Emanuel Abraham Lincoln seorang pria dewasa yang berumur 28 tahun merupakan CEO Dari perusahaan Besar yang bernama E,A Company
Emmanuel Merupakan suami dari seorang wanita cantik yang bernama Rossa, mereka sudah lama menikah dan di karuniai seorang
putra Yang Kini Berusia 2 tahun, putra mereka Di beri nama Kenzie Junior Abraham Lincoln.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alin26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang Ke Mansion Utama
.
Emmanuel benar-benar dikuasai emosi saat ini. Ia mencekik dan mencengkram leher Rossa dengan sangat kuat tanpa berniat ingin melepaskannya.
Rossa yang mendapatkan perlakuan seperti itu pun mulai kehabisan nafas. Wajahnya semakin membiru dan tubuhnya mulai lemas, tak berdaya.
Emmanuel yang menyadari jika Rossa hampir mati kehabisan nafas karenanya lantas segera melepaskan cengkramannya. Rossa pun jatuh terduduk dengan lemas di lantai.
"Katakan padaku. Apa kau yang sudah mengurung Kenzie di dalam sangkar?!" sentak Emmanuel berjongkok di hadapan Rossa sembari mencengkram kedua pipi wanita itu dengan sangat kuat.
Rossa pun hanya bisa mengangguk dengan perasaan yang sangat menyesal.
PLAK!!
Satu tamparan kuat mendarat di pipi mulus Rossa. Emmanuel benar-benar murka ketika mengetahui kenyataan bahwa Rossa begitu tega mengurung putranya sendiri.
"Kenapa kau melakukan ini, hah?! Kenapa?!" teriak Emmanuel dengan keras membuat Rossa mulai menangis.
"Maafkan aku, El. Aku menyesal. Aku mengurung putra kita karena aku pusing menghadapinya. Dia terus menangis dan merengek meminta untuk diantarkan ke kantormu," jelas Rossa terisak.
"Putra kita?! Dia bukan putramu lagi! Mulai sekarang kita berpisah dan Kenzie akan ikut denganku! Aku tidak ingin memiliki istri penghianat sepertimu! Benar apa yang dikatakan kedua orang tuaku selama ini bahwa kau itu wanita yang tidak baik! Seharusnya dari dulu aku mendengarkan kedua orang tuaku, tapi karena cintaku padamu yang begitu besar aku jadi buta dan bodoh! Kini aku sadar bahwa kau memang wanita yang tidak baik seperti apa yang dikatakan oleh kedua orang tuaku!" Emmanuel berdiri dan hendak melangkah keluar dari sana, akan tetapi Rossa menahan kedua kaki Emmanuel sehingga membuatnya tak bisa berjalan.
"Maafkan aku, El! Aku minta maaf! Aku tahu aku salah! Aku menyesal melakukan ini!"
"Minggir!" sentak Emmanuel menendang Rossa yang membuat Rossa langsung tersungkur.
Dengan perasaan yang menggebu-gebu, Emmanuel segera pergi dari sana, meninggalkan tempat yang sangat menjijikan itu.
Di lantai utama.
"Tuan ...." Han segera berdiri dari duduknya ketika melihat kehadiran Emmanuel. Kenzie? Anak kecil itu sedang tertidur pulas di atas gendongan Han.
"Han ...." lirih Emmanuel dengan mata berkaca-kaca.
Han yang melihat itu pun seketika terkejut. "Ada apa, Tuan? Kenapa anda terlihat sedih?"
"Rossa menghianatiku, Han. Dia berselingkuh dariku ...." Emmanuel mengaduh pada Han sembari menangis sejadi-jadinya.
Han yang mendengar itu lantas terkejut untuk kedua kalinya.
"Tolong aku, Han. Tolong bawa aku pulang ke mansion utama. Aku ingin bertemu dengan kedua orang tuaku dan meminta maaf pada mereka. Ternyata yang dikatakan oleh mereka memang benar, Han. Rossa bukan wanita yang baik untukku. Aku menyesal karena tidak mendengarkan ucapan mereka," lirih Emmanuel semakin menangis membuat Han merasa sangat ibah saat mendengarnya.
"Kalau begitu, mari kita berangkat sekarang juga, Tuan," ucap Han segera menyerahkan Kenzie yang sedang tertidur itu pada Emmanuel.
"Maafkan Papa, Nak. Papa lalai menjagamu," lirih Emmanuel mengecup kening Kenzie dengan sangat lembut.
Keduanya pun segera pergi dari mansion itu.
_________________________
Din! Dong!
"Aduh, siapa sih malam-malam gini datang bertamu," gumam Nyonya Leny seraya berjalan menuju pintu utama.
CEKLEK.
Nyonya Lenny membuka pintu dan bersamaan dengan itu matanya langsung terbelalak dengan kaget ketika melihat kehadiran Emmanuel yang datang bersama anak laki-laki di atas gendongannya.
"El?!" pekik Nyonya Lenny.
"Hikss ... Hikss ... Mami ...." Emmanuel langsung terduduk di hadapan Nyonya Lenny sembari menangis sejadi-jadinya.
Nyonya Lenny yang melihat itu lantas merasa sangat heran sekaligus khawatir. "El, ada apa? Kenapa menangis, Sayang?!" Nyonya Lenny segera berjongkok di hadapan sang putra.
"Maafkan aku, Mami. Maafkan aku. Ternyata yang kalian katakan itu memang benar. Rossa bukan wanita yang baik untukku," isak Emmanuel membuat Nyonya Lenny merasa ibah.
"Apa yang sudah dilakukan oleh Rossa pada putraku ini?" tanya Nyonya Lenny mengelus puncuk kepala Emmanuel dengan sangat lembut.
"Dia selingkuh dibelakang aku, Mi. Dia telah tidur bersama laki-laki lain," jelas Emmanuel semakin terisak yang membuat Nyonya Lenny sangat terkejut saat mendengar kenyataan pahit itu.
"Tolong maafkan aku, Mami. Aku menyesal karena tidak mendengarkan perkataan kalian. Aku sungguh menyesal," lirih Emmanuel.
"Dari dulu Mami sudah memaafkan kamu, Sayang. Walau pun kamu memutuskan untuk keluar dari keluarga ini, Mami tetap yakin bahwa kamu akan kembali pada Mami. Dan lihat lah sekarang, kamu benar-benar kembali pada Mami," ujar Nyonya Lenny membuat Emmanuel semakin menangis.
"Maafkan aku, Mi ...."
"Jangan meminta maaf lagi, Sayang. Mami sudah memaafkan kamu! Sudah cukup minta maafnya!" ucap Nyonya Lenny. "Ini putramu?" tanya Nyonya Lenny menatap Kenzie yang sedang tertidur dengan sangat pulas di atas gendongan Emmanuel.
Emmanuel pun mengangguk secara perlahan membuat Nyonya Lenny tersenyum. "Dia lebih tampan dari yang di foto."
"Foto?" Emmanuel mengerutkan keningnya.
"Hmm." Nyonya Lenny mengangguk. "Mami selalu meminta Han untuk mengirimkan foto Kenzie secara diam-diam. Sudah yuk, kita masuk! Papi pasti sangat senang melihat kedatangan kamu!" timpal Nyonya Lenny segera membantu Emmanuel berdiri.
Nyonya Lenny mengambil ahli Kenzie dari gendongan Emmanuel dan mereka pun hendak masuk ke dalam rumah, namun tiba-tiba saja mereka berdua langsung terdiam ketika melihat Tuan Charles yang sudah berdiri tegak di hadapan mereka.
Tuan Charles menatap Emmanuel dengan sangat tajam dan penuh dendam. "Mau apa kau datang ke sini lagi?!" sentak Tuan Charles membuat Emmanuel menundukkan kepalanya ketakutan.
"Pi ... sudah. El sudah menyadari kesalahannya," ucap Nyonya Lenny berusaha menenangkan Tuan Charles.
"Papi tidak sedang bicara padamu, Mi! Papi sedang bicara pada anak brandalan ini!" sentak Tuan Charles seraya melangkah ke hadapan Emmanuel.
"Pi ...." Emmanuel sangat ketakutan saat ini.
GREP!!
Emmanuel pun langsung terdiam tak kala Tuan Charles tiba-tiba memeluknya dengan erat. "Anak bodoh! Apa kau tidak tahu seberapa rindunya Papi padamu?! Kenapa kau baru pulang sekarang setelah tiga tahun sudah berlalu, hah?!"