Dinda pus pita sari adalah seorang wanita kupu kupu malam, yang terkenal dikalangan pria hidung belang.
tarif yang diberikan sangat fantastis, sekali kencan bisa buat beli mobil Fortuner. tapi sesuai hukum alam semua orang pasti memiliki pasangan.
sama hal nya Dinda, yang terserang virus cinta, kepada pemuda yang bernama Azzam , dia hanya seorang SANTRI pengabdi dalem sang guru .
"aku hanya seorang santri biasa Din. tidak akan mampu membiayai kamu, apa yang kau sukai dari ku"
bagaimana kah kelanjutan kisah cinta dinda?
apa kah orang tua Azzam akan setuju?
ayo ikuti terus cerita nya...
jika anda suka dengan cerita nya jangan lupa succerep, like, share dan komentar nya
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hima Al palembangi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
Azan subuh berkumandang begitu merdu nya. Lina terbangun mendengar kan adzan itu, lalu beranjak dari tidur nya menuju kamar mandi untuk membersih kan tubuh nya
setelah selesai membersihkan tubuh nya ia kembali kekamar nya, untuk membangun kan Desi yang sedang terlelap tidur
"Des bangun sambil menggoyang goyangkan tubuh Desi
Satu kali dua kali tetap tiada respon dari Desi, hanya memolet kan badan nya saja. Lina kesal dengan Desi, tidak kurang akal Lina menempel kan mulut nya ke telinga Desi
"maling maling dengan suara yang agak keras
Seketika Desi bangun dan kaget
"mana maling nya mbk mana ucap Desi sambil celinggu an kekanan dan kekiri
"hahahah hanya tertawa Lina geli
"kok malah tertawa sih tanya Desi sambil menggaruk kepala nya
"maling nya kamu Des ucap Lina sambil menjulur kan muka nya kearah muka Desi
"ihh ganggu saja rengek Desi
"kata nya mau jalan jalan pagi jadi tidak tanya Lina tersenyum
"oh ... Iya ok tungu, aku mau mandi langsung beranjak dari tempat tidur nya langsung berlari kecil menuju kamar mandi
setelah selesai berdandan Desi dan Lina langsung berjalan menuju dapur, keluar dari pintu belakang baru mau keluar pintu
"hemmm hemmm ibu Hasanah sudah berjalan dehem di belakang mereka
"langsung balik kalan menatap ibu Hasanah Lina dan Desi sambil nyengir kuda
"mau kemana kalian pagi pagi gini? Tanya ibu Hasanah
"anu.... Buk.... Saling tatap muka Lina dan Desi gugup
"anu anu apa nya, mau kemana? Tanya ibu Hasanah santai
"mau jalan jalan pagi buk, boleh kan pintak Desi tersenyum malu
"oh.... Jalan jalan kok lewat pintu belakang? Tanya ibu Hasanah
"iya buk mau lihat lihat sawah jawab Desi
"oh... Ya hati hati jangan siang siang kalau pulang ucap ibu Hasanah
"iya buk ucap Lina dengan menunduk kan wajah nya dari tadi malu
"ehhh mau kemana ikut dong ucap Dinda menyaut tiba tiba
Lian dan Desi hanya bertatapan muka saling pandang dan menarik turun kan pundak nya,. Ibu Hasanah paham dengan isyarat mereka berdua
"tidak usah Din kamu ikut ibu saja ke pasar ucap ibu Hasanah sambil memandang Dinda yang berdiri di depan pintu kamar mandi
"ya sudah buk aku mau jalan jalan dulu ucap Lina langsung keluar,
Dinda hanya terdiam langsung berjalan menuju kamar nya, sedang ibu Hasanah menutup pintu dapur nya dan kembali melakukan aktivitas memasak
Sedang Lina dan Desi langsung berjalan cepat
"Alhamdulillah itu anak tidak ikut ucap Desi sambil mengelus dada nya
"iya benar Des jika ikut ruwet jadi nya jawab Lina
"iya itu anak makan besar makin membingungkan, bikin kita tidak nyaman saja gerutu Desi
"sudah lah jangan terlalu dipikir, penting pagi ini kita jalan jalan menemui mas Azzam ucap Lina begitu berbunga bunga hati nya,,
Mereka berjalan di atas galengan dengan begitu riang gembira nya, bagai kan burung yang lepas dari sangkar nya,
Mata mereka tak henti henti nya memandang hijau nya pohon padi yang terbentang luas, sejauh memandang mata nya
Sambil ngobrol, canda an dan tawa an yang lepas, perjalanan hampir mendekati gubuk yang biasa dihuni Azzam,
Langkah mereka terhenti pas didepan gubuk Azzam, terlihat gubuk masih tertutup tapi tidak rapat terbuka sedikit
"mbk Lina saja yang lihat ada mas Azzam gak? Bujuk Desi
"ahh kamu saja ucap Lina
"aku malu mbk."apa lagi aku Des
Mereka saling memajukan satu sama lain, untuk melihat siapa yang didalam
Azzam yang masih tertidur mendengar berisik dari luar gubuk nya,
"siapa yang berisik itu ya sambil mengucek mata nya
Ke berisik kan terus terdengar, Azzam mencoba mengenali suara itu, dan akhir nya Azzam mengenali suara siapa saja itu dalam hati Azzam bergumam
"Gapain mbk Lina dan mbk Desi kesini ini, sambil beranjak dari bangun nya dan membukak pintu gubuk
*ada apa mbk? tanya Azzam
Lina dan Desi jingkat kaget melihat Azzam yang sudah ada di depan pintu dengan kedudukan sarung nya .
"Engak papa mas ucap Desi malu sambil memegang tangan Lina
Lina hanya tertunduk malu menyampingi azzam
"ohh saya solat dulu nya mbk tungu ucap Azzam tergesa gesa, karna waktu sholat subuh hampir habis karna jam sudah nunjuk kan pulang enam pas
Lina dan Desi hanya diam lalu duduk dikursi kayu yang panjang didepan gubuk Azzam sambil memandang hamparan sawah yang menghijau itu
Sambil melihat lihat karna takut nya, ada kang pondok yang datang nanti dikira janjian ketemuan bisa bahanya itu
setelah selesai melakukan sholat Azzam membuka pintu gubuk nya lagi dan duduk di depan pintu sambil menyalakan rokok nya
"dari mana tadi mbk? Tanya Azzam
"dari rumah mas, niat nya jalan jalan pagi jawab Desi tanpa melihat wajah Azzam
"aku boleh kan main kesini tambah Lina
"boleh mbk Lina, asal jangan terlalu sering ucap Azzam
"kenapa kok begitu mas tanya Desi
"yang saya takuti kan jika ada yang melihat dan salah paham, hanya menimbulkan kan fitnah ucap Azzam
"oh nya mas aku paham ucap Desi
"jika ingin kesini chat saja dulu, karna biasa nya banyak kang kang yang tidur disini, saya takut jika mereka salah paham dengan kita ucap Azzam panjang kali lebar
"iya mas aku paham, boleh kah aku bertanya mas? Ucap Lina
"mau tanya apa mbk jika saya bisa akan saya jawab ucap Azzam
"apakah tuhan mengampuni dosa ku yang begitu banyak ini ucap Lina dengan tertunduk
"mbk.... Tuhan maha pengasih dan penyayang, selama hamba masih mau bertobat dan berjanji tidak akan mengulangi nya pasti diampuni jawab Azzam sambil menghisap rokok nya
"tapi dosa ku terlalu banyak mas bantah Desi
"ampunan tuhan lebih besar dan lebih luas jika mbk benar benar mau bertobat jawab Azzam
" siapa yang Sudi membimbing ku mas, kejalan yang benar? Tanya Lina