NovelToon NovelToon
JALAN SESAT

JALAN SESAT

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Spiritual / Iblis / Mata Batin / Kutukan / Hantu
Popularitas:23.7k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

kisah seorang wanita yang ingin hidup kaya secara instan. suaminya yang pemalas membuatnya harus menempuh jalan sesat dengan melakukan persekutan bersama iblis yang menjanjikannya kekayaan.

Ia membuka sebuah warung nasi. namun dalam sekejap saja dapat menarik pembeli dan menjadikannya kaya raya. tetapi semua itu tak.mudah, karena akan ada konsekwensi yang harus ia terima. ikuti kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan-1

Nadira tiba dirumahnya. Ia melihat warung sudah buka. Tampak Rama sudah berada dikasir dan pembeli tampak sangat ramai. Ia tak begitu perduli dengan kondisi warung saat ini, toh ia akan mendapat kekayaan melimpah yang lebih banyak tanpa warung tersebut, sebab warung nasi itu hanyalah formalitas belaka, agar warga menganggap ia semakin kaya raya karena usaha sate dan juga rendang daging yang sangat berlemak.

Wanita itu berjalan memasuki rumah yang menyatu dengan warung. Saat bersamaan, ia berpapasan dengan Silvi.

Entah apa yang menyebabkan dirinya merasa sangat gerah saat melihat gadis itu, bahkan mengeluarkan hawa panas. Tetapi ia tak mengindahkannya, dan bergegas masuk ke dalam kamar.

Ia menyimpan berkas surat-surat tanah yang baru saja selesai dipindah namakan atas namanya didalam sebuah lemari jati yang berukir indah, dan tentunya dengan harga yang sangat mahal.

Malam semakin larut. Warung sudah tutup. Keenam pekerjanya bergegas menuju kamar dan hendak tidur.

Setelah memastikan senua orang tertidur. Nadira beranjak keluar dari kamar. Ia mengendap-endap menuju kamar belakang yang bersebelahan dengan gudang.

Setibanya didepan kamar, ia celingukan kesana kemari untuk memastikan jika tidak ada yang melihatnya. Sesungguhnya ia sangat tak suka pada Silvi, salah satu pekerjanya yang berhijab itu, entah mengapa begitu sensi setiap kali melihat gadis tersebut.

Nadira bergegas membuka pintu dan ia masuk ke dalam kamar. Ia menyalakan saklar, lampu yang hanya memiliki daya 5 watch saja, terlihat sangat temaram untuk menerangi ruang kamar.

Nadira menanggalkan pakaiannya hingga tanpa sehelai benang pun. Ia membakar dupa dan juga kemenyan. Aroma yang sangat menyengat menyeruak didalam ruangan kamar. Asap mengepul dan tiba-tiba saja membentuk sketsa tubuh yang mengerikan.

Seketika Sosok itu menampakkan wujudnya dan tersenyum menyeringai. "Nadira...," panggilnya dengan nada parau.

Satu sosok wanita berambut panjang dengan wajah hancur dan tubuh renta hadir tepat dihadapannya.

Kedua nola matanya tampak merah menyala dan giginya terlihat begitu runcing bagaikan taring yang siap menghi-sap darah.

"Aku ingin kamu membalaskan dendamku," ucap Nadira dengan lirih. Ia tak suka dengan siapapun yang mencoba merendahkannya.

"Musuhmu adalah musuhku juga. Biarkan aku menuntaskannya," jawab Sosok wanita renta tersebut.

Nadira tersenyum sumringah. Kemudian ia membisikkan sesuatu ditelinga makhluk tersebut.

Sosok itu menyeringai. "Tak masalah, aku hanya ingin kemurniannya saja," jawab sosok, kemudian menghilang.

******

Saat ini, Eli sedang berada didapur, ia baru saja membersihkan sisa makan malam mereka, hingga tanpa sengaja ia melihat sesosok bayangan melintas dari arah kamar mandi.

Gruuuuk, gruuuk, guuuuk...,

Terdengar nyanyian burung hantu disebuah ranting pohon disamping rumah milik Eli.

Wanita itu terlihat gelisah. Ia tak pernah merasakan kecemasan yang begitu kuat sebelumnya.

Wuuuusss....

Sekelebatan bayangan melintas dari belakangnya.

"Hah," Eli menoleh kebelakang, ia menyapu pandangannya kesekeliling arah, tak ada sesiapapun disana.

Degub jantung Eli berdegub kencang. Ia merasakan darahnya berdesir dan mengalir dengan cepat.

Tiba-tiba saja, suhu ruangan berubah dengan cepat. Udara malam yang dingin, ditambah dengan alat pendingin ruangan, berubah menjadi hangat, perlahan semakin panas dan gerah.

Wanita itu terlihat berkeringat. Kemudian ia beranjak dari dapur menuju kamarnya.

Memiliki pendingin ruangan disebuah desa merupakan sesuatu yang sangat langka. Sebab AC hanya dimiliki oleh mereka yang memiliki banyak uang saja.

Eli berjalan menuju kamarnya. Tuti-anaknya yang masih berusia empat tahun sudah tertidur pulas diatas ranjang.

Wanita berusia 29 tahun itu menaiki tepian ranjang. Kang Rojak-suaminya sedang membawa mobil dum truck bermuatan kelapa sawit milik juragan Danu untuk diantar  ke pabrik yang berjarak sekitar 30 km dari rumahnya.

Kondisi jalanan yang belum tersentuh aspal dan antrian dipabrik saat pemuatan, membuat Rojak harus menginap dipabrik malam ini, sembari menunggu jadwal pembongkaran, sesuai dengan antrian.

Hal ini mengharuskan Eli harus tidur  tanpa suaminya dan hanya bersama anak semata wayangnya.

Wuuuuusssh....

Kembali ia melihat sesosok bayangan yang melintas didalam kamarnya.

"Hah," Eli tersentak kaget, dan ia melihat jika sesosok bayangan itu terlihat menuju ke dalam kamar mandi.

Eli merasa ragu, tetapi rasa penasaran lebih mendominasi saat ini.

Ia beranjak dari ranjang, kemudian berjalan perlahan mendekati pintu kamar mandi.

Dengan penuh debaran, ia mencoba mendorong pintu dengan sangat hati-hati.

Braaaaak....

Akhirnya pintu didorong dengan kencang, dan terbuka lebar. Tetapi tak sesiapapun disana.  Eli semakin merasakan deguban dijantungnya semakin berdetak kencang. Tangannya tiba-tiba mengalami tremor.

Saat ia memutar tubuhnya ke arah belakang, tiba-tiba ia dikejutkan oleh sosok mengerikan dengan wujud tinggi besar dan berkepala kerbau. Sorot matanya tajam dan berwarna merah.

Eli membeliakkan matanya. Tubuhnya membeku dan tak dapat digerakkan, bahkan untuk berteriak saja ia tak mampu.

Keringat membanjiri pelipis dan dahinya. Ia serasa ingin pingsan saja menatap sosok didepannya.

Sebelum Eki menyadari apa yang terjadi. Sosok itu menyeretnya ke atas ranjang.  Tubuhnya dilemparkan begitu saja. Ingin rasanya ia berteriak untuk meminta pertolongan, tetapi suaranya tercekat ditenggorokan.

Bahkan Tuti tak menyadari apa yang terjadi, ia seperti seseorang yang terkena gendam, diam terlelap dalam buaian mimpinya.

Kedua mata Eli membola, saat sosok itu menghampirinya. Tanpa menunggu persetujuannya, iblis itu mence-kik lehernya. Ia ingin memberontak, tetapi rasa sesak didadanya membuat ia kesulitan bernafas.

Ditengah rasa yang kesakitan, Eli tak menyadari hingga sesuatu yang mengancam jiwanya.

Craaaas...craaaas...

Sebuah cakaran yang berasal dari kuku iblis tersebut saat dimana Eli sudah sangat sulit bernafas.

Da-rah mengucur dari luka caka-ran yang berada di wajah dan juga da-da wanita yang kini tengah menjemput maut.

Eli mencoba berteriak, tetapi sosok itu terus mence-kik hingga membuatnya tak lagi dapat bergerak bersamaan dengan sebuah hujaman kuku yang runcing tepat dida-daa kirinya dan  menembus hingga ke jantung.

****

Nadira terbangun dari tidurnya.  Ia merasakan sesuatu terjatuh tepat diwajah.

"Uh," rintihnya, dan menyingkirkan sesuatu yang menutupi wajahnya. "Hah," Ia terperangah saat melihat banyaknya perhiasan didekatnya.

Seketika ia tersenyum sumringah. Ini artinya jika tumbal yang ia serahkan telah diterima oleh sosok sang iblis yang telah berhasil menyesatkannya.

Wanita berhati iblis itu beranjak dari tidurnya. Ia mengenakan pakaiannya dan bergegas keluar dari kamar rahasia miliknya. Ia melihat jam dinding menunjukkan pukul 1 dini hari.

Ia melangkah dengan senyum bahagianya. Saat bersamaan, Silvi baru saja selesai dari kamar mandi. Saat ia melihat sang majikan melintasi koridor kamar. ia kembali bersembunyi dibalik dinding sembari mengintai wanita yang saat ini sedang membawa tumpukan uang dan juga perhiasan mewah.

Silvi mengerutkan keningnya. Ia masih mencoba berfikir positif, jika kamar rahasia tersebut adalah tempat penyimpan uang dan juga harta berharga lainnya, sehingga membuat sang majikan melarang siapapun untuk memasuki ataupun mendekati ruangan tersebut.

Nadira memasuki kamar dengan perasaan yang penuh suka cita. Gerakan tubuhnya mengisyaratkan jika ia sangat bahagia hari ini.

Silvi mendenguskan nafasnya dan menuju kamarnya yang bersebelahan dengan dapur.

Kini ia dan kelima rekannya harus berbagi tempat untuk tidur dan terpaksa ia harus tidur dilantai beralaskan tikar.

Saat akan memasuki kamar, ia melihat sesuatu melintas dan tentu saja itu membuatnya sangat penasaran.

Silvi memutar tubuhnya. Ia melihat sesosok tubuh wanita berpakaian putih yang terlihat penuh lumuran da-rah berjalan melayang menuju kamar rahasia tersebut.

Degub jantungnya berpacu lebih cepat. Ia mencoba untuk mengikutinya. Melihat dari ciri-ciri rambut lurus sebahu, itu sangat mirip dengan Ranti sahabatnya yang menghilang dan menurut pengakuan sang majikan disinyalir pulang kampung.

Tiba-tiba saja bu-lu kuduknya meremang dan ia merasakan punggungnya terasa menebal.

"Hiks...hiks...hiks...," terdengar suara tangisan bersamaan dengan menghilangnya sosok tersebut.

1
Ajeng Sripungga
Luar biasa
V3
Like + Hadiah Bunga + Vote sdh meluncur di akhir Bab 😘😘
V3
laach ... dh HBS ja cerita nya ,,,, akhirnya Nadira mati jg di tangan peliharaan nya sndri.
mati dalam keadaan Kusnul Khotimah.
semoga kita semua nya di jauhi dr perbuatan syirik , keji dan mungkar 🤲 Aamiin Yaa Rabbal Allamiin 🤲
❤Lembayung Jingga❤: aamiin...
total 1 replies
V3
duuuh .... aku ikut deg degan nih ,,, berharap Silvi dkk dpt selamat dr Iblis Nadira 😱😱😱
naas bgt nasib nya Rama , akhirnya mati di tangan bini nya dh keji bersama selingkuhan nya 🤦
mayat orang di bilang barang , jd barang dagangan 🤣🤣🤣
Leona Night
ih ngeri
Leona Night
kayak kena penyakit kelamin
Leona Night
Mau aja sama rama yang mata keranjang
Leona Night
ngeri
Leona Night
kasihan Ratu
Leona Night
mereka apes kerja di sana
Leona Night
daging siapa lagi itu
Leona Night
semoga selamat gak jadi tumbal
Leona Night
jadi rendang
Leona Night
semoga silvi selamat
Leona Night
kasihan lia
Leona Night
kasihan ayah ibu ranti
Leona Night
bau anyir pelaku tumbal...ih ngeri
Leona Night
tumbal tersamar seperti serangan macan
Leona Night
Semoga kekepoan Silvi tidak menjebaknya jadi korban berikutnya
Leona Night
nadira jadi lupa daratan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!