Khairani anjani, seorang asisten perusahaan terkenal tak menyangka sahabatnya sejak SMA akan mengambil pacarnya Gavin wibowo.
Padahal viola saski susah menikah dengan ken arok seorang dokter bedah spesialis jantung, ken arok sendiri adalah dokter yang merawat bibi khairani.
bagaimana semuanya bermula, akankah gavin kembali pada khairani ? atau mereka akhirnya berpisah. lalu bagaimana rumah tangga ken arok dengan viola?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Bukan Selimut tetangga.
Pagi pagi viola yang baru bangun dari tidurnya merasakan perutnya dipelintir ditambah kepalanya terasa berputar segera ia pergi kekamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.
Huek... Huek...
Tubuhnya terasa lemas setelah dirasa semuanya telah ia keluarkan ia keluar dari kamar mandi dan duduk di tepi ranjang untuk menenangkan diri.
Setelah ken pergi dari rumah ia tak ingin pergi kemana mana termasuk kekantor hanya tidur dan menangis di rumah saja yang ia lakukan.
matanya terfokus pada kelender duduk di meja buffet yang tak jauh darinya ada sesuatu hal yang tiba tiba ia fikirkan.
" tidak mungkin " gumamnya lalu meraih benda pipih di meja nakasnya dan memeriksa sesuatu.
" aku telat 2 minggu, gak mungkin " untuk memastikan perkiraannya ia pun memesan suatu benda yang bisa membuktikan apa yang ada difikirannya secara online.
Setelah 1 jam menunggu paket itu pun sampai , viola segera memeriksa keadaannya untuk meyakinkan bahwa apa yang ada difikirannya tidaklah mungkin namun setelah benda itu dipakai dan ia melihat seketika itu matanya membola.
" a aku hamil... " gumamnya hatinya merasa hancur karena ken akan menceraikannya dan sekarang ia harus melihat dua garis merah ditanganya tentu itu tak mungkin.
Selama ini ia meminum pil kontrasepsi tapi kenapa ia bisa hamil fikirnya, namun yang lebih parah kehamilan ini bukan dari benih ken melainkan dari gavin karena dengan lelaki itulah ia lebih sering melakukan hubungan badan.
Sedangkan ken terakhir kali adalah dua bulan lalu itu pun tak berakhir sampai memuntahkan benihnya karena ada keadaan darurat hingga berakhir dia dipuaskan oleh gavin.
" aku harus bagaimana sekarang gak mungkin aku aborsi ... " ucapnya lagi dengan wajah yang sudah sembab dan saat itu pula hanya satu nama yang harus ia temui .
" gavin, aku harus temui dia" gumamnya lagi sembari beranjak ke kamar mandi lalu ia memakai pakaian rapi dan pergi bertemu ayah dari anak yang dikandungnya.
...****************...
" maksud anda apa saya tak paham ?" tanya khai merasa bos nya begitu aneh.
" bantu aku membereskan pakaianku sekarang kita ke apartemenku " ucap ken dengan tegas tanpa menoleh dan fokus pada jalanan yang begitu datar.
" kenapa gak minta bantuan istri pak saya cuma bisa bantuin bapak dikantor saja bisa dirujak sama viola nanti" tolak khai menekan nama viola yang sudah ia tau bahwa mereka pasutri apalagi jika mereka bertemu bisa perang jambak rambut karena khai pura pura jadi simpanan suaminya.
" saya sudah pisah sama viola dan kami sedang dalam proses hukum jadi kamu harus jadi asisten saya diluar dan dalam rumah saya " ucap ken memberikan penjelasan.
'apa ! Mereka berpisah apa gara gara aku ya, ah... Bodo amat itu urusan mereka syukur syukur mereka pisah ' gumam khai dalam hati sesekali ia tersenyum puas meski awalnya ia terkejut dan itu sempat terlihat oleh ken arok.
" kamu puas sekarang ?" tanya ken saat kembali menatap jalanan dan khai terlihat senang mendengar berita baru tersebut.
" puas kenapa maksudnya " khai menoleh pada ken yang masih menyetir.
" puas karena pura pura jad simpanan aku dan membuat viola marah tapi aku suka sama rencana kamu, tapi .... kamu harus tanggung jawab karena aku sudah jadi duda " ungkap ken dengan santainya bahkan menekan kata duda seolah ia ingin kembali dirayu khai.
" bagus dong jadi duda dari pada diselingkuhi terus dokter ken kayak gak ada harga dirinya aja " cetus khai tanpa peduli soal tanggung jawab yang di ucapkan dokter tersebut.
Ckiiiiit...
" aduh dokter mau bunuh saya kalo mau rem bilang kenapa " sewot khai sambil menyentuh dahinya takut kecelakaan terjadi namun beruntung tak ada mobil dibelakang mereka.
" kamu harus tanggung jawab khai karena perbuatan kamu aku jadi duda dan kamu harus rayu aku lagi " ucap ken dengan senyum liciknya mencondongkan tubuhnya dan membuat khai reflek memundurkan tubuhnya hingga menghimpit pintu mobil.
khai menempelkan ujung jari tunjuknya pada dahi ken agar memundurkan tubuhnya dan ken seolah menurut saja apa yang dilakukan wanita disampingnya.
" ngomongnya ga usah deket deket kali dok biasa aja saya gak tuli " tapi ken malah memajukan tubuhnya kembali agar bisa menatap wajah khai lebih dekat.
" karena kamu simpanan ku jadi kamu harus bermalam dengan saya " ucap ken seenak jidat menyuruhnya menginap dirumahnya.
" gak bisa gitu dokter saya memang asisten anda tapi hanya dikantor diluar kita gak saling kenal, enak aja main simpanan simpanan terus nginep jangan samakan aku sama viola ya dok" tegas khai namun ken seolah tak menghiraukannya dan langsung melajukan mobilnya kembali.
Hening beberapa saat hingga akhirnya mereka sampai ke gedung apartemen, khai pun keluar begitu juga ken membuat khai mengerutkan dahinya karena ken ikut turun.
" dokter ken mau kemana ?" tanya khai saat ken melewatinya dan dia hanya mengekorinya sambil mengerek koper.
" mau pulang " jawabnya santai hingga sampai di lift khai masih bertanya tanya apa ken mau menginap dirumahnya maksudnya atau apa.
Sampai di lantai 1o ken keluar dari lift dan khai mengikutinya karena apartemennya memang dilantai itu hingga akhirnya sampai di depan apartemen yang di beli ken kemarin sedangkan khai hanya menganga tak percaya karena sekarang mereka tetangga an.
" masuklah " ajak ken setelah pintu terbuka dan khai masih diam tak percaya sedangkan ken hanya tersenyum ada rasa ingin menjahilinya.
" ini apartemen dokter ken " tanya khai masih tak percaya .
" iya lah ayo masuk bukan kah sekarang kita tetangga sesama tetangga harus ramah kan" ujar lelaki itu dan khai pun masuk ke dalam tanpa disadari.
...****************...
Di apartemen gavin tampak viola datang saat sang empunya rumah berada di luar namun beberapa menit kemudian bunyi pintu terbuka terdengar memunculkan gavin yang terlihat lelah karena baru pulang kerja.
Wajah lelaki itu semringah melihat sosok yang beberapa hari ini tak bertemu, ia lalu mendekatinya dan memeluknya bahkan mencium wanita tersebut seakan dirinya tengah ditunggu sang istri.
" kamu kesini kok gak bilang sih sayang? Aku kangen tahu kamu cuti kerja karena sakit" ucap gavin senang namun tidak bagi wanita itu.
" aku hamil " ucap viola tanpa ekpresi ia menatap lelaki disampingnya.
" aku gak mau punya anak tapi aku juga gak mau lakukan aborsi" tambahnya mulai terlihat emosi.
" bagus dong dia anak aku apa suami kamu ?" tanya gavin yang masih santai menanggapi viola.
" anak kamu lah ken sudah lama gak sentuh aku " ungkap viola dengan nada yang meninggi.
" dia mau cerai in aku gavin aku gak mau ..." tambah nya lirih sambil menutup wajahnya ia merasa terpukul dengan situasi yang tak di inginkannya.
" bagus lah sayang setelah kamu resmi berpisah denganya kita menikah apa salahnya kita besarkan anak kita dan hidup bahagia" papar gavin dia sangat senang rencananya berhasil dengan begitu ia bisa hidup enak menjadi orang kaya dan dihormati oleh orang lain.
viola menatap sangar lelaki itu ia tak pernah memikirkannya bahkan tak ada gavin di hatinya meski ia beberapa kali mengijinkan tubuhnya di puaskan tapi dalam hatinya tetap hanya ken arok.
" aku tidak mau kita menikah aku akan mengaborsinya aku tidak menginginkan anak ini" ucap viola pada akhirnya membuat gavin yang tadinya tersenyum menjadi murka.
" tidak kamu harus lahirkan anak ini dia anak kita viola " ucap gavin yang mulai dengan nada meninggi membuat viola terkejut dengan sikapnya untuk pertama kali.
gavin menangkup dagu dan menatap viola dengan mata tajamnya " kalo tidak aku bilang pada semua orang tentang perselingkuhan mu aku punya bukti sayang aku tahu kamu hanya memanfaatkan aku untuk kepuasanmu" mata viola membelalak mendengarnya ia mulai sadar bahwa ia telah dijebak.
" jangan macam macam kamu gavin " sarkas viola segera menepis tangan lelaki itu dan beranjak namun gavin segera menarik tangannya membawa viola kedalam pelukannya.
" mau kemana sayang bukankah kamu kesini ingin dipuaskan mari bersenang senang" ucap gavin dengan wajah yang penuh dengan keinginan ber cinta.
" tidak ! aku tidak mau, Lepaskan aku ! Bajingan kamu gavin" umpat viola meronta ronta namun tenaganya tak sebanding dengan lelaki yang sudah menghadirkan janin di rahimnya.
Gavin membawa viola ke kamarnya dan menghempaskannya ke atas ranjang dengan senyum kemenangan ia segera menindih tubuh viola dan merobek bajunya karena tak mungkin ia membuka kancing bajunya disaat viola terus menerus meronta bertanda penolakan.
Penyatuan yang biasanya lembut kini berubah dengan kasar viola bahkan kesakitan karena gavin memaksanya bukan atas dasar keinginannya dan hanya air mata yang bisa menjadi saksi betapa perih dan terlukanya dirinya.
...****************...
Berbeda dengan pasangan terlarang itu, pasangan ini kompak membereskan apartemen baru yang akan di tinggalinya ken tengah memasukan pakaiannya pada lemari sedangkan khai mulai memotong bahan makanan untuk dimasak.
Khai tidak di per boleh kan pulang sebelum memasak untuk makan malam jika kabur ken mengancam akan memecatnya dari pekerjaan asisten dengan alasan yang ada ada saja.
Dengan bibir cemberut wanita itu memasak rendang yang waktu itu ken makan namun tiba tiba sepasang tangan melingkar di perutnya dan kehangatan terasa menjalar pada tubuhnya membuat khai menoleh.
" jangan begini dokter ingat kita sudah putus " tolak khai lalu menepis tangan ken segera namun ken tetap memeluknya dari belakang.
" aku merindukan mu khai " ucap ken sembari menyandarkan dagunya di pundak khai sambil mengendus endus aroma tubuh wanita itu.
" dokter ken ... " panggil khai ia sendiri tak bisa berbohong jika ia juga sama merindukannya.
" biarkan gavin bersama viola dan kamu bersamaku " ucap ken terdengar parau seakan memberi tahukan bahwa sudah saatnya khai menerima kenyataan bahwa pasangan nya sudah berselingkuh dan bisa menerima ken sebagai penggantinya.
Sedangkan khai hanya terdiam tak tahu bagaimana ia harus bersikap, jika dulu sebelum tahu bahwa dokter ken bukanlah pewaris danu group ia mungkin akan mau menerimanya tapi ternyata semua berbeda ken arok adalah bosnya.