NovelToon NovelToon
DEWI ASIH Dan Delapan Petualang

DEWI ASIH Dan Delapan Petualang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mata Batin / Ahli Bela Diri Kuno / Ilmu Kanuragan / Pulau Terpencil
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Sebelum membaca novel ini, diharapkan membaca novel BUHUL GHAIB, sebab ini ada hubungan dengan kisah sebelumnya, agar tidak bingung.

kisah Delapan orang bersahabat yang melakukan pertualangan ke sebuah pulau yang terkenal dengan keindahannya, tetapi bencana tiba-tiba memporak-porandakan rencana mereka karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelekaan, sehingga mereka terdampar disebuah pulau yang berbeda.

Dipulau itu mereka mengalami kejadian demi kejadian yang mengerikan dan membuat mereka harus bertahan hidup dari sebuah rahasia misteri yang sangat mengerikan.

sanggupkah mereka keluar dengan selamat? ikuti kisah selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode-18

Ular Raksasa itu menegakkan tubuhnya hingga setinggi 4 meter.

Mulutnya ternganga lebar dan ia menggeliat dengan cepat, lalu bersiap untuk mengambil sari murni dua pemuda tersebut.

Saat bulan tampak berubah merah da-rah dan langit tampak semakin gelap, sosok Ular Siluman itu mulai menarik Sari murni kedua pemuda itu, dan...

Praaaaaang....

Sebuah lemparan tombak yang mengenai sisik keras dari makhluk iblis tersebut.

Sosok itu tersentak kaget dan merasakan tombak itu laksana batang korek api yang sangat begitu kecil baginya.

Dengan gerakan cepat ia menoleh pada seseorang yang telah mencoba mengganggu ritualnya.

Tampak dua orang wanita muda sedang berkacak pinggang menatapnya dengan wajah sedikit memucat, tetapi berusaha untuk menjadi berani.

Ssssshhhhsssss.....

Suara desisan yang terdengar begitu menggema dari mulut makhluk mengerikan itu.

Ia menatap marah dengan sorot mata yang tajam. Ia menukikkan kepalanya untuk menyambut dua wanita muda yang sudah membuatnya sangat marah.

Keduanya berlari kencang dan berpencar untuk mengecoh Ular Siluman tersebut, sedangkan para manusia primitif masih dikuasai oleh rasa mabuk sehingga tidak begitu perduli dengan kondisi yang ada.

Siluman Ular itu merayap dengan cepat dan mengejar Emy yang saat ini sedang berlari bagaikan seekor semut belaka.

Wuuuussh...

Siluman Ular berhenti tepat didepan Emy dengan tubuh tegak dan ludahnya menjulur bersiap menelan sang gadis.

"Kau terlalu ikut campur urusanku. Mungkin aku akan menjadikanmu sebagai camilan sebelum kedua pria itu menjadi tumbal," ucap sang Siluman Ular dengan tatapan yang mengerikan.

Sementara itu, Indira berbalik untuk naik kepanggung dengan membawa tombak untuk memutuskan ikatan tali yang mengikat kedua rekannya.

Ia bergerak cepat, dan...,

Kraaas....

Ujung tombak meretas tali yang mengikat tubuh Darmadi, dan pemuda itu bergegas bangkit, lalu disusul.oleh Yudi.

Emy menatap.sang Siluman Ular dengan gugup, tetapi ia mencoba untuk memberanikan dirinya. "Apakah kau serius ingin menelanku? Tubuhku terlalu kecil, dan dagingku juga pahit, tidak ada enak-enaknya," ucap Emy, ia mencoba mengulur waktu untuk ketiga rekannya turun dari panggung penjagalan.

Siluman Ular itu mendesis. Tanpa mengindahkan Emy, ia membelit tubuh wanita itu dengan gerakan yang begitu cepat.

Kini tubuh Emy terbeli dan diangkat ke udara setinggi 3 meter.

"Kau kira kau dapat mengelabuiku? Kau tidak berbakat untuk hal itu!" bisik Sang Siluman Ular dengan senyum liciknya.

Emy terlihat ketir dengan ucapan sang Siluman Ular. Tetapi ia tau jika ketiga sahabatnya sudah terbebas dari ikatan penjagalan.

Saat bersamaan, sang Siluman Ular menggerakkan ekornya, lalu menghantam panggung hingga membuat ketiganya terpental ke bawah.

"Jangan kalian fikir dapat selamat dari perangkapku?" sosok itu menggerakkan kepalanya dan bersiap hendak menelan Emy secara utuh, dan...,

Jleeeeek...

Sebuah anak panah menancap ditubuh sang Siluman Ular.

Sssssssshhhhssss....,

Suara desisan yang menyakitkan terdengar jelas dimulut sang ular. Hewan melata itu mengendurkan belitannya dan membuat Emy terjatuh melayang dari udara.

Yudi yang terpental tak jauh dari Emy bergegas bangkit dan berlari, lalu menangkap tubuh rekannya hingga tidak menyentuh tanah.

Keduanya terjatuh dan bergulingan, lalu saling pandang dan bergegas bangkit, sebab beberapa orang suku primitif mulai tersadar dari mabuknya dan mencoba mengejar mereka, tidak ada waktu untuk saling bertatapan ala film India.

Sementara itu, sang Ular Siluman meregangkan ototnya dengan sangat keras, lalu anak panah tercabut dengan lesatan yang cukup kencang dan terlepas dari tubuhnya.

Darmadi berlari menuju Indira dan berusaha menyelamatkan gadis itu dari buruan para pria primitif yang saat ini juga terkena sihir oleh sang iblis.

Keduanya berlari mencari jalan keluar dari jeratan para manusia kanibal tersebut.

Sedangkan Emy dan juga Yudi berlari menuju arah berbeda, karena jarak antara Darmadi dan Indira sangat terentang jauh dengan posisi mereka, sehingga membuat keadaan harus berpencar arah.

Sosok Siluman itu menatap seorang wanita cantik yang saat ini sedang berdiri diatas sebuah batu penjagalan dengan pedang panjang ditangannya.

Ia terlihat begitu anggun dengan tatapan berkharisma.

Sesaat sang Ular Siluman menyemburkan api yang berkobar dari mulutnya dan bersiap menghanguskan sang wanita cantik.

Tetapi gerakannya sangat begitu gesit, lalu ia merentangkan kedua tangannya, dan sebersit cahaya jingga keluar dari ujung pedangnya yang dengan cepat menyambar kobaran api tersebut, lalu terlihat gulungan yang sangat dahsyat dan membuat api tersebut bergerak cepat berbalik menyerang sang Ular Siluman.

Duuuuuuaaar....

Sebuah dentuman yang sangat kuat terdengar begitu nyaring dan membuat sang Ular Siluman terpental.

Saat bersamaan, satu sosok Ular berukuran jauh lebih besar berwarna hitam pekat menyambar tubuh sang Ular yang saat ini sedang terluka para, dan segumpalan asap hitam membawanya pergi.

Diwaktu bersamaan, tampak manusia primitif mengejar Emy dan Yudi yang berusaha kabur melalui lorong goa yang mana waktu itu membawa mereka dari tepi hutan.

Sedangkan Darmadi dan Indira berlari menembus dinding pembatas dengan cara memanjatnya dan mereka harus terlempar kedalam hutan.

Darmadi dan juga Indira berlari menyusuri hutan yang sangat gelap. Terdengar dari arah belakang suara derap lari yang bergemuruh yang menandakan jika ada yang mengejar mereka.

Braaaak...

Indira terjerembab diatas tanah. Kakinya tersandung sebuah benda yang tergelatak dan tanah.

"Aaaaarrrgh....," ia mengerang kesakitan. Darmadi yang mendengarnya, terpaksa berbalik arah, lalu mengandalkan instingnya untuk menemukan rekannya tersebut.

Suara derap langkah cepat terdengar semakin dekat. Indira mencoba mera-ba benda yang menjadi sandungannya. Didalam gelap, ia dapat merasakan jika benda itu adalah tengkorak manusia, dan ia melemparkannya begitu saja.

"Hah!" pekiknya ketakutan, dan hal itu didengar oleh Darmadi yang bergegas menuju ke arahnya.

Sebuah cengkraman dipergelangan tangannya membuat Indira kembali terlonjak kaget.

"Ini aku, tenanglah!" ucap Darmadi setengah berbisik.

Saat bersamaan, tampak samar para manusia primitif yang menggunakan tombak ditangannya sudah sangat dekat. Keduanya bersembunyi dibalik sesamakan, akan tetapi, Indira menarik tulang pa-ha yang sudah menjadi kerangka itu untuk dijadikan senjata.

Orang-orang primitif itu menghentikan pengejarannya. Mereka tampak mengedarkan pandangannya untuk mengendus aroma tubuh korbannya.

Keduanya tampak diam menahan segala ketakutannya, hingga Indira merasakan hewan melata penghi-sap darah bergerak memanjat kakinya.

Ingin rasanya ia berteriak saat ini juga, tetapi manusia primitif itu lebih mengerikan dibanding oleh seekor pacat yang inginkan da-rahnya.

Wanita muda itu tampak gemetar menahan rasa takutnya, dan saat bersamaan, salah satu manusia kanibal itu merasakan aroma tubuh mereka begitu dekat.

Pria itu bergerak perlahan menuju ke arah persembunyian mereka. Lalu mengarahkan ujung tombak ke arah keduanya.

Wuuuusssh...

Darmadi mene-kan tubuh Indira agar condong kebelakang untuk menghindari hujaman ujung tombak milik pria kanibal itu.

Merasakan ujung tombaknya tak mengenai sasaran, pria kanibal itu sedikit terkecoh dan memtuskan untuk pergi.

~Maaf untuk kanibalismenya jika terlalu mengerikan. Author terinpirasi dari berbagai suku kanibal yang masih bertahan dinegara ini, tetapi kisah ini author ambil dari sebuah sekte yang berkembang di India dan masih ada sampai sekarang. Maka setiap penggambarannya menurut literasi yang ada.

1
Susi Akbarini
waahhhh..
kok berhenti ceritanya...
mna lanjutannya????
Siti H: kehabisan ide authornya bun.. sabar ya
total 1 replies
🏖⃟⃞🌺 𝐉𝐑
𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐢𝐧𝐢
🏖⃟⃞🌺 𝐉𝐑
𝐚𝐤𝐮 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐨𝐧 𝐥𝐠𝐢.
𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐜𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐧𝐠𝐤𝐥𝐢𝐧𝐠..
V3
si Asih kmna sich , kok gak nongol-nongol LG ❓❓❓🤔🤔🤔🤔
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
iyavlah.. bang guntur kan bisa tau yg ngga kita tau
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
was was pasti nya ya. serem ih
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
ada apa ya.. kok mencurigakan
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
wiih seru pasti nih
V3
smg ja Edy bisa menyelamatkan semua orang-orang itu , terbebas dr orang-orang kanibal dan cepat keluar dr pulau itu
Heri Wibowo
itu pasti bule pernah masuk kampung makanya tahu buah kecubung
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
masa iya orang barat tau kecubung nieeh di tempat q bukan cuma kecubung hijau hitam pun ada ada yg mauuuuu?
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: udh buat obat mertua q TPI daunya di rebus.. ekekwkkkkk
Ai Emy Ningrum: 🙄🙄 udah dicobain blum tuh kecubung2 nya...💃🏻💃🏻
total 2 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
apa iru loa yahhh
hahaha 4 biji masih di bagi lagi hahahahaa
Tiah Fais
semoga Edy bisa meyelamat kan kedelapan sahabat dan juga Lee dan kawan ny
Susi Akbarini
moga2 edi dapat mengumpulkan lee dan 8 petualang..
dan mereka daoat nyebrang dengan selamat..
❤❤❤
V3
lanjutkan kak 😘😘
Ai Emy Ningrum: siyap /Good/
total 1 replies
V3
si Bule rusuh bgt sich 🤦 mo mengantar kan nyawa nya nih
Tiah Fais
lanjut kak
Ai Emy Ningrum
empat biji mana kenyang ,minimal 4 kilogram atuh makan buah loa nya 🤣🤣🤣🤣 🍈🍈🍈🍈
Ai Emy Ningrum: sodara jauh pokok nya mah,ga keitung lah 😹
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: masih sodaraan sama leeleelawar kali yaak dia /Slight/
total 16 replies
Heri Wibowo
lanjut
Siti H: 😘😘😘😘😘😘
total 1 replies
Heri Wibowo
perjuangan darmadi CS belumselesai.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!