Sahira Gadis cantik ramah dan murah senyum, namun tak banyak yang tahu di balik senyum manisnya, dia banyak menyimpan luka.
Terlahir dari keluarga kaya raya tidak membuat Sahira hidup bahagia, dia di abaikan oleh ke dua orang tuanya.
Sahira selalu di suruh mengalah dari adik perempuannya.
Kekasih yang sangat dia cintai ternyata sudah berselingkuh dangan adik kandungnya sendiri, dan itu di dukung oleh orang tuanya, tanpa melihat perasaan Sahira yang hancur
Dan lebih sakit lagi, Sahira di paksa menikah dengan laki laki yang tidak di ketahui asal usulnya.
Bagaimana kelanjutan kisah sahira, yuk.... Ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
"Mas, ini arena balap? " tanya Sahira berbinar.
"Mm... Kamu suka, sayang? " tanya Galang.
"Suka, aku ingin melihat mas balapan." sorak Bahagia Sahira.
Galang ikut tersenyum melihat tingkah sang istri, menurut Galang sangat lucu.
Sementara tidak jauh dari sana m, ada beberapa pasang mata sedang menatap penasaran ke arah mereka, dan ada juga yang menatap tajam bercampur kesal.
"Cewek mana yang di bawa Galang? " gumam Rio dalam hati.
"Perempuan gatal mana yang bisa mendekati Galang, gue ngak suka." marah Dini tak Terima melihat Sahira yang berpengangan tangan di depannya.
"Waahhh... Apa itu istrinya, ternyata dia tidak bohong." sorak Toni yang bahagia melihat Galang mengandeng tangan seorang wanita cantik, dan wajah Galang pun terlihat bahagia bersama wanita itu.
"APA!! loe bilang apa? " kaget Rio takut salah dengar.
"Hehehe... Galang bilang dia sudah menikah beberapa hari yang lalu." kekeh Toni.
"Haaa... Serius! " kaget Rio melirik sepupunya yang menahan marah.
"Ngak! ngak mungkin Galang menikah, apa lagi dengan cewek modelan begitu." marah Dini.
"Dih, apa hubungan sama loe, bahkan istri Galang lebih cantik dari loe, dan lihat pakaiannya, dia sangat sopan." cibir Toni, walau Dini adalah sepupu Rio, tapi Toni tidak pernah memandang itu, tidak perduli dia akan bermasalah dengan Rio sekali pun, berani mengganggu kebahagian sahabatnya, makan hadapi dirinya duluan.
"Siapa Lang? " tanya Rio penasaran dengan wanita di samping sahabatnya itu, tidak biasanya Galang berjalan bergandengan dengan wanita, biasanya dia akan risih di dekati wanita.
Namun kali ini, Galang nampak sangat senang di samping wanita itu dan tangan Galang tidak sedikit pun melepaskan genggamannya dari tangan wanita itu.
"Kenalin, istri gue." ucap Galang merangkul pinggang Sahira.
"Haiii... Gue Toni, sahabat Galang." Toni buru buru memperkenalkan dirinya dan tersenyum hangat kepada Sahira.
"Sahira." menyambut uluran tangan Toni dan tersenyum manis.
"Jangan tersenyum, sayang. Nanti dia suka sama kamu." posesif Galang.
Toni dan Rio melongo mendengar ucapan sahabatnya itu, tidak menyangka laki laki itu sangat posesif dengan wanita cantik itu, dan baru kali ini pula mereka melihat tingkah manja Galang.
Berbeda jauh dengan Dini, dia sangat kesal melihat wanita cantik itu, sungguh rasanya Dini ingin mencakar Sahira saat ini juga.
Bisa bisanya wanita itu merebut Galang darinya, padahal Dini sudah dengan berbagai cara mendekati Galang, namun Galang tidak pernah meliriknya sedikit pun.
"Gue Rio." ujar Rio turut memperkenalkan diri, tapi tidak mau bersalaman dengan Rio, bukan Rio tidak mau, namun melihat tatapan mata tajam Galang, Rio urung berjabat tangan dengan Sahira, tau laki laki itu akan mengamuk padanya.
"Sahira." sahut Sahira dan menatap sang suami sambil geleng geleng kepala.
Sahira pun baru tau klau Galang sangat posesif, namun dia suka dengan ke posesifan Galang itu.
"Loe, loe cewek yang nabrak gue waktu itu kan? " pekik Dini dan mendorong bahu Sahira, dia ingat pernah bertemu dengan Sahira.
Sahira menatap Dini kaget, dan jangan lupa tatapan nyalang Galang menatap Dini, dia tidak Terima istri cantiknya di perlakukan seperti itu oleh Dini.
"Ohh... Loe, dasar pikun, loe yang nabrak, loe yang marah, dasar aneh." cibir Sahira.
Sahira pun mengingat wanita Gila yang marah marah padanya saat itu.
"Kamu kenal dia, sayang? " kaget Galang.
Dini sangat kesal mendengar kata kata sayang yang di ucapkan oleh Galang kepada Sahira.
"Ngak, cuma dia pernah menabrak aku di minimarket, dia yang salah dia yang marah sama aku, agak lain memang." acuh Sahira.
"Ohh.. memang rada rada dia." acuh Galang tidak perduli dengan perasaan Dini.
Dini melotot mendengar ucapan Galang itu, dia pikir akan di bela oleh Galang, justru apa yang dia inginkan tidak sesuai fakta, Galang justru ikut mengatainya, sungguh membuat Dini makin kesal.
"Emang mas kenal sama dia? " tanya Sahira.
"Hanya sekedar kenal, di kenalkan Rio." cuek Galang yang memang itu kenyataannya.
Dini semakin melotot mendengar penuturan Galang itu, Galang benar benar tidak menganggap keberadaannya selama ini.
"Lang, kamu benar benar keterlaluan, padahal selama ini akun sangat menyukai kamu, tapi apa balasannya." ucap Dini sedih dan berkaca kaca.
"Itu sih perasaan loe sendiri, gue ngak bisa melarang orang suka sama gue, bukan loe doang yang suka sama gue banyak wanita di luar sana yang suka sama gue, tapi gue ngak! " tegas Galang.
Mak jleb...
Ucapan sarkas Galang itu sangat menohok di hati Dini, mata Dini sudah berkaca kaca menahan tangisnya.
"Lalu, apa arti kedekatan kita selama ini, bagi mu Lang? " tanya Dini dengan perasaan luar biasa sedihnya.
"Gue ngak pernah merasa dekat sama loe, gue selama ini hanya memandang loe adik dari Rio, itu saja. Dan loe sendiri yang kecentilan selalu mendekati gue, padahal loe sendiri sangat tau, klau gue risih di dekat loe." sarkas Galang.
Duarrr....
Bagai petir di siang bolong menyambar di hati Dini saat ini, dia malu sedih bayak rasa yang dia rasakan saat ini, hingga dia tak mampu berkata kata lagi.
Dini berlari dari hadapan mereka sendiri, dan Galang tidak perduli.
Sementara Rio hanya bisa menghela nafas, melihat tingkah sepupunya yang tidak bisa di bilangin itu.
Bersambung....
Haiii... Mamak up doble ya...
Jangan lupa like komen dan vote ya... 😘😘😘😘