Awalnya Zhea berpikir bahwa perasaannya selama ini kepada dokter tampan putra sulung Will dan Alea—Nathan Willy Coopers hanya perasaan kagum biasa. Namun kenyataannya Zhea salah!
Perasaan itu nyatanya adalah perasaan cinta sejak pertama kali mereka bertemu. Dan siapa sangka seiring berjalannya waktu, perasaan cintanya malah semakin tergila-gila untuk mendapatkan balasan cinta dari dokter nan dingin bernama Nathan itu.
“Aku sudah tergila-gila mencintaimu, Dr. Nath! Dan aku akan berjuang untuk mendapatkan cintamu dan membuatmu berhenti menganggapku sebagai anak kecil. Bahkan meski aku harus bersaing dengan wanita yang kau cintai!” ~Zheara Zaen Xavier~
Akankah Zhea berhasil mendapatkan balasan cinta dari Nathan? Ataukah Zhea harus merelakan cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23. Salah Sasaran
...“Maaf, kami sudah salah paham kepadamu dan membuatmu sampai berakhir seperti ini.”...
...“Benar, seharusnya kami mencari tahu terlebih dahulu kebenarannya baru bertindak. Namun, apa yang kami lakukan semalam malah kebalikannya.”...
Sebagai pria sejati mereka harus tetap mengakui kesalahannya, meskipun dalam keadaan tidak menyukai orang tersebut. Bahkan rasanya ingin sekali Rayden dan Levi memukul wajah Nathan sekali, tetapi mereka harus bisa menahan diri dan meminta maaf dengan setulus hati.
“Tidak masalah, karena ini hanya sebuah kesalahpahaman saja. Lebih baik jadikan kejadian ini sebagai pembelajaran kedepannya untuk tidak langsung main tangan sebelum kebenarannya jelas.”
Tidak ada alasan bagi Nathan untuk tidak memaafkan perbuatan Rayden dan Levi, sebab disisi lain dia juga mengerti alasan mereka melakukannya. Mereka hanya ingin melindungi orang yang dicintainya dan membuatnya selalu bahagia.
“Dengar, Nath! Mungkin ini hanya terdengar seperti alasan kami membenarkan perbuatan kami padamu. Akan tetapi, kau harus tahu bahwa kami tidak akan pernah membiarkan Zhea terluka sedikitpun. Sebab kau tahu sendiri, Zhea terpisah dari kami semua selama 13 tahun lamanya. Dia berjuang hidup sendirian sejak kecil sampai kami menemukannya,” ungkap Rayden kembali mengingatkan tentang masa lalu Zhea.
(Bagi yang belum mengetahui bagaimana kehidupan Zhea sebelumnya baca saya Xavier family Season 5: Cucu Kembar Sang Mafia).
“Dan sampai kapanpun penyesalan kami tidak pernah tergantikan dengan apapun. Dimana kami seharusnya menyadari bahwa Zhea sebenarnya masih hidup saat itu, tapi setelah 13 tahun malah Shea yang mengungkapkan semua kebenarannya. Kau tahu bahkan penyesalan kami tidak bisa digambarkan dengan apapun di dunia. Jika seluas langit, aku rasa lebih luas dari itu dan jika sedalam samudra, bahkan lebih dalam lagi dari itu.” Levi kembali menambahkan.
“Bahkan setelah kami bisa kembali berkumpul seperti ini, Zhea tidak pernah meminta apapun dari kami semua. Dan kau tahu apa permintaan pertamanya?” ujar Rayden, “Dia hanya ingin dijodohkan denganmu. Namun, hebatnya cucuku dia mengatakan semua kebenarannya bahwa kau sudah memiliki kekasih. Padahal dia bisa saja menyembunyikannya dan memaksa untuk tetap di jodohkan denganmu,” sambungnya membanggakan bagaimana sikap bijak Zhea.
“Harusnya itu menjadi permintaan yang sangat mudah mengingat dia adalah putri dari Zaen Der Levi dan cucu dari keluarga Xavier. Namun, dia hanya meminta kesempatan untuk memperjuangkan cintanya kepadamu. Jujur saja, Nath! Kau pria yang sangat beruntung karena dicintai oleh putriku, Zhea! Aku jamin kau akan menyesal suatu hari nanti jika terus menolaknya seperti ini,” ujar Levi yang tidak berniat memberikan ancaman sama sekali, tapi dia memberikan sebuah peringatan.
Nathan hanya bisa terdiam mendengarkan semua itu, tapi bukan karena dia tengah mengabaikan perkataan mereka. Nathan tengah berusaha memikirkan semua perkataan itu dengan penuh pertimbangan agar kelak dia tidak menyesali apapun yang menjadi keputusan terakhirnya.
“Kami percaya dengan penilaianmu, Nath! Putra dari William Coopers pasti akan mengambil keputusan dengan mempertimbangkan dalam segala hal, bukan hanya karena perasaan dan emosinya saja,” ujar Rayden seraya menepuk bahu Nathan cukup keras, hingga membuatnya sedikit meringis kesakitan.
Ingat, Ray semalam kau dan Levi baru saja menghajarnya habis-habisan dan sudah pasti sekarang seluruh tubuhnya babak belur. Rayden malah tanpa dosa menepuk bahunya dengan cukup keras, jelas membuat Nathan meringis kesakitan saat itu juga.
“Awas saja, kalau kau sampai benar-benar menyakiti putriku. Akan aku patahkan stiap inci tulang dalam tubuhmu itu. Camkan itu!” Ini baru ancaman sesungguhnya yang Levi lontarkan, “Dan hari ini kami berdua yang benar-benar akan menjadi Babysitter-mu, Khusus hari ini!” Levi menekankan kalimat terakhirnya.
...****************...
Beralih pada Zhea yang masih berusaha membujuk Grandma dan Mommy nya untuk membiarkan dia saja yang merawat Nathan mulai hari itu juga. Namun, Zhia dan Lucia tetap pada keputusannya bahwa hanya hari ini Rayden dan Levi yang akan tetap merawat Nathan.
Sedangkan seterusnya Zhea boleh yang merawatnya sendirian. Bahkan Zhia dan Lucia melarang Zhea pergi jauh dari mereka agar tidak mengganggu Rayden dan Levi dalam menjalankan hukumannya.
Perhatian mereka teralihkan ketika Shea berjalan menghampiri mereka dengan penampilan yang sudah sangat rapi. Rupanya Shea akan pergi bermain bersama dengan teman-temannya yang lainnya, sekaligus mengurus kepindahan kuliahnya.
“Mom! Grandma, Shea mau pergi main dulu ‘yah?” pamit Shea pada Zhia dan Lucia.
“Jangan pulang kemalaman, Okay?” ujar Lucia mengingatkan.
“Of Course, Mom!” balas Shea, “Apa kau mau ikut, Zhe?” Shea menawarkan saudari kembarnya untuk pergi bersama.
“Tidak! Aku harus mengawasi Grandpa dan Daddy, takutnya mereka membunuh Kak Nath secara diam-diam,” tolak Zhea yang sontak mengundang gelak tawa Zhia dan yang lainnya.
“Ya, sudah kalau begitu! Aku pergi dulu semua, Bye bye!” Shea melenggang pergi dengan riangnya.
...****************...
Begitu keluar dari Mansion kediaman Xavier, Shea memang tidak menyadari sama sekali bahwa ada seseorang yang tengah mengawasinya dari kejauhan. Bahkan pria itu terus mengikuti Shea sampai disebuah jalan yang cukup sepi. Baru Shea menyadari bahwa ada seseorang yang terus mengikutinya, melalui salah satu kaca mobil yang terparkir di tepi jalan.
Tampak Shea hanya mendengus kesal, tanpa memperlihatkan sedikitpun rasa ketakutan di wajahnya. Bahkan dia terlihat merasa kesal, karena moodnya jadi berantakan setelah mengetahui ada yang menguntitnya.
“Keluarlah, aku tahu kau terus mengikutiku sejak tadi! Apakah ada yang ingin kau katakan padaku?” seru Shea yang tidak ingin membuang waktu meladeni penguntit itu.
Siapa sangka pria itu benar-benar keluar dari tempat persembunyiannya, dengan memakai topi dan masker agar wajahnya tidak mudah di kenali. Lalu pria itu berkata dengan angkuhnya, “Apakah kau wanita itu, Zheara Zaen Xavier?”
Bersambung....
Up yang banyak 🙏🙏🙏