Kembar 3 Genius Putra Sang Mafia Amnesia

...“Chia, Hiks! Maafkan aku … Hiks! Dan terima kasih kau sudah membesarkan anak-anak kita dengan baik. Hiks … Maaf, aku belum bisa menepati janjiku untuk menjemputmu kembali bersama anak-anak kita. Maaf, karena aku melupakanmu dan anak-anak kita selama ini. Dan aku sungguh berterima kasih kau sudah bertahan sampai sejauh ini, tidak bertindak gegabah demi anak-anak kita.”...

Setelah memastikan ketiga putra kembarnya masuk melewati gerbang sekolah, Chia pun kembali masuk ke dalam mobilnya begitu juga dengan Liana. Begitu mobil Chia meninggalkan area sekolah, Glenn pun keluar dari tempat persembunyiannya menatap ketiga anak kembar yang ternyata adalah putra kandungnya sendiri dengan Chia.

“Tuan, kami sudah membereskan mereka semua sesuai perintah anda!” Fay kembali untuk melaporkan bahwa mereka sudah menyelesaikan tugasnya, tentu saja bersama dengan Savian.

“Eeeh … Apakah anda baru saja menangis, Tuan muda? Apakah terjadi sesuatu saat kami pergi?” tanya Savian yang menyadari adanya sisa air mata di pipi tampan Glenn.

“Tuan muda—”

“Aku sudah mengingat semuanya sekarang!” ungkap Glenn yang berhasil memotong perkataan Fay yang sempat khawatir karena Tuannya hanya terdiam beberapa saat.

“Apa maksud Tuan muda ….” Fay tidak dapat melanjutkan kata-kata, ketika Glenn menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan yang belum sempat terlontarkan.

“Ya, aku sudah mengingat semuanya tanpa terlewatkan sedikitpun. Bahkan aku mengingat dengan jelas saat Javas menyerang ku dan juga Cain secara bersamaan tepat sebelum ledakan besar itu terjadi,” ujar Glenn yang membuat Fay dan Zavian seketika terdiam tak percaya ingatan Tuannya telah kembali sepenuhnya.

“Syukurlah, Tuan sudah mengingat semuanya! Kami sell menunggu waktu seperti ini datang, dimana anda mengingat semuanya sebelum mereka semakin menguasai klan AGRAROZE dan AGRA Group,” ucap Fay yang malah terlihat sangat bahagia.

“Benar, kita tidak perlu lagi mengikuti perintah mereka,” imbuh Savian yang saling berpelukan dengan Fay merayakan kembalinya ingatan Tuan mudanya.

“Kenapa kalian terlihat bahagia? Bukankah kalian merasa takut kalau ingatanku telah kembali, secara tidak langsung kalian juga telah mengkhianatiku selama ini.” Perkataan ketus Glenn berhasil meruntuhkan kebahagiaan Fay dan Savian.

“Jujur kami terpaksa melakukannya, sebab jika kami menolak maka mereka juga akan mengurung kami seperti mereka mengurung Jivin dan yang lainnya. Namun, jika kami mengikuti perintah mereka maka kami bisa ditempatkan di sisi anda dan melindungi anda secara langsung. Asalkan perintah mereka tidak untuk menyakiti anda, maka kami siap dianggap sebagai pengkhianat,” ujar Savian yang pasrah jika Glenn memang menganggapnya sebagai pengkhianat.

“Kami siap menerima hukuman apapun yang nantinya anda berikan kepada kami yang terpenting sekarang anda sudah mengingat semuanya. Dengan begitu anda bisa mengetahui siapa musuh anda saat ini.” Fay menambahkan, dia bahkan dengan tulus mengatakan semua itu.

Glenn sontak terdiam setelah mendengar perkataan Fay dan Savian. Jika yang dikatakan Fay dan Savian benar, maka alasan mereka berkhianat bisa Glenn terima. Ditambah Glenn juga harus menyusun anak buah dan membangun kekuatan dan kekuasaannya lagi dari nol yang bisa membantunya menjalankan rencana yang dia persiapkan.

“Baiklah, aku akan memberikan hukuman pada kalian nanti! Untuk saat ini aku akan memberikan kesempatan pada kalian untuk membuktikan bahwa kalian berdua memang selalu berdiri di pihakku.” Pada akhirnya Glenn mau memberikan kesempatan pada Fay dan Savian untuk membuktikan kesetiaannya selama ini.

“Terima kasih banyak, Tuan muda! Anda sudah berkenan memberikan kami kesempatan, kami berjanji akan menerima hukuman apapun yang anda berikan nantinya. Untuk sekarang kami merasa puas dengan anda yang mau menerima kami kembali,” ujar Fay.

“Benar, Tuan muda! Kami akan melakukan perintah anda berikan sebaik mungkin mulai detik ini,” imbuh Savian. Mereka berdua bahkan langsung bersujud di kaki Glenn, karena terlalu bahagia bisa mendapatkan kesempatan untuk membuktikan kesetiaannya.

“Bagus, kita bahas tentang ini nanti! Untuk sekarang aku harus menepati janji pada anak-anakku, sebelum mereka marah besar seperti Mamahnya,” ujar Glenn yang sontak membuat Fay dan Savian saling melempar pandangan satu sama lain. Ingat, Fay dan Savian tidak mengetahui apapun tentang hubungan Glenn dan Chia sebelumnya, apalagi tentang kehamilan Chia saat sebelum pertarungan itu berlangsung.

...****************...

Beralih pada Triple K yang kini sudah berada di dalam kelas menatap iri pada anak-anak lain, dimana ayah dan ibu mereka sudah datang untuk memeriahkan acara menyambut hari ayah.

Sementara Papah mereka belum menunjukkan batang hidungnya, bahkan setelah kini mereka semua sudah dikumpulkan di lapangan karena acara perlombaannya akan di mulai. Perasaan khawatir, takut dan cemas tentu saja memenuhi hati dan pikiran Triple K saat itu. Jika tahu bahwa sang Papahnya tidak akan menepati janji lagi, Triple K lebih baik meminta Zafran atau sam untuk datang.

“Apakah Papah benar-benar tidak akan datang?” gumam Killian dengan wajah tertunduk sedih, melihat anak-anak lain yang sudah bersiap dengan ayahnya masing-masing.

“Papah pembohong!” celetuk Kaisar dengan kesal.

“Siapa yang sedang kalian katai pembohong, hmm?”

Sebuah suara bariton yang terdengar tidak asing seketika mengejutkan ketiga anak kembar itu. Mata ketiganya langsung berbinar saat melihat kedatangan Papahnya dengan penampilan yang sangat luar biasa. Bahkan sebagian orang tua dan guru jelas mengenali Glenn sebagai Ceo sekaligus pemilik dari AGRA Group, perusahaan terbesar dalam segala bidang.

“PAPAH!”

Ketiga anak kembar itu langsung beranjak dari tempat duduknya dan menghamburkan tubuh mereka ke dalam pelukan sang Papah. Glenn hampir saja terjungkal ke belakang, karena ketiga putranya yang terlalu bersemangat begitu mengetahui dirinya datang menepati janjinya.

Bersambung....