March Alfian, laki-laki berdarah Inggris-Indonesia yang harus rela menjadi duda setelah sang istri yang ia nikahi selama satu setengah tahun, berselingkuh darinya. Alasan Mey, berselingkuh dari March hanya karena Mey ingin memiliki anak. Maklum saja, saat mereka baru menikah empat bulan, March mengalami kecelakaan yang membuat 'adik kecilnya' cidera dan harus mati suri. Segala pengobatan sudah March lakukan, bahkan obat perangsang dari dosis rendah sampai dosis tinggi pun sudah March minum, tapi hasilnya tetap nihil, 'adik kecil' itu tak kunjung sadar.
Setelah menjadi duda, banyak wanita mengejar-ngejar March, tanpa mereka tau apa masalah March yang sebenarnya. Begitupun dengan sang sekretaris pribadinya Febry. Febry yang sudah lama menyukai March pun merencanakan penjebakan untuk March agar dirinya bisa menjadi pengganti Mey. Tapi sayang, penjebakan yang di lakukan Febry malah membuat March harus meniduri July, seorang janda yang sedang mabuk. Dan keesokan paginya, disaat March membuka mata, ia sudah tidak menemukan July di sampingnya.
Akan kah March bisa menemukan July?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# 14
Sedangkan di tempat lain ada Julya yang sedang sibuk menyusun pakaiannya. Ia berniat untuk pergi dari kota besar dan pergi ke tempat neneknya di pulau terpencil.
Terpaksa ia meninggalkan rumah yang ia beli dengan hasil jerih payahnya, karena sertifikat rumah itu sudah beralih menjadi atas nama mantan suami Julya.
"Hey!!! Kenapa lama sekali!! Cepat keluar dari rumah ini!" Bentak wanita yang menjadi selingkuhan mantan suami Julya.
Julya tak menjawab dan menutup kopernya lalu keluar dari dalam kamarnya, kamar yang dulu ia pakai berbagi cinta dan kasih sayang dengan mantan suaminya itu.
"Aku harap karma tidak lebih dulu menghampiri kalian berdua sebelum kalian merasakan bahagia." Ucap Julya pada mantan suaminya.
"Karma tidak berani mendekati ku sayang." Jawab Agus, mantan suami Julya sambil mengelus pipi Julya.
Cuih. Julya meludahi wajah Agus.
"Jangan pernah menyentuh ku dengan tangan haram mu!" Ucap Julya.
Melihat Julya meludahi Agus, kekasih Agus pun emosi, ia berjalan dengan langkah panjang mendekati Julya dan hendak menampar Julya.
Tapi Agus langsung menahan langkah kekasihnya itu.
"Biarkan saja sayang. Biarkan dia berbuat sesukanya, toh ini terakhir kalinya kita melihat dia." Ucap Agus sambil memandang rendah Julya.
"Cih." Decih Julya. Dan tanpa berpamitan, Julya pun pergi dari hadapan mantan suami dan kekasih baru mantan suaminya itu.
Meski berat langkahnya keluar dari rumah itu, tapi Julya harus ikhlas melepas rumah yang begitu sangat berarti untuknya.
"Sabar Julya, percaya lah suatu saat nanti apa yang telah Agus ambil dari mu, akan kembali pada mu sepuluh kali lipatnya." Ucap Julya dalam hati untuk menyemangati dirinya sendiri.
Ia pun masuk ke dalam taksi online yang sudah menunggunya. Taksi online yang akan mengantarnya ke terminal.
Dengan berat hati, Julya pergi meninggalkan kota besar dan meninggalkan pekerjaannya. Karena ulah Agus, nama Julya menjadi jelek dan tidak ada lagi kafe atau acara-acara yang ingin memakai Julya untuk mengisi acara.
*****
Malam harinya.
Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh, kini March dan Neon sudah berada di night club untuk mencari Julya.
Mata Neon dan March pun berkeliling mencari sosok Julya, tapi tak ada satu pun dari mereka yang menemukan sosok Julya.
"Hey, kau." March memainkan jari telunjuknya memberi kode pada bartender untuk mendekatinya.
"Ada apa Tuan?" Tanya bartender itu.
"Apa kau semalam kau masuk bekerja?"
"Iya Tuan, ada apa?"
"Apa kau ingat ada wanita mabuk yang duduk disini semalam." Tanya March.
Bartender itu mengernyitkan keningnya untuk mengingat.
"Ahh.. iya Tuan, saya ingat. Ada apa?"
"Apa kau tau siapa dia?" Tanya March.
Bartender itu menggelengkan kepalanya.
"Sepertinya wanita itu baru pertama kali datang ke night club ini, Tuan."
"Benarkah? Apa kau yakin?"
"Saya yakin Tuan, karena saya belum pernah melihat dia sebelumnya dan sebelum wanita itu mabuk, wanita itu banyak bertanya tentang club ini."
"Apa dia mengatakan namanya atau tinggal dimana?"
Bartender itu menggelengkan kepalanya.
"Dia tidak mengatakan itu. Yang saya ingat sewaktu dia sudah mabuk, wanita itu selalu mengumpat mantan suaminya yang telah berselingkuh. Tapi dia juga mengatakan masih sangat mencintai mantan suaminya itu." Ucap bartender itu.
"Berarti dia hanya lah seorang janda dan bukan wanita ja lang." Lirih March.
"Sepertinya begitu Tuan, karena sebelum mabuk, ia marah dan memaki beberapa pria yang berusaha mendekatinya."
March langsung memijat pangkal hidungnya. Benar dugaannya wanita itu bukan lah seorang ja lang. Ia datang ke night club hanya untuk membuang stressnya.
"Ayo March." Ajak Neon.
March dan Neon pun keluar dari dalam night club dan berjalan menuju mobil.
Braak. March dan Neon menutup pintu mobil mereka bersamaan.
"Kita harus mencari dia Neon."
"Tapi dimana? Namanya saja kita tidak tau, apalagi tempat tinggalnya." Jawab Neon.
March diam sejenak nampak berpikir.
"Cctv!! Kita bisa melihat dari cctv. Wajahnya sangat jelas di cctv apartemen ku. Kita bisa menyuruh detektif hanya bermodal wajah saja bukan?"
"Kalau wajahnya sangat jelas dan tidak pecah, aku yakin detektif bisa mendeteksi nama dan tempat tinggalnya."
"Bagus. Kalau begitu ayo kita ke apartemen ku."
Neon pun menyalakan mesin mobil dan menjalankan mobil keluar dari area night club menuju apartemen March.
Setelah kurang lebih dua puluh menit, akhirnya mobil yang Neon kendarai pun tiba di gedung apartemen March.
Dengan terburu-buru, March dan Neon pun berjalan dari parkiran menuju lobi lalu berjalan menuju lift yang akan membawanya ke lantai dimana unit apartemennya berada.
Kini March dan Neon telah berada di dalam unit apartemen March.
Mereka berdua langsung naik ke lantai atas dimana kamar tidur March berada.
Ceklek. March membuka pintu kamarnya lalu masuk ke dalam dan disusul Neon dari belakang.
"Astaga March... Apa kau belum membereskan kamar mu setelah kau selesai bercinta dengan wanita itu!" Tanya Neon saat melihat bentuk ranjang March yang sangat berantakan. Dan pengaman bekas yang ada disamping tempat sampah, sepertinya saat March melempar pengaman itu ke tempat sampah, pengaman itu tidak masuk ke dalam tempat sampah dan malah terjatuh di sampingnya.
Bersambung...