" Akh Sakit, lepaskan tanganku pak. "
" Diam! dan jangan pernah memanggil saya dengan sebutan pak karena saya tidak pernah menikah dengan ibumu."
Gadis itu bungkam mendengar bentakan dari pria dewasa yang kini sedang menyeret nya dengan kasar menuju sebuah ruangan bawah tanah yang terlihat gelap dan amat menyeramkan. di ruangan tersebut hanya terdapat sebuah sel dan satu meja lengkap dengan dua kursi yang terlihat usang. Pria itu melempar gadis tersebut ke dalam sel tahan dengan kasar hingga sang gadis jatuh tersungkur kemudian mengunci sel tahanan dari luar.
" Aaaaa... " gadis itu berteriak karena di dalam sel tahanan itu banyak sekali kecoa dan tikus.
" Aaaaaa... lepaskan saya pak, tolong."
Sementara sang pria hanya tersenyum puas sambil memainkan kunci gembok yang ada di tangannya.
" Mengapa anda tega terhadap gadis kecil yang tidak berdosa seperti saya. "
" Hahaha... tidak berdosa katamu? justru semua ini terjadi karena dosa yang telah kau lakukan."
Dosa apakah??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindasarie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fakta Mengejutkan
Keesokan harinya, seperti biasa saat Daisy membuka mata sudah ada bi Ina yang menunggu nya.
" Pagi non " Bi Ina menyapa Daisy dengan tersenyum hangat.
" Pagi " Daisy menjawab dengan wajah datar.
" Kenapa makanannya tidak di makan? " Bi Ina menanyakan soal makanan yang masih utuh di atas nakas belum tersentuh sama sekali
" Aku tidak lapar " hanya itu jawaban dari Daisy.
" Ya sudah, tapi kali ini sarapannya harus di makan ya non, tapi bibi akan siapkan air dulu untuk non mandi " Ketika bi Ina akan berlalu ke kamar mandi suara Daisy menghentikannya.
" Bi " Daisy memanggil bi Ina, ini yang pertama kalinya Daisy memanggil Bi Ina.
Dan bi Ina menghentikan langkahnya kemudian beralih menatap nona nya itu.
" Iya non, apa ada yang non butuhkan? "
" Ka..kapan pria itu pulang, bi? " rupanya Daisy menanyakan Sam, hehe..
Bi Ina tersenyum kemudian menjawab " kalau soal itu bibi kurang tau, non. Pasalnya tuan tidak mengatakan kapan ia akan kembali "
Daisy terdiam sejenak mendengar penuturan bi Ina " Kalau begitu apa aku boleh pulang ke rumahku bi? aku takut disini, aku takut bertemu pria itu lagi " Daisy berbicara dengan nada memohon.
" Maaf kan bibi non, bibi tidak berhak atas hal itu. Lebih baik non tunggu tuan kembali dan meminta langsung padanya " Bi Ina sebenarnya kasian terhadap Daisy. Tapi apalah daya dia hanya seorang pelayan.
" Kalau begitu, yang ada aku akan di siksa lagi bi. Atau bahkan di tiduri lagi dengan paksa olehnya. " Daisy menatap nanar kepada bi Ina.
" Non, jangan berfikir seperti itu. Berdoa saja semoga tuan terbuka hatinya "
" Hiks..hiks... aku mau pulang bi " Daisy kembali menangis, dan bi Ina kini sudah berada di dekat Daisy dan memeluknya. Daisy semakin menangis di pelukan bi Ina, dan Bi Ina mengusap usap punggung Daisy untuk menenangkannya.
" Sudah, semua nya akan baik baik saja non percaya sama bibi "
" Sekarang lebih baik non mandi dan sarapan ya " Bi Ina mengurai pelukannya. Dan Daisy hanya menganggukan kepalanya menjawab ucapan bi Ina.
Seperti biasa Daisy akan mandiri alias mandi sendiri. Dan bi Ina keluar untuk menyiapkan sarapan.
****
Sementara, waktu di Dubai lebih lambat tiga jam dari Indonesia. Jika di Indonesia menunjukkan pukul. 07.00 maka di Dubai baru menunjukan pukul. 04.00
Di sebuah hotel Atlantis di Dubai. Terdapat seorang pria dewasa yang baru terbangun dari tidurnya. Pria itu bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak lupa ia bersiap untuk melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim. Setelah selesai mandi dan berwudhu, pria itu membentangkan sajadah dan mulai melaksanakan solat subuh. Pria itu memohon ampun atas dosa besar yang telah ia lakukan kepada seorang gadis, Pria itu yang tak lain adalah Abrisam.
Setelah apa yang ia lakukan kepada Daisy membuat hatinya merasa tidak tenang. Ia benar-benar menyesali ke khilafannya. Untuk itu ia pergi ke Dubai sementara waktu untuk menenangkan hatinya yang di penuhi kegelisahan dan kemarahan. Untuk urusan pekerjaan ia serahkan kepada asistennya yaitu Alung.
Waktu Dubai kini menunjukkan pukul. 08.00 Sam berniat untuk mengunjungi taman yang dulu sering ia kunjungi ketika merindukan bunda Eliza dan berakhir bertemu dengan peri cantik nya yang kini entah dimana keberadaannya.
Sam telah sampai di taman itu, matanya meneliti sekitar taman yang sudah banyak sekali perubahan. Karena sudah 11 tahun ia tidak mengunjunginya lagi setelah peri cantiknya pamit untuk pulang ke Indonesia. Sam duduk di bangku yang ada di sana, ia kembali mengenang masa masa dulu. Setelah puas menikmati keindahan taman tersebut, Sam berniat untuk kembali ke hotel tempat ia menginap sebab semakin lama ia di sana, Sam kembali merasakan sesak di dadanya. Kekosongan dan kehampaan jiwanya kembali terasa karena kehilangan orang yang paling ia cintai.
Sam beranjak dari kursi dan melangkahkan kakinya meninggalkan taman itu. Akan tetapi, matanya menangkap seorang wanita paruh baya yang tidak asing dalam penglihatannya. Wanita itu sedang menemani anak kecil bermain. Sam menghampiri wanita tersebut untuk menanyakan suatu perihal.
" Permisi Bu " Sam menyapa wanita tersebut.
Wanita itu menoleh " Iya, ada yang bisa saya bantu? "
" Maaf menganggu waktu anda, apa saya boleh menanyakan sesuatu? "
" Silahkan "
" Apa ibu masih ingat dengan anak kecil perempuan dari Indonesia yang pernah ibu asuh 11 tahun yang lalu? " Sam menanyakan perihal Sisy, seperti sebuah petunjuk untuk Sam karena wanita tersebut adalah Sus yang mengasuh Sisy waktu itu, untung saja Sam masih mengenalinya.
Wanita itu mengernyitkan keningnya. " Anak kecil yang mana? pasalnya saya mengasuh anak bukan hanya satu atau dua tapi banyak karena memang itu pekerjaan saya "
" Anak kecil perempuan kembar, yang satu nya bernama Sisy " Sam menjelaskan.
Sus itu terdiam seperti sedang mengingat ingat. " Ah iya saya ingat " Sus itu mengangguk anggukan kepalanya.
Sam tersenyum senang karena sebentar lagi ia akan mendapatkan informasi jelas tentang peri cantiknya.
" Mereka putri dari Mr. Bramantyo dan Mrs. Dinda Oktavia "
Deg
Sam seketika membeku mendengar ungkapan dari Sus yang mengasuh peri cantik nya dulu.
" Ma..maksud anda? Bisa lebih di perjelas? " Sam masih belum percaya dengan pendengarannya.
" Anak kembar perempuan yang saya asuh 11 tahun yang lalu itu mempunyai nama Daisy dan Dailily. Namun mereka lebih akrab di panggil Sisy dan Lily.. Mereka putri dari Mr. Bramantyo dan Mrs. Dinda Oktavia " Sus itu menjelaskan secara detail.
Sam masih tidak percaya, kemudian ia merogoh saku jaket nya dan menunjukkan foto Pak Bramantyo " Apakah Mr. Bramantyo ini yang anda maksud? "
Sus itu menganggukan kepalanya " Benar sekali, beliau orang nya "
Jderrrrrr
Bak tersambar petir di siang bolong mendengar fakta mengejutkan itu. Sam benar benar tidak menyangka peri cantik yang ia cari selama ini ternyata ada di samping nya bahkan ia memperlakukan nya dengan buruk. Dan bahkan saat ini, mungkin peri cantik nya itu membencinya, sebab ia telah menghancurkan masa depannya dan memisahkannya dari kedua orang tua nya.
Sam masih terdiam dengan tatapan nanar. Sebelum suara Sus itu menyadarkannya.
" Apa masih ada yang perlu anda tanyakan? "
" Ti..tidak, terimakasih informasinya " Sam merogoh saku nya dan memberikan beberapa lembar uang kepada Sus itu.
" Terimakasih tuan, kalau begitu saya permisi " Sus itu pergi meninggalkan Sam yang masih diam mematung.
Itu artinya Lily yang sering di sebut oleh Albi itu saudara kembar nya peri cantik ku? lalu dimana saudara kembarnya itu?
Main tebak tebakan yuuu🤗
Gunung gunung apa yang suka berterima kasih?
Hayo ada yang tau? Tulis jawaban kalian di kolom komentar yaa💃