Inez, seorang perawat lansia,yang dulunya gadis yang berjuang demi mandiri, tidak mau di biayai ibunya, karena marah pada ibunya yang selingkuh, dan menyebabkan ayahnya meninggal dalam kecelakaan setelah tahu ibunya selingkuh.
Saat dirinya menjadi perawat lansia, bernama kakek Wijaya, dia sangat menyayangi Inez, saking sayangnya, kakek Wijaya menjodohkan Inez dengan Angga cucunya, tapi Angga sudah memiliki kekasih sejak dulu.
Bagaimana kelanjutannya hidup Inez? apakah Angga bisa membuka hatinya untuk Inez?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LOVENESIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Angga pun keluar dari kantor pengacara Syarif. Diikuti oleh Inez. Dengan Sengaja, Angga tak membantu Inez membuka pintu.
Angga malah menutup pintu, sehingga Inez kepalanya terjedot pintu, karena menunduk terus.
"Aduh!"
Melihat itu, Angga tidak menghiraukan dia pun langsung pergi.
Inez pun di bantu oleh seorang lelaki bernama Wahyu, untuk membuka kan pintu.
"Silahkan, nona! kenalkan nama saya Wahyu, saya dulunya adalah Asisten Kakek Wijaya, sekarang saya adalah Asisten Nona"
"Baik, makasih pak, bukankan anda pernah ke panti?"
"Iya pernah, dan kita juga sempat bertemu, sebelum Kakek Wijaya meninggal dunia"
"Iya betul, mungkin kakek saat itu sudah merasa sudah waktunya, aku merasa bersalah jika, wasiat kakek ini tidak di jalankan" ucap Inez.
Wahyu dan Inez berjalan berdampingan sambil diskusi soal wasiat itu.
"Kakek Wijaya, sangat menyayangimu, karena kamu mau merawat masa masa sulitnya dia".
"Tapi itukan, pekerjaan aku, akupun di gaji, itu sudah cukup bagiku pak! tidak lah perlu kakek Wijaya, memberi Wasiat seperti ini, seolah, aku ini mempermainkan satu keluarga Wijaya".
"Aku juga tidak tahu Non, apa tujuan Kakek Wijaya, tapi gimana lagi! ini sudah berkekuatan hukum, kamu dan tuan Angga harus menikah, jika tidak maka Tuan Angga akan miskin selamanya"
"Itulah, aku ini, tidak tahu apa apa! kenapa aku jadi korban?"
"Maka dari itu, aku sebagai Asisten akan membantu melindungi anda, sudah aku siapkan 5 penjaga untuk anda"
Wahyu pun bersiul, datanglah 5 penjaga itu, dengan badan kekar.
"Apa ini?"
"Ini adalah protokol, keselamatan, untuk pewaris keluarga Wijaya, dan ini pesan terkahir yang di amanatkan Kakek Wijaya pada saya, yaitu melindungi anda"
"Astaga, kakek! kita baru kenal 1bulan setengah, tapi kebaikan Kakek, tidak bisa aku balas, sudah terlalu banyak kakek memberi aku keuntungan, baiklah, aku akan bekerja sesuai keinginan kakek! aku akan menikah dengan Angga dan aku akan kembalikan semua Warisan ini".
"Tapi pak Wahyu, kenapa sudah menikah, seluruh harta ini untuk Angga saja! Agar aku bisa langsung cerai!"
"Tidak bisa nona, isi Wasiat harus sesuai, makanya tugas ini, akan terus berjalan hingga usia pernikahan anda dan Tuan Angga 20 tahun"
"Ya tuhan, kenapa hidupku begini ?"
"Maafkan kakek Wijaya melibatkanmu"
"Sudahlah,mungkin sudah takdir, yang penting 20 tahun kan?"
"Iya Nona"
"Baiklah! selama itu aku akan jaga diri, kamu juga harus jaga aku"
"Iya nona, itu sudah pekerjaan saya, sekarang ayo saya antar anda ke rumah Wijaya"
"Maksudnya?"
"Anda akan menikah dengan Tuan Angga, maka anda harus tinggal di rumah Wijaya, agar kita lebih cepat mempersiapkan pernikahan ini"
"Baiklah, tunggu aku di sini! kalian jangan ikut kerumahku! jika ibuku tahu, bahwa aku terikat seperti ini, takutnya ibuku memanfaatkan aku untuk kekayaan ini"
"Baiklah nona"
Inez langsung menuju halte BIS dan dia langsung naik jurusan ke Toko kue ibunya.
Inez langsung masuk dan ke kamar toko.
"Eh, kamu mau kemana lagi Inez?"
"Aku ada pekerjaan baru ibu"
" pekerjaan apa Inez?" tanya bu Anita
"Pekerjaan, eumm,.. jadi ART di rumah orang kaya ibu"
"Kamu menginap di sana?"
"iya ibu!"
"Baiklah hati hati, minggu depan, tanggal 20 ibu akan menikah dengan Doni, kamu datang ya?"
"Iya ibu,terserah ibu"
Koper ditarik tarik, Inez kembali ke kantor Syarif dengan menggunakan Ojek online.
Saat turun dari ojek , pak Wahyu langsung menghampiri dan membantu mengangkat koper Inez.
"Ayo nona, naik Mobil ini"
"Baik pak Wahyu"
Inez di bawa ke Rumah Wijaya, dan dia akan menjadi Nona muda disana.
20 menit perjalanan.
Mobil pun berhenti.
Rumah mewah seperti istana, berada di hadapan Inez.
lnez pun masuk dan di antar Wahyu, saat sampai di dalam, Inez di sambut oleh semua pelayan termasuk di sambut oleh Arya, Sinta dan Angga.
Tidak seperti tadi, Arya dan Sinta ketus, sekarang mereka memberi senyuman manis, dan menyapa.
"Selamat datang menantu pilihan Ayahku, kamu akan kami jaga dan istimewakan, silahkan masuk, inilah rumah Kakek Wijaya, yang sekarang akan kamu tempati" ucap Arya.
Berbeda dengan keduanya, Angga sangat jutek dan ketus, dia tak menyapa ataupun memandang Wajah Inez.
Dalam hati Inez,
"Baguslah jika Angga jutek padaku, setidaknya aku lebih leluasa untuk tak ada di rumah ini, meski aku sudah menikah"
"Nona Silahkan duduk di sini, saya akan memberikan, Uang untuk anda dalam bentuk ATM, silahkan di Ambil, ini hak Anda" ucap Wahyu.
"Tidak pak, aku tidak mau"
Lalu Wahyu membisikan.
"Anggap saja ini gaji Anda Nona!"
"oh , ya , saya terima"
Lalu pak Arya berbicara pada Inez.
"Di rumah ini ada banyak aturan, kau tidak bisa seenaknya keluar masuk rumah ini, meski kau sebagai pewaris tunggal"ucap Arya
"Ya dan Aturan rumah tangga, semuanya atas izinku! kamu tak bisa membantahku" ucap Sinta.
Dalam hati Inez!
"Pantas saja, kakek Wijaya membawaku masuk ke dalam keluarga sombong ini, kakek Wijaya ingin aku mendidik mereka menjadi orang baik! jika bukan karena Kakek, aku sudah kabur dari lama, dan mereka akan miskin" ucap Inez.
Pak Arya pun bangun dan membawa surat pernikahan.
"Ini adalah berkas berkas pernikahan, silahkan kau isi semua, jika sudah selesai maka kau baru boleh tahu dimana kamarmu"
"Baik pak!"
Meski Wahyu adalah Asisten Inez tapi, dia tak bisa melawan perintah Arya, karena Arya masih menjabat di perusahaan.
"Kamu Angga cepat kerjakan surat pernikahan ini"
"Tapi Pah?"
"Tidak ada tapi tapi, cepat isi" bentak Sinta Sang Ibu.
Dalam Hati Angga,
"Hidupku akan sengsara bersama wanita miskin ini" ucap Angga.
Angga masih bersikeras menolak pernikahan, karena Inez adalah Wanita miskin.
Meski dia di rawat kakek Wijaya, tapi kesombongannya mirip dengan Papa dan Mamanya.
2 jam kemudian,
"Aku sudah selesai"
"Aku juga" ucap Angga.
"Baiklah, Bi Ninik, bawa Nona muda ini ke kamar di atas yang tadi sudah dibersihkan"Ucap Sinta
"Baik Bu".
Inez pun di tuntun dan di antar ke kamarnya.
Saat pintu di buka, ternyata kamar yang di pakai Inez, adalah bekas gudang, masih banyak sofa jelek dan berdebu di sana, di sebelah kanan, sudah ada kasur kecil untuk di tiduri Inez.
Ibu Ninik pun pamit.
"Makasih ya Bi, kamar ini bagus".
"Iya nona"
Bi Ninik pun pergi, dan menutup pintu.
"Wah memang songong keluarga Wijaya ini, tapi tidak Apa apa, demi kakek tenang di Surga, aku akan menuruti mau kakek, tenang saja Kek! aku akan selalu melaksanakan perintah Kakek!"
Inez pun membuka kopernya dan memajang foto ketika di Panti bersama kakek Wijaya, karena perjalanan Inez dengan Kakek Wijaya tidak hanya sampai di sini, perjalanan Inez dengan
keluarga Wijaya akan berlangsung selama 20 tahun bahkan selamanya.
"Tenang saja Kek! Inez akan menjalani ini kek! ini sih ga ada apa apanya, Inez akan menjaga Harta kakek, untuk keturunan Kakek! jika bukan Dari Inez maka mungkin bisa dari orang lain, pokonya Inez akan jalankan wasiat kakek"
Apakah Inez akan selamat?