Karamel Vyora Antares memutuskan untuk mengakhiri rumah tangga nya setelah mengetahui bahwa suaminya Rakhayasa Kafka Majendra masih mencintai mantan kekasihnya, bahkan Kafka berencana akan menikahi kekasihnya.
Vyora akhirnya lebih memilih pergi dan merelakan suaminya bersama mantan kekasihnya. Namun saat Vyora dan Kafka resmi bercerai ternyata Vyora sedang mengandung benih Kafka.
Akankah Vyora kembali pada Kafka demi benih yang sedang dikandungnya?
"Aku akan mendapatkan mu kembali apapun caranya" Rakhayasa Kafka Majendra.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bangun Dari Semedi
Vyora diam mematung menatap Kafka yang kini berdiri di hadapannya. Tangan yang tadi sempat terulur perlahan dia jatuhkan, bersamaan dengan suara Khavi dan Khavya memanggilnya.
Vyora merasa terjebak dengan keadaanya saat ini. Keadaan yang sangat dia hindari, bahkan Vyora berharap selamanya tidak akan pernah bertemu lagi dengan Kafka, cinta pertama yang membuatnya terluka. Namun bodohnya sampai saat ini Vyora masih mencintai mantan suaminya itu.
Vyora melihat tatapan tajam Kafka saat Khavi dan Khavya memanggilnya Mommy. Tatapan yang entah artinya apa, Vyora hanya berharap semoga Kafka tidak menyadari bahwa mereka adalah anak-anaknya. Tapi sepertinya harapan Vyora tidak akan pernah terjadi, mengingat Khavi dan Khavya sangat mirip dengan nya, kecuali kalau Kafka bodoh dan matanya buta.
Bukan hanya Kafka saja yang dibuat terkejut dengan keadaan saat ini, Raga yang berada di samping Kafka pun sampai mencubit dirinya sendiri untuk memastikan ini nyata atau hanya halusinasi.
"Kerjasama kita batalkan, saya permisi." Vyora hendak meninggalkan ruang meeting, namun sebelum itu Kafka sudah berhasil mencekal tangannya.
"Lepaskan!"
Vyora menatap tajam mantan suaminya, namun bukannya menurut, Kafka malah semakin erat mencekal nya. Dalam satu tarikan, tubuh Vyora sudah terhuyung jatuh ke dalam pelukan Kafka. Kafka mengunci pinggang Vyora membuat Ibu dua anak itu semakin susah bergerak.
"Tidak akan." Kafka menyeringai "Aku tidak akan pernah melepaskanmu."
Tanpa aba-aba, Kafka langsung menggendong Vyora ala bridal style dan membawa Vyora keluar dari ruang meeting. Kafka tidak menghiraukan tatapan Daddy Giandra yang sedang menatapnya tajam. Kafka hanya menatap Khavi dan Khavya sekilas saat melewatinya.
Hatinya sangat yakin bahwa kedua anak kembar itu adalah anaknya. Saat ini dalam fikirannya hanya meminta penjelasan dari Vyora. Baru setelah itu Kafka akan memikirkan hukuman yang tepat untuk mantan istrinya yang masih dia anggap miliknya.
Sedangkan Khavi dan Khavya tersenyum senang melihat adegan romantis di depannya. Bukannya marah melihat Mommy nya diperlakukan seperti itu, justru mereka bahagia karena sebentar lagi mereka akan mempunyai Daddy.
"Mommy dan Daddy lomantis ya, Avi. Sepelti di sinetlon yang Oma tonton," bisik Khavya yang diangguki Khavi.
...----------------...
Flashback
Daddy Giandra tersenyum puas saat melihat cucu kembar kesayangannya semakin pintar.Tidak ada yang tau bahwa Khavi dan Khavya memiliki kepintaran diatas rata-rata anak seusianya. Hanya Daddy Giandra yang tau, bahkan kemampuan IT (Informations Technology) Khavi dan Khavya mampu mengungguli hacker sekelas Nakula. Dan Itu semua karena Daddy Giandra yang mengajari Khavi dan Khavya sejak usia satu tahun.
"Opa, apakah Kafka Majendla itu Daddy kita?" Tanya Khavi.
Daddy Giandra hanya diam saja, dia bingung harus menjawab apa. Jika berbohong pun percuma karena dua bocah kembar ini pasti akan mengetahuinya. Akhirnya Daddy Giandra pun menganggukkan kepalanya.
"𝘔𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘵𝘢𝘶."
Walaupun Daddy Giandra adalah Opa nya, tapi Daddy Giandra merasa tidak berhak mengatakan yang sebenarnya. Namun, melihat reaksi Khavi dan Khavya yang bertanya soal Kafka, Daddy Giandra yakin sebenarnya bocah kembar jenius itu sudah mengetahuinya sendiri, mereka bertanya hanya untuk memastikannya.
"Opa, kenapa Mommy dan Daddy belpisah?"
Daddy Giandra pun menceritakan penyebab Kafka dan Vyora berpisah. Daddy Giandra juga meminta maaf pada kedua cucunya karena telah menyembunyikan mereka dari Daddy nya. Daddy Giandra hanya ingin menguji cinta Kafka, namun tanpa sadar malah memisahkan mereka dari Daddy nya.
"Opa minta maaf ya, Sayang. Sebagai permintaan maaf, Opa akan mempertemukan kalian dengan Daddy kalian," kata Daddy Giandra.
Khavi dan Khavya berbinar mendengar bahwa mereka akan bertemu dengan Daddy nya. Mereka ingin bertemu dengan Daddy nya, bukan karena rindu saja, tapi alasan sebenarnya adalah demi Mommy nya. Mereka kasihan melihat Mommy nya menangis diam-diam karena merindukan Daddy mereka. Karena itulah mereka mencari tau tentang Kafka.
"Opa selius? Memangnya Daddy ada di sini, Opa?" Tanya Khavya.
"Ada, Mommy dan Daddy sekarang sedang bertemu di ruang meeting." Khavi dan Khavya pun langsung berlari menuju ruang meeting dengan tidak sabaran.
Flashback off.
...----------------...
"Mas turunin aku!" Vyora meronta dalam gendongan Kafka. Ibu dua anak itu merasa malu karena semua karyawan melihat ke arahnya.
"Diam! Atau Mas cium?" Kafka mendekatkan wajahnya, membuat Vyora reflek menyembunyikan wajahnya di dada bidang mantan suaminya.
"𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩, 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘦𝘮𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘥𝘶𝘭𝘶."
Kafka membawa Vyora ke kamar hotel tempat dia menginap. Sepanjang jalan menuju kamarnya, Kafka terus menggendong Vyora. Beruntungnya, kantor VA Kingdom dan hotel jaraknya tidak terlalu jauh. Sedangkan Vyora sudah tidak meronta lagi, Vyora hanya diam sambil menyembunyikan wajahnya di dada bidang Kafka.
Sampai di depan kamar pun, Kafka tidak membiarkan Vyora turun, Kafka baru menurunkan Vyora di ranjang king size tempat tidurnya. Kafka langsung mengungkung Vyora membuat Vyora melotot.
"Mas, apa yang kamu lakukan? Jangan seperti ini!" Jantung Vyora berdetak cepat, dia berusaha untuk tetap waras. Apalagi Kafka sedang menatapnya intens.
"𝘈𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢 ... 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳, 𝘝𝘺𝘰. 𝘔𝘢𝘴 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘦𝘣𝘢𝘬 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘯𝘺𝘢," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘝𝘺𝘰𝘳𝘢.
"Kamu tetap cantik, Vy. Bahkan semakin cantik," gumam Kafka.
Kafka tidak menghiraukan ucapan Vyora yang memintanya untuk menyingkir. Kafka malah semakin merapatkan tubuhnya sampai tidak berjarak, membuat Vyora harus menahan nafasnya. Apalagi sekarang Vyora merasakan ada sesuatu yang mengeras di bawah sana. Walaupun terhalang, tapi kerasnya terasa sampai kulit Vyora merinding.
"Mas, belut listrik mu sudah keras," ucap Vyora hati-hati. Vyora tidak ingin melewati batasnya.
"Akhirnya kamu bangun juga, setelah lima tahun semedi. Ternyata benar hanya kamu pemiliknya, Vy," gumam Kafka.
Kafka sangat bahagia, bukan karena bertemu Vyora saja, tapi juga karena sumber kehidupannya mau bangun setelah empat tahun mati suri.
"Mas, kamu ngomong apa sih? Cepat menyingkir ! kita bukan suami istri lagi. Kamu harus inget anak istrimu di rumah nungguin kamu." Vyora menatap Kafka dengan berkaca-kaca.
Hatinya tidak sanggup mengatakan itu, namun Vyora harus sadar bahwa Kafka bukan lagi milik nya. Sedangkan Kafka, dia mengernyit bingung. Dia tidak mengerti dengan apa yang Vyora bicarakan.
Kafka bangun dari tubuh Vyora, kemudian membawa Vyora duduk di pangkuan nya. Mendengar Vyora bilang anak barusan, membuat Kafka langsung teringat dengan bocah kembar yang mirip dengan nya. Kafka sangat yakin mereka adalah hasil karya nya walaupun tanpa melakukan test DNA sekalipun.
"Katakan dengan jujur, mereka anakku kan, Vy?" Kafka menatap Vyora dengan tajam. Vyora melihat mata Kafka yang penuh dengan kerinduan bercampur dengan rasa kecewa secara bersamaan.
Vyora hanya menganggukkan kepalanya. Dia tidak berani menatap Kafka, yang sekarang sedang mengeratkan dekapannya.
"Kamu jahat, Vy." Dada Kafka terasa sesak membayangkan Vyora melalui kehamilannya tanpa dirinya.
"Maaf, aku hanya tidak mau merusak kebahagiaanmu lagi, Mas. Sudah cukup aku yang menjadi penghalang diantara kalian. Aku tidak mau kehadiran anak-anak ku merusak keluargamu."
"𝘔𝘢𝘬𝘴𝘶𝘥𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘪𝘩 𝘵𝘢𝘥𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪, 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢𝘬𝘶? 𝘈𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘧𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘣𝘭𝘪𝘴 𝘪𝘵𝘶?"
𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦
u r the best raga😂😂🤣
kalau emang si kakap udah yakin gak salah dan punya rencana sendiri gak mungkin donk dia merasa bersalah dan nyuekin Vyora berminggu-minggu
nggantung banget sihhhh