Dari Cinta Ke Obsessi

Jimmy terbangun dari tidurnya setelah beberapa bersitirahat di ranjang. Tubuhnya masih lemas, tapi suhu tubuhnya sudah normal seperti semula. Jangan salahkan dirinya yang berujung sakit karena kelelahan mencari Eun Hye saat gadis itu kabur. Jimmy panik sampai tak memperhatikan akan kesehatannya.

Bicara soal Eun hye, saat bangun, Jimmy tak menemukan gadis itu di kamarnya. Dia berfikir Eun Hye berada di kamar mandi atai di dapur, mengingat gadis itu sudah berjanji tak akan meninggalkannya. Tapi saat memutuskan untuk bangkit dan mencari Eun Hye, hal pertaman yang jimmy lihat adalah kamarnya yang sudah rapih dan bersih.

"Eun hye?" jimmy memanggil nama itu satu kali tapi tak ada sautan dari si pemilik nama." Eun hye?" jimmy mencoba untuk memanggil lagi tapi tetap tak ada jawaban, Jimmy tak mendengar suara gadis itu.

Jimmy pun keluar dari kamar lalu mencari Eun Hye yang mungkin berada di ruang tengah. Meski tempat itu tetap kosong. Dengan sedikit tertatih, langkah Jimmy di bawa ke dapur.

NIHIL

Jimmy mulai panik. "Eun hye!!! Kau dimana?"

Dia membuka seluruh pintu ruangan di rumahnya untuk mencari gadis itu. " Eun hye!!!!!!!!!"

Sampai dia sadar jika gadis itu membohonginya, Eun hye telah meninggalkannya. Itulah yang ada di pikiran Jimmy sekarang.

\*\*\*\*\*\*\*

Eun Hye pulang ke flanya , ya pagi-pagi tadi Eun hye keluar dari rumah Jimmy untuk pulang ke flatnya . Dia butuh tempat yang tenang untuk berfikir. Langkah apa yang kan dia ambil setelah dia menemukan rahasia yang Jimmy sembunyikan kepada dirinya.

Sesungguhnya Eun hye merasa takut dan juga terkejut begitu menemukan buku itu apa lagi setelah melihat isinya tapi sisi hati yang lain berbicara kepadanya Jika, Jimmy seperti itu karena kejahatan masa lalunya dan dia harus bertanggung jawab tapi di sisi Egonya memintanya untuk kabur sejauh mungkin dari Jimmy.

Sungguh Eun hye sangat delima. Apa yang harsu dia lakukan. Bertahan di sisi Jimmy atau malah memilih kabur meski tak mungkin Jimmy akan melepaskan dia dengan mudah bisa jadi Jimmy akan menemukan dia lagi dan dia akan mendapatkan perlakuan yang lebih dari kemarin .

Sekarang dia duduk termenung di dalam kamarnya dengan keadaan kamar yang gelap gulita tanpa ada pencahayaan sedikitpun. Dia harus mengambil keputusan yang sebijak mungkin.

\*\*\*\*\*\*\*\*

Brak !!!!! Parang !!!!!!

Jimmy menggila, dia menghancurkan semua barang setelah tak mendapati Eun hye di rumahnya. Seluruh sudut rumah jimmy cari, sampai kegudang. Sayangnya dia tak menemukan Eun Hye.

"Dasar pelacur!!!!" Jimmy berteriak sambil menendang meja. Amarahnya memuncak, dia tak bisa mengontrol emosinya saat Eun Hye benar-benar pergi meninggalkannya." BERENGSEK!!!"

jimmy terduduk di lantai sambil memegang kepalanya. Kenapa Eun hye membohonginya? Bukankah Eun hye sudah berjanji tidak akan meninggalkannya dan akan tetap di sini?

"Jalang sialan, kau membohongi ku." Jimmy marah, tetapi juga menangis. "Lihat saja, aku akan menemukan mu. Aku akan membawamu lagi. Aku tak akan membiarkanmu pergi dari ku."

Jimmy kemudian bangkit dan mengambil kunci mobilnya. Dan pergi tanpa peduli jika dirinya masih lemas. Dia mendadak sembuh hanya agar bisa menemukan Eun Hye secepatnya. Kemana pun, dia akan mencarinya.

\*\*\*\*\*\*\*

Eun Hye tak tahu apa yang dia pikirkan sampai keputusannya benar-benar berakhir di flanya. Jimmy tak perlu susah payah mencari jika Eun Hye hanya pergi sini. Tapi Jika bukan kerumahnya, lalu kemana lagi? Dia mungkin bisa kembali pergi ke jembatan lalu melompat untuk kedua kalinya, tapi hal itu tak mungkin di lakukan karena sesuatu saja yang baru dia ketahui. Tentang catatan yang di temukan, Eun hye tentu masih memikirkan itu. Dia terlalu terkejut saat menemukan nama-nama temanya dan juga nama dirinya di sana. Ya namanya.

Eun hye tidak tahu siapa itu Park Myubin, tapi semua nama di sana sudah dicoret kecuali namanya. Jika teman-temannya yang tertulis di buku itu sebagian sudah meninggal, apa mungkin Nama Eun Hye yang belum di coret adalah selanjutnya? Selama ini Eun hye tahu jika teman-temannya di kampusnya sudah meninggal beberapa, dan beberpa lagi terjerat kasus. Dia juga sempat datang ke pemakaman Chen yang di kabarkan tewas karena seseorang yang menusuknya tiba-tiba. Tapi setelah menemukan catatan milik Jimmy, kenapa dia berfikir Jika semua itu mungkin ada kaitannya?

Kini Eun Hye bangkit dari tempat tidurnya. Dia duduk sambil mengusap air mata. Entah sudah berapa lama dia mengurung diri, dia takut hanya untuk keluar dari kamarnya. Beberapa terdiam, Eun hye mendengar suara ketukan dan bell dari luar.

"Buka pintunya?" itu suara Ahjumma pemilik Flat Eun Hye .

"Buka Eun hye, aku tahu kau ada di dalam, buka pintunya." pinta Ahjumma.

Eun hye sama sekali tak menggubris. Dia lebih memilih menatap pintu.

"Eun Hye...."

Beberapa lama mendiamkan Ahjumma, pada akhirnya Eun Hye membuka pintu dan mendapati ahjumma di sana.

" Eun Hye kemasi semua barang-barang mu , kosongan flat ini sekarang juga." pinta Ahjumma tanpa menjelaskan .

Eun hye kebingungan, di tambah dia merasa khawatir karena melihat wajah serus ahjumma.

" Ahjumma, kumohon jangan usir aku. Aku akan membayar flat ini dengan tepat waktu." ucapnya mengiba.

"Keluar sekarang juga. Pemilik flat baru akan tiba 2 jam lagi." ucap Ahjumma tanpa peduli dengan Eun Hye ynag mengiba padanya.

Ahjumma mengusir Eun hye tanpa ragu. Dia tak mau berurusan dengan sesorang yang menakutkan. Dia masa tuanya dia hanya ingin menjalani hari-harinya dengan tenang tanpa ada masalah.

Tetap setelah melihat Eun hye membawa tas, di depan mata Eun Hye, Ahjumma membanting pintu dan benar-benar mengusir Eun hye dari flat rumah sewanya. Di saksikan oleh beberpa orang yang menatapnya dengan pandangan jijik dan tak menyangka sambil berbisik-bisik.

"Memalukkan."

"Ini benar-benar menjijikan."

Eun Hye benar-benar hancur setelah mendapatkan lemparan ribuan foto dan sebuah surat yang menjijikan itu berhamburan. Entah siapa yang tega memfitnahnya sekeji ini. Tak ada l;agi yang bisa menolongnya, bahkan dia tak tahu harus pergi kemana lagi. Semua orang " meludahi " dan membuangnya seperti sampah. Langkahnya kemudian beranjak meninggalkan tempat itu. dia pergi dengan tatapan kosong tanpa tahu harus kemana. Dia juga tak punya apa-apa, hanya membawa baju di dalam tas tanpa ada uang sama sekali.

Pada akhirnya Eun hye sudah tak kuassa menahan semuanya. Dia tak bisa lagi menompang tubuhnya saat ambruk di trotoar dengan tatapan kosong dan air mata yang jatuh di pipinya. Hidupnya benar-benar sudah hancur. Namun di tengah ke hancurannya, Eun hye sadar jika kini seseorang melangkah mendekati dan berdiri disana, seolah mengejek kehancurannya.

"Bagaimana ? Sudah cukup hancur?"

Eun hye tak perlu mendongak untuk tahu siapa yang mengatakan itu. Meski pada akhirnya dia tetap mendongak dan mendapati seringai itu kembali.

" Kau masih tak percaya jika aku akan menemukanmu lagi sejauh apa pun kau pergi?"