NovelToon NovelToon
Selalu Aku Yang Mengalah

Selalu Aku Yang Mengalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Anggraeni

Divya G. Ratore gadis cerdas lulusan luar negri. Ia mempunyai karir yang cemerlang. Tidak dengan cintanya.

Ia selalu saja mengalah ,memberikan cintanya kepada orang lain. Sebenarnya ia sangat capek menjalani nya. Setelah selesai masalah yang satu, munculah yang lainnya. Divya lelah, sampai sampai ia berniat tidak ingin berkomitmen lagi.

Namun, siapa sangka Divya tiba - tiba di jodohkan dengan orang ia kenal.

Akankan Divya mulai berkomitmen ? Dan menerima pasangannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Anggraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aslinya ternyata begini

Divya menoleh kearah hpnya. Ia melihat ternyata ada yang meneleponnya.

Divya mengklik tombol hijau.

" " Hali, assalamualaikum.. Ada apa ya anda menghubungi saya malam - malam?" Tanya Divya setelah telpon tersambung.

" Wa'alaikumsalam , begini Divya. Kamu kan baru pulang nih dari tugas. Saya ingin mengetahuinya hasilnya bagaimana, kamu tahukan selain menjadi manajer, saya asisten dari manajer kamu juga. Jadi , bagaimana hasil kemarin kamu kerja?"

" Ya ampun pak Alexander, bukannya saya tidak mau memberikan nya. Namun, Bapak Sukandar sudah mengetahui nya. Apakah ,bapak tidak bisa menanyakannya langsung saja kepada bapak Sukandar nya?" Tanya Divya.

Alexander memanglah atasannya selain bapak Sukandar. Bisa dibilang baru menjadi manajer di perusahan itu. Saat Divya masuk kedalam perusahaan, Alexander sudah menjadi supervisor dan selangkangan lagi akan menjadi manajer. Divya belajar banyak dari Alexander sebagai rekan kerja sekaligus teman.

Namun, meskipun temannya Divya lebih memilih memanggil Alexander anda atau pak,ia tidak berani memanggil nya dengan namanya langsung seperti teman - temannya yang lain.

" Ya ampun, kenapa kamu selalu se formal itu kepada ku, Divya ku. Biasa aja kali seperti yang lain. Jadi gimana, kamu mencapai golnya tidak?" Saking geramnya Alexander memarahi Divya. Ia merubah semua kalimatnya menjadi pertanyaan yang biasa di tanyakan sesama teman.

" Heheh..maaf deh saya tidak bisa. Anda sepuh soalnya. Maaf ya, assalamualaikum,"ucap Divya langsung mematikan panggilan nya. Ia tidak mau terlalu dekat dengan lawan jenis. Terlebih-lebih dengan yang sudah punya tunangan.

Disisi lain,Alexander dibuat tambah kesal. Karena, Divya mematikan panggilan nya sepihak.

" Dasar tidak sopan! Kebiasaan!" umpatnya.

" Eh, kenapa kamu?" Tanya Emil yang sedari tadi memperhatikan atasan sekaligus temannya.

Emil sedang menggali ilmu yang ada dalam kepala Alexander. Namun , ditengah pembelajaran. Alexander teringat sesuatu, ia pun menghubungi Divya menanyakan,apakah ia mencapai golnya atau tidak.

" Kumaha ceunah?" tanyanya.

Seperti biasa Emil selalu menggunakan bahasa daerahnya, yaitu bahasa Sunda. Tapi, kalau lagi di perusahaan dia tetap menggunakan bahasa Indonesia .

" Malah di matiin. Ayo lanjut saja belajarnya!" Alexander susuk di sofa, bersiap - siap melanjutkan pelajarannya.

" Naha Kitu nya. Kieu be mending taroskeun langsung ka bapak Sukandar na!" Usulnya.

("Kenapa begitu ya. Gini aja lebih baik tanyakan langsung ke bapak Sukandar nya"usulnya.)

" Enya ieu oge bade ditaroskeun ku saya oge! Hook be maneh diajar sing bener!"Alexander kesal.

(Iya ini juga mau ditanyakan sama saya juga! Silahkan kamu belajar aja yang benar!"Alexander kesal)

Emil mengangguk melihat kembali apa yang tadi ia catat kemudian membacanya.

Sedangkan, Alexander ia menelpon bapak Sukandar. Namun, ia ragu - ragu.

"Naha balik deui ai maneh?"tanya Emil yang melihat Alexander kembali duduk disampingnya.

(Kenapa balik lagi kamu?)

"Bisi keur sibuk ey. Sok ngacaprak da ai diganggu si bapak mah," jawab Alexander beralasan.

("Takut lagi sibuk. Suka ngomel kalau diganggu si bapak.")

" Gimana kamu ajalah!"ucap Emil.

Ning Nong

terdengar bel apartemen nya berbunyi.

" Saha nu namu wayah kieu nya?"Tanya Emil kepada Alexander. Pasalnya ini sudah jam 10 malam.

("Siapa yang bertamu jam segini ya?") tanya Emil kepada Pasalnya ini sudah jam 10 malam.

" Kela urang buka heula!"Alexander bangkit hendak membukakan pintu.

(Sebentar saya buka dulu)

"Eh, kela Al! Ulah Waka dibuka! Bisi penjahat, ke barabe! Mending toong heula !" Cegah Emil memberi usul.

( Eh,sebentar Al! Jangan dibuka dulu! Takutnya penjahat ,nanti ribet! Mending lihat dulu ) Cegah Emil memberi usul.

Alexander menuruti perkataan Emil yang masuk akal itu. Lebih baik mengatasi daripada mengobati.

Alexander bejalan lalu berhati-hati melihat ke celah kaca yang khusus melihat orang diluar pintu.

Ternyata..

Ting Tong... Ting Tong..

Membuat Alexander terperanjat karena kaget. Bagaimana tidak kaget, ia sedang fokus melihat celah itu. Eh, tiba-tiba bel kembali berbunyi.

Maaf kalau ada yang nama, latar, rumah, maupun pekerjaan nya sama . Saya cuman mengarang saja.

1
Nabila
pantasan gak ada yg minat
dasar tokoh utamanya bodoh
udah tau dari awal cuman nurutin kemauan orang tua.kasih tau dong orang tuanya mana ada orang tua mau anaknya sengsara
Bee: .Terima kasih koreksinya...
total 1 replies
Bee
Cobain deh sangat menyenangkan juga/Angry//Frown//Sob/ memilukan! . Rasanya tidak bisa berkata-kata..
Nasya 26Hegawan
ceritanya bagus
Bee: Terimakasih telah mampir
total 1 replies
L3xi♡
Ngapain kelamaan? Segera update supaya bisa senang-senang lagi!
Bee: Terima kasih sudah mampir🙏😇 . Semoga anda menyukai karya saya. Happy reading
total 1 replies
lyPoppy
🤩Kisah cinta dalam cerita ini sangat menakjubkan, membuatku jatuh cinta dengan karakter utama.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!