Dia terlahir dengan dantian cacat. Meski demikian tekadnya kuat untuk menjadi yang terkuat. Sayangnya, ia diremehkan oleh anggota Klan-nya sendiri.
Dengan latihan fisik dan tehnik pernafasan Alam yang diajarkan oleh kakeknya, ia tumbuh menjadi Naga yang ditakuti langit dan bumi, membuat para tetua ingin menyingkirkannya.
Kemudian para tetua memutuskan mengirimnya ke Benua Qingyun untuk menjalani kontrak pernikahan.
Di sinilah kisah legenda dimulai ....
***Season Dua***
Xiao Yue secara tidak sengaja mencapai Ranah Tidak Diketahui, sehingga ia naik ke Domain Dewa meninggalkan Fang Yuan dan Putrinya.
Apa yang akan dilakukan oleh Fang Yuan? Akankah ia akan menuju Domain Dewa juga untuk membawa Xiao Yue kembali ke Dunia atau membawa Putrinya ke Domain Dewa dan hidup bersama dengan Xiao Yue di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mari Kita Lakukan
Xiao Yue sangat puas dengan pencapaiannya dan heran tak melihat suami sampahnya itu. Dia berpikir mungkin Fang Yuan sedang jalan-jalan bersama Xiao Long, karena kakaknya itu juga tak ada di kediaman Klan Xiao.
Xiao Yue membuka pintu kamarnya dan langsung melepas Hanfu yang ia kenakan, karena penuh dengan keringat saat berkultivasi tadi, tetapi saat ia menoleh ke arah tempat tidur ia terkejut melihat Pemuda tampan mimisan menatapnya.
“Aaaaaaaaa!” teriak Xiao Yue melompat ke arah pintu mengambil Pedangnya dan bersiap menebas pemuda tampan itu.
“Hei, apa yang kau lakukan?” Fang Yuan terkejut melihat reaksi Xiao Yue.
Dia menyadari, ternyata itu adalah suara Fang Yuan dan ternyata sosok dibalik penutup wajah dan bertopi caping bambu itu adalah Pemuda yang sangat tampan, membuat detak jantung Xiao Yue bergetar hebat.
“K-kakak Yuan mengintipku!” sahut Xiao segera menutup tubuhnya dengan hanfu yang ia lepas tadi.
“Hah, kau ‘kan istriku, tak ada yang salah aku melihat keindahan tubuhmu, begitu juga dengan milikku.” Fang Yuan geleng-geleng kepala dan berbaring kembali sambil memejamkan matanya.
“Bukankah lebih baik kita tunda dulu hidup bersama hingga lulus dari Akademi Kekaisaran? Kalau kita melakukannya sekarang, nanti malah menghambat Kultivasiku saat memiliki anak.” Xiao Yue telah mengenakan pakaian dan berdiri di sebelah tempat tidurnya itu, tetapi ia tak berani berbaring di sebelah Fang Yuan.
“Itu sih, gampang! Tinggal gunakan energi spiritual agar kecebong-ku itu tak mencapai stasiun-mu dan satu lagi, jangan bilang kalian hendak mengkhianatiku?” Fang Yuan membuka matanya dan melirik Xiao Yue yang berdiri dengan menundukkan wajahnya yang memerah.
“T-tidak! Aku cuma tak siap saja. Kalau kakak Yuan memaksa, ya sudah kita lakukan saja!” Xiao Yue duduk disebelahnya dan ia memain-mainkan jari tangannya karena gugup. “T-tolong lakukan dengan lembut!” ucap Xiao Yue hampir tak terdengar.
Fang Yuan menarik nafas dalam-dalam dan menelan air liurnya. Dia teringat dengan ajakan Fang Xiao saat mereka pergi ke sebuah kota dekat dengan Klan Fang dan kampret itu memasuki rumah bordil, menyewa wanita penghibur. Ketika keesokan harinya, Fang Xiao tak henti-hentinya bercerita kalau melakukan gulat di ranjang itu sangat nikmat sekali, membuat Fang Yuan hampir terjerumus; untung saja uangnya tak ada saat itu. Kalau mengajak istri-istri yang kesepian di Klan Fang, ia takut ketahuan—sehingga ia terlepas dari godaan setan yang terkutuk itu.
“Bolehkah aku menciummu!” bisik Fang Yuan sudah tak tahan lagi, dia masihlah lelaki normal—dalam situasi seperti ini pasti akan menjadi liar.
Xiao Yue yang gemetaran, karena gugup mengangguk setuju dan memejamkan matanya tak sanggup melihat apa yang akan dilakukan oleh Fang Yuan padanya. Karena ini adalah pengalaman pertamanya untuk berciuman.
Fang Yuan dengan segera menyambarnya seperti harimau yang kelaparan dan sesaat terdengar suara aneh oleh Penatua yang berada di luar kamarnya. Mereka tak tahu Fang Yuan ada di dalam, sehingga dua Penatua yang mengawasinya saling berpandangan.
“Anggap saja tak mendengarnya, itu biasa. Karena ia sedang memasuki masa penasaran dengan hal-hal begituan hehehe ....” Penatua itu tertawa pelan.
“Benar, saat masa remaja; aku pernah mengintip istriku melakukan itu sendiri di kamarnya hahahaha ....” Penatua yang satu lagi ikut tertawa.
“Sudah kita pergi saja, sepertinya Nona muda tak akan pergi ke mana-mana. Kalau dia tahu apa yang kita lakukan, nanti dia memarahi kita!”
“Betul! Tak elok mendengar yang ....” Kali ini mereka mendengar suara aneh lagi dan suaranya lebih keras. “Ah, ayo pulang ke rumah masing-masing. Aku jadi pengen bergulat setelah mendengar ini!" Penatua itu langsung menghilang, begitu juga dengan Penatua satu lagi.
***
“Aku tak menyangka akan senikmat ini, hehehe terimakasih Patriark telah mengirimku ke Klan Xiao ini,” gumam Fang Yuan dengan nafas tersengal-sengal berbaring di sebelah Xiao Yue setelah selesai bergulat.
Xiao Yue langsung berdiri dan menuju kamar mandi yang masih satu tempat dengan kamarnya itu.
Fang Yuan hanya menatap punggungnya dan tak berkata apa-apa. Dia tak tahu apakah Xiao Yue menyukai apa yang mereka lakukan atau tidak, karena ia tak mengucapkan sepatah katapun dan hanya mendes@h saja.
“Ah, aku merasa bersalah telah menghilangkan kesuciannya. Namun, bila ditunda-tunda juga mubajir saja," gumam Fang Yuan memejamkan matanya karena kelelahan.
Xiao Yue menangis dalam kamar mandi, karena kesuciannya telah hilang. Dia merasa menyesal menerima pernikahan ini hanya gara-gara diberikan Pedang Bulan dan Pill Duanzao.
Xiao Yue merasa kehidupannya kedepannya akan dibatasi oleh Fang Yuan dan kesulitan dalam berkultivasi maupun berteman dengan murid lain saat berada di Akademi Kekaisaran, belum lagi cibiran karena memiliki suami sampah yang tidak bisa berkultivasi.
Xiao Yue cukup lama berada dalam kamar mandi dan menangis tersedu-sedu hingga suara Xiao Long memanggilnya untuk makan malam.
“Bangunkan adik ipar juga, ya!" seru Xiao Long mengetuk-ngetuk pintu kamar Xiao Yue.
Xiao Yue akhirnya mengerti, kenapa Fang Yuan bisa berada di dalam kamarnya. Itu karena ulah kakaknya yang sudah akrab dengan Fang Yuan. Ya, mereka memang sama-sama sampah lemah dan wajar bisa akrab begitu mudah.
“Kakak Long, katakan pada ayah dan ibu kalau aku tidak makan malam lagi, begitu juga dengan Kakak Yuan. Dia sudah terlelap tidur,” sahut Xiao Yue.
Xiao Long merasa suara adiknya itu agak aneh, seperti habis menangis. Dia kemudian berfantasi liar, jangan-jangan Fang Yuan melakukannya dengan paksa, mengingat Fang Yuan dapat mengalahkan Li Yun dengan mudah saat di halaman Restoran Haohua tadi.
“Yue‘er ... kamu tidak kesakitan, kan? Apakah enak atau nyeri?” tanya Xiao Long pemasaran.
Xiao Yue mengkerut kan keningnya, kalau saja matanya tak bengkak. Maka ia akan menghajar Xiao Long habis-habisan, karena Kultivasi-nya jauh lebih tinggi darinya.
“Kakak bodoh! Bicara apa kau ini!” teriak Xiao Yue dan Xiao Long merasakan hawa dingin menusuk kulitnya.
“Hehehe ... dia marah. Berarti mereka sudah melakukannya. Ah, sungguh adik ipar tak sabaran, padahal Xiao Yue baru selesai berkultivasi,” gumam Xiao Long tertawa terkekeh-kekeh. “Yue‘er lanjutkan lah ronde kedua, jangan mau kalah darinya—gunakan energi spiritual-mu dan ambil kendali penuh, buat dia tak bisa berjalan besok hahahaha ....” Xiao Long langsung kabur dari pintu kamar Xiao Yue.
Xiao Yue hanya bisa mendengus kesal dan menarik selimutnya, tidur di sebelah Fang Yuan yang sebenarnya pura-pura tidur. Dia tak menyangka ternyata otak kakak iparnya rada-rada miring sedikit, ia malah mengajarkan ajaran sesat pada adiknya sendiri.
masak bacol kali