NovelToon NovelToon
Cintaku Di Kamu Tapi Jodohku Bukan Kamu

Cintaku Di Kamu Tapi Jodohku Bukan Kamu

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Dosen / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:350.2k
Nilai: 5
Nama Author: h.alwiah putri

kita memang tak tau siapa yang tuhan takdir kan untuk kita,namun kita bisa melabuhkan hati kita pada siapa. namun bagaimana jadinya jika ternyata hati dan takdir tak sejalan. Begitulah yang di rasakan oleh Aidan Arsyad Rafardhan,dia mencintai seorang wanita dan berniat akan melamar nya,namun bagaimana jadinya malah dia menikah dengan adik dari sang pujaan hati?

"menikahi orang yang di cintai memang impian,tapi mencintai orang yang di nikahi adalah kewajiban."

Aidan Arsyad Rafardhan

yukkk simak cerita lengkapnya di sini 👇

tinggalkan like,komen dan follow setelah membaca yah ☺️😆

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon h.alwiah putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 21. ke rumah mertua

"nepe mata lu ngeliat gue kayak gitu,mau gue congkel tuh mata."sentak Maureen pada Athar.

"Maureen."ucap Aidan.

"Tuh adik bapak ngeselin banget sih."

"Ngeselin apaan sih mbak orang dari tadi Athar diem aja."timpal Athar.

"Iye lu diem tapi mata lu tuh ngeliat gue kayak ngeliat apa gitu sinis banget."

"Mukanya emang kayak gitu dek,bukan judes tapi emang setelan pabriknya gitu."ucap Yumna.

Saat ini Maureen dan juga Aidan tengah berada di kediaman pak khalil, kebetulan karena weekend mereka pun memutuskan untuk datang ke sana.

Dari awal Maureen datang sampai sekarang,selalu saja Maureen dan Athar berdebat. Bahkan hal kecil pun mereka perdebatkan.

"Udah udah jangan berdebat terus,Athar baik baik sama Kaka ipar kamu. Jangan berantem terus."tegur umi Hafsah.

"Iya umi."

Maureen pun menjulurkan lidahnya pada Athar seolah mengejek jika umi lebih membela dirinya dibandingkan Athar.

"Maureen jangan kayak gitu."kini giliran Aidan yang menegur Maureen.

Maureen pun mengerucutkan bibirnya,sudah bahagia bahagia dia di bela oleh umi ehh suaminya malah membela adiknya.

"Umi..."rengek Maureen,lalu memeluk tubuh umi Hafsah dari samping.

Semua yang berada disana pun terkekeh dengan sikap Maureen. Sedari tadi memang mereka tak henti hentinya selalu tertawa,salah satu dari mereka pasti saja selalu membuat lelucon yang menambah warna pada kumpulan hari ini.

"Udah yok kalian pasti pada laper kan,umi dan Yumna mau masak dulu. Kalian ngobrol lagi aja lah."ucap umi Hafsah.

"Maureen gak di ajak nih umi."sindir Maureen.

"Gak papa biar Kaka sama umi aja yang masak kamu disini aja,takut cape kan."ucap Yumna.

"Enggak ah mending ikutan masak sama umi sama kak Yumna dari pada harus disini,di antara para bapak bapak,gak seru jokes bapak bapak ngebosenin."ucap Maureen.

"Enak aja bapak bapak,Athar masih muda yah."Athar yang merasa dirinya ada di tengah tengah para lelaki pun tak mau disebut bapak bapak,toh dia masih kecil.

"Sapa juga yang nyebut lo bapak bapak, bocil."

"Itu tadi mbak."

"Udah udah kenapa jadi debat lagi sih,ya udah ayo kalau kamu emang mau ikut masak. Biarkan para lelaki ini disini saja."ajak umi Hafsah.

Ketiga wanita itupun pergi ke dapur untuk memasak.

"Mau masak apa aja umi?"tanya Maureen sembari memakai aprone.

"Ayam balado,tumis buncis udang,tempe mendoan,sayur asem,tahu teri balado,sama capcay jamur."jawab umi Hafsah.

Maureen pun mengangguk,lalu mulai mengambil alat dan bahan untuk memasak menu yang tadi umi Hafsah sebutkan.

Maureen pun mulai fokus dengan masakan nya.

Tampak umi Hafsah dan juga Yumna terpaku melihat betapa lihai nya Maureen dalam memasak, apalagi saat menggunakan alat memasak itu sudah seperti chef profesional saja.

Memasak pun tak membutuhkan waktu lama karena kegesitan Maureen dalam memasak, bahkan umi Hafsah dan Yumna pun sudah seperti pembantu Maureen saja dalam memasak karena sebagian besar masak di lakukan oleh Maureen.

"Ayo semuanya kita makan."ajak umi Hafsah pada suami serta anaknya.

"Kok gak lama umi?"tanya pak khalil saat sudah berada di ruang makan.

"Enggak dong kan bertiga masak nya."

Mareka pun mulai duduk di kursi masing masing,para istri terlebih dahulu melayani suaminya.

Sama dengan Maureen. "Bapak mau pake apa?"tanya Maureen.

"Apa aja."

"Di denger denger kok dari tadi kalian bicara formal banget,Abang jadi kayak liag mahasiswa sama dosen nya,bukan suami istri."ucap faqih.

Aidan dan Maureen pun saling bertatapan,benar juga apa yang di katakan oleh faqih. Namun mau bagaimana lagi mereka berdua sudah terbiasa dengan panggilan itu.

"Benar apa yang di katakan Abang kamu Aidan, ubahlah panggilan satu sama lain biar hubungan kalian semakin erat, panggil seorang istri dengan kata yang romantis seperti yang di contohkan Rasulullah pada Siti Aisyah."timpal pak khalil.

"Iya bah, nanti Aidan sama Maureen ubah panggilan nya. Kita akan diskusikan ini."jawab Aidan.

Mereka pun mulai makan.

"Ini masakan kamu?"tanya Aidan melihat ke arah Maureen.

"Kenapa emangnya? Gak enak? Hehehe maaf semuanya kalau gak enak, Maureen gak tau apa selera kalian. Maureen juga baru sadar tadi gak sempet nanya sama umi dan kak Yumna."Maureen menundukkan kepalanya merasa tak enak dengan keluarga suaminya.

"Siapa bilang gak enak,ini enak banget nak. Sesuai sama selera kami."ucap pak khalil.

"Beneran Abah?"tanya Maureen di balas anggukan kepala oleh pak khalil.

"Heem enak banget dek,Kaka gak nyangka kamu bisa masak enak kayak gini the best pokoknya. Kapan kapan Kaka mau belajar masak sama kamu."timpal Yumna.

"Alhamdulillah kalau kalian suka."

"Pantas aja rasanya agak beda sama masakan umi biasanya,masakan kamu toh dek. Enak kok."lanjut faqih.

Maureen pun merasa bersyukur dan senang saat melihat keluarga suaminya menyukai masakan nya dan lahap memakan makanan itu.

Selesai makan mereka pun kembali ke ruang tengah. Dan tak lama Aidan mengatakan akan pulang.

"kalian gak mau nginep aja disini?"tanya umi Hafsah.

"Kapan kapan aja umi, Maureen sekarang lagi banyak tugas yang harus dikerjakan. Nanti kalau kita berdua lagi free dan gak sibuk kita nginep disini beberapa hari."jawab Aidan.

Aidan memang mengetahui kesibukan Maureen di kampus, meskipun Maureen tak bercerita padanya jika sedang banyak tugas di kampus tapi Aidan sudah mengetahuinya sendiri.

"Ya sudah,pulang dari sini kalian mau ke rumah pak Latif?"tanya pak khalil.

"Lihat sikon dulu bah,Aidan mau ngajak Maureen jalan jalan dulu. Tapi kalau Maureen mau kesana,kita akan kesana sekarang."ucap Aidan.

"Ya sudah hati hati di jalan nya,kapan kapan kesini lagi."ucap umi Hafsah di angguki oleh Maureen dan Aidan.

"Kalau gitu Maureen sama Aidan pulang dulu yah umi, assalamualaikum."

"waalaikumusalam warahmatullahi wabarokatuh."

Aidan dan Maureen pun pulang dari kediaman pak khalil.

"dek.."panggil Aidan,namun sama sekali tak di gubris oleh Maureen.

"dek."panggil Aidan lagi.

"adekkk."kini Aidan sedikit meninggikan suaranya.

Maureen celingak-celinguk mencari seseorang di dalam mobil itu.

"kamu manggil siapa?"tanya Maureen dengan polosnya.

"emang disini ada siapa lagi kalau bukan kamu."jawab Aidan.

Maureen pun menunjuk dirinya sendiri,dan di angguki oleh Aidan.

"kenapa tiba tiba manggil kayak gitu? Biasanya juga manggil nya pake nama."ucap Maureen.

"kata Abah kan kita harus ganti panggilan,jadi saya memutuskan untuk manggil kamu dek aja. Apa kamu keberatan?"tanya Aidan.

Maureen pun terdiam sejenak, sebenarnya sedari tadi Maureen menahan salting saat Aidan memanggil nya dengan sebutan 'dek'.

1
Nur Hidayah
bagus hiduup ditata dgn iman lainya ikut
Nur Hidayah
bpknya gak pasrah ama sang pencipta
sharvik
maureen jg klo mau pish hrs konsisten dong jg stlah d truti mlh skit hti . . .eh nnti tak jewer semua telinga Klian ya
sharvik
aidan jg dg seenak ht blang mnta wktu . kmpret dengkulmu ap . .lucu hdp sdh bhgia dg istri tp ttp mnta sdikit wktu untk mlupakan 🤜🤜🤦
Nanik Winarni
Luar biasa
Nanik Winarni
Biasa
Nur Hidayah
bpknya wkt bkn mauren lupa doa...
Nur Hidayah
ya klu safa uadah baik dr sononya klu mauren butuh org yang mendidknya biar adil
Nur Hidayah
apa salahnya mauren
Fitri Ani
Luar biasa
Nani Te'ne
Suka
Balqis_ marza16
terkuras sudah air mata ku, asli bikin mewek.
mewek, emosi, gregetan pokoknya jd satu.
linda yuliana
suka sama alur ceritanya bikin meliw yang baca
Anonymous
keren
aca
males
aca
uda pisah aja kasih aja tuh ke kakak saffa yg jalang sok merasa tersakiti kek korban playing victim mereka berdua cocok
aca
gampang amat balikan
aca
males wong Aidan aja tololllllllllll bkin cerai selesei
Sri Wahyuni
lumayan
Rheza Rheza
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!