Penyesalan terbesar karna telah salah mempercayai seseorang, Tunangan yang begitu di cintai nya menghianatinya padahal Ia sudah membuang satu-satunya Orang berharga dalam hidupnya yang seperti Keluarga baginya hingga meninggalkan dia untuk selama nya.
"dimana ini?" gumam Natalia celingukan memperhatikan sekitar.
Natalia Kembali ke masa lalu sebelum petaka itu terjadi, Natalia membalaskan dendamnya pada Orang yang telah menghianatinya.
ikuti kisahnya ya? bagaimana kisah cinta Natalia? Orang yang di masa kehidupan pertama telah Ia khianati demi Tunangan bajing*nnya kini takdir seolah menghukum Natalia dengan begitu mencintainya, akankah mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Natalia (Part. 1)
Pagi-pagi,
Natalia menggeliat diatas tempat tidurnya lalu tangannya tak sengaja mengenai sesuatu.
"apa ini? apa aku punya guling sekeras ini?" batin Natalia perlahan membuka matanya masih menyipit melirik ke arah tangannya itu.
"Ehh!?" Natalia kaget melihat Steven berbaring di sebelahnya walau ada bantal di tengah-tengah mereka.
"aduhh?" Natalia menepuk tangannya yang telah melewati batas itu.
"apa Dia terbangun?" batin Natalia melirik Steven yang masih memejamkan matanya.
Natalia perlahan berbaring di sebelah Steven dan menjadikan guling pembatas mereka sebagai penahan dagunya, mata besar Natalia bergulir memperhatikan setiap inci wajah Steven.
"wahh?? berapa lama aku baru sadar kalau Paman Steven memang sangat sangat tampan, ini mah seujung kuku Kean pun tak bisa dibandingkan. Kenapa kau begitu bodoh Alia?." batin Natalia.
Saat Natalia masih kecil selalu saja Natalia mengekori Steven bahkan Ia meminta Steven untuk menikahinya.
"Hah?" Natalia menjatuhkan rahangnya ketika sadar kalau Ia pernah meminta Steven menikahinya.
"apa-apaan itu ingatanku? kapan aku melakukan hal itu?" batin Natalia memerah.
Natalia hendak memegang wajah Steven namun tiba-tiba Ponselnya bergetar secepat kilat Natalia duduk di tepi ranjang dan melihat layar ponselnya.
"nomor asing?" gumam Natalia berpikir-pikir mau menjawabnya.
"apa ini dari Kean?" batin Natalia menebak.
Natalia belum punya bukti yang kuat untuk mempermalukan Kean di depan publik, tepat di acara Perayaan atas nama Perusahaan Panelly Group maka disana lah Ia akan mempertontonkan bagaimana cara mempermalukan seseorang terutama Vinne yang tak akan menyerah.
Natalia menimbang-nimbang Ponselnya masih mempermainkan panggilan masuk itu hingga mati dan lagi-lagi nomor itu menghubungi Natalia yang kedua kali, ketiga kali hingga yang ketujuh kalinya baru Natalia mengangkatnya.
"halo?? siapa sih ini?" bentak Natalia sengaja berpura-pura tidak tahu siapa yang menghubunginya.
"Lia? ini aku Kean." jawab Suara itu memang benar dengan tebakan Natalia.
"apalagi maumu? kau menggunakan nomor baru setelah aku blokir ya?" ejek Natalia meremehkan.
"Lia? aku mau bertanya, apa benar kamu memberiku undangan masuk ke Perayaan Perusahaanmu?" tanya Kean terdengar nada suaranya begitu senang padahal Kean tahu itu acara Perayaan Pernikahan Natalia dan Steven.
"aku tak mau dikatakan tak bisa move on darimu, ajaklah kekasihmu itu Vinne. acara kami tak akan menerima tamu jomblo." kata Natalia dengan nada dingin namun bibirnya menyeringai tipis.
Natalia seakan ingat bagaimana cara mendapatkan bukti kejahatan Vinne, saat ini Natalia harus membalas Vinne terlebih dahulu karna Ia tahu tipe Vinne yang sangat dendam padanya.
"Lia kamu salah paham, aku tak menyukainya sama sekali." bantah Kean.
"aku tak butuh penjelasanmu, aku udah muak dengan tingkahnya yang sangat menempelimu. bukankah kau juga memintaku menurut padanya kalau tidak aku tak akan mendapatkan hatimu walau sedikit aja? berarti kalian saling menyukai kan?" senyum miring Natalia seakan menusuk balik Kean dengan ucapan Kean sendiri yang pernah di tujukan pada Natalia.
"apa karna itu? aku saat itu tak tahu kalau Vinne sangat membencimu, aku hanya menganggapnya teman. waktu itu aku memintamu untuk menurut padanya itu karna dia adalah orang yang mempertemukan kita." bela Kean terdengar begitu tulus sekali.
Natalia tersenyum mengejek, "aku tak butuh pembelaanmu. intinya kau harus membawanya ke acara itu kalau tidak berarti kau memang terlibat dengan Vinne untuk menjatuhkanku." kata Natalia.
"apa maksudmu Lia? kenapa ancamanmu begitu?...Lia sepertinya kita harus bicara empat mata, bisakah kita bertemu di Bar seperti biasa? aku rasa terlalu banyak kesalahpahaman diantara kita." bujuk Kean.
"maaf..? aku sudah menikah dan tak butuh hiburan itu lagi, apalagi Bar itu tempat kesenangan Vinne juga penyiksaan yang di lakukannya disana terlalu membekas di pikiranku. aku tak sudi memasuki tempat itu lagi."
"kalau begitu kita bertemu di luar bagaimana?" tanya Kean lagi merayu.
Natalia malas menanggapi Kean lagi langsung mematikan panggilan Ponselnya namun Kean masih gigih menghubunginya dan Natalia langsung masukkan lagi nomor itu dalam daftar hitam sehingga tak bisa lagi menghubungi Natalia seperti nomor sebelumnya.
demi bicara dengan Natalia, Pria busuk itu rajin mengganti nomor dan Natalia bisa merasakan obsesi Kean semakin tinggi untuk memilikinya entah dari segi Harta atau untuk menjaga harga dirinya saja yang jelas Kean tak sungguh-sungguh mencintai Natalia.
Natalia tak mau mengganti nomor karna Nomor itu adalah satu-satunya peninggalan kedua Orangtuanya.
"Kalau ada Pria yang pantas aku cintai itu seharusnya hanyalah Kak Steven aja." batin Natalia lalu menoleh ke samping tempat tidurnya.
"ahhh!" Natalia melompat kaget melihat Steven berbaring dengan cara yang berkelas menopang kepalanya dengan sebelah tangannya.
"dia menghubungimu lagi?" tanya Steven.
"i--iya? ehh? tunggu..? darimana Kakak tahu dia menghubungiku Lagi?" tanya Natalia terkejut menyadari pertanyaan Steven.
"hmmm! aku pernah mengangkat panggilannya saat kamu tidur, apa kamu marah Alia?" tanya Steven.
Natalia mengerjabkan matanya, "mana mungkin."
"benarkah?" senyum tampan Steven dan Natalia mengangguk.
"aku udah menghubungi desaigner ternama di Kota kita untuk memberimu gaun malam terindah saat acara Perayaan Pernikahan kita." kata Steven serius mengalihkan perhatian Natalia.
Steven tak mau Natalia tidak nyaman dengan pertanyaannya, Ia berjanji akan melindungi Natalia dengan caranya dan Steven juga merasa memiliki kesempatan untuk menggapai hati Natalia yang kini telah lepas dari belenggu ikatan Paman angkat-Keponakan angkat.
Sebenarnya Natalia yang senang memanggil Paman padahal seharusnya Ia memanggil abang atau kakak sejak dulu.
.
di Tempat lain,
Vinne yang dapat ajakan dari Kean menyeringai licik.
"baguslah dia sendiri mengundang Kean jadi Kean membawaku karna tak ada teman." senyum percaya diri Vinne.
Vinne lupa ketika Kean marah-marah mengatainya begitu kekanakan dan tak tahu diri padahal memang faktanya seperti itu namun Kean juga tak berkaca kalau dirinya tak berbeda jauh dengan Vinne.
Itu penyebabnya mereka sangat serasi bagi Natalia, entah apa yang Natalia suka dari Kean saat itu sampai Ia berakhir tragis.
"kalau begitu aku harus menyiapkan pakaian yang mewah untuk acara itu." senyum lebar Vinne.
Vinne tak memperdulikan Ayah Kandungnya yang mengalami delusi, Vinne malah semakin bersemangat mendengar ocehan Agung tentang kesuksesannya dan Natalia mati juga hancur berkeping-keping tak bisa mendapatkan hati Kean juga kehilangan Perusahaan.
"Papa tenang aja..! semua akan terjadi sesuai dengan impian Papa." senyum jahat Vinne merancang rencana busuk untuk menjebak Natalia.
Jika Vinne menggunakan cara untuk mempermalukan Natalia maka di Tempat lain Natalia juga mencari bukti kejahatan Vinne yang terus menyiksa nya di Bar malam itu.
.
Natalia di temani oleh Steven yang menyamar ke Bar.
"Kakak yakin tak sibuk?" bisik Natalia.
"hmm! sangat yakin, kakak beruntung memiliki Asisten terbaik seperti Alga." jawab Steven dan Natalia tersenyum.
"kalau begitu ayo kita beraksi!" bisik Natalia lagi.
"hmm." jawab Steven.
Natalia dan Steven di izinkan masuk ke Bar dengan menunjukkan ujung tahun kelahiran mereka sehingga percaya kalau keduanya bukanlah anak dibawah umur.
KAN lumayan uangnya Wkwkwkkw
kalo bisa sambil Live video ( jadi ga bisa apa² mereka berdua Wkwkwk 🤣)
Tapi kalo muka Tembok meh BEDA
aku mampir lgi😊