.

"Ya terus, ibu jadinya mau jual kesiapa bu, rumahnya, emang" ucap pa Beben, bingung, karena surat suratnya ada di kampung.

"Ke sodara yang dibandung, tadi ibu nelpon yang mau pinjam uang, kita ga jadi pinjem uang aja, kita jadinya jual rumah, uang mereka kan banyak," ucap bu Romlah.

"Yaudah kalau gitu mah bu, bapak mah nurut aja sama ibu," ucap pa Beben, pasrah.

"Iya pa, ayo kita sekalian berangkat kebandung, samperin bu hj sekeluarga, sekalian samperin Rahayu, kasian dia pa, ibu mah ga tega," ucap bu Romlah, sedih.

"Yaudah bu, ayo aja bapak mah, sekalian kan ngomong bu hj, buat jual rumah," ucap pa Beben.

"Iya, ayo bersiap, keburu nanti makin ketat penjagaan," ucap bu Romlah, dia langsung ke kamar mandi membersihkan diri.

Lea, hanya menatap sedih apa yang terjadi, semua seakan makin hancur dihadapannya, hari ini 2 masalah datang bertubi tubi di hidupnya.

"Baru kemarin meminta doa untuk disabarkan, dalam setiap ujian, hari ini benar benar dibuat sabar oleh keadaan, bukan doaku yang tak terkabul, tapi salah dalam pengucapan doaku, ya alloh untuk kedepannya berikan aku rasa syukur dalam menikmati ujian mu."

Kini mereka sekeluarga sudah sampai dibandung, dan berada di rumah bu hj, setelah sebelumnya lebih dulu ketempat Rahayu, mereka juga bersama Rahayu ke tempat bu hj, setelah bercakap cakap cipika cipiki mereka disuruh menginap disana.

"Bu hj, maaf ya ngerepotin" ucap bu Romlah, sambil duduk.

"Ga papa, malah kami seneng, kalau ada keluarga ke sini, " ucap bu hj.

"Iya bu maaf banget, sebenernya Romlah juga mau ngomong, Romlah jadinya jual rumah aja bu, biar ga ngutang, mening Romlah jual aja rumah, tapi surat suratnya ya di rumah," ucap bu Romlah, dengan sedih.

"Oh gitu, jadinya mau di jual aja, yaudah kalau kaya gitu mah, udah kalau dikampung ga papa, gampang urusan surat surat mah, lagian ini lagi pandemi, semua lagi susah, untung nya anak ibu dokter, jadi kerjan nya ga ke ganggu, suami ibu punya apotek kan, jadinya ga pusing, kalian kan lagi susah, suasana lagi kaya gini," ucap bu hj, dua memikirkan kesusahan keluarganya itu.

"Aduh bu maaf banget, ngerepotin, kalau ga karena peristiwa Rafli dan juga Rahayu, ga mungkin kaya gini," ucap bu Romlah, dengan sungkan.

"Iya bu hj, ya alloh mana kondisi begini, saya kelabakan, ga kerja, terpaksa harus mengorbankan rumah" ucap pa Beben, dengan sedih.

"Iya ga papa, mungkin ini udah takdir kalian, semua udah harusnya, sabar aja, menghadapi ini, udah pada diem aja di rumah bu hj disini, bu hj seneng kalau banyak keluarga, yang nemenin, lagian rumah segede ini, sepi kalau ga ada orang," ucap bu hj.

"Iya bu, maaf banget ya bu, ngerepotin doang kesini," ucap pa Beben, sungkan.

"Ga papa, ga usah sungkan, kan kita keluarga, yaudah pada istirahat aja, ini udah mau malem kamarnya di situ," ucap bu hj menunjuk kamar yang kosong.

...----------------...

Saat ini, Lea sedang bersama Rahayu, da juga ibunya.

"Ka, Rahayu minta maaf ya, Rahayu nyusahin aja, dari mulai sekolah, sekarang udah lulus, Rahayu nyusahin kaka aja, udah berapa puluh juta yang kaka abisin buat Rahayu," ucap Rahayu, menatap sedih.

"Ga papa, udah takdirnya kaya gini, semua sudah harus berjalan kaya gini," ucap bu Romlah, tak ingin mengingat yang sudah berlalu.

"Aku ga pernah nyangka, sesuatu bakal sampai kaya gini, bener bener ga pernah nyangka bakal sampai putus, dan malah berujung begini sama komar ka, padahal aku udah begitu sayang sama dia," ucap Rahayu menangis.

"Ga papa, udah yang penting kamu terbebas, dari orang kaya gitu, jangan sampai amit amit orang kaya gitu, balik lagi ya," ucap bu Romlah, mengusap usap punggung Rahayu.

"Iya ka, Rahayu juga ga mau sama orang kaya gitu, dan harap ga ketemu lagi," ucap Rahayu semakin menangis.

"Iya, jangan sampai," ucap bu Romlah.

"Maafin Rahayu ya, semoga Rahayu bisa bantu kakak kedepannya, kakak juga kaya gini, gara gara Rahayu," ucap Rahayu menangis.

"Udah udah, ga papa, kalau ga kaka yang kaya gini, mau siapa lagi yang peduli sama kamu," ucap bu Romlah sambil memeluk Rahayu.

Sedangkan Lea hanya mengusap usap punggung tantenya saja, sambil menjer nikah pikirannya dari semua yang terjadi.

1
Savia Anjani
kisah yang sangat sedih, semoga Lea bahagia ya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!