Rubby tokoh antagonis dalam sebuah novel,terkenal sebagai bangsawan yang tak punya kekuatan dalam bidang apapun termasuklah sihir yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang.
Daripada itu ia lebih dikenal wanita tak tau malu karna menjadi tunangan putra mahkota.Setiap hari hanya menempel pada putra mahkota dan mempermalukan dirinya sendiri karna setiap saat putra mahkota hanya akan memberinya penolakan dan penghinaan.
Sebagai antagonis ia selau berupaya menyakiti pemeran utama wanita yang begitu dicintai putra mahkota dan banyak orang,termasuk Ayah dan tiga saudara laki-lakinya.Ia juga iri pada female lead yang begitu sempurna dalam bidang apapun tanpa ada celah.
Hingga Rubby sang antagonis berakhir dipenggal dihadapan semua anggota kerajaan termasuk ayah,ketiga saudaranya,putra mahkota dan juga didepan rakyat.Semua itu terjadi karna tuduhan meracuni pemeran utama yang tak pernah dilakukannya.
Hingga novel berakhir dengan Happy ending karna kematiannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu kaisar
"Baiklah mari kita akhiri ini"
Ruby berdiri di depan gerbang besar istana dengan tersenyum tipis dan penuh makna.
Seperti biasa tidak ada yang datang menyambutnya.Ya, padahal seharusnya sebagai putri mahkota ia harusnya diperlakukan dengan baik dan di perlakukan dengan sangat berharga,namun baik di dalam novel sekalipun Ruby tidak pernah di hargai atau di hormati ketika datang ke istana itu.
Karna semua orang membencinya karna menjadi putri mahkota yang tidak berguna dan jahat,semua orang menginginkan Amelia saudara angkatnya yang menjadi putri mahkota karna selain mempunyai hati yang baik bak malaikat, Amelia juga mempunyai kekuatan suci dari para dewa serta begitu hebat dalam banyak hal termasuk meracik obat yang sangat luar biasa.
"Ruby ini memang bodoh"
Gumamnya mengingat bagaimana kehidupan Ruby di dalam novel.
Setelah diam cukup lama ia akhirnya melangkah berjalan masuk ke dalam istana, tidak seperti biasa dimana ia akan berjalan masuk ke tempat biasanya jika ia mampir di istana yaitu tempat pangeran Felix.Ya,ia akan selalu mampir di kediaman Felix di istana setiap kali masuk ke istana.
Para pelayan berlalu lalang begitu saja mengabaikan Ruby yang saat ini tengah berjalan ke istana Kaisar,ia berjalan dengan elegan dan langkah tegas dengan tatapan yang lurus ke depan.Namun meski begitu, sebenarnya ia sedang memperhatikan semua orang yang begitu mengabaikannya seperti tak menganggapnya.
Para pelayan yang berlalu lalang justru menatap sekilas padanya kemudian berbicara sambil tertawa-tawa dan berbisik,ada beberapa pelayan yang tak segan menunjukkan rasa benci dan jijik terhadapnya,sama sekali tidak ada sikap menghormati justru hanya ada sikap merendahkan dan tidak peduli.
Bukan hanya mereka, ternyata para pengawal juga sama halnya, mereka ogah-ogahan untuk berbicara dan menyapanya setiap sampai di deapn pintu yang di jaga.
Ruby sama sekali tidak peduli,ia tetap berjalan dengan pandangan lurus ke depan.Terlalu malas baginya untuk sekedar membuka suara,apalagi ia juga tidak akan menginjakkan kaki di sana lagi kan?
Namun tiba-tiba...
BYURRR
"Aaaakh!"
Bukan Ruby yang berteriak, justru pelayan yang berteriak karena menumpahkan air ke pakaian Ruby.
Ruby terdiam bak patung di tempatnya dengan wajah datar tanpa ekspresi melihat pakaiannya yang sudah basah kuyup.
Pelayan itu nampak tersenyum tipis melihat hal itu,"Maaf ya nona saya tidak sengaja", ucapnya setelah itu tanpa rasa bersalah sedikitpun lagi berjalan melalui Ruby yang masih tak memberikan tanggapan."Mau jadi ratu dengan kemampuan mu,mimpi saja sana dasar tidak berguna,semua orang di istana akan membuat mu menderita hingga kau sendiri yang tidak akan betah", gumamnya berjalan dengan kelewat santai setelah menyiram putri mahkota hingga pakaiannya basah kuyup.
"Berhenti!"
Pelayan itu memutar bola matanya malas dan tanpa peduli ia sama sekali tidak berhenti,ia berjalan dengan tersenyum penuh kemenangan."Bahkan status ku lebih tinggi dari mu yang tidak bisa apa-apa"
"Kyaaa akhh!"
Pelayan itu berteriak kesakitan saat rambutnya tiba-tiba di tarik kuat dan dalam satu hentakan ia kembali ke depan Ruby dan langsung terperangah di depan kaki gadis beraura dingin dan menakutkan itu sekarang.
"Minta maaf sekarang dengan mencium kaki ku!"
"Apaah kau gil..."
Buk!
Sebuah kaki dengan alasan langsung melayang dan naik ke kepala pelayan itu hingga tertekan ke lantai,"Lakukan sekarang!",begitu dingin dengan auranya yang begitu kuat dan kejam.
Pelayan itu begitu marah dan kesal sekaligus kesakitan,"Sialan, singkirkan kaki mu dari kepala ku!",ia meneriaki Ruby yang masih menginjak kepalanya.
Ruby semakin menekankan kakinya di kepala pelayan itu hingga pelayan itu semakin meringis kesakitan.
"Beraninya kau meneriaki ku pelayan rendahan!"
Pelayan itu mengepal kuat tangannya,ia tiba-tiba tidak berdaya di depan Ruby sekarang padahal biasanya Ruby tidak akan sedikitpun melawannya,apalagi mempermasalahkan jika ia sampai melakukan kesalahan justru Ruby juga akan ikut meminta maaf karna menganggap dirinya juga salah.
"Kau masih tidak akan minta maaf?",
"Akkh sakit, baiklah-baiklah aku minta maaf tolong lepaskan aku!,"pelayan itu akhirnya menyerah karna merasakan kepalanya benar-benar kesakitan karena rambutnya di tarik begitu kuat tak tanggung-tanggung oleh Ruby hingga rasanya akar-akarnya ikut tercabut.
Cup
Ruby menarik wajah pelayan itu hingga bibir pelayan itu mencium kakinya.
Namun ia justru berdecak dengan begitu kesal dan tak senangnya,ia kemudian menghempaskannya kepala itu."Menjijikkan,kau mengotori tangan ku!,rambut mu bahkan begitu lengket seperti kotoran."Desisnya menahan jijik.
Pelayan itu terkejut sembari memegangi rambutnya,"Kenapa dia berkata sepeti itu,sejak kapan?"
"Jika aku kembali ke sini lagi dan aku melihat wajah mu,ingat bersihkan diri mu atau aku akan membunuh mu karna menganggu pemandangan dan kesehatan ku karna ketidakbersihan mu!", ucapnya masih dengan wajah jijik.
Beberapa para pelayan lain yang di sana terkekeh mendengarnya dan mulai menggosipi pelayan itu,bahkan mereka juga tak segan menyetawainya.
Pengawal yang ada di sana juga menahan tawa.
Namun para pelayan dan pengawal juga sama halnya, mereka heran dengan perubahan Ruby yang begitu drastis, mereka juga jadi tidak berani meski hanya dengan merasakan auranya.
"Lihat saja aku pasti akan mengadukan hal ini pada yang mulia ratu,agar gadis sialan itu fi berikan pelajaran",gumam pelayan itu mengepal tangannya kuat.
Sementara itu Ruby kembali melanjutkan langkahnya,ia masuk ke tempat kekaisaran dimana saat ini ada kaisar dan pengawalnya di sana.
Kaisar terlihat begitu terkejut melihatnya,ia sampai menaikkan alisnya dalam."Kau baru datang kan?,kenapa kau kemari duluan?",tanya kaisar dengan tegas dan tatapan tajam pada Ruby yang masih terdiam di tempatnya.
"Saya hanya ingin menyapa yang mulia terlebih dulu,salam pada kaisar dan ratu semoga selalu diberikan kesehatan dan panjang umur, maaf jika kedatangan saya menganggu ganggu waktu kaisar dan ratu",Ruby melakukan hal yang di lakukan orang-orang pada raja dengan berlutut dan menundukkan kepalanya.
Kaisar dan ratu itu tampak sangat heran dan terkejut dengan itu, mereka bahkan saling memperhatikan satu sama lain berfikir kalau mereka sedang salah.
Bukan saja hanya menghampiri mereka terlebih dulu,bahkan sekarang mereka menyadari nada bicara gadis di di depan mereka itu sekarang begitu berbeda, auranya juga begitu kuat.
Bahkan tatapan matanya tadi begitu tajam dan tegas tidak seperti biasanya yang pemalu dan tidak percaya diri.
"Apa yang kau inginkan,kenapa kau tiba-tiba berubah seperti ini?",tanya Kaisar setelah sedikit tenang dengan perubahan Ruby, namun ia juga bisa menebak akan sikap Ruby itu.
Ruby tersenyum penuh makna,ia merasa puas karna Kaisar itu memang terlihat pintar dan bijak.
"Yang mulia saya yakin anda juga tahu bagaimana hubungan saya dengan pangeran mahkota selama ini..."
"Jadi?
###
mg up nya lancar trs sampai tamat cerita nya thor g hiatus lg
lanjut lg Thor jgn ngegantung Certa....makin seru