" Menuduhku berselingkuh ??? padahal dia sendiri malah menikahi wamita lain ". Iza merasakan sesak dalam dadanya.
Pernikahan yang baru seumur jagung harus kandas hanya karena sang suami mengira ia berasal dari keluarga orang biasa.
Ini kisah Faiza , putri satu - satunya pasangan Daddy Mahesa dan Mommy Aisyah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10.
Sampai di rumah Bu Irma meluapkan amarah yang sejak tadi di tahannya.
" Kamu apa- apaan sih Gus, seharusnya kalau sudah tau Iza bukan putrinya Pak Bagas ya kamu batalin saja lamarannya , kamu itu terlalu bod doh jadi laki - laki ". Suara Bu Irma sampai menggelegar di ruang tengah.
Bagus terdiam , ia biarkan dulu sang Ibu meluapkan amarahnya.
" Ma , orang kalau sudah niat melamar berarti sudah yakin dengan pilihannya , jadi apa masalahnya , yang terpenting yang di lamar oleh Bagus seorang wanita bukan laki - laki ". Pak Rahman masih sempat membuat guyonan.
Rama pun terkikik geli, ia langsung diam ketika Bu Irma melototkan mata padanya.
Iihhhh Mama serem amat , matanya sampai mau keluar kayaknya... Rama hanya nyengir menanggapi pelototan mata dari Bu Irma .
Rama pun beranjak meninggalkan ruang tengah , ia menuju kamarnya , lebih baik masuk kamar dari pada nanti kena imbasnya....
Kaburrrrrr aja ah ...mending aku telpon Yadmin saja...aahhh jadi kangen sama dia... Rama mempercepat langkahnya.
" Ya masalah lah Pak , Mama kan maunya besanan sama Pak Bagas , Bos nya Bagus ".
" Memangnya apa bedanya , sama - sama anak orang kan ?". Pak Rahman masih saja sedikit bercanda , membuat Bu Irma makin meradang.
" Beda Papaaaa , Pak Bagas itu orang kaya , otimatis derajat kita akan makin terangkat jika kita bisa berbesanan dengan dia ".
" Oohhhh itu , tapi yang kaya kan Pak Bagasnya , masa iya dia mau membagi hartanya sama kita , tidak kan ? Tetap saja kita harus cari makan sendiri Ma ".
" Lagi pula harta itu bisa di cari Ma , kalau memang rezekinya Bagus dan Iza , pasti mereka akan mendapatkan hartanya sendiri , dan dengan itu Bagus lebih bisa jadi laki - laki terhormat tanpa mengandalkan harta kita ataupun harta mertuanya ".jelas Pak Rahman masuk akal , tapi tidak bagi Bu Irma.
" Tapi jika mertua Bagus kaya , Mama yakin pasti mereka akan membantu anak dan menantunya, mereka tidak akan membiarkan keluarga anaknya kekurangan, untuk siapa lagi harta yang mereka cari kalau bukan untuk anaknya ".
" Mama itu selalu aja harta yang dipikirin , ya mbok sekali - kali mikirin perasaan anaknya ".
" Itu yang utama Pa , kalau tidak ada uang ,mau makan apa kita , Papa itu sok enggak butuh...padahal pasti senang kalau ikut menikmati kekayaan anak kamu ".
" Papa masih mampu mencari nafkah yang halal Ma , tidak perlu minta dari anak ataupun sampai ikut makan harta dari jerih payah orang lain ".
" Papa memang susah di bilangin , makanya Rama juga sama kaya Papa , makanya kita enggak kaya - kaya , percuma Papa kasih pendapat enggak berguna sama sekali ".
" Ya sudah kalau memang tidak butuh pendapat Papa , Papa lebih baik tidur , capek ". Capek hati karena Mama.... Batin Pak Rahman.
" Tuh kan main pergi aja ". Bu Irma mendengus ketika Pak Rahman memilih pergi ke kamarnya.
" Kamu ngomong apa Gus, dari tadi diam saja ".
" Mau ngomong bagaimana Ma , sedari tadi Mama dan Papa terus saja berdebat ".
" Jawab saja bisanya kamu , tentang lamaran itu bagaimana apa masih akan tetap kamu lanjutkan Gus ?".
" Iya Ma , aku tidak mau namaku menjadi jelek di mata Pak Bagas ".
" Terus kamu juga akan menikahi Iza begitu ?".
" Ya tepaksa Ma , mau tidak mau ".
" Jangan - jangan kamu memang suka beneran sama si Iza , jujur saja Gus sama Mama ".
" Awalnya memang iya Ma ,tapi sekarang aku jadi bimbang ".
" Ya sudah batalkan saja ".
" Tetap tidak bisa Ma , akan aku pikirkan caranya nanti , tapi biar lamaran tetap berjalan , dan aku akan tetap menikahi Iza secepatnya ".
" Terserah kamulah Gus , Mama pusing....Mama heran kamu kok bisa sampai salah mengenali anaknya Pak Bagas sih ".
" Karena memang Pak Bagas tidak pernah mengenalkan anak - anaknya ke kami Ma ".
" Lalu kamu sudah tau siapa anak Pak Bagas yang sebenarnya ?".
" Belum Ma ".
" Cari terus Gus, kalau.bisa kamu juga nikahin tuh anaknya Pak Bagas , biar hidup kamu terjamin ". Dan tentunya hidup Mama juga...Bu Irma sudah membayangkan akan hidup enak.
Bagus hanya bisa berkata, " Iya Ma , Bagus akan berusaha mencari taunya ".
" Itu baru anak Mama , kamu memang anak yang penurut Gus ".
Bagus membuang nafasnya kasar, entah sampai kapan ia akan di atur oleh Mamanya. Ia lelah sudah , dalam hatinya dia sudah ingin menerima Iza sebagai calon istrinya nanti tapi pengaruh Mamamya begitu besar hingga bisa membuat ia berubah haluan.
Di bawah hawa panas menjalar tapi di kamar Rama ia sedang berbunga - bunga. Sejak ia masuk kamar tadi , ia langsung VC an dengan Yasmin.
" Kamu belum pulang Yas ". Tanya Rama yang melihat Yasmin berada di kamar yang cukup mewah.
" Eh iy..iya aku belum pulang, kayaknya aku mau menginap di sini deh , lagi pula besok kita kan libur Ram ". Yasmin gugup , ia memang masih menyembunyikan jati dirinya yang sebenarnya.
Bukan untuk berbohong tapi Yasmin ingin mencari pasangan yang benar - benar tulus mencintainya , bukan karena ia anak siapa.
" Yahhh padahal besok pagi aku mau ajak kamu lari pagi loh Yas ".
" Lari pagi apa lari pagi Ram ".
" Ya lari pagi sekaliam ngedate sama kamu , sambil menyelam sambil minum air Yas ".
" Kembung dong Ram ". Mereka berdua terkikik geli.
" Demi kamu , apa sih yang enggak ".
" Makin lama kamu makin pinter gombal Ram ".
" Cuma sama kamu Yas , kalau kamu tidak percaya... belahlah dompetku ".
" Kok dompet sih , bukannya dada ya ?".
" Kalau dada nanti aku end dong Yas , apa kamu mau jadi janda perawan ?? enggak kan...kalau dompet yang di belah , di sana akan kamu temukan hanya ada foto kamu yang berada di dompet aku selalu ".
" Mulut kamu lemes juga ya Ram , aku enggak nyangka deh ". Iza ikut nimbrung.
" Eh calon kakak ipar , belum bobo nih ?".
" Belum ngantuk, kamu kok enggak bilang kalau kamu adiknya Mas Bagus.. Ram ?".
" Buat apa , lagian kalian juga enggak nanya , padahal kami mirip , ya meski lebih tampan aku kemana - mana sih , ya kan Yas ".
" Iya dong ". Yasmin mengangkat dua jari yang di silang.
" Aku rasa kamu benar , ya udah aku sama kamu aja ". goda Iza.
" Eehhh jangan ". Yasmin dan Rama kompak menolak.
" Yaahhh di tolak aku , teruskan saja ngobrolnya, sorry ya aku sudah ganggu , jangan terlalu malam Yas , nanti kesiangan batal nanti lari pagi plus - plus nya ". ucap Iza seraya menjauh sambil tertawa lepas.
Kedua sejoli itu kembali melanjutkan obrolan mereka , hingga Yasmin tertidur saking ngantuknya .
Rama memandang lekat wajah Yasmin yang terlelap begitu damainya.
" Selamat tidur Yasmin ku ...I love you ".
Bersambung....
Tinggalkan jejak ya ...
Like ..
Comment ..
Jangan lupa di lope juga ya ..