Balas dendam seorang perempuan muda bernama Andini kepada mantan suaminya yang pergi karena selingkuh dengan janda muda kaya raya.
Tapi balas dendam itu tidak hanya kepada mantan suaminya, melainkan ke semua lelaki yang hanya memanfaatkan kecantikannya.
Dendam itu pun akhirnya terbalaskan setelah Andini membunuh dan memutilasi semua pria yang coba memanfaatkannya termasuk mantan suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tresna Agung Gumelar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Setelah sampai di tempat kerja, Andini seperti biasa menyiapkan beberapa makanan ke dalam etalase dan juga melayani beberapa pelanggan yang tidak terlalu ramai pagi ini.
Ketika ada waktu luang Andini mencoba Chat kepada Indra. Dia ingin menawari sesuatu kepadanya dan sempat merencanakannya dari semalam.
"Hai sayang, kamu lagi sibuk gak?"
Tanpa menunggu lama Indra langsung membalas chatnya.
"Iya sayang. Nggak terlalu ko, anak-anak lagi pada nulis mata pelajaran jadi aku lagi sedikit santai, tumben pagi-pagi udah chat saja, ayooo kamu kangen yaaa?"
"Kalau kangen sih nggak usah ditanya, aku itu mau ajak kamu nanti sore, kamu bisa gak kira-kira?"
"Ajak ke mana Din? kamu kan masih kerja kalau sore."
"Ada deh, nanti aku mau izin sama Bude gampang. Mau ya plis. Aku mau kasih kejutan buat kamu."
"Hmm kejutan apa sih? mendadak sekali."
"Yaudah kamunya mau apa enggak, jawab dulu?"
"Kalau aku bilang nggak mau nanti kamu marah pasti, yaudah iya aku mau."
"Nah begitu dong, nanti jam tiga sore kamu jemput aku ke sini ya ke warung!"
"Hmm. Oke deh yaudah kalau begitu nanti aku jemput ke sana sore."
"Oke, aku tunggu ya. Yaudah kamu semangat ngajarnya."
"Iya makasih, kamu juga semangat ya."
"Iya sayangku."
Setelah selesai chat, Andini melihat-lihat dan mengecek dealer motor terdekat di daerah situ lewat handphone. Rupanya dia sangat serius ingin memberikan hadiah sepeda motor untuk Indra.
Sambil melihat-lihat dealer, tak lama kemudian ada notif chat Jaka kepada Andini, sepertinya dia sudah mendapatkan informasi baru tentang Sandy Di apartemen semalam.
"Mbak Andin, aku udah setengah jam nih di sini di apartemen, tetapi aku cuma lihat mobilnya saja, bagaimana ya mbak Andin, sepertinya Sandy masih tidur deh kalau jam segini"
"Hmmm. Iya ya kepagian kayanya kamu. Itu kamu diam nya di mana?"
"Aku di kantin sih di lantai bawah sambil ngopi-ngopi."
"Kira-kira setengah jam lagi kamu bisa nggak nunggu di sana?"
"Bisa sih, tetapi setengah jam saja ya, soalnya kalau terlalu lama saya takut dicurigai juga sama orang-orang di sini."
"Iya Jaka, begini deh, kamu nggak usah ngojek saja dulu ya hari ini kalau bisa, pindah-pindah tempat saja kamu yang penting ke pantau kegiatan Sandy hari ini. Nanti saya kasih bonus tenang saja. Mau kan? "
"Hmmm. Yaudah deh mbak Andin kalau begitu, aku usahain dapet info terbaik ya hari ini, lagian aku lebih baik begini daripada ngojek nggak capek hehe"
"Hmmm dasar. Yaudah pantau terus saja ya!"
"Siap mbak Andin, kerjaan Jaka nggak akan ngecewain deh tenang saja."
"Mantap Jaka, yaudah nanti kabarin aku lagi saja ya, tapi ingat kamu harus tetap hati-hati."
"Oke mbak, siap terima kasih."
Jaka terus saja memantau dengan cukup serius karena dia takut kecolongan Sandy pergi dari apartemen itu. Dia sampai memesan satu gelas kopi lagi di kantin.
****
Obrolan Sandy dan selingkuhannya di dalam apartemen.
Sandy yang baru saja terbangun dari tidurnya mencari wanita selingkuhannya yang sudah tidak berada di sampingnya.
Wanita itu bernama Fika, dia adalah seorang mahasiswi jurusan ekonomi di salah satu kampus terkenal di daerah kota.
Usianya baru 23 tahun, Sandy sudah berhubungan dengan wanita ini sekitar 6 bulan yang lalu saat dia juga belum menikah dengan Lita dan masih dalam status suami dari Andini.
Jadi Sandy ini selingkuh dengan dua wanita sekaligus saat masih menjadi suami Andini. Apartemen di sini juga Sandy yang cicil perbulannya dari uang hasil tipu dayanya kepada Lita.
Akhirnya Sandy bangun dari tempat tidurnya kemudian mencari fika ke ruangan belakang, tetapi Fika tidak ada juga.
"Fika sayang, kamu di mana?"
Ucap Sandy dengan sedikit keras memanggil Fika. Akhirnya Fika menjawabnya dari arah kamar mandi.
"Aku ada di kamar mandi. Sebentar mas."
Setelah beberapa saat, akhirnya Fika pun keluar dengan wajah yang masih basah sambil mengelap mukanya dengan handuk kecil.
"Kamu gak ke kantor mas?, udah siang loh ini."
Tanya Fika sambil berdiri di depan cermin.
"Males ah. Nanti aku bertemu Lita lagi di sana, mending aku di sini sama kamu, biar fikiran aku juga tenang."
Sandi menjawab sambil memeluk Fika dari belakang.
Fika langsung membalikan badannya dan menatap Sandy.
"Kamu nggak boleh begitu mas, inget loh kita masih butuh Lita, mending mas minta maaf gih sama dia, baikin dahulu hatinya, memang mas mau berpisah dengannya tanpa punya apa-apa? mas masih serius kan sama rencana kita?"
"Nanti lah jangan sekarang, aku masih kangen sama kamu." Sandy yang sambil membelai rambut Fika.
"Kalau mas sayang sama aku, mas nggak boleh anggap enteng masalah semalam, inget loh mas, Lita itu bukan wanita bodoh, dia pintar, jangan mentang-mentang Lita cinta mati sama kamu terus dia bisa ngalah terus, dia pasti melawan lama-kelamaan."
"Iya juga sih, terus mas bilangnya bagaimana nanti? dia pasti masih marah terhadap emas"
"Ya kamu kasih surprise apa ke yang dia suka, yang penting mas bisa minta maaf terus hatinya Lita luluh kembali."
"Oke deh kalau begitu. Pinter juga ya kamu emmmm."
Ucap Sandy sambil mencubit pipinya Fika.
"Yaudah sana mandi gih terus berangkat."
"Kamu udah mandi memang?"
"Belum sih baru cuci muka saja barusan. Hehe"
"Dasar, bisa saja nyuruh orang mandi tapi kamu sendiri belum."
"Lah kan aku nggak kemana-mana hari ini mau ke kampus udah telat."
"Hmm. Yaudah kita mandi bersama kalau begitu yaa ayooo!"
Sandy langsung menggendong Fika menuju kamar mandi.
"Mass ih gamau, lepasin."
Fika berteriak walaupun sambil tertawa, sampai akhirnya mereka berdua sampai di dalam kamar mandi.
Sandy langsung menyirami tubuh Fika dengan aliran air dari shower kamar mandi. Sampai seluruh tubuhnya basah dan Baju tidur Fika yang tipis menjadi terlihat transparan saat ini dan membuat Sandy sangat tergoda.
Sampai akhirnya Mereka berdua melakukannya di bawah guyuran air shower.
***
Saat ini sandy sudah memakai pakaian rapi dan siap untuk berangkat ke kantor. Fika sedikit merapikan kerah kemeja Sandy sambil berbicara.
"Nanti kalau sudah sampai di kantor, jangan lupa kabari aku ya!"
"Siap sayang, makasih ya kamu itu selalu membuat hati ini selalu tenang, aku sangat mencintaimu."
"Iya aku juga mencintaimu mas."
"Kamu nggak kemana-mana kan hari ini?"
"Enggak sih, tapi mas aku ingin belanja."
Fika yang mulai manja dengan sedikit cemberut.
"Hmmm memangnya uang yang mas transfer kemarin sudah habis?"
"Masih ada sih tetapi kurang, aku ingin ganti handphone, udah jadul banget tahu handphoneku hmm."
"Nanti saja sama mas ya belinya, kamu hari ini di sini saja jangan ke mana-mana."
"Gamau ah, aku bete kalau seharian di sini terus, aku pengen jalan keluar."
"Hmmm yaudah nanti mas transfer lagi ya, udah jangan cemberut."
"Sekarang ah. Kamu kan suka lupa."
"Hmm Bawel ya."
"Ayooo cepetan! aku hitung sampai sepuluh nih Satu, Dua.."
"Iya ini mas transfer hmmm."
"Nah gitu dong, ini baru namanya mas Sandy yang paling ganteng sedunia."
Pujian Fika sambil mencubit-cubit pipi Sandy.
"Nggak usah gombal."
Jawab Sandy sambil membuka m-banking di handphonenya.
"Beneran tau serius"
"Udah jangan berisik dulu, nanti mas salah transfer coba"
"Hmmm iya iya."
Setelah selesai melakukan transfer, Sandy pun pamit sambil mencium kening Fika, dan dia langsung berjalan menuju lift untuk menuju lantai bawah.
Sandy juga sempat melewati Jaka di depan lorong kantin, mereka sempat bertatapan tetapi Sandy tak begitu serius hanya menganggap Jaka orang biasa yang duduk di kantin.
Ketika Sandy pergi dengan mobilnya. Jaka langsung mengikutinya berjalan dari belakang.
Jaka pun berbicara dalam hatinya sambil berjalan.
"Kampret nih orang, giliran lagi enak-enaknya santai malah pergi. Enak banget ya habis berantem sama yang tua tinggal dateng ke yang muda. Dasar orang kaya. Lah gua sampe sekarang masih saja jomblo boro-boro punya yang tua sama yang muda.
Orang-orang kaya gini nih yang memang harus dimusnahkan. Lama-lama kaum Jomblo makin banyak kalau manusia serakah begini masih ada. Hmmmm apaan sih ah jadi curhat sama diri sendiri gua.. Fokus Jaka fokus"
bisa saja. semangat./CoolGuy/
padahal di simpan disitu terus.
selama saya di perantauan, sakit di paksain sehat, lapar di paksain kenyang, ngantuk di paksain semangat,ada masalah di pendam, uang yang gak cukup di cukupin, dan berbagai hal lain./Frown/
tapi walaupun begitu saya mendukung Andini bijak, dan jujur tapi tidak terkejut juga karena alasan nya sama dengan saya.