NovelToon NovelToon
Defying Heaven

Defying Heaven

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Made Budiarsa

Anak itu tumbuh di keluarga kaya. Dia mendapatkan pendidikan, pekerjaan dan segala macam hal-hal yang penting bagi orang kaya. Namun, dia terlalu fokus pada semua itu. Anak itu tumbuh menjadi orang egois, dia merasa tidak pernah bantuan orang lain, uang bisa melakukan segalanya. namun suatu ketika ayah dan ibunya meninggal karena kecelakaan, dia tinggal sendiri bersama para bawahannya, tapi ketika dia sakit, seluruh hartanya di curi dan semua bawahannya meninggalkannya. dalam keadaan menderita dia terbaring di rumah sakit, tanpa keluarga dan istri. dia baru menyadari pentingnya seorang istri, dan keluarganya. meninggal dalam penyesalan dan bereinkarnasi di Dunia lain. Dunia yang unik dan penuh dengan kultivasi. di sini dia akan berjuang demi kehidupan yang layak dan berdiri di puncak kultivasi.

Namun dia tidak punya akar spiritual, bagaimana dia bisa berdiri di puncak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Made Budiarsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sumpah

Xiao Li tidak tahu apa yang terjadi, tapi ini sangat menyakitkan. Jantungnya terasa terpelintir, darahnya seperti meluap. Dia berteriak kesakitan tapi tidak ada yang mendengar. Tidak ada kakek Wang dan Wang Qixuan di sekitarnya. Xiao marah dan geram, mengapa mereka tidak menolongnya?

Tidak beberapa lama muncul ribuan semut. Xiao Li ketakutan. Dia ingin pergi, tapi tubuhnya terlalu sakit. Semut-semut itu hitam pekat dan menyeramkan. Kemudian mereka mengerumuninya dan menggigit kulitnya dengan ganas. Xiao Li berteriak dan gelisah. Semut-semut itu terlalu kuat. Tapi ketika seluruh tubuhnya di penuhi semut-semut itu, suara lonceng berbunyi, bergema.

Xiao Li bersujud. Dia memuntahkan darah. Tiba-tiba semut-semut hilang, dunia merah dan rasa sakit menghilang begitu saja. Xiao Li merasa seperti melewati sesuatu yang mengerikan dan mendapatkan ketenangan yang luar biasa.

Danau bergelombang rendah, suara kecapi terdengar pelan, ikan-ikan melompat dengan percikan air yang lembut. Awan-awan bergelombang dengan lihai, matahari menatap dengan hangat. Kain-kain putih beterbangan lembut di bangunan pinggir danau. Seseorang berhenti memainkan kecapi dan melangkah kemudian menatap Xiao Li.

Xiao Li merasa seperti mimpi; dia berpindah-pindah dari satu dunia ke dunia yang lain, dari satu situasi ke situasi yang lainnya.

“Li...er.”

Xiao Li terkejut. Itu tidak lain suara ibunya. Dia mengangkat wajahnya yang masih sedikit sakit, dan benar, Ibunya. Dia berdiri bersih menatapnya dengan lembut.

“Apa yang terjadi?”

“ibu... apa itu kau?”

“Mengapa? Kau meragukan ibumu sendiri?”

“Ke mana ibu pergi?”

Liu Changhai berbalik. “Aku hanya datang untuk melihatmu. Sebentar lagi kau akan memiliki tubuh peri. Itu bagus, dan kau bisa menyelamatkan adikmu.”

“Aku pasti akan melakukannya. Aku akan membawa adik pulang. Ibu, harus menungguku di rumah.”

Liu Changhai sedikit tersenyum. “Itu... tidak mungkin.”

Ketika itu tubuhnya menjadi butiran-butiran emas dan menghilang. Xiao Li terkejut dan memanggilnya. Suaranya bergema.

Tidak lama kemudian kabut tebal muncul dan menyelimuti seluruh dunia. Perlahan-lahan bayangan mulai terlihat dan semakin mendekat dan lebih dekat. Zhou Wu muncul dengan koin hitam di tangannya.

Xiao Li waspada.

“Tidak perlu, aku hanya datang sebentar.” Zhou Wu memainkan koin hitam di tangannya.

“Boneka itu memilihmu,” katanya.

“Kau tidak tahu, tidak apa-apa. Boneka itu pasti memilih orang yang tepat. Orang asing.”

Zhou Wu berjalan pergi dan perlahan-lahan menghilang. Lalu tiba-tiba gelombang kabut terbelah dan membentuk gelombang yang sangat besar, perlahan-lahan mendekat. Xiao Li merasa ketakutan. Ketika gelombang itu menerjang dirinya, dia memejamkan matanya. Dan, tiba-tiba hening.

Tidak lama kemudian dia mendengar percikan-percikan suara api, desiran angin malam dan burung-burung hantu. Xiao Li membuka matanya dan melihat api unggun, Wang Qixuan dengan wajah dinginnya dan Kakek Wang yang sedang merokok. Dia dapat melihat jelas beberapa saat.

Kakek Wang sedikit tersenyum dan Wang Qixuan mendengus. “Jadi... Kau sudah menjadi peri? Besok kau akan menikah.”

Xiao Li terkejut. Wang Qixuan tidak mempedulikannya.

“Kakek,” Xiao Li berkata rendah “Bisakah mengundurkan pernikahannya? Aku masih kecil.”

“Oh, kau menginginkannya? Tidak apa-apa. Tapi kau harus membuat janji, dan ini sangat penting.”

Xiao Li menelan ludahnya. Itu tentu saja bukan sumpah biasa. Dia lalu berpikir sebentar dan memperhatikan kakek Wang. “Kakek, mengapa kau ingin menikahi cucumu denganku.”

Kakek Wang menurunkan rokoknya. “Aku punya alasan sendiri.”

Xiao Li lalu memperhatikan Wang Qixuan dan berharap mendapatkan jawaban tapi Wang Qixuan tidak berekspresi apa pun.

Xiao Li menyerah. “Kakek, apa sumpah ini menggunakan darah?”

“Apa yang kau inginkan?”

Xiao Li ingin berkata, tapi Wang Qixuan menyela, “Aku punya cara yang lebih baik.”

Wang Qixuan sepertinya menerima pernikahan ini, tapi bagaimana perasaannya, itu masih menjadi misteri. Dia berjalan mendekati Xiao Li. “Ulurkan tanganmu.”

Xiao Li mengikutinya.

Wang Qixuan mengambilnya, merapalkan mantra dan tidak beberapa lama energi Qi warna putih mulai bermunculan dan mengelilingi mereka. Itu terlihat indah. Xiao Li kagum. Tidak lama kemudian Qi itu masuk ke tubuhnya dan Wang Qixuan.

Wang Qixuan melepaskan tangannya. “Jika kau melanggar, kau akan mati.”

Wang Qixuan berbalik, mengambil pedangnya lalu pergi dari sana.

Tentu saja Xiao Li mempercayainya. Dia tidak akan melanggar. Memperhatikan Wang Qixuan dan bertanya-tanya apa yang di rasakannya sekarang.

Kakek Wang kemudian menyusul.

Xiao Li sendiri di sana, memperhatikan api unggun yang kian mengecil. Dia mengingat perkataan Kakek Wang tentang akar spiritual. Apa benar dia sudah memilikinya? Apa karena Boneka itu?

Jika itu benar, maka Xiao Li pasti memiliki akar spiritual palsu atau paling tidak itu bukan akar spiritual yang baik.

Dia bergegas masuk dan tidur.

...****************...

...****************...

Pagi selanjutnya dia bangun pagi-pagi sekali, tapi tidak ada Kakek Wang dan Wang Qixuan sudah duduk di meja makan dengan beberapa makanan. Xiao Li penasaran dan bertanya ke mana perginya kakek Wang.

Wang Qixuan memahaminya lalu menjawab, “Kakek sedang pergi sebentar. Makanlah sebentar.”

Xiao Li mengikutinya. Dia canggung makan bersama tapi berusaha bersikap baik.

Setelah makan, Xiao Li di bawa keluar. Suasananya sedang hujan jadi dia akan kesulitan untuk berlatih. Namun Wang Qixuan mendorongnya hingga keluar. “Kau harus latihan.”

Xiao Li kesal, tapi tidak bisa menolaknya.

1
Yurika23
mampir ya thor
James Silaban
cerita bagus, tapi sayang lambat up nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!