Tunangannya sama Luna, menikahnya sama Zenata. Kok bisa?
Lalu bagaimana dengan Luna? Apakah Athala akan memaafkan Zenata atas kecelakaan ini? Atau hanya akan membuat Zenata menderita?
Kisah cinta yang rumit antara dendam dan penyesalan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecelakaan
Tunangan sama Luna, tapi nikahnya sama Zenata? Tabrakan mobil yang menewaskan tunangan Athala, yaitu Luna. Menyebabkan Athala murka hingga Zena yang harus menggantikan Luna.
-
-
Pukul 00.00 dini hari ~~~
Tabrakan mobil dari 2 arah menewaskan seorang wanita bernama Luna yang tak lain adalah tunangan Athala Dewantara. Seorang anak pengusaha konglomerat yaitu Alarich Dewantara & Aleesya Bagaskara.
BUGH ....
Malam naas terjadi dibawah derasnya hujan dan kencangnya petir "Lun-Lunaaaa bangun Lunaaaa!" Teriakan Athala tak membuat Luna bangun, dia bersimbah cairan merah.
Seketika pandangan Athala kabur dia memejamkan matanya. Yang dia dengar adalah suara dari orang orang sekitar yang mencoba menolongnya.
"Pak, disini ada perempuan !" Teriak bapak satu lagi yang menolong seorang perempuan di mobil satunya.
Mereka semua berbondong-bondong membawa ketiga korban kecelakaan itu ke rumah sakit. Po li si juga menyisir TKP. Berita itu menyebar dengan cepat hingga sampai ke keluarga ketiga korban itu.
-
-
-
"Enggak pih... Enggak mungkin! Athala pasti masih hidup pih hiks hiks hiks...!" Mamih Aleesya histeris mendengar kabar anak sulungnya yang mengalami kecelakaan tengah malam itu. Sang suami berusaha menenangkannya. Juga ketiga anaknya Alana, Atharya dan Ariana yang juga adik dari Athala.
"Tenang mih, kakak masih hidup, kalau mamih enggak tenang kasihan kakak mih." Ucap Alana adik kembar Athala yang juga merangkul mamihnya yang masih menangis histeris.
"Kita kesana, tapi mamih janji harus tenang yah." Kata papih Alarich "Iya pih, ayo pih"
Semua anggota keluarga malam itu pergi ke rumah sakit tempat anaknya dan juga 2 perempuan itu dirawat.
Sesampainya disana mereka masih menunggu di luar, tentunya keadaan disana sangat chaos. Ada juga wartawan yang menunggu di luar. Terang saja berita ini sampai ke telinga para jurnalis. Para bodyguard keluarga Dewantara juga sedang berjaga jaga di luar tak membiarkan wartawan itu masuk.
"Ray, cari tahu siapa korban di mobil satunya lagi." Titah papih Alarich pada asistennya "Baik boss."
-
-
-
Cukup lama mereka menunggu, akhirnya dokter yang menangani anaknya keluar "Gimana dok anak saya?" Tanya mamih Aleesya "Pasien mengalami syok berat, pasien juga harus menjalani terapi karena ada tulang dalam yang kena benturan, untuk saat ini kami akan memantau terus 24jam. Dan juga_" omongan dokter itu terhenti.
"Ada apa dok?" Tanya Alana.
"Wanita yang bersama pasien, meninggal dunia, dia kehilangan banyak da**h. Dan ...dia juga kehilangan janin yang ada di dalam perutnya."
DEG
Semua keluarga syok Apa Janin?
"Enggak! Enggak mungkin Athala gitu pih! Athala anak baik, dia enggak mungkin menghamili wanita itu pih." Mamih Aleesya terduduk lemas mendengar penjelasan dokter itu. Papih Alarich juga sama syoknya. Pasalnya, di mata mereka sebagai orang tua, Athala anak yang baik dan lurus-lurus saja.
Bahkan kegiatannya dipantau 24jam oleh papih Alarich. Kemana pun Athala pergi pasti anak buah suruhan papihnya mengikutinya.
"Dok maaf, tapi enggak mungkin sepertinya kalau Luna hamil. Mereka belum menikah dok!" Kata Alana.
"Mungkin bapak sama ibu bisa mengajukan tes DNA untuk mengetahui janin yang ada di tubuh korban. Kami juga akan melakukan ot***i untuk mencari tahu penyebab kecelakaan ini." Kata dokter itu.
"Lakukan tes DNA" Ucap papih Alarich.
"Baik, kami akan segera proses."
-
-
-
"Dimana anak saya dok?" Teriak seorang wanita paruh baya yang baru datang bersama lelaki mungkin suaminya.
Keluarga Athala berdiri melihat siapa yang datang. Tak disangka ternyata yang datang adalah bu Risma, pimpinan panti asuhan tempat mamih Aleesya menjadi donatur tetap disana.
Tatapan mereka semua bertemu, seolah tak percaya apa yang terjadi malam ini "Bu Risma...!" Ucap mamih Aleesya.
"Bu Aleesya...ke-kenapa anda disini?" Tanya bu Risma.
"Athala menjadi korban kecelakaan ini." Kata mamih Aleesya.
Bu Risma syok mendengarnya, dia menatap dokter "Dok, anak saya Zenata ada di mana? Bagaimana keadaannya?"
"Silahkan keruangan sebelah!"
-
-
Mereka semua mengikuti dokter itu dan dokter itu membuka ruangan dimana wanita yang bernama Zenata terbaring lemah "Ya Allah Zena...!" Bu Risma menangis histeris memeluk Zenata yang masih tak sadarkan diri.
Orang tua Athala juga mendekati bu Risma "Jadi...Zenata juga...!" Mamih Aleesya tak kuasa menahan air matanya. Jelas saja dia kenal. Zenata adalah anak dari panti asuhan itu, mamih Aleesya sangat menyayangi Zenata.
Bahkan Zenata juga di sekolah kan dan di kuliahkan ditempat yang sama seperti anak-anaknya. "Kak Zena...!" Lirih Ariana adik bungsu Athala.
Dokter yang menangani Zenata muncul "Mari kita bicara di luar!"
Semua orang keluar dari ruangan itu, mereka menunggu dokter itu bicara "Jadi begini, pasien mengalami kebutaan, kornea matanya terkena pecahan kaca mobilnya. Kami juga langsung melakukan pencarian donor. Namun kami belum mendapat kabar dari bank donor." Ucap dokter itu.
"APA ? ZENATA BUTA?"
Bu Risma bagai di sambar petir, sama halnya dengan orang tua Athala. "Cari pendonor secepat mungkin dok, untuk biaya tak masalah. Dia anak kami juga. Tolong dia dok!" Kata papih Alarich.
Bu Risma dan mamih Aleesya menangis bersama. Tak bisa dibayangkan saat Zena bangun dari komanya. Dan tahu kalau dia buta. Sehancur apa hati Zena.
"Kami sedang mengusahakan pak. Semoga datang keajaiban. Dan untuk sekarang pasien masih harus menjalani perawatan. Dia juga mengeluarkan banyak d***h. Masalahnya stok disini habis, petugas kami sedang ke rumah sakit lain."
"Apa golongan d***hnya?" Tanya Alana.
"Golongan d****nya O+." ucap dokter itu "Baik saya akan mendonorkan d***h saya untuk kak Zena." Kata Ariana.
"Kamu serius nak?"
"Iya mih, kasihan kak Zena. Anna juga sayang sama kak Zena mih, boleh ya mih?" Rengek Ariana "Iya sayang, boleh!" Ucap papih Alarich.
Ariana dibawa perawat ke ruangan satunya lagi untuk cek d***h. Sebelum melakukan donor. Mereka semua berada di rumah sakit hingga pagi hari.
-
-
-
Papih Alarich menyewa 2 kamar VIP untuk istirahat keluarga mereka dan bu Risma juga suaminya.
Keduanya berbaring di tempat tidur sembari menunggu kabar "Pih, ada apa ini? Kenapa semuanya jadi berantakan?" Ucap mamih Aleesya dengan tatapan kosong.
"Tenang mih, Athala akan sembuh. Dan untuk Luna, papih yakin anak yang dikandungnya bukan anak Athala. Luna bukan gadis baik-baik. Itu kenapa papih enggak pernah setuju hubungan mereka!" kata papih Alarich. "Maksud papih?"
"Mih, papih pernah lihat Luna di hotel bersama klien papih yang seumuran dengan papah."
"What? Masa sih pih?"
"Tanya aja Ray, dia punya semua buktinya. Tapi papih enggak tega kasih tahu ke Athala, biarkan dia melihat sendiri kelakuan pacarnya!"
TOK TOK TOK
CEKLEK
Ray datang membawa informasi "Gimana Ray?" Tanya papih Alarich "Boss, kecelakaan itu murni tidak ada sabotase apapun. Mobil yang dikendarai oleh korban satunya lagi juga tak ada masalah. Kecelakaan itu bukan di sengaja." Ucap Ray panjang lebar.
Papih Alarich dan mamih Aleesya saling menatap "Baiklah, kamu bisa istirahat dulu. Oh iya tolong bi Marni suruh datang dan bawakan sarapan untuk bu Risma juga."
"Baik boss!"
-
-
"Luna ... Luna ...bangun Luna." Athala mengigau di tengah kondisinya yang masih kritis.
-
-
-
..."Halo Assalamualaikum ... Novel ini adalah terusan dari Novel ALEESYA ❣️ Kisah ini menceritakan perjalanan hidup anaknya ALEESYA ❣️...
Yuk di follow jika berkenan, terima kasih banyak atas supportnya ❣️
Mohon maaf di ALEESYA tidak maksimal, karena saya sedang cuti hamil TM 1, maaf apabila selama penulisan ada kata kata yang belum maksimal ❣️